Petualangan Makanan khas Sulawesi Selatan

Makanan khas Sulawesi Selatan itu enak-enak dan bikin nagih semua!

Mulai sekarang diet ente, sampe Makassar ntar, kuliner terus, katanya. Wkwkwkwkwkwk..

Pesan dari teman saya itu, cuman saya anggap angin lalu. Kesalahan besar saya kemudian, karena ternyata pulang dari Makassar, pinggang saya jadi menggendats!

Bulan lalu saya diajakin liburan di kota Makassar selama dua malam oleh kawan-kawan dari media Gridoto. Waktu itu agenda utamanya sebetulnya adalah ngetes kekuatan sebuah mobil di sana, jadi saya pikir kerjaan saya paling-paling cuman piknik doang sambil foto-foto seperti biasa.

Yang namanya piknik mesti ada adegan kulineran di rumah makan setempat, kan? Nah, ternyata, semua makanan khas Sulawesi Selatan itu enak-enak dan bikin saya jadi gembul. Sungguhan!

Sop Konro, Kuliner Makassar dengan Bumbu Kluwak

Masakan konro sebetulnya adalah iga sapi, mungkin konro ini bahasa Bugis. Cara masak konro ada dua macem, yaitu sop konro dan konro bakar. (Ada soto konro juga sih, tapi saya belum ngincip.)

Saya makan salah satu makanan khas Sulawesi Selatan ini di sebuah rumah makan di Makassar bernama Konro Karebosi. Waktu itu, saya pesan sop konro lantaran kebetulan saya lagi flu (siyalan bener nih penyakit).

Ketika sop konro itu dateng ke meja saya, saya langsung garuk-garuk kepala.

Makanan khas Sulawesi Selatan, sop konro karebosi Makassar
Masya Allah, itu porsi sop konro Karebosi kok gede banget..

Harusnya saya makan ini berbagi dengan orang lain, tapi suami saya sudah kadung pesan konro bakar. Jadi dengan tabah, saya pun berusaha ngabisin kuliner Makassar ini sendirian.

Yang ternyata terjadi adalah.. sop konro itu emang abis.

Sop konro Karebosi Makassar
Busyet, enak banget sop konro Karebosi ini.
Bumbunya meresap sampai ke daging-daging konronya hingga saya pun nggak malu-malu menggerogotinya. Foto oleh Eddy Fahmi

Harap diingat, porsi sop konro itu lebih gede daripada nasinya lhoo..

Resep Sop Konro Karebosi

Sop konro umumnya dibikin dari konro yang direbus sampai empuk sambil dimasukin tumisan bumbu. Nah, bumbu sop konro ini berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar.

Ciri Khas Sop Konro

Yang membuat sop konro nampak kecokelatan adalah bumbu kluweknya. Kemudian, orang-orang Bugis ini menambahkan cita rasa sop konro dengan membubuhkan robekan-robekan daun jeruk, memaran batang serai, serta beberapa batang kayu manis dan kuntum-kuntum bunga cengkeh.

Konro Bakar, dengan Bumbu Kacang yang Gurih

Masakan konro bakar Makassar ini sebetulnya pesanan suami saya di rumah makan Konro Karebosi itu. Konro bakarnya ternyata sama gedenya dengan sop konro, dan suami saya makan ini sendirian. Oke, tidak, saya ambil sepotong konro dari piringnya, sementara dia sendiri ambil sebongkah konro dari mangkok sop saya.

Konro bakar di Konro Karebosi
Konro bakar dibikin dari konro yang diungkep dalam tumisan bumbu konro hingga dagingnya melunak.

Resep Konro Bakar

Bumbu konro bakar seingat saya sami mawon dengan bumbu sop konro. Hanya bedanya sih konronya direbus sampai airnya asat hingga bumbunya terserap semua, baru dibakar. Tolong koreksi saya kalau salah yaa..

Masakan konro bakar biasanya disajikan pakai saos kacang yang mirip saos kacangnya tukang sate langganan saya. Saya sendiri menggerogoti konro bakarnya tanpa saos, dan nikmat sekali melahapnya di tengah cuaca siang Makassar yang sangat panas. Kuliner Makassar ini banyak yang dimakan panas-panas, padahal kotanya sendiri sudah sumuk buanget.

Pak Ardy, stafnya media local Makassar yang kebetulan menjadi guide kami waktu itu, bilang, orang Makassar itu kalo makan, nasinya dikit, tapi lauknya banyak. Pantesan badan mereka kuat-kuat ya. Lha wong proteinnya bejibun begini.

Rumah makan Konro Karebosi berdiri di pusat kota. Bangunan itu terdiri atas dua lantai, muat sekitar 200 orang. Terdiri dari meja-meja panjang, kipas angin berputar-putar di langit-langit. Sebetulnya hawanya panas, tapi sepertinya nobody cares about that.

Konro Karebosi
Teman-teman saya sedang melahap konro bakar Makassar di rumah makan Konro Karebosi.

Mungkin saya akan kemari lagi pakai taxi online aja, soalnya parkirnya nyaris penuh melulu. Ketika kami makan di sana, rumah makannya cukup rame, dan yang banyak makan di sana masih berseragam PNS.

Oh ya, ada musolanya juga, tapi sepertinya kamar kecil itu harus dipasangi AC, hahahaa..

Ini peta menuju Konro Karebosi Makassar..

Ikan Palumara, Bumbu Kuning yang Segar

Makassar adalah kota pantai, jadi sudah pasti kuliner Makassar ini banyak diwarnai seafood. Tetapi yang membuat saya pening adalah nama-nama ikan yang dijual di sana.

Saya inget dulu saya pernah nonton siaran Youtube di mana Presiden Jokowi main tebak-tebakan nyuruh seseorang nyebut 10 nama ikan dan adegan itu disyuting di Sulawesi. Orang yang diajakin main tebak-tebakan itu bener-bener nyebut 10 nama ikan, tapi Pak Presiden ngaku nggak ngeh dengan semua nama ikan yang dia sebutkan. Sekarang saya ngerti apa yang didengar Pak Jokowi, sebab ketika saya tanya sama pegawai rumah makannya itu ikan apa, saya malah nggak paham dengan jawabannya.

Kami sempat pergi ke salah satu tempat makan di Makassar, namanya Rumah Makan Pantai Losari. (Ini nama pasaran banget, ternyata banyak sekali rumah makan sejenis yang namanya sama-sama Losari.)

Rumah Makan Pantai Losari itu khas restoran seafood banget; pengunjung dipersilakan milih ikannya sendiri, lalu ditanyain mau minta ikannya digoreng atau dibakar, terus ditanyain mau pakai sambel apa. Saya tanyain apakah mereka punya ikan bolu (karena saya lihat nama ikan ini yang paling sering saya baca di internet), dan mereka langsung menunjuk seekor ikan besar di container raksasa mereka.

Mereka nawarin apakah saya ingin ikannya dibakar atau dimasak palumara. Sebagai pemburu makanan khas Sulawesi Selatan, tentu saja saya pilih masak palumara, padahal saya nggak tahu palumara itu diapain ^^ Stafnya nanya sama saya apakah saya ingin ikannya dibikin pedes, tapi saya nolak karena saya akan berbagi ikan ini dengan Fidel. Soal sambel, saya serahkan ke temen-temen saya aja buat milih.

Rumah makan ikan bakar di Makassar
Saya dan teman-teman sedang makan ikan di suatu rumah makan ikan bakar di Makassar. Foto bawah oleh saya, sedangkan foto atas dijepret oleh Hengky Gunawan (@ryheng_gun).

Kami duduk di ruang dalam dengan meja panjang yang ber-AC. Beberapa saat kemudian seorang staf datang mengantar sebuah sop sambil berseru, “Ikan palumara!”

Ia menaruh sop ikan palumara itu di meja, dan saya pun ambil sebuah fillet besar beserta kuahnya yang bumbu kuning itu. Saya kirain this is just another ikan bumbu kuning that I’ve ever had, sampai kemudian saya menyesap rasa segar dari kuahnya. Wewwww.. saya ingin ngabisin ikan palumara ini sendirian! ^^

Cara masak ikan palumara
Cara masak ikan palumara itu sebetulnya sama aja dengan masak ikan bumbu kuning pada umumnya, dengan bumbu-bumbu standar khas bumbu kuning seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, serai, serta cabe dan irisan tomat yang ditumis.
Tetapi kayaknya orang-orang Makassar demen banget netesin air asam jawa ke kuahnya begitu kuahnya mendidih.
Alhasil, air asam jawa ini yang bikin palumara ini jadi seger banget.

Ada beberapa ikan lagi yang kami pesan malam itu, seperti ikan sukang dan ikan-ikan entah apa lagi yang namanya nggak pernah saya dengar. (Guru biologi saya pasti bakalan nangis dan nyuruh saya tobat).

Rerata teman-teman saya dalam perjalanan ini minta ikannya dibakar aja, dan mereka melahap ikan-ikan itu dengan ganas. Saya sendiri juga ikut ganas, apalagi setelah staf lain datang membawa sambel pesanan teman saya.

Saya sempat bingung lihat sambel itu pertama kali, lalu saya tanya kepada temen saya yang penduduk Makassar, itu sambel apaan. Terus jawabnya, “Ini sambel tumis bunga papaya..”

Saya mengangkat alis heran, soalnya saya bahkan nggak tahu bahwa papaya itu punya kembang. Ini kembangnya bisa dimasak dan dijadiin sambel pula? Tapi akhirnya saya cobain juga itu sambel, and guess what..? Saya langsung ngoretin sambel kembang itu lagi dan lagi..!

Sambel tumis bunga pepaya sebetulnya sih bukan kuliner Makassar, saya baru tahu kemudian. Daerah yang biasa masak sambal bunga pepaya ini adalah Manado dan Flores. Aceh juga sering bikin sambal bunga pepaya, tapi daerah-daerah lain sih jarang. Sambal bunga pepaya ini khas Indonesia timur banget deh, pantesan saya nggak pernah ketemu barang beginian di Jawa!

Cara memasak bunga pepaya
Cara memasak bunga pepaya untuk sambal tumis bunga pepaya ini gampang banget lho ternyata.
Bawang merah dan bawang putih aja ditumis bareng cabe, lalu setelah mateng pun dimasukin bunga pepayanya.

Beberapa orang ternyata suka campurin sambel bunga pepaya ini dengan ikan teri. Tapi pas saya makan sambel tumis bunga pepaya ini, nggak ada ikan terinya juga.

Malam itu, suami saya bahkan tidak makan nasi, ia milih menggado ikan-ikan itu, dan ia langsung tidak bernapsu moto-moto lagi karena dia kekenyangan di pojokan..

Asik kan Makanan Khas Sulawesi Selatan?

Kalo kalian kepingin berburu makanan khas Sulawesi Selatan di tempat asalnya kayak saya, boleh dong coba naik pesawat ke Makassar. Rute dari Jakarta atau Surabaya menuju Makassar cukup rame, dan pesawatnya ada hampir setiap 1-3 jam setiap hari.

Sebetulnya masih ada beberapa makanan khas Sulawesi Selatan lagi yang saya lahap selama liburan lalu, tapi tangan saya udah pegel nih, hahahaa.. Saya jembrengin aja petualangan kuliner Makassar saya berikutnya di artikel lain yaa.

Oh ya, biarpun kamu nggak tinggal di Sulawesi Selatan, pasti ada deh rumah makan Makassar deket rumahmu. Kamu seneng menu apa dari kuliner Makassar?

53 comments

  1. sebagai orang dengan keturunan Sulawesi (dari Ibu) semua makanan ini bisa saya makan kapan saja kalau mau karena ibu kadang suka buatnya. Sekarang setelah pindah ke Jawa Tengah (dulu tinggal di Papua Barat), kalau lebaran tetangga suka pada request coto makassar dan sop konro euy. karena disini gak ada yang jual. heheheh

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Endah kalau masak sop konro, bunga cengkehnya seberapa banyak? Saya kalau masak pakai bunga cengkeh sering waswas, soalnya suami saya nggak suka kalau cengkehnya terlalu kuat..

  2. Kuliner makanan Makassar itu cocok ama lidahku. Mungkin karena citarasanya hampir dekat Ambon, tempat aku dibesarkan. Pas dulu di AMbon tuh coto Makassar dan Konro banyak banget yang jual trus enak enak. Aku pernah buat coto Makasar tapi mnurutku rasanya belum se nampol yang asli Makassar

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Kuliner Ambon juga kayak gini ya, Lid? Aku belum pernah ke Ambon, hiks hiks hiks..

      Kalau kuliner Ambon yang beken apa, Lid? Di Surabaya tempatku tinggal kayaknya nggak ada orang jual masakan Ambon deh..

  3. Ahhh sayangnya kita gak sempat ketemuan ya mbakk,, mepet banget waktunya.
    Aku senyum2 sendiri baca ulasan kuliner makassar by mbak vicky heheheheh..
    itu pallumara kalau kepala ikan kakap, sedap luarbiasa dehh mbak next time cobain :)))
    Kalau mie kering udah nyobain blom yg ala makassar ?

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Iya Qiah, sayang banget. Waktu itu aku kudu ngejar pesawat pulang dan waktu yang bisa kusempatkan untuk ketemu teman-teman di Makassar ya cuman di bandara Maros itu doang..

      Aku senang sekali nyeruput kuah pallumara itu, Qiah.. tapi aku nggak tahu beda rasanya kepala ikan kakap dengan kepala ikan bolu, hahaha.. Harus aku coba lagi deh lain kali, sama kamu yaaa?

      Bulan lalu nggak sempat ke tempat mie kering itu, padahal guide-ku udah cerita-cerita juga. Mie Awa bukan sih vendornya? Aku juga masih penasaran..

      1. Mugniar says:

        Beda Mi Awa dengan Mi Titi, Mbak. Mi Titi itu mi kering. Kuahnya disiram pas mau dimakan. Asyik kalau makannya masih kriuk-kriuk gitu. 🙂

        Kalo Konro kayaknya Bahasa Makassar, deh. Makassar dan Bugis itu dua suku yang berbeda, Mbak. Kami serumpun tapi tak sama. Bahasanya beda. Kalo saya, separuh orang Bugis, separuh Gorontalo, makanya tadi pake kata kayaknya hehehe soalnya pemahaman bahasanya separuh-separuh akibat sehari-harinya pake Bahasa Indonesia sejak kecil :D. Soalnya setahu saya sih bukan bahasa Bugis dan bukan makanan khas Bugis tapi khas Makassar.

        1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

          Mau pingsan saya bacanya. Sungguh saya baru tahu bahwa Makassar dan Bugis itu dua suku yang berbeda, Mbak :))

          Tunggu tunggu tunggu.. Kalau Sultan Hasanuddin itu sebetulnya orang mana? Orang Makassar atau orang Bugis?

          Cirinya orang Bugis dan orang Makassar itu apa siih?

        2. Mugniar says:

          Pallumara itu gaya masaknya juga beda-beda. Tapi pada umumnya setahu saya tidak pakai sere, kecuali yang suka pake sere. Kalau saya sendiri, suka pakai sere. Asam memang wajib ada di pallumara. Buat yang suka rasa asam, pallumaranya bisa asam banget. Kalau saya sukanya rasa asam yang sedikit saja.

          Yang enak buat saya Pallumara Ikan Kakap Merah, cuma biasanya kalo yang jual pake ikan kakap merah pakai kepalanya doang padahal enak kalo fillet saja. Gak puas kalo kepalanya saja

          Tentang jenis-jenis ikan, jangankan Mbak Vicky, saya saja masih bingung dengan nama-namanya hahaha. Kalo di tempat jual ikan bakar, memang beragam ikan yang ditawarkan. Saya suka nanya ini ikan apa, itu ikan apa. Tapi tetap ujungnya bengong. Soalnya penjualnya kalo nyebut namanya itu pake bahasa daerah (bahasa Makassar) yang memang tidak biasa saya dengar (berhubung kami bukan orang Makassar).

          Sayang ya ndak ketemu Mbak Vicky waktu ke Makassar. Rumah saya jauh dari bandara, Zilqiah apalagi, lebih jauh lagi rumahnya. Moga-moga suatu saat nanti bisa ketemuan ya Mbak kalau main ke sini lagi.

          1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

            *ketawa nangis*

            Nggak apa-apa. Memang waktu itu saya nggak mengagendakan untuk ketemuan sama teman-teman di Makassar. Sebab waktu saya sendiri juga sudah ketat dengan jadwal dari panitia yang ngundang saya.

            Semoga kita bisa ketemu kapan-kapan. Saya juga pinginnya nggak cuman ketemu sama Mbak Andi Pada dan Mbak Nanie doang, tapi juga maulah ketemu sama Qiah dan Mbak Mugniar juga 🙂

          2. Mugniar says:

            Oya baru ingat, saya rekomendasikan rumah makan Palopo atau Luwu, Mbak Vicky kalo ke Makassar suatu hari nanti.

            Pallumaranya beda tuh, pake asam patikala. Asam patikala itu endemik di Kabupaten Luwu. Palopo itu ibukotanya Kab. Luwu – salah satu kotamadya di Sulawesi Selatan.

            Makanan-makanan Luwu itu khas banget, beda lagi sama makanan Makassar. Salah satunya KAPURUNG. Kapurung pun ada beberapa jenis, ada yang berisi ikan, ada yang udang, ada pula ayam, ada yang campur. Masih banyak jenis lainnya lagi, termasuk kue-kue yang dijual di rumah makan khas Luwu itu. Kalo di Makassar ada yang namanya rumah makan Aroma Palopo. Ada juga namanya Aroma Luwu.

  4. bunda says:

    Wah, aku kok jadi penasaran dengan warung Makasar yang di Malang itu yang sering aku lewatin. Gara-gara baca postinganmu ini lho mbak, coba seh nanti aku cobanya, sama gak dengan yang mbak vicky posting

  5. Saya paling serem klo main ke Makassar, kulinernya gilaaaa enak-enak semua hahaha
    Pulanh holiday baju lgsg sesek, secara dari sapi, seafood bahkan baksonya aja ga boleh dilewatkan. Alhamdulillah banget disini punya temen orang Makassar yang sering open house, ngobatin kangen ama konro deh

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Menurutku yaa..mestinya para perusahaan slimming service itu pasang iklan di baliho pada dinding airport Makassar. Intinya, jangan kuatir gendut sepulang dari Makassar, bisa diet pakai jasa servis kami.. Hahahahaha..

  6. Aku belum pernah coba ikan palumara. Kayaknya sedap ya dg bumbu kuning gitu 🙂 Kalo sop konro pernah beberapa kali makan di Jakarta hehehe, kudu siapin perut kosong kalo makan besar masakan Makassar ya abis enak2 sih. Bunga pepaya kirain mie goreng wkwkwkkwk 😀 Wah, semua menu Sulawesi kayaknya enak2 ya, apalagi kalo ditambah bace rawit orens tuh hhmm..makin nikmat. Pake AC gitu, bilangin hahaha 😀

  7. Btw any way..itu enak gak sop conronya, digambar sepertinya menikmati banget kamu mak wkwk..
    Ikan palumara itu mirip ikan patin gak sih mak..cara masaknya kayak ibu saya waktu memasak gitu…

  8. Glek, menelan ludah seketika. Udah lama tak makan kuah konrow hangat berasap. Mau go food kok ya jauh di perak. Pernah liat di ruko merr ada juga, tapi masih ragu mau coba.
    Fidel doyan dong makan-makan enak.

  9. Reyne Raea says:

    Ya ampuunnn, perut saya keroncongan banget baca ini, kangeeeeeennnn banget ama makanan Sulawesi khususnya Makassar.
    Di Surabaya cuman yang di Perak yang lumayan konronya.

    Ikan bakar, palumara, bunga pepayaaa… huaaaaaa.. kangen dan lapaaarrr!!!
    Sulit dah diet kalau udah ketemu makanan itu, apalagi emang jenisnya makanan berat banget hahaha

  10. Ndy Pada says:

    Paling suka menu yang mana mba? Kita pas ketemu kemarin gak sempat kulineran yaa. Mudah-mudahan next time kita bisa ngobrol lebih banyak, sambil icip-icip kuliner khas lain di Makassar. Atau mungkin di Surabaya?

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Susah ngomongnya, tapi aku suka konro-konronya. Dan aku suka pallubasa juga. Besok-besok aku nulis pallubasa deh kalo nggak capek.
      Kapan-kapan kalo aku balik ke Makassar lagi, kita meet up ya, Mbak Andi. Tapi meet upnya di rumah makan yang khas Makassar, jangan di restoran waralaba Amerika, hahhahahahhahaa..

  11. saya waktu ke makassar kemarin cuma sempat makan sop konro sama pallubasa kalau nggak salah. sebelnya sop konronya dagingnya dikit banget. hihi. trus nyesal juga kenapa nggak nyicip coto makassar di kota aslinya

  12. farida says:

    hahaha.. memang menggiurkan ya kuliner makassar.
    btw, aku udah tau lho kalo pepaya punya bunga dan bisa dimasak. biasanya aku taunya ditumis hehehe…

  13. Enaaaaak memang kuliner makasar itu. Pas kantorku outing kesana, duuuuh aku puaaaaas kulineran. Konronya, coto, otak2 , aneka seafood, pisang ijo, palu butung, jalangkotek, OMG aku kangen ksanaaaa :D.

    Eh palubasa itu yg kuahnya pake telur mentah ga sih? Kalo bnr yg itu, menu itu doang yg aku nolak utk dimakan. Dari dulu ga akan mau nyentuh telur mentah ato setengah matang wkwkwjw

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Iyaaa.. aku juga makan otak-otak ikan waktu di rumah makan ikan itu. Ini apa aku yang kuper ya, kok kayaknya aku di Jawa nggak pernah makan otak-otak ikan dibungkus daun pisang kayak gitu deh. Hiks hiks.. agak kecewa karena waktu itu cuman bisa makan otak-otak satu biji. Soalnya aku punya tugas harus ngabisin palumara, hahaha..

      Tunggu posting berikutnya, Fan, nanti aku ceritain tentang pallubasa! Itu uenaaaak!

  14. Wuah asyiknya makan ikan2 gini, sedaaap. Aku juga suka bunga pepaya, dulu di depan sekolah anakku pernah ada yang jual tumisan bunga pepaya, enak banget. Kalo dijadikan sambal bunga pepaya pasti lebih mantap lagi deh rasanya 🙂

Tinggalkan komentar