Anti Made in China

Ini akibatnya kebanyakan baca artikel tentang eksploitasi buruh.Kemaren adek saya nunjukin ke saya kalo adek baru beli micro SD card baru. Dos-q bilang, waktu di tokonya dos-q udah celingak-celinguk cari card. Terus pramuniaganya nunjukin dos-q dua pilihan. Pilihan pertama card bonus adaptor. Pilihan kedua card nggak pake adaptor. Kalo pake adaptor, selisih harganya lebih mahal seribu perak. Ya udah, dos-q beli yang pake adaptor aja.

Jadi kesimpulannya, adaptor itu harganya seribu perak. Itu yang mau dos-q pamerin ke saya.

Saya ngeliat kemasan produknya, terus saya bilang gini. Adaptor seharga seribu perak ini dibikin di negara Republik Rakyat China, orang yang membuat barang ini telah diupah dengan harga yang sangat tidak layak, bekerja dengan jam kerja yang berlebihan dengan beban kerja yang overburden, dan dos-q harus hati-hati dengan kehidupan rumahtangganya karena istrinya akan dipaksa untuk aborsi bila mereka berkeluarga lebih dari satu anak.

Bagaimana caranya pabrik ini bisa membuat adaptor dan menjualnya dengan harga yang sama murahnya dengan dua bongkah cireng?

Adek saya, menatap saya masam, lalu menunjuk batu mulia di cincin saya, terus bilang batu itu dibikin di Sierra Leone, di mana banyak buruh kuli tambang dipaksa menggali batu perhiasan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan tukang kulakan yang membayari mereka dengan harga rendah dan menjualnya ke negara-negara lain dengan harga setinggi mungkin yang mana akan menjualnya ke calon-calon penganten yang lagi dimabok cinta dan bersedia membayarnya dengan harga berapapun tanpa mempedulikan buruh kuli tambang Sierra Leone yang sudah capek-capek menambangnya dengan kualitas hidup buruh yang tidak layak. Dan saya memakai cincin ini terus-terusan.

Saya terdiam.

Mungkin sebaiknya kami membicarakan donat saja.

Powered by Telkomsel BlackBerryยฎ

12 comments

  1. DewiFatma says:

    Kemarin, saya dan teman iseng nanyain harga henpon baru dari sebuah merk ternama. Kata si mas yang jaga, harganya 1,5juta. Haaa..??
    Saya dan teman kaget. Kok murrrah?? Ternyata eh ternyata itu buatan cina. Kami langsung koor: ooo…pantesss..

    Konon kabarnya orang di Republik Rakyat Cina pandai meniru produk2 bagus, lalu mereka produksi ulang dengan material yang lebih murah, atau memakai spare part produk yang udah nggak kepake. Ditambah upah yang nggak memadai, jadilah produk mereka murah meriah. Ntah benar entah tidak ya…

    Btw, aku selalu suka cara Mbak Vicky bertutur lewat tulisan ๐Ÿ™‚
    Satu lagi, lama nggak mampir kesini saya baru tau kalo Mbak Vicky udah setahun menikah.. Happy anniversary! Semoga langgeng dan bahagia hingga maut memisahkan.. ๐Ÿ™‚

    1. Terima kasih buat doanya, Mbak Dewi. ๐Ÿ™‚

      Jepang punya prinsip industri ATM: Amati, Tiru, Modifikasi.
      China juga berprinsip ATM: Amati, Tiru Mentah-mentah!

      Aku nggak menutupi produk China banyak yang bagus, tetapi kenyataan bahwa mereka nggak membayar buruh mereka dengan baik kadang-kadang bikin saya sedih. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa negara-negara lain (Indonesia) juga berbuat hal yang sama. ๐Ÿ™‚

  2. BabyBeluga says:

    Ha ha ha, berantai deh jadinya. Disini juga neh, partai ttt demen banget ngurusin upah kerja minimum, upah murah buruh di Negara lain. Skrg mereka lagi ngusahain upah buruh fastfood minimum 15 dollars se jam. Menurut gw sih, upah buruh fastfood naik jadi 15 dollars se jam, pastinya harga2 barang kebutuhan lain naik juga, At the end, sami mawon, upah minimum naik tp harga2 semua naik. Masalah upah buruh di neg lain lebih murah, well, sometimes kita mesti ingat juga semisal China, pemerintah China memberikan banyak keringanan pajak untuk investor luar, maka dari itu biaya produksi disana lebih murah. Di Amrik sini, partai yg sama yg sy sebut diatas, mensupport Asosiasi buruh, yg ada malah biaya produksi disini tuh mahal banget, akhirnya harga barang jadi mahal. At the end gga bisa bersaing dengan barang2 made in China; and partai ini at the end nuding China gini-gitu. Wah jadi saling tuding jadinya.

    1. BabyBeluga says:

      Biasa deh politik nya si Obummer, cari sensasi yg mudah. Biar populer di mata umum. Ceritanya dia care banget ama golongan bawah yg terinjak2 oleh kaum atas. Pdhal kalau kita mau bener2 piker, policies dia selama jadi pemimpin malah menginjak2 para pengusaha kecil dan menengah. Segala macem aturan dan pajak dia kenakan pada pengusaha kecil dan menengah dan segala bantuan dana dia berikan pada mereka2 yg jelas2 mampu bekerja tp lebih milih untuk tidak bekerja, gimana gga? Kalau gga kerja, dpt duit untuk beli makanan, 800 dollar sebulan, dapet duit untuk bayar listrik dan gas alam, dapet asuransi gratis, dapet tempat tinggal gratis dan cellphone gratis. Oh wow…… beneran home of the free.

    2. Nah, sekarang saya yang nggak ngerti. Kenapa sasarannya adalah upah buruh fast food? Memangnya buruh penjual makanan cepat saji bisa dijadikan sebagai paramater upah minimum regional?

Tinggalkan komentar