Kalau milih maskapai di travel agent online itu, harga yang tercantum ternyata belum termasuk bagasi, kan? Alhasil, kalau mau pergi naik pesawat, saya kudu mikir, saya mau bawa bagasi berapa kg? Perbedaan 5 kg aja cukup signifikan bagi saya, karena ternyata harga bagasinya bisa 25% harga tiketnya. Maka saya jadi rada jiper kalau mau naik pesawat, takut saya terpaksa dipalak karena harus bayar kelebihan bagasi. Sampai kemudian saya teringat, bahwa kayaknya mendingan naik Air Asia aja. Soalnya kan, harga bagasi Air Asia udah termasuk di dalam harga tiketnya?
Bagasi Air Asia yang Bebas Repot Mikir
Sebetulnya saya bukan tipe orang yang bawa banyak barang. Saya ini kalo bawa barang ya seperlunya aja.
Yang bikin koper saya berat, atau lebih tepatnya yang bikin saya terpaksa bawa koper, adalah barang-barangnya anak saya. Fidel, 4 tahun, adalah bocah aktif yang perlu sering ganti baju, dan gampang bosenan sehingga perlu disediain banyak mainan. Alhasil saya sering galau apakah cukup bawa bagasi 10 kg doang atau kudu beli sampai 20 kg aja, padahal selisih harganya jauh banget. Makanya, kalau mau beli tiket pesawat itu, yang paling sering saya perhatiin itu bukan harga tiketnya, tapi..tarif bagasinya berapa?
Bulan lalu, saya harus ke Jakarta untuk nganterin bapak saya opname. Saya tetap harus bawa Fidel, karena Fidel masih kecil. Maka jadilah saya packing bawaan untuk kami berdua.
Semua diskon harga tiket pesawat murah di travel agent membuat saya skeptis karena saya paham banget bahwa yang didiskon itu cuma tiketnya doang, tapi diskon itu nggak berlaku buat bagasinya. Saya hampir menyerah mau beli tiket kereta aja biar nggak usah bayar bagasi. Sampai kemudian saya ingat, hey, berapa sih harga bagasi Air Asia? Kan Air Asia nggak jual tiketnya di online travel agent.
Iseng, saya buka website Air Asia, mencoba cari harga untuk perjalanan saya, lalu terhenyak. Harga tiket pesawat Air Asia sudah termasuk bagasi 15 kg.
Nggak perlu mikir lagi apakah kami berdua mau bawa bagasi 10 atau 20 kg toh?

Spontan saya coba masukin nama saya dan nama Fidel untuk tanggal itu. Terus saya ditawarin buat beli nomer kursi. Jadi ini jaminan bahwa saya dan Fidel bakalan dapet duduk bersebelahan gitu. Selain itu, saya juga ditawarin mau disuguhin makan apa di pesawat supaya nggak sampai kelaparan. Lho yaa ini namanya naik pesawat yang enak biarpun harganya murah..
Akhirnya saya bayar deh tuh tiket Air Asia, lengkap dengan kursi pesenan, dan sekalian pesan makanan buat dimakan pas terbang nanti. Saya bayar pakai BCA Klikpay. Nggak sampai 10 menit, tiketnya pun sampai ke email saya. Totalnya termasuk bagasi tadi? Surabaya-Jakarta untuk 2 orang cuma Rp 1,1 juta aja.
Check In Air Asia
Maka pergilah saya kemudian bersama Air Asia. Jadwal pesawat saya itu jam 8.30, tapi counter check in-nya sudah buka 2 jam sebelumnya. Antrean check in-nya panjaaaang banget, tapi tertib karena dibatasin pita. Pun di antara penumpang itu ya nggak ada yang rusuh karena ada flight attendants yang nertibin penumpang supaya mengantre di jalur yang bener.
Stafnya sendiri juga ramah ketika menerima bagasi saya. Nanyain KTP saya sambil nyocokin dengan daftar manifes dan membuat gestur mata yang tepat waktu menanyakan apakah saya sedang hamil (penting ini! :p). Lucunya pas Fidel naruh tasnya di atas timbangan bagasi, staf check in-nya tanya, “Maaf, Bu, tas yang ini mau dibagasikan juga?”
Saya terhenyak, “Uh, what?” Lalu menoleh ke timbangan dan menjumpai ransel Fidel yang cap bis Tayo di atas koper saya dan langsung terbelalak, “Fideel! Tasmu jangan ditaruh di situ!”
Stafnya ketawa waktu saya tepok jidat sembari memakaikan ransel itu kembali ke punggung Fidel.
Kami nggak menunggu terlalu lama untuk boarding. Di Terminal 2 itu, akhirnya ground staff panggil penumpang pesawat, lalu berbaris rapi menurut kategori seat-nya.
Tentu saja penumpang Hot Seat dipisahkan tertib, dan antrean mereka lebih pendek. Tatkala ada segerombolan penumpang di barisan Hot Seat itu nggak bisa nunjukin tanda Hot Seat-nya di boarding pass, langsung ground staff-nya menolak dan menyilakan gerombolan ini pindah antrean ke barisan Regular Seat yang lebih panjang.
Fidel tanya kepada saya, “Kenapa orang yang itu nggak boleh masuk pesawat duluan, Maah?”
Saya jawab, “Karena kaki mereka masih pendek-pendek, Nak..” Wkwkwk.
Aura Bahagia Bersama Air Asia Sepanjang Terbang
Bahkan rasa bahagia bersama Air Asia pun sudah terpancar di tampang kami semenjak kami masuk garbarata menuju pesawat. Pramugari-pramugari menyapa saya dan Fidel sambil tersenyum lebar, sementara Fidel teriak-teriak ke pramugari, “Mau ke Jakarta! Fidel mau ke Jakarta!” yang kemudian dijawab sama pramugarinya, “Oh iyaa..”

Ketika orang-orang mengencangkan sabuk pengaman masing-masing, dan saya sibuk memeriksa editan foto di majalah Travel 360, pramugari hilir mudik sembari memperingatkan penumpang untuk matiin ponsel masing-masing. Fidel ngeliatin pemandangan ground airport dan sumringah ketika badan pesawat mulai bergerak meninggalkan landasan.
Tak lama kemudian, pramugari datang sambil bawain makanan pesanan saya. Oh ya, ketika saya booking tiket Air Asia ini, saya memang memesan salah satu menu Santan juga lho.
Chicken Teriyaki Saya berupa nasi dengan fillet ayam panggang yang disajikan dalam wadah aluminium foil. Bumbu Teriyaki yang asin terasa meresap dalam daging ayamnya, dan terimbangi dengan manisnya irisan wortel. Nasinya yang hangat ini juga diberi irisan omelet juga yang gurih.

Chicken teriyaki ini saya pesan ketika booking tiket.
Saya mencoba menawarkan ayam dan telurnya kepada Fidel, tapi Fidel masih kekenyangan oleh sarapan di rumah pada subuh tadi.

Salah satu kesukaan Fidel adalah lihat-lihat majalah Travel 360. Fidel belum bisa baca, tapi dia senang lihat gambar-gambar di dalamnya. Terutama, gambar peta jalur-jalur penerbangan yang dilayani Air Asia.
Kalau sudah ketemu gambar peta, pasti yang ditanyai adalah “Rumah Fidel di mana, Ma?” Saya biasanya nunjukin kota Surabaya di tengah-tengah peta Indonesia itu, yang kemudian akan disusul pertanyaan berikutnya, di mana rumah sepupunya yang tinggal di Bogor, rumah sepupunya di Jogja, rumah neneknya di Bandung, dan begitu terus Ra uwis-uwis sampai kuping saya mblenger. Terus begitu dia lihat bahwa pesawat Air Asia juga mendarat di Bandung dan Jogja, maka dia bilang pingin ke rumah neneknya dan rumah sepupunya itu pakai Air Asia. Eiyaaaa..!
Padahal saya kan juga pengen baca majalah di tangan saya sendiri, Wkwkwk.. Saya memang dari dulu seneng banget baca artikel-artikel travelling di dalam majalah itu, mempelajari cara penulisnya mengungkapkan semua yang dia rasakan ketika berkunjung ke daerah, dan mempelajari kualitas foto-foto hasil jepretan fotografernya yang prima. Belum sampai setengahnya majalah itu saya baca, tapi sudah keburu terdengar suara pilot yang berkata, “Kita sebentar lagi akan mendarat di Cengkareng, dan tak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Surabaya.”
Kami akhirnya mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Fidel melepas seatbeltnya sendiri, lalu berjalan di gang menuju pintu keluar. Di pintu dekat kokpit, para pramugari berdiri sambil tersenyum dan bilang terima kasih. Fidel pun berteriak kenceng-kenceng kepada pramugari, “Terima kasiiiih!” sementara saya menggaruk-garuk kepala sambil menahan sungkan karena anak saya sepertinya baru menelan loudspeaker.
Di garbarata, Fidel menggendong ranselnya dan bilang sama saya, “Mama, Fidel seneng naik Air Asiaaaa! Kapan-kapan kita naik Air Asia lagi ya, Maaah?”
Saya ketawa. “Ya, Nak, insya Allah kalau ada rejeki lagi ya..”
Kami ambil bagasi kami di conveyor belt bagasi Air Asia, lalu saya pun berjalan ke teras terminal untuk cari ojek taksi online. Fidel bolak-balik menoleh ke lobby kedatangan dan berkata, “Dadah bandaraa! Dadah pesawaat! Dadah Air Asiaa!”
Haiyah, ceria sekali anak ini. Sementara, saya menyeret koper dengan jalan yang mulai lamban, lantaran kekenyangan karena chicken teriyaki dari Santan di Air Asia tadi..

Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Harga tiket udah termasuk bagasi 15 kg ya enak banget, Mbak. Kalaupun nambah juga masih masuk akal banaget harganya. Aku langsung mupeng sama nasi padangnya, eh, sama menu lainnya juga enak ding. Belum pernah naik Air Asia, bisa jadi referensi nih pengalaman Mbak Vicky. Makasih ya pagi-pagi dah bikin aku pengin makan lagi 😀
Hahahaa.. iya, Mas Rudi, next time kalau ada kesempatan terbang, cobalah terbang sama Air Asia. Menurutku, terbang bareng Air Asia ini biayanya sama aja kayak naik kereta api eksekutif, hanya saja naik pesawat ini waktunya lebih cepat 🙂
Bener banget Air Asia udh termasuk bagasi. Kenapa yaa koq enggga ada di OTA. Kan ya kelewat kalo ada maskapai ini. Sampek aku ama suami sekoper dong, biar irit bagasi pakai maskapai lain. Wkwkwk…
Coba ah ke websitenya…mo cek² ke Penang nih…
Kebetulan Air Asia memang nggak kerja sama dengan online travel agent lagi, selain dengan Expedia, setahuku sih. Memang kudu buka website atau aplikasinya langsung. Toh tawaran untuk upgrade ke layanan premiumnya juga bisanya melalui website atau aplikasinya Air Asia 🙂
Nasi kuning Manadonya awe-awe … apalagi tau kalo bagasinya udah include harga riket ckckckck warbiyasak AirAsia ini.
Ya dong, yang namanya servis itu kudu total biarpun harganya low cost. 🙂
duh murah banget ke amstrdam cuma segitu
Penerbangan AirAsia, selalu jadi my #1 choice buat wara wiri Indonesia Malaysia Thailand. Paling worth value nya dan aku suka dg on time nya AirAsia 🙂
Jarang delay kan ya Air Asia tuh? Mantap deh 🙂
Duh jadi pengen naik AA lagi deh ke mana gitu udah lama ngga liburan, Fidel girang banget ya naik pesawat Air Asia hihi seru ya, makanannya juga bisa dipesan sambil booking tiket pesawat ya..
Hayu Mbak Dewi, jalan ke mana gitu pake Air Asia sambil makan nasi Padang di kabin..
Saya cukup suka makanan di AirAsia. Sampai sekarang AA masih jadi alternatif utama untuk bepergian dalam dan luar negeri, karena memang tiketnya murah ^^.
Iya ya.. apalagi kalo sedang promo, hahahaha
Terbang bersama Air Asia memang selalu menyenangkan 🙂 Aku pernah pesan nasi uduknya duluu udah lama banget, belum coba nasi padangnya sih. Hati tenang ya packing2 barang bawaan kalau selama berat koper/ransel atau tas lainnya masih hingga 15 kg. Bahagia itu mah. Btw manglingi lihat mbak Vicky berambut pendek dengan kacamatanya. Manis ehemmm… 😀
Alhamdulillah, terima kasih, Teh Nurul.. 🙂
Untuk penerbangan low budget, Air Asia memang masih juaranya, sih. Service-nya ramah, makanannya juga enak. Nasi lemak yang paling saya suka
Wah, banyak banget yang nyebut menu nasi lemaknya ya. Saya jadi pingin nyoba deh, belum kesampaian nih makan nasi lemak Pak Nasser..
Fidel ceriaaaa banget, jd seneng kan ya yg ngajak mbak, hehe. Ngalir banget ceritanya mbak, dan terbelalak dgn harga yg murah dan layanan prima. Dulu pernah naik Air Asia, tapi blm sempet pesen makanan yg ditawarin itu mbak. Hehe, kapan2 coba ah
Hihihi.. iya. Mbak Prita pingin nyobain menu makanannya yang mana nih? 🙂
Sayang ya Air Asia harus “disingkirkan” di aplikasi OTA buatan Indonesia, padahal AA ini oke banget lho, baik darinsergi harga dan layanan. Favorit saya dari AA itu pramugarinya, mencerahkan. Ahahahahha
Nyatanya, Bang Darius, dengan menjual tiket di dalam websitenya sendiri, Air Asia malah lebih leluasa memperoleh sales dari servis-servis tambahannya. Contohnya ya menu makanan dan pembelian bagasinya ini, jadi lebih laris karena orang jadi ingat bahwa beli makan dan bagasi di Air Asia itu lebih murah jika pesan sejak awal di websitenya sendiri.
Aku udh jarang banget naik air asia, tapi air asia memang jd maskapai low budget favoritku. Makanannya memang enak krn kerjasama khusus dg chef, dulu prnh ada olahan nasi punyanya si farah quiin enak juga hehehhe
Aku sampai sekarang masih penasaran juga, nasi olahannya Farah Quinn itu yang mana.. :))
Wah lebih murah bareng pesen tiket yaa kak pesen bagaisnyaa lumayan loh bedanyaa haha . Makasih kak infonyaa
Oke, Ipul, sama-sama 🙂
haduuuh.. ini komen2nya malah cerita makanannya sih…
jadi penasaran lah seenak apa sih .. harus dicoba deh
Iya, Mbak Monda, mau coba menu yang mana nih? 🙂
Fideeeel..kamu lucu sekali sih Nak.. hehe.. Baca post mba Vicky ini jadi pengen buru2 naik Air Asia juga..
Alhamdulillah, Fidel lucu 🙂
Kami selalu suka dengan pelayanan Air Asia mbak. Rasanya nyaman aja sama maskapai yang satu ini…
Saya juga nyaman 🙂
Aaaaa aku kangen naik AA deh
Dulu klo ke Bali sering milih naik AA, enak makanannya, servicenya juga oke
Tapi udah 2 tahun terakhir kami klo ke Bali naik mobil euy, pengen mampir-mampir dan santai soalnya
Berharapnya sih AA buka jalur penerbangan ke Kendari, biar puas gitu naik pesawatnya sampai 3 jam
Apalagi makanannya enak-enak
Iya nih, kalau mau ke Kendari, kudu naik Air Asia jurusan Surabaya dulu. Habis itu baru oper naik kapal ke Kendari, hahahaa..
aku belum pernah nyoba, padahal wkt ke KL itu pas jam makan siang. hemm,,,penasaran nasi padang pesawat kayak apa ahhaha
Hayuk dicobain 🙂
Saya selalu suka makanan di pesawat. Uapnya itu lho wangii. Apalagi bisa pesan dulu sesuai selera..
Bener. Aromanya makanan di pesawat itu bikin pengen banget 🙂
memang terbang bersama AirAsia sebahagia itu ya mba, harga tiket bersahabat dan pelayanannya oke banget.
Iya, bener banget, Mbak Isma 🙂
wah AirAsia selalu bisa buat bahagia kak. Alhamdulillah sayapun merasa demikian. Walaupun memang untuk domestik dari Pekanbaru belum penerbangan AirAsia. Hanya ada satu jalur menuju Kuala Lumpur. Btw kalau ke KL makanannya namanya Santan. Enak
Jadi kalo mau ke Jakarta dari Pekanbaru pakai Air Asia, kudu lewat Kuala Lumpur dulu ya, Drew? Hahahhaahaaa..
Aaakkhh, samaan. Akupun masih pake maskapai ini kalo bepergian apalagi jika dengan keluarga. Kayak udah familiar aja gitu.
Hahaa.. Masuk pesawatnya berasa masuk rumah pribadi ya 😀
Air Asia pesawat yang ke dua saya tumpangi di Indonesia. Setelah sebelumnya naik Garuda ke Singapura, lalu naik Cathay Pasific ke HK dan China Airlines ke Taiwan PP.
Pengalaman saya lumayan nyaman. Semoga terus meningkat pelayanan nya…
Wah, seneng ya, Ceu.. Kira-kira gimana ya caranya supaya Air Asia bisa jadi maskapai pilihan nomer satu buat Ceu Okti?
aku juga penggemar ini maskapai klo mau ke MY, soalnya makanannya enak2 wkkww…
Ya, menunya semacam fusion antara masakan Indonesia dengan masakan Melayu gitu ya
menu meals di Air Asia yang aku suka itu nasi lemaknya.. duh udah lama nih ga terbang pakai Air Asia.
Iya, Koh Ded, banyak juga yang bilang bahwa nasi lemaknya Air Asia ini enak banget
aku masih setia dengan air asia sampe skr :D. kec utk penerbangan yg lbh dr 5 jam, aku prefer full service krn lbh nyaman. tapi penerbangan di bawah itu, pasti air asia duluan yg aku incer :D. dan hrs diakuin ya vic, makanan airasia itu ttp msh yg paling enak drpd makanan maskapai lainnya :D. banyak yg udh aku coba, dan blm ngerasain yg ga enak :D.
Eh Fan, servisnya Air Asia itu kan ada juga yang berupa servis Premium Flex, di mana servisnya termasuk penghantaran bagasi dan boleh ganti tanggal perjalanan sampai 2 kali. Menurutmu, apa nih kelebihan servis Premium Flex dibandingkan maskapai yang full service? 🙂
aku penggemar air asia! nek jamnya cocok biasanya lebih milih air asia, salah satunya ya karena include bagasi itu tadi. mereka juga sangat accommodating sama penumpang yang bawa bayi. aku terbantu sekali pas agustus lalu terbang cuma berdua sama bayi 10 bulan. makanannya paling juara! favoritku nasi uduk 😀
Really? Wah, aku kudu coba nasi uduknya nih kapan-kapan kalo mau terbang sama Air Asia lagi..
Vick, makanan di Air Asia iki ta’ akoni enak. Walau aku berfood combining, yang enggak makan karbo campur lauk hewani. Aku rela cheating, rela banget. Nasi lemak yg kumakan pas perjalanan pulang dari KL ke Surabaya, itu enaknya masih kebayang. Opomaneh nasi kuning manado yg ta’ pesen berangkatnya. Byuh. Wenak. Gak rugi Aku cheating, Vick.
Iyo, tenan yo. Aku jadi pingin beli makanan di flight Air Asia lagi. Pingin nyoba nasi lemaknya juga deh. Sama..itu tuh, nasi Uncle Chin. Mbuh opo iku, pokoke pedes tapi jare wong-wong recommended banget.