Lipat-lipat Kreatif

“Lulus TK, nggak?” instruktur itu bertanya dengan nada guyon kepada peserta-peserta yang ada di situ. Beberapa orang tampak cengar-cengir malu, beberapa lagi nampak memandang sang instruktur dengan ekspresi memelas. Kerjaan melipat kertas yang sekilas nampaknya ringan itu, ternyata susah juga kalo dipraktekin sendiri.

Coba liat foto-foto yang gw beber di sini. Adakah yang sadar bahwa bahannya cuman kertas doang? Selembar kertas yang dilipat-lipat di sana-sini, ternyata bisa menjelma menjadi beragam bentuk, mulai dari yang sepele seperti sekuntum bunga, sampai bentuk yang lebih rumit macam seekor T-Rex. Bisa nggak sih kita nirunya?

Ternyata susah. Gw sampai ngambil selembar kertas lipat dan berdiri di hadapan T-Rex yang di-display ini, berusaha mengira-ngira cara bikinnya dan menirunya. Apa daya, ternyata imajinasi gw nggak sampai. Maksud hati mau bikin T-Rex, apa daya yang bisa gw bikin malah.. seekor monster kertas nggak jelas dari Danau Loon.

Foto-foto kerajinan origami ini gw jepret dari Festival Origami, sebuah acara workshop yang digelar di Cisitu, Bandung, kemaren. Workshop yang digelar Sanggar Origami Indonesia besutan Maya Hirai ini ngajarin puluhan orang awam buat melipat-lipat kertas, bikin bentuk yang unik-unik. Gw yang tadinya sama sekali nggak niat ikutan workshop, dan datang cuman buat liat pameran doang, akhirnya penasaran juga buat curi-curi ilmu. Beruntung, Maya yang jadi pelaksana eksekutif acara mau juga ngajarin gw secara privat, beberapa bentuk yang sederhana, seperti pot dan bola. (Sederhana? Bentuk bola itu sungguh bikin gw pusing!)

Apa sih yang dicari orang dari origami ini? Seni melipat kertas asal Jepang ini nampaknya ngajarin kita bahwa dengan manfaatin hal kecil bernama kertas, kita bisa berpikir kreatif untuk membuat bentuk apa aja. Maya sendiri mengklaim bahwa dengan selembar kertas aja, dia bisa bikin wadah-wadah apapun. Paling-paling kalo butuh wadahnya ukuran gede, ya pakenya kertas yang ukuran gede juga. Sejauh ini, akibat kegandrungannya terhadap origami, Maya udah bisa nulis buku tentang origami berikut VCD manualnya, lengkap dengan bikin komunitas pecinta origaminya segala.

Maka kalo menurut gw, PR besar buat kaum pecinta origami, adalah bikin industri yang berangkat dari origami, untuk menciptakan barang yang bermanfaat dan bisa dipake. Nggak sekedar lagi dekorasi BLTB (barang lucu tak berguna) yang cuman bisa dipajang doang.

Pulang dari nonton workshop, gw mencoba mempraktekin tutorial singkat dari Maya tentang cara bikin bola itu. Gw bikin ini pake kertas kado bekas, lalu gw potret setiap langkahnya. Sekalian belajar bikin foto step-by-step. Jiaah..ternyata susah juga ya?

Belajar melipat kertas, mungkin selama ini cuman identik dengan kerjaan anak TK. Tapi kalo kita-kita yang udah gede ini mencobanya sendiri, nyatanya nggak gampang. Anda mau coba?

28 comments

  1. maya says:

    hahay aq baru nyampe sini, waktu itu messages nya dibuka di HP ga kelitana messages asli nya. Sipp deh review nya! jangan tersungging sama pertanyaan lulus TK ga? yaaa itu cuma canda. Really so nice to meet u Vicky! kapan keteu lagi ya!? makasih atas ur att3ntion. goodluck!

  2. Sama, Mbak. Dulu aku nangis di sekolah gara-gara nggak bisa melipat ayam kate, hehehe.. Aku mendingan disuruh nyanyi di pentas seni aja deh. Atau deklamasi. Pokoke jangan disuruh bikin prakarya, tanganku gak entos!

  3. Aldo says:

    Dulu waktu kuliah sering juga melipat-lipat dan menggunting kertas,bukan untuk origami, tapi untuk bikin maket tugas kuliah hehehe..

    Kalau origami, baru bisa bikin burung. Kayaknya yang T-Rex itu susah yah…

    Salam,
    Aldo

  4. Mumpung aku masih bebas merdeka, jadi aku melanglang ke ekshibisi apa aja yang aku suka. Nanti kalo aku udah jadi budak sahaya lagi, aku nggak bebas ke mana-mana lagi dan nggak tau apa-apa lagi selain jadi dokter doang.

    Ah, seribu burung kertas! Mengingatkan aku pada dongeng Cina tentang pacar yang pergi jauh dan nggak pulang-pulang, hahaha! Supaya nggak kangen, tiap hari dia bikin selembar burung kertas. Pas burung kertasnya udah seribu, dia baru nyadar kalo si pacar nggak akan pernah balik.. Beuh, kayak Bang Toyib aja..

  5. Beuuh..tidak menghargai karyaku. Bikin bola yang nyeni itu bukan dengan cara kertas yang diuntel-untel, tauuu..! Pake acara bikin gawang segala?

    Oh ya, kita mesti buru-buru mempromosikan simbol ketupat itu, coz negara sebelah juga make ketupat pas Lebaran..

  6. mawi wijna says:

    Seni melipat itu memang budaya unik. Lebih ditekankan kepada imajinasi untuk mewujudkan aspek visual.

    Kalau negara Jepang punya origami. Bangsa kita juga punya seni melipat ketupat! 😀

Tinggalkan komentar