Edukasi Keuangan: Orang Indonesia Memang Takut Kaya
Survey ini disebarkan Sun Life Indonesia kepada 505 responden di Jakarta dan Surabaya. Ternyata hasilnya, hanya 11% yang mau pakai uang ini untuk jadi modal usaha, dan hanya 6% yang mau pakai untuk beli rumah. Sekitar 8% bersedia menggelontorkannya untuk pergi ibadah (misalnya naik haji atau umroh). Tapi 30% masih pakai cara kolot: menyimpan dalam bentuk deposito (dan depositonya rupiah, pula!). Dan 34% lainnya lebih parah lagi, dikekep di tabungan bank.
Survey ini membuka talk show edukasi keuangan Jumpa Blogger Sun Life bertajuk “Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak” yang dihelat oleh Sun Life Financial Indonesia di restoran Rocca, Surabaya, kemarin. Dalam talk show yang melibatkan blogger se-Jawa Timur ini, konsultan keuangan Alviko Ibnugroho memaparkan pedoman mudah untuk menjadi kaya. Dimulai dengan menjabarkan delapan “error” sifat manusia dalam mengelola keuangan, dan menjelaskan solusinya supaya manusia tidak sampai terperangkap dalam kesalahan-kesalahan tersebut.
![]() |
Sekitar 100 blogger dari semua penjuru Jawa Timur nampak memadati restoran mungil tersebut sembari live tweet tentang acaranya. Foto oleh Nurul Rahmawati |
Nampak beberapa blogger veteran nyempil di antara penonton, seperti pebisnis informatik Budiono, entrepeneur transportasi Eddy Fahmi, wartawan senior radio Manda Roosalina, pengusaha tas Oky Listiani yang membawa bayinya yang berumur dua bulan, dan pegiat olahraga lariΒ Avy Harviansyah.
![]() |
Beberapa blogger di antara penonton. Dapatkah Anda mengenali siapa saja mereka? Foto oleh Eddy Fahmi |
![]() |
Alviko membeberkan beberapa solusi supaya masyarakat mampu mencapai keinginannya. Foto oleh Budiono |
Alviko membeberkan beberapa solusi supaya masyarakat mampu mencapai keinginannya. Ia mengimbau para blogger supaya tidak sungkan-sungkan bicara tentang cara mengatur keuangan. Ia juga menyarankan para blogger ini supaya punya target finansial, dan bisa menentukan spesifik berapa target yang diinginkan. “Misalnya, ingin bisa menyekolahkan anak di Teknik Industri ITS, butuh Rp 60 juta,” ia memberi contoh. Adanya target finansial akan membuat manusia tahu berapa banyak uang yang harus ia kumpulkan untuk mewujudkannya, dan lebih penting lagi, berapa yang harus ia tabung dan investasikan untuk mengembangkan penghasilannya.
Alviko juga memberi tips praktis untuk bijak menggunakan uang. Contohnya, menghindari memakai kartu kredit. “Pakai kartu kredit kok bangga? Kartu kredit itu ngutang,” tegasnya sembari menjelaskan bahwa utang yang dalam bisa menghambat pencapaian target finansial.
“Pakai cara jaman dulu. Uangnya disimpan amplop per amplop,” katanya. Cara ini dipercayanya efektif untuk mencegah uang simpanan cepat habis karena keinginan impulsif untuk belanja. Ia mengkonversi cara jadul ini dengan cara kekinian, yakni menyarankan membuka beberapa rekening sekaligus untuk pos-pos yang berbeda. Misalnya, rekening untuk menabung simpanan dana kuliah anak dipisahkan dari rekening untuk belanja bulanan rumah tangga.
Ia bahkan memberikan saran supaya tetap bijak dalam berbelanja bulanan. Cara supaya berbelanja tetap terkendali ini cukup gampang. “Belanja di supermarket itu sepulang dari kantor, malam-malam, pas tokonya mau tutup,” tandasnya.
Sun Life Financial Indonesia nampaknya serius menggarap kalangan blogger sebagai juru kampanye edukasi finansial bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan perencanaan keuangan ini antusias memperkenalkan produk-produknya yang dapat membantu klien merencanakan keuangan dengan lebih baik. Efek viral disebarkan melalui instrumen lomba-lomba yang segera diserbu para blogger yang hadir, antara lain melalui kompetisi live tweet dengan tagar #LebihBaik, kuis-kuis kecil, dan lomba foto selama acara berlangsung.
![]() |
Para blogger pemenang kuis berpose bersama hadiah masing-masing Foto oleh Eddy Fahmi |
Blogger-blogger yang datang pun riang lantaran talk show singkat ini membuka banyak wawasan mereka tentang cara mengatur keuangan. Seperti yang mereka ungkapkan dalam tweet mereka berikut ini:
Ada juga yang mendesah gagal karena kalah live tweet yang berhadiah handphone itu.
Namun banyak blogger yang berhasil menarik tips sederhana yang dijelaskan Alviko.
Termasuk selipan tentang konsep proteksi yang menjadi tujuan asuransi sebagai bagian dari perencanaan keuangan.
![]() |
Acara ini siipp..
Invest euro? Hmm.. menarik. Butuh berapa euro ya untuk deposit awalnya? Soalnya 5 thn lalu coba investasi emas batangan, eh udh 5 thn harga emas cenderung stabil, ga ada perubahan. Mesti cari cara lain.
Btw, org indonesia kalau dpt 100 juta lebih suka investasi utk akhirat seperti naik haji, umroh. Kalau yg foya2 ya sukanya kawin lagi :p
selain emas masih belum dulu invest2 π
eh itu mbak vicky lama gak nongol di instagram
Ringkasan acara + materi yang bagus!
Berarti kalo nyimpen deposito enaknya pake dollar ya π
poundsterling aja *nyamber* π
Dollar? Saya sih mending pake Euro aja sekalian, Ikka :p
lengkaap liputannya mbak.. wah orang Indo takut kaya ya? saya pengen kaya *eh* kaya hati hehehe *digetok mbak Vicky* hehhe
Dari dulu saya sangat tertarik dengan yang namanya investasi, masih bingung mau investasi dimana. berhubung disini jarang ada perusahaan/mitra investasi yang mau presentasi + bingung memilih perusahaan investasi yang "beneran" dan ga tipu-tipu
sejujurnya aku masih takut berinvestasi loh mbak..hehehe
ada angki juga
Halo Slamet. Ada apa ya kaurekomendasikan suamiku ke acara blogger di Surabaya, tapi aku enggak direkomendasikan sekalian? :p
Satu pertanyaanku, mbak. Ada apa dengan menyimpan deposito dalam rupiah? π cepat tergerus inflasi?
Deposito itu aja udah pasti tergerus inflasi, Syrof. :p
Tapi kecepatan inflasinya rupiah lebih cepat daripada kecepatan inflasi mata uang yang lain.
asyik dapat ilmu lagi dari postingan ini, Kalau di Jakarta kemarin acaranay di hadiri Safir Senduk , di Surabaya saa Alvico ya
Haiii mbak dokter cantiiik π
Makasiii ya, udah nampilin poto akyuuu *terhura*
Pak Senduk hari Kamis, 3 Sept mampir ke Empire Palace, acaranya Kantor Pajak Sidoarjo.
Iyes, aku twit beliau supaya next time, Pak Senduk yg ngisi acara bloggers. Lebih HORE sih emang kalo Pak Senduk, IMHO
Pak Senduk kok nggak dateng-dateng ke Surabaya ya? Padahal aku pengen banget denger kuliahnya