Swaranabya: Lirik Puisi Musik Jadi Satu
Styawan a.k Iwan, personelnya bertindak memainkan gitar sebagai pengendali kunci nada. Personel lainnya, Ipanx Arsyad, bertugas membawa jimbe (sejenis alat perkusi yang mirip tifa) dan biola untuk menciptakan nuansa dalam lagu. Latree Manohara, menggawangi grup ini sebagai vokalis dan punya rentang suara yang melengking.
![]() |
Swaranabya membawakan lagu musikalisasi puisi dalam penampilan mereka di Solo, bulan Agustus lalu. Foto diambil dari sini |
Tampil membawakan lima lagu sebagai bintang tamu di Malam Puisi Surabaya di Kaya Resto pada weekend lalu (acara itu saya tulis di sini), Swaranabya bikin penonton yang sudah mulai kelelahan ingin pulang, terpaku di kursi masing-masing. Baru membuka lagu pertama, Dinding yang Retak di Bulan Januari, penonton sampek tertegun dan menaruh HP masing-masing. Panitia tergopoh-gopoh mematikan lampu supaya suasana temaram, padahal penonton sudah kadung tercekam beku terbius penampilan Swaranabya.
![]() |
Penampilan Swaranabya dalam lagu musikalisasi puisi di Kaya Resto, 10 Oktober 2015 Gambar diambil dari sini |
Lagu kedua, Suicide, lebih manis dengan petikan melodinya Iwan, dan penonton terpesona. Disusul lagu-lagu berikutnya: Catastrophe dan Kangen, saya menunggu mengawasi pintu hall, mencari-cari apakah ada penonton yang bosan melangkah pergi. Nggak ada.
Bangun Tengah Malam adalah lagu terakhir yang mereka bawakan, dan justru menjadi penyebab kenapa saya berada di kafe ini nonton Swaranabya. Saya inget Latree mengirimi saya rekaman lagu itu beberapa tahun lalu, dan semenjak itu saya nitip ke Latree supaya kalau dos-q manggung di Surabaya, saya kepingin diundang buat nonton. Simak lirik lagunya:
keras
Tanah tak bertuan, tiada yang pernah aku kenali
Bangun tengah malam, aku tahu impian ini tak akan hanya jadi mimpi
Kelam dalam sendiriku, akan kubisikkan pada pagi yang belum
datang
Rekaman performa mereka dapat disaksikan di sini, sini, dan di sini
Latree cerita ke saya bahwa dos-q sudah mulai memusikalisasi
puisi semenjak tahun 2010. Dos-q merasa kalau nyanyi sendirian rasanya monoton, sehingga dos-q merasa butuh gitaris. “Aku bisa main gitar, tapi cuman genjreng-genjreng thok. Ndak bisa metiknya,” dos-q ngaku. Peran gitaris itu akhirnya diserahkan kepada Iwan yang dos-q temuin setahun kemudian. Berikutnya Ipanx bergabung, dan jadilah Swaranabya.
Di Jawa Tengah, Swaranabya manggung dari hall satu ke hall lain, terutama di acara-acara pembacaan puisi. Seiring dengan semakin bergaulnya puisi untuk diterima masyarakat, jam manggung Swaranabya semakin tinggi.Saat ini rekaman penampilan akustik musikalisasi puisi Swaranabya bisa didownload di sini. Album indie mereka, saat ini lagi digodok dalam proses mixing dan bisa diperoleh via internet secepatnya.
vokalisnya itu emang keren, tp saya justru ga pernah liat swaranabya perform je, keren skarang tampil dimana2 ya 😀
Ya ntar kalo Swaranabya mau tampil, minta dikabari sama vokalisnya aja.. 😀
waduh kok bisa kelewat acara keren seperti ini ya huks huks..
Mereka punya account Twitter. Mending follow mereka aja coz mereka selalu ngabari kalau mau mentas di mana.