Suatu malam di kafe Bernardi MERR Surabaya, pelayannya datang nganterin sosisnya. Sebatang sosis Bratwurst bakar dengan warna merah kecokelatan terhidang di atas piring dengan berkilapan. Saya mengambil garpu dan menggigitnya sedikit. Enak, apalagi kafe ini sepi dan pengunjungnya cuman sedikit.
Bertahun-tahun yang lalu, ketika saya datang merantau ke Surabaya, pacar saya memperkenalkan saya sebuah toko daging. Lokasi tokonya jauh dari tempat kost saya, sebab tokonya ternyata di Sidoarjo. Toko ini disukai banyak orang karena konon jualan daging olahan enak.
Waktu itu kami cuman mampir sebentar, saya sendiri tidak berminat nongkrong di sana lama-lama. Sebab tempat parkirnya rada mepet jalan raya, sehingga saya kuatir mobil pacar saya diserempet kendaraan lain.
Toko itu namanya Bernardi. Sebetulnya Bernardi ini sebuah perusahaan sosis di Sidoarjo. Tapi mereka buka toko kecil juga untuk jualan barang produksinya.
Waktu itu, produk unggulannya berupa daging burger. Tetapi pacar saya lebih sering beli sosis Bernardi yang dijual di sini, untuk keluarganya.
Tahun lalu, Bernardi buka toko lagi untuk jualan dagingnya, kali ini di wilayah Surabaya. Mereka sebut tokonya ini Bernardi Factory Shop. Nggak cuman daging burger sih yang dijual, tapi ada juga olahan lain macam sosis, bakso, kekian, dan lain-lain.
Yang lebih istimewa, tempat ini nggak cuman berupa toko yang jualan daging. Tetapi di ruko yang sama, mereka juga buka restoran. Dan restoran yang kini jadi salah satu tempat makan di Surabaya timur yang cukup fancy ini, memajang daging-daging olahan mereka itu sebagai menu unggulannya.
Kencan bareng Anak dan Suami
Hari ini saya datang ke restoran itu buat makan malam. Sebetulnya ini kunjungan kedua saya kemari, tetapi pada kunjungan sebelumnya saya cuman makan bareng teman. Kali ini saya kemari bareng suami dan anak saya.
Bernardi Factory Shop ini sebetulnya merupakan ruko empat lantai. Tapi saya lihat sih hanya dua yang difungsikan buat umum. Lantai dasar dipakai buat toko untuk meladenin pengunjung yang ingin belanja daging. Sedangkan lantai kedua dipakai sebagai restoran.
Restorannya cukup lega untuk nampung sekitar 60 orang. Sebagian mejanya ditata buat makan dengan kursi dan meja makan standar. Ada meja panjang bernuansa country dari kayu untuk tamu yang bawa rombongan banyak dan ingin makan steak burger rame-rame. Ada juga meja yang ditata casual nyaman dengan sofa, cocok buat tamu yang ingin sekedar ngopi-ngopi cantik.
Favorit saya adalah meja panjang tinggi dengan bangku tinggi a la bar. Anak saya, Fidel, senang duduk di sana, tapi saya cuman ijinkan dia duduk di sana sebentar karena takut dia jatuh, hahahaha..
The Menu
Menunya sendiri yang diunggulin berupa menu burger dan steak. Burgernya ya standar, berupa sandwich dari roti bun wijen yang menangkupi patty (bisa juga diganti daging ayam) dan sayuran. Steak-nya terutama didominasi patty dan salad, dan patty-nya diproduksi sendiri oleh Bernardi.
Ada juga menu bakso, dengan menggunakan bakso olahan Bernardi. Menu bakso Bernardi ini macam-macam, ada yang baksonya asli pedas, ada juga yang berupa bakwan. Ada menu mie juga macam mie pangsit, mie goreng, dan macam-macam varian menu nasi goreng.
Menu minumannya yang diunggulin berupa kopi yang disiram dengan macam-macam pilihan sirup. Ada menu soda-sodaan berupa squash dan punch juga.
Saya sendiri akhirnya pesan seporsi sosis Bratwurst bakar, seporsi burger, seporsi bakso Bernardi, sementara suami saya pesan kopi affogato. Saya sendiri cukup minum es teh lemon aja.
The Ambiance
Restorannya sendiri cukup lengang ketika kami lagi main ke sana malam itu. Pengunjung yang datang cuman kami, dan sepasang pengunjung lain yang duduk di sofa sambil main laptop.
Fidel kelihatan riang hilir-mudik mengelilingi restoran yang sepi. Sebuah tivi dinyalain di sudut dinding, dan layarnya menampilkan menu-menu dari restoran. Lemari display berdiri di pinggir ruangan memajang kue-kue yang didiskon 30%. Sayang nggak ada gold cake Bernardi di sana, padahal saya biasanya beli gold cake itu di supermarket.
Bagian yang saya sukai adalah musiknya yang sama sekali nggak berisik. Pantesan pasangan yang duduk di sofa itu betah di sana berjam-jam. Sepertinya saya juga betah.
Suami saya manfaatin Wi-Fi buat download film-film kesukaan Fidel. Ketika kami akhirnya pulang, dia bilang jaringannya lumayan kenceng.
The Dish
Sosis bakar saya yang pertama kali datang dalam waktu sekitar 15 menitan. Sosis Bernardi ini berupa sebatang sosis Bratwurst, disajikan di piring bareng french fries. Ukurannya lumayan besar dan rasanya sih enak setelah dicocol dengan saos tomat. Harga sosis Bernardi bakar ini sekitar Rp 25k per porsinya.
Berikutnya, bakso Bernardi pun muncul (Rp 31k). Bakso yang saya pesan adalah bakso A, berupa semangkok bakso hangat yang terdiri atas sebutir bakso jumbo, dua butir bakso kecil, sebutir bakwan, sebutir bakso goreng, dan mie kuning. (Ada bakso B dan bakso C di menunya, tapi saya tidak pesan itu karena kami menghindari bakso yang pedas supaya nggak sampai dimakan Fidel.) Cukup nikmat lah buat dimakan malam-malam.
Lalu affogato-nya datang (Rp 32k). Berupa es krim vanilla yang disiram dengan kopi. Es krimnya sih cukup manis, tapi kopinya tidak terlalu berasa istimewa.
Burger saya (Rp 34k) datang belakangan. Berupa bun yang meliputi patty dengan beberapa lembar selada, tomat dan ketimun, disiram dengan saos barbeque dan mayonaise. Temannya adalah french fries dengan saos barbeque.
Saya langsung teringat sosis Bratwurst yang tadi saya pesan awal, lalu saya cocol ke saos barbeque-nya. Nah, sekarang sosisnya jadi lebih enak daripada cuman pakai saos tomat.
Apa yang Mereka Jual di Tokonya?
Sosis Bernardi pada dasarnya dijual untuk dua segmen pasar, yaitu segmen korporat dan segmen individu. Pasar segmen korporat mereka terutama adalah konsumen dari hotel, restoran, catering, dan bakery (horeca). Makanya mereka sebut produknya itu sosis horeca.
Sosis horeca yang mereka punya dibikin dari daging ayam maupun daging sapi. Ada yang diproduksi dalam potongan besar, tapi ada juga sosis Bernardi horeca yang diproduksi dalam potongan kecil-kecil (mereka sebut ini sebagai sosis breakfast). Sosis sapinya sendiri bahkan dijual dalam varian rasa black pepper maupun rasa keju.
Pasar segmen individu dilayani dengan macam-macam sosis Bernardi yang dijual lusinan. Sosisnya sendiri terdiri atas sosis yang sudah berbumbu dan sosis yang belum berbumbu. Sosis yang berbumbu itu ada dua macam, yaitu sosis Frank (sosis dengan bumbu Frankfurt) dan sosis Bratwurst. Ada juga varian sosis sapi goreng dan sosis breakfast dengan cita rasa keju. Cocok untuk grosir sosis kiloan.
Dijual juga macam-macam bakso Bernardi, dari bahan daging ayam, daging sapi, atau pun ikan. Variannya dalam satu bungkus bisa terdiri atas 25 sampai 50 butir bakso. Ada juga bakso dengan perasa pedas dan perasa keju yang dijual 500 gram. Harga bakso Bernardi bisa dilihat di bawah ya 😉
Daging burger Bernardi sendiri juga ada yang berupa daging patty dan smoked beef. Smoked beef-nya dijual dalam bentuk bulat, bentuk block, maupun dalam ukuran tipis (mereka menyebutnya ribs).
Di salah satu kulkas Bernardi juga dipajang macam-macam gold cake Bernardi yang bermerk Rious. Gold cake ini disediakan dalam rasa original, rasa pandan, rasa cokelat, rasa lemon, dan rasa kurma.
Worth It?
Menurut saya, bisnis-bisnis yang butuh supply daging banyak macam restoran, cloud kitchen, hotel di Surabaya akan diuntungkan banget dengan adanya agen sosis Surabaya bertitel Bernardi Factory Shop ini. Lokasinya yang berada di MERR memperpendek jarak sehingga para perusahaan itu nggak perlu jauh-jauh kirim pegawai mereka ke Sidoarjo untuk kulakan daging.
Parkirnya Bernardi The Factory Shop sendiri cukup buat sekitar empat mobil. Lokasinya yang di ruko juga mempermudah pengunjung yang sekiranya nggak kebagian parkir persis di depan tokonya.
Pengunjung yang memang demen nongkrong-nongkrong sambil wifi-an pasti bakalan senang ngemil-ngemil sosis dan bakso di restorannya. Tetapi konsumen berupa keluarga besar yang terdiri atas emak-emak cerewet mungkin akan perlu pesan baksonya sampai dua kali untuk bisa merasa puas. Menurut saya, untuk bisa menikmati servis restoran ini secara paripurna, tamu mesti merogoh sekitar Rp 100k untuk dirinya sendiri (termasuk appetizer hingga minuman). Meskipun saya sendiri tidak sampai membayar sebanyak itu ketika datang kemari.
Lokasi Bernardi MERR Surabaya
Daftar harga produk Bernardi Factory Shop Surabaya tertera di bawah ini. Detail untuk masing-masing produknya bisa dilihat di videonya ya..
Harga sosis Bernardi 1 kg horeca: Rp 82k
Harga sosis Bernardi non-Horeca: mulai dari Rp 21k per 6 biji
Harga sosis Bratwurst: mulai dari Rp 41k per 310 gram
Harga bakso Bernardi: mulai dari Rp 42k per 25 biji
Harga bakso sapi Bernardi kotak pedas: Rp 56k per 350 gram
Harga smoked beef Bernardi: mulai dari Rp 52k per 250 gram
Harga gold cake Bernardi: mulai dari Rp 45k
Semua foto oleh Eddy Fahmi dan Vicky Laurentina.
Update 1 Januari 2021: Cafe Bernardi sudah tidak beroperasi lagi. Tetapi factory shop Bernardi MERR Surabaya ini masih buka.
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Ya ampun, afogatonya bikin ngileeer.. Itu sosisnya jugaaaaa 🙁
Jd pengin bgt nyobain, tp jauhh
Ella ke sini aja deh. Naik Logawa atau Ranggajati dari Purwokerto, terus mendarat di Surabaya lalu ngopi-ngopi di Bernardi. Habis itu balik lagi ke stasiun buat pulang, hahahahaha..
burgernya menggoda banget mba. di jakarta ada gak ya..dari harganya lumayan lah ya.
Ya doain aja semoga Bernardi mau buka factory shop juga di Jakarta, hahahaha..
Hi Para penggemar Bernadi, Terima kasih telah me review Bernardi Resto. Untuk para calon pelanggan yang ada di Jakarta, harap sabar karena mungkin di pertengahan tahun 2018 kami akan membuka cabang di Jakarta. Nantikan ya jangan lupa mampir ^o^v
Sama-sama. Mudah-mudahan lain kali Bernardi bisa perbesar porsi di sajiannya yaa 🙂
Waaah padahal saya sering lewat Bernardi Merr Mbak Vicky, pengen mampir minggu depan. Cozy yaa suasananya cocok buat yang pengen kerja sambil makan hehehe
Memang cozy kok. Lantaran nggak berisik dan sepi itulah, makanya saya jadi seneng makan di sini.
Untuk roti john ada gak ?
Mohon maaf, saya nggak tahu 🙂
Ada Bernardi di Merr gak usah jauh-jauh lagi cari bahan frozen ke Buduran
Mbak itu mangkok baksonya memang gede gitu ya? Dari atas ukurannya mendominasi
Memang ukuran mangkoknya gede gitu. Coba kalo bakso gorengnya diceburin ke dalam mangkoknya, itu mangkok nggak akan kelihatan kebesaran seperti itu.
Burge dan sosisnya bikin nelen ludah hehehe… ada harga ada kualitas pastinya ya mbak Vicky. Duh…coba ah kalo kapan2 ke Surabaya.
Oh iya Mbak.. makanya dicatet aja alamatnya nih
Bolak-balik lewat doang. Yeah, kapan2 deh, cari yang mau nraktir aku di mari qiqiqiqiqi
Sodorin artikel ini ke suamimu, Nur.. Nanti kan dia jawab, “Ayo, sekarang?”
Aku suka banget sama sosis bratwust gitu mba, Brand Bernadi ini kalo beli di Jakarta di mana ya mba kira-kira? kalau beli langsung biasanya harganya pasti lebih murah dari pada di supermarket hehe
Bernardi dijual di Tokopedia. Menurutku, harganya untuk orang Jakarta sama dengan harga beli di Surabaya 🙂
Kami suka banget sosis Bernardi, apalagi Mas Aiman kalo baru beli gitu kalo makan minta lauknya sosiss ini mulu. Di Malang juga ada factory shoopnya tapi kami belum pernah nyobain sih.
Mas, Aiman senang sosis yang rasa frankfurt atau yang rasa bratwurst?
di malang juga adaaa factory shopnya tapi kok ga bisa makan di tempat ya?
Mungkin Factory Shop yang di Malang belum ada kafenya ya?
aku pikir Bernadi merk luar loh, haha. Tp maknyus sih Bernadi ini memang enak, cuma belinya harus ke supermarket.
Untung masih tersedia di supermarket, Mbak. Biasanya agen sosis untuk hotel malah jarang yang mau menjual produknya di supermarket.