Komplikasi Boring yang Akut

Nggak ngerti kenapa sih masyarakat kita ini seneng banget bicara dengan istilah-istilah rumit yang dia sendiri nggak ngerti maksudnya apa. Apakah maksudnya mau dibilang (sok) pinter, padahal resikonya gede banget buat jadi terdengar dungu. Seperti dialog yang kemaren kedengeran ini:

A: Si X itu meninggal akhirnya minggu lalu. Sudah sepuh sih.
B: Oh ya? Sakit apa? Jantung? Stroke?
A: Sakit komplikasi.
B: Sakit apa?
A: SAKIT KOMPLIKASI!

Ada lagi yang lucu.

A: Duuh..sudah lama nggak ketemu teman-teman SMA. Gw lupa nama mereka semua!
B: Ah, masak sih? Padahal kan kita baru lulus SMA 15 tahun lalu..
A: Iya nih, gw menderita pikun akut!
B: Lha.. lu jadi pelupa gini mulai kapan?
A: Yaah..semenjak gw pergi kuliah S2 tiga tahun lalu, gw jadi PELUPA AKUT gitu deh..

Ngg..waduh, gimana ya? Saya mulai melihat gejala salah kaprah ini sudah melebar ke mana-mana. Soalnya kedua istilah di atas kan istilah medis, jadi kalau saya mendengar istilah di atas diucapkan oleh orang-orang yang di luar pekerjaan saya dan kebetulan salah menggunakannya, saya jadi ketawa, hehehe.. Apalagi waktu beberapa hari yang lalu saya baca headline di siaran berita tivi, “Ny Ainun Habibie meninggal karena sakit komplikasi”. Haiyaah..bukankah mestinya wartawan bisa jadi contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar?

Baik, sakit komplikasi itu apa sih? Bingung juga saya, soalnya seumur-umur di kuliah saya pun nggak pernah dengar satu pun sakit komplikasi. Tapi saya bisa memberi contoh sederhana gini. Misalnya seseorang kena serangan jantung, sehingga jantungnya nggak bisa memompa darah dengan memadai. Aliran darah ke bagian-bagian tubuh lainnya jadi lelet, termasuk ke ginjal. Maka ginjal pun jadi mogok bekerja dan ikutan sakit. Lalu, karena darahnya nggak mengalir dengan lancar, tak ada oksigen yang diantar ke paru, akibatnya paru jadi sesak oleh karbondioksida yang nggak dituker dengan oksigen. Nah, oksigen kan nggak ada nih, termasuk buat oksigen yang dianter ke otak, akibatnya otak pun jadi ikutan rusak dan sakit. Seperti yang saya bilang di sini kemaren, kalau otak berhenti bekerja, berarti mati. Jadi orangnya meninggal karena sakit apa? Penyebab matinya adalah sakit jantung, yang DIPERPARAH OLEH KOMPLIKASI ke ginjal, paru, dan otak. Jadi bukan meninggal karena “sakit komplikasi”..

Adakah orang yang pelupa akut? Bisa ya, bisa enggak. Ambil contoh, misalnya orang ketabrak truk sehingga kepalanya berdarah. Ternyata setelah ketabrak itu dia jadi hilang ingatan, alias jadi pelupa. Nah, karena penyebab lupanya itu baru mendadak, maka itu boleh disebut pelupa akut.
Tapi ada lagi orang yang karena proses lama, maka jadinya pelupa. Misalnya, kelamaan nggak ketemu teman-teman SMA sampek bertahun-tahun, jadinya lupa nama teman-temannya. Ini bukan “akut”, coz akut itu artinya terjadi secara mendadak. Kalau lupa nama teman karena lama nggak ketemu, itu BUKAN AKUT namanya, coz proses penyebab lupanya kan bertahun-tahun, jangka waktu yang cukup lama sekali. Mungkin lebih tepat istilahnya “pelupa berat”.

Eh ya, dua minggu lalu pas nonton Indonesia Idol saya denger jurinya ngomong kira-kira gini ke salah satu finalisnya, “Sewaktu kamu nyanyi tadi, mendengar kamu saya jadi BORING.”
Waduh..gimana sih? Boring itu artinya membosankan. Semenjak kapan MelGoes jadi membosankan? :-p

Maksudnya finalisnya yang membosankan, kan? Bukan jurinya?
Mestinya yang bener, “Sewaktu kamu nyanyi tadi, mendengar kamu saya jadi BORED.”
Kok mendadak jadi aneh, hihihi..
Akan jauh lebih aman kalau kita ngomongnya gini aja, “Sewaktu kamu nyanyi tadi, mendengar kamu saya jadi bosen.”
Kecuali, kalau si juri merasa bahwa dirinya kalah menarik ketimbang si finalis, ya bener kalau dia merasa bahwa “mendengar kamu saya jadi merasa diri saya ini membosankan”.

Sudah ah..ngerti kan sekarang di mana menggunakan kata komplikasi, akut, dan boring yang betul? Paling gampang yah, kalau nggak bisa ngomong linggis yang bener, ya nggak usah ngomong linggis. Kalau nggak bisa ngomong istilah yang kita nggak ngerti, ya cobalah ngucapin istilah yang kita ngerti aja. Supaya pembicaraan kita tidak menjadi komplikasi yang boring bin akut..

24 comments

  1. "hoooohhh"

    kamu bisa bayangkan vic, betapa bulatnya mulut pasien2ku atau keluarganya, saat kuterangkan akut-kronis, severe-moderate-mild, malignant-benign. Rupanya mereka baru paham bahwa akut dan kronis hanya menerangkan lama perjalanan penyakit, bukan tingkat keparahannya.

  2. ehehehe..
    yg belakang, saya bangett..

    drpd keliatan bodoh gara2 sok pinter, mending cari aman ajah..
    ga ush pk istilah asing klo memang nggak yakin sama artinya..
    :))

    saya jd inget beberapa hari lalu ngeliat perdebatan seseorang dengan OS (online store) di FB
    si item yg dia mau ditulis "without belt"

    ternyata oh ternyata, pas barangnya nyampe dia ga nemu belt do paketnya.. ngamuklah dia di fb si OS. saya ngeliat si OS susah payah ngejelasin bahwa without itu TANPA

    dia malah ngeyel bilang, "OS aneh, sejak kapan without itu tanpa? belajar inggris dimana sis?"

    wkwkwkwkwk..
    saya sebagai penonton cuma bisa ketawa ngakak.. dan kesian sm siempunya OS..

  3. zulhaq says:

    untung gw gak suka pake istilah istilah aneh gitu.

    bisanya kek gitu itu, berawal dari ikut2an. walaupun gak ngerti artinya, tetep aja ngikuuuttttt…

  4. citra says:

    Nyebelin kl orang yang mengaku2
    dirinya teman trus dia lupa sama kita.
    Entah gara2 itu kenalnya waktu sma
    jadi uda lama banget atau tiba2 sakit
    pelupa akut. (Tak kenal maka tak sayang.
    Tak kusayang, bukan temanku)
    Kl orang itu muncul di depanku kutimpuk
    aja sekalian pake batu bata n
    there u have it amnesia dengan
    dk/ mild Head Injury.
    Hahaha

  5. Nggak problem sih kalau salah menggunakan. Yang malu kan kalau ketangkap basah salah di depan pakarnya. Namanya aja istilah, pasti lebih merujuk ke bidang ilmu tertentu.

    Eh ya, masih ada lho dokter nulis ke koleganya "sakit demam". Minta digetok tuh, hehehe..almamater mana sih?

  6. alice in wonderland says:

    iya kadang kita nemu istilah yang kita pikir lebih tepat dikatakan dlm bahasa inggris tapi malah salah penggunaan, jadinya malu deh (kalo nyadar)^^

  7. gaelby says:

    Hehee… aq jga pernah sok2an bsa istilah Inggris kyak gitu. Hehee… Untung partner yg kuajak ngobrol gak kritik kyk Vicky, eh gak kritik atau kritis?… jgn2 salah lgi, wkkk..wkk..wkkk… :))

    It's nice to be here again.

  8. Heuhuehe..itu lucu.
    Memang betul, sakit komplikasi itu sakitnya banyak, berombongan.
    Pengobatan untuk tiap sakitnya bisa bertentangan, tapi juga bisa berjalan serasi.

    Tapi intinya bukan begitu. Jadi komplikasi adalah keadaan di mana suatu bagian tubuh terkena sakit, sehingga berakibat sakit pada bagian-bagian tubuh lainnya. Misalnya wanita kena kanker pada kandung telur. Ini berarti sakitnya pada kandung telur, kan?
    Lalu suatu saat kankernya makin besar dan menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya lambung dan ginjal. Akibatnya lambung dan ginjal yang semula sehat jadi ikutan sakit kanker.

    Di sini, namanya sakit kandung telur yang berkomplikasi ke lambung dan ginjal.

  9. Saya jadi tahu arti komplikasi sekarang secara medis. Bukan baru tahu bahwa komplikasi itu selama ini saya pahami sebagai jenis penyakit, tapi pengertian saya selama ini kalau ada orang menyebut "Sakit Komplikasi" adalah sakitnya banyak, rombongan lebih dari satu jenis penyakit, terus antara sakit yang satu sama yang lainnya saling bertentangan tindakan pengobatan atau pencegahan medisnya. Begitu pemahaman saya.

    Saya tak bisa memberi contoh (lupa juga takut salah). He2… Mungkin Mbak Vicky bisa memberi contohnya sakit apa dengan sakit apa.

Tinggalkan komentar