Sambal Bude Judes, 8 Varian Bikin Nagih

Perasaan dulu saya nggak seneng-seneng amat sama sambal. Tetapi akhir-akhir ini sambal telah sukses bikin saya rindu makan kembali di rumah.

Sambal pada Busui

Semenjak saya melahirkan, saya memutuskan untuk puasa aneka sambal enak karena saya takut capsaicin dari sambal bakalan jadi diuretik yang sia-sia untuk ASI anak saya. Keputusan saya cukup merepotkan suami saya; karena suami saya senang makan sambal. Dengan adanya saya puasa sambal, dia harus menahan rindu terhadap ulekan sambal bikinan bininya. Sebagai akibatnya, akhirnya dia memasrahkan taste bud lidahnya terhadap sambal sachetan keluaran ABC yang sebetulnya cuma didominasi natrium itu.

Sebetulnya makan sambal buat ibu menyusui sih boleh-boleh aja. Tetapi capsaicin dalam sambal akan bertindak sebagai diuretik, alias menggelontorkan mineral-mineral bermanfaat ke dalam urin. Artinya mineral bergizi yang mestinya diperoleh bayi dari ASI ibunya akan terbuang sia-sia, karena mineral itu malah mengalir ke kencing ibunya. Itu sebabnya saya nggak mau makan sambal selama menyusui.

Tetapi Fidel sekarang sudah berumur dua tahun, dan saya sedang berusaha menyapihya pelan-pelan. Saya juga berusaha menormalkan kehidupan saya ke fase sebelum saya melahirkan, antara lain dengan stop puasa sambal saya.

Dapet Sambal Bude Judes

Jadi waktu saya dapet aneka sambal enak dari Bude Judes ini, hati saya membatin, “Wah, asyiknya, sekarang gw udah mulai bisa makan sambel lagi tanpa takut Fidel bakalan kurang gizi.” Tetapi yang membuat saya terpana adalah..saya dapet sambal botolnya sampai enam botol.

Edan buset egila ya ampun edan tenan. Ini sambal bisa habis berapa lama??

Yang gilanya lagi saya dapet sambalnya persis menjelang bulan puasa dimulai, which means saya hanya akan makan dua kali sehari. Lha berarti makin panjang waktu yang bakalan saya habiskan buat ngabisin sambal. Padahal makan sambal juga nggak boleh banyak-banyak, soalnya kan saya takut sakit maag selama puasa.

Yang gelonya lagi ini adalah sambal ulekan. Sambal hasil industri rumah tangga yang pengawetnya super minim (natrium benzoat 0,2%).  Berarti saya nggak boleh nimbun sambal ini lama-lama, sambal ini harus cepet habis. Lhaa..lemari es suami saya cuman muat dikit. Alhasil saya pun memutuskan dengan menabahkan hati untuk makan sambal ini setiap hari. Sedikit demi sedikit, yang penting sambalnya habis.

Baiklah, mari kita review sambal ini pelan-pelan.

Sambal Bude Judes

Sambalnya dibikin dalam bentuk aneka sambal ulekan yang dimasukin ke dalam botol. Setiap botol diwarnain kuning, sehingga agak sulit ngambil varian jenis sambal yang spesifik, jadi mesti lihat labelnya dulu.

Ada gambar  emak-emak berwajah masam di labelnya, mengingatkan saya akan gambar cover makanan jaman 80-an. Sepertinya pembuatnya ingin mengaitkan sambalnya dengan emak-emak berwajah masam yang lidahnya ketus dan rajin mendeklarasikan kata-kata bernada pedas.

Banyak banget varian dari aneka sambal ini. Saya dapat jenis sambal bawang, sambal teri medan, sambal balado teri, sambal ebi, dan sambal klotok. Suami saya yang penasaran membongkari tutup sambalnya satu per satu sebelum saya sempat kordinasi dengan dos-q. Akibatnya saya jadi ngabisin sisa sambalnya sembari berdoa semoga sambalnya nggak bau kalau tutupnya dibuka lama-lama.

Oh ya, sebetulnya ada varian jenis sambal lain, yaitu sambal ikan peda, sambal ijo, dan sambal acan, tetapi kebetulan saya nggak dapet.

Sambal Teri Medan

Yang pertama-tama saya buka adalah jenis sambal teri medan. Saya makan sambal ikan ini untuk condiment lauk sahur pertama saya tahun ini, yakni ceplok telur. Saya cuma nyolek sambalnya dikit dari botolnya ke piring saya.

Lalu saya mencicipinya sedikit. Hmm..pedas.

Lalu saya mencoba nyolek agak banyak. Hmm.. enak.

Lalu saya mencoba nyolek lebih banyak. Hmm.. enak sekali.

Lalu saya mengambil lebih banyak sambal lagi dari botolnya. Lalu saya mencicipinya. Holy God. Saya mulai kepedesan. Holy God. Saya nenggak air putih. Pedes. Tapi saya ambil sambal lagi. Holy God. Holy God. Ya Allah..enak sekali..

Subuh itu saya kelar sahur dengan ceplok telor yang tandas. Sambalnya lebih banyak dan lidah saya perih kepedesan. Imsak berkumandang dan saya menatap rindu kepada sambal Bude Judes rasa teri medan.

Kemudian saya berkata kepada botol itu, “Aku akan membuka temanmu pada saat buka puasa nanti.”

Dan Bude Judes menatap saya dengan judes.

Sambal Bawang

Buka puasa datang tapi saya nggak berselera mengambil takjil di meja. Tanpa tedeng aling-aling saya mengambil nasi, sementara suami saya mengambil sambal bawang. Saya langsung makan lauk dengan lapar sambil bolak-balik mencolek sambalnya.

Holy God. Holy God. Hiks. Holy God. Hiks. Holy God. Pedes banget, gila! Saya langsung menyeruput air. Tapi yaa itu. Habis kepedesan gila saya langsung ngambil sambal lagi.

Kemudian suami saya bilang bahwa sambal bawang enak ini mirip sambal Bu Rudy 10 tahun lalu, sebelum pengusaha itu diprotes banyak orang karena sambal bawangnya dirasa kepedesan.

Tapi saya terus-terusan melahap sambal bawang sembari menatap Bude Judes dengan curiga. Berapa batang cabe rawit yang diinvestasikan Bude Judes untuk bikin sambal enak ini? Saya mulai curiga jangan-jangan Bude Judes menggilas penuh sebatang pohon cabe hanya untuk menggarap sebotol sambal bawang.

Sambal Klotok

Varian sambal ikan lainnya yang juga saya incipin, sambel klotok mirip-miriplah pedesnya dengan sambal bawang. Dibikin dari ikan klotok, terus dicampur sama tomat dan cabe. Pedes banget. Buat yang seneng rasa ikan yang setrong, pasti sukak sambal ini.

Sambal Ebi

Varian ini lebih ringan kapasitas pedesnya. Saya mulai bisa menyesuaikan lidah saya pelan-pelan dengan sambal ini dan saya menikmatinya. Malah kadang-kadang saya gado sambal enak ini barang 1-2 sendok teh. Sambal ebi cocok dimakan bareng seafood goreng. Asinnya pas. Manisnya pas juga.

Sambal Balado Teri

Dari sekian sambal Bude Judes yang saya coba, botolnya ini yang pertama kali habis. Nggak ragu-ragu lagi saya bilang kalau sambal ikan ini yang jadi favorit saya. Ada teri kecil-kecil di dalam botolnya, berasa lagi makan anchovy chunks, cuman yang ini dengan cita rasa tomat. Saya agak sedih sewaktu sambal enak ini habis. Saya bilang ke botolnya, “Yaah..kok kamu habis duluan sih, Mbel? Aku paling sukak sama kamu..” *ya iyalaaaah..*

Produksi Sambal Bude Judes

Bisnis Sambal Bude Judes merupakan salah satu contoh usaha rumahan yang kini banyak bertebaran di Sidoarjo, Jawa Timur. Produsennya ialah Denayanti, seorang praktisi yoga yang nyambi jadi agen kosmetik di Sidoarjo. Mulai merintis bisnis sambal beberapa waktu yang lalu, saya menyaksikan perjuangannya via sosmed untuk jual sambal UKM ini dari dapurnya sendiri.

Sambal ini sebetulnya udah dapet nomer PIRT, artinya udah dites oleh Dinas Kesehatan, jadi aman untuk dikonsumsi masyarakat banyak. Anda tahu sendirilah kalau saya ini paling rewel sama nomer-nomer perlindungan pemerintah pada produk-produk, misalnya ya nomer BPOM dan nomer PIRT ini.

Kalau Anda kepingin dapet sambal enak ini, coba kepoin deh IGnya di @sambalbudejudes. Nasehat saya mah jangan cuman beli 1-2 sambal botol, tapi beli aja 6 botol sekaligus dengan varian yang beda-beda. Selain varian yang saya ceritain di atas, sambal Bude Judes ini ada juga varian lain, yaitu sambal ikan peda, sambal acan, dan sambal ijo. Lain kali saya mau review tiga sambal ini juga.

Bulan ini Sambal Bude Judes lagi promo lho, produsennya jual sambal gratis satu botol. Bisa delivery ke seluruh Indonesia, bahkan sambal botol ini sebetulnya sudah sampai ke Kanada dan Arab Saudi. Satu kardus berisi enam botol sambal. Tiap sambal ditutup rapat dan dibungkus plastik satu per satu, jadi nggak kuatir isi cairan sambalnya meluber keluar.

Asik nih buat oleh-oleh dibagi-bagiin ke mama-mama Anda plus bude-bude Anda itu. Ibuk-ibuk dapet oleh-oleh sambal? Whoaaa..senengnya jangan ditanya..!

Vicky Laurentina

Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.