“Pegangan, Nak!” seru saya kepada Fidel sambil menepuk kulit ban kami. Ban itu mengapung terombang-ambing ombak. Fidel memekik girang. Simulasi berenang di antara ombak ternyata nggak mesti kudu pergi ke laut; di Ciputra Waterpark Surabaya pun sudah lumayan mirip sensasinya.
Fidel hampir nggak mau pulang ketika kami mengajaknya pergi dari Sinbad’s Playground. Padahal dia sudah bolak-balik meluncur di perosotan minimal 10 kali. Ini wahana favoritnya, bahkan dia lebih suka menara-menara ini ketimbang perosotan-perosotan di Marina Lagoon.
Saya menengadah ke langit dengan waswas. Sudah mau jam 5 sore, dan saya belum sholat Ashar. Ya ampun, ngapain aja sih gw dari semenjak kolamnya buka tadi? Kayaknya berkeliaran di tempat ini selama 4 jam masih belum cukup juga buat ngincipin semua wahananya.
Wahana di Ciputra Waterpark Surabaya
- Roc Tower
- Marina Lagoon
- Chimera Pool
- Syracuse Beach
- Sirens River
- Sinbad’s Playground
- Tartarus Pool
Ngincipin Waterpark di Surabaya
Setelah puluhan tahun lebih nggak berenang di taman kolam, akhirnya saya mutusin nyobain Ciputra Waterpark. Aslik ke waterpark di Surabaya ini niat banget, berasa kayak lagi pergi ke negara lain. Waterpark ini adanya di Citraland, sekitar 2a jam nyetir dari rumah mertua saya melewati poros kota Surabaya yang macet di siang bolong (thank you, acara rekonstruksi di Bunderan Satelit!)
Alamat Ciputra Waterpark Surabaya
Begitu kami masuk ke tanah wilayahnya Ciputra Waterpark yang sekitar 5 hektar itu, Fidel langsung excited lari-lari menuju kolam. Belum apa-apa, kami sudah disambut kolam arus yang mirip sungai (belakangan kami tahu kalau namanya Sirens River). Air birunya jernih, kontras dengan pepohonan yang hijau di taman yang mengelilingi kolam.
Saya ajak Fidel ganti bajunya dengan baju renang. Lalu saya coba ajak dia jalan ke Chimera Pool dulu.
Chimera Pool
Chimera Pool ini berada di pojokan waterpark. Kolamnya besar, dan di sana banyak instalasi-instalasi buat nak-kanak macam patung gajah dan air mancur. Memang cocoknya buat anak bayi yang baru bisa duduk, atau buat anak-anak balita yang cuman mau lari-larian doang di antara genangan air.
Kolamnya super dangkal, buat saya sih cuman cocok buat cuci kaki doang, hihihihi.
Fidel suka banget lari-lari sambil loncat-loncat di antara air di sini. Kalau kepeleset, malah dia seneng. Tapi saya nggak lama-lama nemenin dia main di situ. Sebentar kemudian, sudah saya bawa dia ke Marina Lagoon.
Marina Lagoon
Marina Lagoon ini sebetulnya masih satu kolam bareng Chimera Pool. Cuman bedanya di sini ditanemin playground kayak beragam perosotan warna-warni dan jembatan gantung.
Perosotannya berujung di air, tapi cukup landai buat anak balita. Memang ini bukan diciptakan buat bikin anak-anak langsung nyebur begitu meluncur dari perosotan.
Tapi lumayan model perosotannya beragam, ada yang jalurnya langsung lurus, ada juga yang spiral. Malah ada juga yang bentuk perosotannya kayak terowongan.
Setelah Fidel puas nyobain semua perosotannya, saya pun ajak dia ke pantai.
Syracuse Beach
Pantai ini cuman pantai boong-boongan doang sih, hihihi. Jadi ceritanya waterpark ini punya kolam segede-gede 1 hektar gitu, yang desainnya mirip laut. Tepinya dibikin miring melandai dengan ubin yang rada-rada mirip pantai. Terus biar makin kayak pantai, di pinggirnya dikasih taman dengan pohon-pohon palem. Plus ada patung ikan paus segala buat dipanjat-panjatin anak-anak.
Kami bertiga duduk-duduk di pinggir kolam, sambil menikmati air kolam yang tenang merendam paha kami. Sekali waktu kami jalan ke tengah untuk mengetes kedalaman kolam. Sebetulnya total kedalaman kolamnya kayaknya cuman 1,2 meter kali ya, dan Fidel langsung mundur begitu merasa air kolam merendam lehernya.
Setiap 15 menit ada alarm sirene di kolam ini. Kalau alarm ini mulai kring-kring-kring, air yang semula tenang pun jadi berombak.
Ombaknya sih nggak terlalu heboh, tapi ya cukuplah buat ngombang-ambingin manusia yang lagi berenang di sini. Makanya di sini banyak banget orang ngapung di tengah-tengahnya sambil pakai ban.
Eh ya, ban sewaan di sini cukup unik. Ada yang bannya cuman muat untuk 1 orang, tapi ada juga yang bannya bisa muat untuk 2 orang alias tandem.
Saya seneng di sini, soalnya bisa buat ngajarin Fidel tentang sensasi berenang di pinggir pantai. Soalnya, di Surabaya, berendam di pinggir laut adalah hil yang mustahal, hahahaha..
Sinbad’s Playground
Saya mesti garisbawahin di sini kalau kami main di sini KELAMAAN.
Jadi wahana satu ini sebetulnya adalah kolam yang di tengahnya dipasangin instalasi menara-menara. Masing-masing menara dipasangin perosotan spiral. Dan lagi-lagi, masing-masing perosotan ini berakhir di air kolam, tentu.
Biar makin sip, tiap perosotan punya ketinggian yang berbeda-beda. Perosotan paling rendah diciptakan buat anak balita, dengan jalur spiral yang minim.
Tapi saya sendiri kesusahan ngambil foto bagus di dalam bangunan ini, soalnya di sini airnya terus-terusan menetes dari langit-langitnya, berasa kayak kehujanan.
Fidel malah kegirangan di sini, soalnya ini mungkin satu-satunya kesempatan di mana saya ijinin dia buat main hujan-hujanan, hahaha.. Seneng banget dia lari-lari di antara jembatan gantung yang menghubungkan menara-menara ini, persis labirin.
Nah, awalnya kan dia rada takut gitu turun lewat perosotan, padahal sudah saya pilihkan dia perosotan yang paling rendah. Mana bentuk perosotannya lurus aja, aslik cemen abis. Saya akalin dengan ngajak dia main perosotan di situ sambil saya pangku. Ternyata dia suka dan mutusin nyoba perosotan itu lagi, tapi mau meluncur sendirian.
Setelah sukses dengan perosotan yang paling rendah, saya ajakin dia ke perosotan yang lebih tinggi dikit. Perosotan yang kedua ini masih landai, cuman bedanya, bentuknya udah spiral. Pas duduk di pangkal perosotan sih masih saya pangku, tapi pas udah meluncur, ya saya dorong aja dia supaya dia meluncur sendirian. Lagi-lagi dia bersorak kegirangan, dan ketika udah turun, dia pun teriak, “Lagi! Lagi!”
Saya pun coba naikin lagi tantangannya. Saya ajakin dia naik ke menara yang rada tinggian. Untuk naik ini harus pakai acara manjat-manjat jembatan segala. Tapi Fidel nggak merasa takut soalnya sensasi hujan-hujanan di dalam bangunan itu bikin dia gembira.
Pas udah di pangkal perosotan, sebetulnya saya agak takut karena ini pertama kalinya Fidel naik perosotan spiral yang panjang. Tapi saya bilang bismillah aja, lalu saya pegang bocahnya sambil saya pangku dan kami meluncur. Ealaaa..di tengah lagi meluncur, taunya pegangan saya terlepas! Fidel merosot sendiri, dia teriak-teriak gembira dan mendarat dengan penuh basah.
Dan saya sama suami pun langsung berpandangan takjub.
Suami saya nyuruh saya naik lagi bareng Fidel, dan dia akan menunggu di bawah sambil siap nyuting pake kamera kami yang tahan air. Saya dan Fidel pun naik lagi ke menara. Tapi pas di atas, kami kesasar dan ambil belokan yang salah. Bukannya belok ke menara yang tadi, saya malah bawa Fidel belok ke menara perosotan yang lebih tinggi!
Saya baru nyadar kesalahan saya ketika di tengah jalan saya ngeh bahwa ukuran spiral perosotan ini kayaknya lebih panjang..
Dan ketika Fidel akhirnya mendarat, dia ketawa ngakak kayak nggak tahu apa-apa kecuali basah. “Lagi! Lagiii!”
Suami saya nongol di depan kami sambil nunjuk-nunjuk perosotan yang satunya, seolah mau ngomong, “Aku tadi nunggu kalian di perosotan yang itu..”
Perosotannya sama-sama warna biru, jeeh!
Takut kehabisan waktu, saya ajak mereka ke wahana yang lain. Saya penasaran sama Roc Tower.
Roc Tower
Kolamnya Roc Tower sebetulnya kecil-kecil aja, dan masih sedangkal 1,2 meteran. Tetapi perosotannya bisa dibilang perosotan yang mungkin paling nantang dari wahana-wahana lainnya. Ada perosotan kembar tiga yang bisa dipakai buat balapan. Terus ada perosotan spiral panjang dari ketinggian 15 meter. Dan, ini nih..ada perosotan spiral panjang yang bentuknya model terowongan.
Saya sempat nyobain perosotan kembar tiga itu, tapi sensasinya sih biasa aja. Karena penasaran, saya coba naik lagi ke perosotan yang tingginya 15 meter itu. Saya naik sambil bawa kamera, ceritanya mau ngevlog gitu lah.
Ternyata pangkal perosotan ini pas banget buat ngeliat area Waterpark dan bahkan sampai ke area di luarnya. Saya coba meluncur turun sambil berbaring sembari pegang kamera.
Di tengahnya ngevlog itu, tahu-tahu badan saya berhenti meluncur. HAH?? What da heck?? Saya berusaha meluncur lagi ngikutin air, tapi kok badan saya nggak mau licin. Akhirnya saya usahain meluncur terus biarpun rasanya perosotannya terus-menerus deselerasi. Sambil mbatin, “Please jangan ada orang di belakang gw.. please jangan ada orang di belakang gw..”
Alhamdulillah, akhirnya saya kecebur ke kolam. Seorang staf lifeguard nyempritin saya,
“Bu! Ibu harusnya pake ban! Bahaya itu, di atas sana Ibu bisa berhenti!”
Saya pun nyahut, “Saya nggak tahu kalau harus pake ban, Pak!”
Stafnya bilang, mestinya staf lifeguard di atas sudah nyuruh saya pake ban sebelum saya merosot. Terus saya mbantah, “Pak, di atas sana nggak ada stafnya! Saya udah ke menara itu dua kali lho, Pak! Ndak ada siapa-siapa! Saya nggak tau sama sekali kalau sana itu harus pake ban!”
Stafnya langsung tertegun.
Tapi saya akhirnya minta maaf dan memutuskan untuk nyewa ban. Saya masih kepingin menikmati tempat ini.
Ketika saya lagi ngecek batre kamera, dua orang pemuda lewat di belakang kami sambil bawa ban mereka. Mereka menggerutu, “Gak seru ah! Mosok di terowongan itu tau-tau tadi berhenti??’
Karena tempat ini tidak cocok buat Fidel, dan perosotan yang ngajak deselerasi membuat saya jadi waswas, saya akhirnya mutusin buat ganti permainan.
Kami sudah sejak tadi tertarik dengan Sirens River, jadi kami pun akhirnya pergi nyewa ban.
Sirens River
Memang sungai ini sebetulnya berupa kolam arus. Pendek kata, kalau kita cuman diem doang, tetap aja badan kita gerak sendiri mengikuti arus air. Kolam sungai ini mengelilingi seluruh area waterpark, dan konon panjangnya sendiri sekitar 0,5 km. Jadi mungkin buat yang nekat berenang sendiri tanpa ban ya rada gempor juga untuk menyelesaikan kolam ini.
Kami ambil ban tandem dan menyeretnya ke kolam. Agak canggung mulanya sih buat pakai ban ini, apalagi Fidel yang jelas masih terlalu kecil buat berada di dalam bolongan ban. Maka kami mendudukkan Fidel di tengah ban tandem itu, sementara saya dan suami saya masuk ke masing-masing bolongan ban.
Kami berdua pun berenang dengan lengan kami bergelantungan di ban, sementara kaki kami mengayuh bak kapal selam. Fidel begitu happy karena berasa kayak lagi naik perahu.
Di tengah arus, kami merasa posisi kami kurang wuenak, jadi kami menepi dulu. Suami saya mencoba naik ke atas ban dengan sikap badan tiduran telentang, dan ternyata bannya nggak terguling. Lalu saya mencoba meniru sikap telentangnya, dan bannya ternyata masih steady. Horeee..kami lebih suka pakai ban sambil telentang begini!
Sungai itu membawa kami ke bagian belakang area waterpark. Ternyata bagian belakang nyaris sepi, nggak ada staf yang lagi duduk-duduk di pinggirnya. Jadi kalau sampai kecapekan dan nggak bawa ban pas lagi berenang di daerah ini, ya wassalam, hahaha..
Dan ternyata, Sirens River ini mengandung tikungan ke kolam Syracuse Beach 🙂
Tartarus Pool
Satu-satunya kolam di waterpark yang nggak saya cobain, cuman lewat doang. Di kolam ini memang nggak ada perosotannya, soalnya memang ditujukan buat pengunjung yang memang kepingin sprinting tanpa kuatir ganggu arus orang lain.
Sebetulnya saya kepingin nyobain sebentar, tapi Fidel sudah kebelet kepingin balik ke perosotannya Sinbad lagi. Jadilah kami mutusin buat menghabiskan sisa sore di sana 🙂
Cinema 5D
Ini bioskop sih, dengan kursi nonton yang bisa goyang-goyang mengikuti adegan filmnya. Meskipun setiap lembaran tiket sudah mengandung jatah nonton Cinema 5D ini, tapi saya nggak bawa Fidel nonton ini, soalnya udah keburu kesorean. Lagian pilihan filmnya juga bukan kesukaan saya. Kalau filmnya kayak 50 Shades of Grey dan kursinya goyang-goyang, nah.. itu baru saya mau..
Harga Tiket Masuk Ciputra Waterpark Surabaya
Hari | Tarif per orang |
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat | Rp 75.000,- |
Sabtu, Minggu, tanggal merah | Rp 95.000,- |
Senin selalu tutup karena kolamnya mau maintenance.
Fasilitas Ciputra Waterpark Surabaya
Gelang sebagai Dompet
Beberapa fasilitas di sini kadang-kadang berbayar. Jadi supaya duitnya nggak sampai basah, pengunjung udah dipinjemin gelang elektronik khusus. Gelang ini disambungin ke sistem komputernya Waterpark, di mana pengunjung mesti isi deposit dulu dengan duit. Jadi nanti kalau mau bayar apa-apa (misalnya nyewa ban atau sekedar jajan snack) di Waterpark, pengunjung tinggal scan gelangnya di mesin vendornya, lalu uangnya akan berkurang sendiri. Nanti kalau mau pulang, jika masih ada saldo di depositnya, duitnya dikembaliin lagi kepada pengunjungnya.
Life Jacket
Ada sediaan rompi untuk anak balita dan lansia. Dan fasilitas rompi air ini gratis. Rompinya agak mirip sama life jacket-nya pesawat terbang.
Ruang Shower
Kamar shower-nya cukup banyak, dan waktu saya datang ini, nggak sampai ngantre. Ada ruang untuk ganti baju juga, plus banyak cerminnya.
Lemari Locker
Disewakan buat nyimpen tas bawaannya pengunjung. Kuncinya berupa gelang yang dipakai sendiri oleh penyewa lockernya. Saya sempat merasa rada ribet waktu pakai locker ini lho. Jadi lockernya dibuka pakai koin, dan tiap perlu koin itu pengunjungnya kudu bayar Rp 10k. Seolah mengajari pengunjung supaya nggak gupuh buka-tutup locker kalau lagi menikmati Waterpark.
Musholla
Saya suka nih mushollanya. Ada pinjeman mukenanya juga. Dan luas, bisa dipake berjamaah.
Ban
Enaknya di sini, bisa nyewa ban dengan harga Rp 10k (untuk tunggal) dan Rp 15k (untuk tandem). Boleh sih bawa ban sendiri, asalkan yang dipakai itu ban renang sungguhan, bukan ban mobil yang dimodifikasi buat dijadiin ban renang (percayalah, orang Indonesia kadang-kadang terlalu kreatif).
Peraturan Ciputra Waterpark Surabaya
Di sini nggak boleh bawa makanan dari luar. Jadi bude-budemu yang seneng botram itu, sebaiknya simpan aja rantangnya di rumah dan datang ke sini sambil jajan nasi goreng dan mie goreng di kantinnya.
Harus pakai baju renang. Nggak boleh berenang pakai kaos oblong atau kaos singlet.
Bahkan anak bayi pun harus dipakaikan baju renang. Oh ya, di sini ada toko yang jualan baju renang kok, bahkan sampai asesoris macam pelampungnya segala.
Harus patuh sama staf lifeguard. Sebetulnya menurut saya, stafnya ramah-ramah kok meskipun tegas.
Di Mana Bisa Dapat Voucher Ciputra Waterpark Surabaya?
Sebetulnya voucher untuk tiket masuk Ciputra Waterpark Surabaya udah banyak dijual online. Tapi saya sendiri lebih suka beli di Traveloka karena harganya nggak sampai Rp 50k per orang.
Di pinggir jalan di Surabaya banyak banget saya lihat orang jualan voucher Ciputra Waterpark Surabaya, cuman kudu teliti belinya karena voucher itu ada tanggal kadaluwarsanya.
Promo Ciputra Waterpark Surabaya
Tahukah kamu, bahwa orang yang udah lansia boleh berenang di sini gratis? Yup, ini sebagai bakti Corporate Social Responsibility-nya Ciputra yang kepingin orang tetap sehat meskipun udah jadi lansia. Makanya siapa yang udah berumur > 65 tahun pun, nggak perlu keluar duit, asalkan mau nunjukin KTP-nya.
Udah gitu, pengunjung yang lagi berulang tahun pun juga gratis berenang di sini. Asalkan datangnya memang pas pada hari ulang tahun dia. Dan bukan datang pada hari Senen, soalnya Senen itu tutup.
Ada paket outbound juga di sini. Untuk satu grup yang berisi minimal 30 orang, dapet tiket masuk Ciputra Waterpark plus instruktur untuk 10 macam games outbound, plus jatah makan juga. Harganya dimulai dari Rp 110.000,-.
Malah ada promo juga untuk hiburan sekaligus pendidikan. Dengan harga Rp 85.000,- per orang, tiket masuk Ciputra Waterpark Surabaya ini juga dibanderol dengan acara jalan-jalan ke Monumen Jalasveha Jayamahe pakai bisnya Ciputra. Asalkan jumlah peserta dalam grupnya minimal 35 orang.
My Verdict
Sebetulnya saya senang berada di kolam renang di Surabaya barat ini. Cuman masalahnya, kompleks: jauhnya minta ampun, ya Allah.. udah gitu jam bukanya cuman dari jam 1 siang pula. Iya sih kalau weekend ya bukanya dari jam 10 siang, tapi kan ya tetep aja kurang lama. Berasa kayak udah datang jauh-jauh tapi cuman berenang sebentar. Lha anak saya kalo disuruh lari-lari di antara perosotan air sambil hujan-hujanan 4 jam doang sih mana cukup, yekan?
Tapi saya rasa, untuk ukuran stok tempat wisata di Surabaya, Ciputra Waterpark Surabaya ini worth banget untuk ngabisin waktu seharian. Kamu mau ke sini? Coba kasih tahu saya, kamu mau cobain wahana yang mana di sini?
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
kalo kolam renang biasa, aku seringnya ga terlalu suka krn ga bisa berenang hahahaha. tapi kalo waterpark beda cerita :D. apalagi yg slidenya extreme, tinggi, lgs doyan banget 😀 Eh tapi itu slide yg di tengahnya berhenti, roc tower, kok agak aneh yaaa. Tapi itu yg pake ban setelah kamu, toh jg berhenti kan yaaa..
jd kalo aku baca semua, kayaknya ttp aja yg menarik sinbad area dan yg kolam ombak sih :D. ciputra waterpark cm ada di surabaya yaa.. ntr aku cari tau di jkt ada ato ga. krn perumahan dan mall kepunyaan ciputra jg banyak . tp ga tau sih kalo waterparknya.. Kalo di jkt blm ada, ntr kalo Ibu Dian ciputra dtg k bank tmpat aku kerja, aku coba tnyain kapan mau buka di jkt hihihi… :D. udh dipastikan jwbnnya, ‘coba tanya anak saya kalo itu’ :p. ramah sih ibunya ini…
Kayaknya aku belum denger Ciputra buka waterpark di Jakarta ya, Fan. Aku taunya waterpark di sana itu ada di Atlantis (Ancol) dan Waterbom (Pantai Indah Kapuk).
Ciputra Waterpark ada di Sidoarjo juga, tapi aku belum ke sana. Ciputra bikin waterpark juga di Denpasar dan Makassar, tapi namanya Citraland Waterpark.
Aku juga menyayangkan kenapa kok di Roc Tower itu aku berhenti di tengah-tengah. Kurasa itu krusial kalo sampai berhenti di tengah itu. Kalau itu salahku karena nggak pakai ban, ya okelah; tapi kalau tamu lainnya tetap berhenti biarpun udah pakai ban, mmh..itu aneh. Mudah-mudahan mereka memperbaikinya.
Fannyy.. kamu ambil les berenang private dong, Faan.. :))
Tiket weekend segitu lebih murah dibanding Jkaarta itu huhuhu
Sementara wahananya lebih segambreng di Ciputra Waterpark . Kalau ke situ aku paling mau Syracuse Beach…Rasanya seneng aja dipermainkan ombak meski boongan adanya. Berdebar-debar juga lho hahah
Serius, Mbak Dian? Aku terakhir kali main wahana taman air ini di Atlantisnya Ancol itu lho.. mosok wahananya Ciputra sini lebih banyak seh?
Wohooo… Seru banget ya. Btw emang 4 jam aja kurang. Aku aja kesini pas weekend terbilang kurang waktunya, padahal udah dari jam 10 dan mentas jam 5 kurang. Dan… Alhamdulillah… senengnya karena objek wisata ini dekat rumah. Cuma 10 menit saja pake sepeda motor…
Duh, enaknya rumahmu masih di deket-deket Citraland situ, Dwi. Jadi tinggal ngesot doang. Aku kalau mau ke sini kayak berasa lagi pergi ke luar kota.
Kayaknya beneran terpaksa ambil weekend deh supaya dapet jatah main lebih panjang. Anakku gak tuwuk kalok cumak empat jam di sana..
Lumayan juga tarif masuknya ya, makasih infonya mba..
Sama-sama..
Dari jaman aku belum punya baby sampai punya baby, belum keturutan maen air di sini mbak Vick. Ya sama, saking jauhnya lokasi dari peradaban hihihihi. Hmmm trus akhirnya maen air malah melipir di Malang *eh
Eh tapi di Malang kan juga ada waterpark kan ya, Ning? Kemaren aku liat waterparknya itu di channel Youtube-nya Mas Ihwan Hariyanto..
Wah seru juga Mbak. Kalau ke Surabaya tak sempatin jalan2 ke sini Mbak.
Oke 🙂
Aku menikmati banget baca ini. Dan wow… Fidel pemberani banget mbaak? Terus pas nyebut ke air dari peruauta gimana? Di udah bisa renang?
Fidel belum bisa berenang 🙂
Dia tetap aman di atas perahu, jadi nggak sampai loncat ke air. Suamiku motret dia sambil berdiri di dalam kolam, kolamnya hanya sedangkal 1,2 meter 🙂
Sampe segede ini belum pernah ke waterpark Booook. Ga bisa berenang. Mau keceh-keceh aja, masak kalah sama Fidel ya :”)))
Win, di sini nggak perlu berenang. Kecipak-kecipak air buat cuci kaki aja udah bikin kamu nggak akan mau pulang 🙂
Mainan air bisa lupa waktu. 4 jam rasanya kuraaaang. Penginnya datang jam 6 pagi, pulangnya jam 7 malam. Sampe tangan kriput baru mentas
Nah, persis. Aku maunya dateng pagi, pulang malem. Gitu baru puas!
Itu anak kecil belum puas, keburu maghrib, gelap. Ayo besok balik yok!
Kita dateng subuh aja ya? Biar bisa mulai pas orang-orang lain belum pada dateng.. #eh
wah tiketnya sebelas dua belas nih sama waterboom dekat rumah saya,mbak. tapi ini jauh lebih luas dan lengkap kayaknya. puas banget pastinya main ke sana ya, mbak
Masih belum puas juga, Tung. Soalnya cuman 4 jam di sana sesuai jam bukanya, dan wahananya terlalu banyak buat dieksplor, hhahahaha..