Melawan Breakout Jerawat di Musim Kemarau

Musim kemarau di bulan ini bisa jadi bencana buat kita kalau kulitnya rada-rada rentan sama jerawat. Kepikir nggak sama kamu bahwa ketika hawa lagi panas kering begini, tetiba bisa nongol bruntusan jerawat di dagu dan pipi? Makanya, saya kali ini kepingin kasih tahu tentang bagaimana melawan breakout jerawat, tanpa kudu perawatan mahal di klinik.

Melawan Breakout Jerawat

Sudah dari sononya, kulit itu mestinya selalu lembap. Persoalannya, hawa pada musim kemarau sering bikin kita banyak keringetan, akibatnya tubuh kita jadi kekurangan cairan. Padahal cairan ini masih diperlukan untuk melumas jaringan kulit kita supaya tetap lembap.

Lalu kulit kita pun bikin kompensasi. Caranya, kulit kita sendiri menciptakan minyak banyak-banyak untuk mempertahankan kelembaban kulit kita itu. Sayangnya, kebanyakan minyak malah jadi menyumbat kulit kita. Dan sumbatan kulit kita itu menciptakan apa, Sodara-sodara?

JERAWAAAAT. (teriakan kenceng para penonton)

Soal ini sudah jadi concern sejak jaman baheula, makanya banyak orang mempraktikkan cara alami menghilangkan jerawat. Ada yang wajahnya diolesin lemon lah, pakai akar wangi lah, dan lain sebagainya berdasarkan sumber “katanya”-“katanya”. Repotnya, cara-cara begini kan juga risikonya gede. Bukannya wajah jadi mulus lagi, malah jadi bruntusan lantaran iritasi.

melawan breakout jerawat
Kulit di musim kemarau punya risiko dehidrasi. Salah satu dampak buruk dehidrasi ini adalah jerawat. Kita perlu melakukan perawatan khusus untuk melawan breakout jerawat ini supaya kualitas hidup kita tetap kondusif.

Prinsip Skincare untuk Kulit Berjerawat pada Musim Kemarau

Maka, sebetulnya perawatan kulit untuk kulit berjerawat di musim kering-kerontang ini nggak beda-beda jauh dari perawatan pada musim biasa. Hanya bedanya,

  1. Selalu cari bahan yang pro terhadap kelembapan alami kulit.
  2. Hindari bahan yang menghilangkan kelembaban alami kulit, supaya kulit nggak sampai memproduksi terlalu banyak minyak untuk mempertahankan kelembapan kulit kita.

Ingat, terlalu banyak minyak, maka jerawat datang.

Bahan yang pro terhadap kelembapan alami kulit akan berfungsi mempertahankan skin barrier, supaya kulit itu cukup tebal hingga air tidak banyak menguap dari dalamnya. Untuk bahan begini, saya biasanya pilih gliserin.

Dan, skin barrier kulit ini bisa tergerus oleh bahan tertentu dari skincare kita sendiri. Contoh bahan yang menggerus kelembapan kulit itu, yah kalian tahu sendiri: Sodium Lauryl Sulfat.

Nah, kalau sudah ngerti do and don’t-s pada musim kemarau begini, tentu gampang kita memilih bahan untuk melawan breakout jerawat kita.

Pembersih dan Facial Foam untuk Kulit Berjerawat

Saya sendiri melakukan double cleansing untuk menghilangkan sisa make up, minyak, dan debu yang bisa menyumbat pori-pori saya. Untuk cleansing, saya selalu pakai susu pembersih yang mengandung stearic acid, myristic acid, atau apapun yang ada acid-nya. Prinsip yang sama saya pakai juga untuk memilih face wash. Untuk face wash ini, selain saya utamakan yang mengandung acid, tidak boleh mengandung SLS.

Garnier Pure Active Matcha
Sebetulnya ada dua macam facial foam Garnier Pure Active saat ini, yaitu seri Matcha dan seri White, yang sama-sama untuk membasmi jerawat. Tetapi saya cuma menemukan Garnier Pure Active Matcha ini ketika sedang berada di supermarket.
Garnier Pure Active Matcha ingredients
Untuk kebutuhan jerawat akan facial foam pada musim yang cenderung kering, Garnier Pure Active Matcha ini memberi manfaat bagus karena mengandung myristic acid, stearic acid, dan palmitic acid, yang memang berfungsi untuk mengangkat minyak yang berlebihan di wajah.
Selain itu, alasan utama saya memilih facial foam Pure Active ini adalah karena mengandung glycerin sebagai bahan utamanya, yang fungsinya memang untuk melembabkan wajah, sehingga cocok untuk musim kemarau yang sering menyebabkan dehidrasi.
Dan yang terpenting, tidak seperti facial foam lain, Pure Active ini tidak mengandung sodium lauryl sulfat yang jelas tidak mendukung kelembaban kulit.

Produk Eksfoliasi untuk Kulit Berjerawat

Breakout jerawat adalah alarm bahwa kulit kita butuh eksfoliasi alias pengelupasan kulit mati, tapi nggak perlu hard core juga. Eksfoliasinya cukup pakai scrub khusus 2x seminggu. Saya sendiri pilih facial scrub yang juga mengandung acid dan surfaktan.

Himalaya Neem Scrub
Bulan ini, saya memilih Himalaya Neem Scrub untuk eksfoliasi rutin.
Perlu dibedakan Himalaya Neem Scrub ini varian scrub lainnya, Himalaya Clear Complexion Whitening Face Scrub, karena Neem Scrub ini punya kandungan yang memang didesain untuk membersihkan wajah dari bakal jerawat.
Himalaya Neem Scrub ingredients
Bahan utama dari Himalaya Neem Scrub ini adalah ekstrak daun Melia azadirachta dan stearic acid.
Daun M. azadirachta (nimba) sudah teruji secara rasional bahwa memang memperbaiki struktur kulit yang rusak, termasuk pada kulit berjerawat.
Sedangkan stearic acid mempertahankan kelembaban kulit.

Toner untuk Kulit Berjerawat

Surfaktan-surfaktan pada pembersih tadi bikin pori-pori terbuka, maka waktunya pori-pori ini kita perkecil lagi dengan toner. Toner-nya saya pilih yang mengandung lemon dan akar wangi yang memang meredakan jerawat, dan sekaligus juga ada gliserinnya supaya bikin kulit tetap lembab di musim kemarau ini.

Himalaya toner untuk kulit berjerawat
Toner berperan dengan efektif pada kulit berjerawat jika toner ini mengandung bahan-bahan yang memang membantu mengangkat sisa minyak penyumbat jerawat.
Dan peran penting lainnya dari toner adalah memberikan kelembaban setelah kulit dibersihkan oleh surfaktan dari facial foam dan scrub tadi.
Himalaya toner ingredients
Kandungan utama Himalaya toner ini adalah ekstrak Citrus medica limonum (lemon) dan ekstrak akar Vetiveria zizanoides (akar wangi).
Lemon akan menggumpalkan minyak, sehingga membantu membuka minyak yang menyumbat pori-pori kulit.
V. zizanoides menghambat perkembangan bakteri penyebab jerawat.
Adanya gliserin juga membantu toner ini melembabkan kulit.
Dan, tidak seperti pada toner kebanyakan, alkohol tidak mendominasi toner Himalaya ini.

Masker untuk Kulit Berjerawat

Daan.. 2x seminggu saya maskeran. Maskernya saya pilih yang mengandung bentonite, soalnya bentonite ini menyerap kotoran-kotoran macam minyak dan debu yang masih bercokol pada kulit. Oh ya, kalau kalian mau masker yang mengandung bentonite juga, sebaiknya jangan pilih masker bentonite yang nggak dibilas lama ya (misalnya sleeping mask gitu). Soalnya efeknya ini malah bikin kulit jadi kering.

Himalaya Neem Mask
Kebanyakan masker untuk kulit berjerawat umumnya dibangun dari gliserin (sebagai pelembab) dan alkohol (untuk membasmi jerawat).
Padahal, alkohol meningkatkan dehidrasi yang cenderung sering dialami kulit di musim kemarau.
Himalaya Neem Mask ini tidak mengandung alkohol, namun kandungan bahannya tetap mampu membasmi jerawat sekaligus menjaga kelembaban kulit.
Himalaya Neem Mask ingredients
Himalaya Neem Mask punya bahan dasar bentonite sebagai pelembabnya.
Dan untuk meredakan jerawat, bahan utama Himalaya Neem Mask adalah ekstrak daun M. azadirachta juga, sehingga menggantikan peran alkohol yang punya dampak buruk pada kulit yang cenderung dehidrasi.

Pelembab untuk Kulit Berjerawat

Setelah maskernya saya basuh, saya olesin pelembab juga dong. Pelembab ini perlu banget, terutama jika kandungannya berupa gliserin, sebab fungsinya untuk jagain kelembaban alamiah kulit biar nggak sampai dehidrasi. Ada banyak lho pelembab yang mengandung gliserin. Tapi saya lebih suka pelembab yang mengandung gliserin dan ekstrak lidah buaya sekaligus, soalnya lidah buaya ini memang berfungsi sebagai antibakteri penyebab jerawat.

pelembab untuk kulit berjerawat
Mencari pelembab untuk kulit berjerawat di pasaran cukup sulit. Kebanyakan hanya pelembab saja, namun kandungan antijerawatnya tidak begitu signifikan. Sebamed Clean Face Care Gel ini merupakan pelembab yang memang didedikasikan untuk menghambat tumbuhnya jerawat baru.
Sebamed Clear Face Care Gel ingredients
Selain berisi gliserin dan sorbitol sebagai pengunci kelembaban utama kulit, bahan utama Sebamed Clear Face Care Gel adalah sari daun Aloe barbadensis (lidah buaya) yang memang menyembuhkan jerawat dari bakteri-bakteri tertentu.

Dan.. sebetulnya skincare yang saya sebut di atas itu nggak susah lho nyarinya. Ada kok di supermarket-supermarket kota kalian. Malah kalau kita mager, tinggal beli aja di Shopee.

Apakah kalian pernah breakout jerawat juga? Kasih tahu dong kalian pakai produk apa, dan beli di mana?

53 comments

  1. Ratnasari says:

    Noted banget tipsnya Ka aku juga nih sempet 2 sampe 3 bulan kemarin ngalamin breakout padahal sebelumnya ga pernah separah itu muncul jerawat yang keroyokan huhu

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Ya, karena musim kemarau membuat kulit menjadi dehidrasi. Dehidrasi ini dilawan oleh kulit kita dengan menciptakan minyak sampai berlebihan. Minyak yang berlebihan ini menyumbat kulit sehingga menyebabkan breakout jerawat.

  2. kulitku dulu sempet acne prone gitu. tapi makin kesini udah ga sih Vic. Ntah karena udh lewat masanya :D, ato karena skincare yg aku rutin pake :D. yg pasti, skincare yg sesuai kulitku wajiblah dipakai , pagi dan malam. krn kulitku ga nisa ama produk yg mengandung AHA, ya semua produk yg ada kandungan utu aku ga pake. pernah krn ga baca teliti ingredientsnya, dan ternyata ada AHA, lgs breakout parah banget, butuh waktu setahun untuk balikin ke asalnya -_-. Sejak itu aku hati2 ama skincare. dan aku cendrung kalo pilih produk, sama merk. ga nyampur2. alhamdulillah lbh cocok yg begitu. dulu pernah pake produknya nyampur, facial wash merk A, moisturizer merk B, serum C dll, hasilnya sih kalo aku perhatiin ga breakout memang, tp ga maksimal juga kayaknya.

    makanya skr ini udah cocok ama 1 produk, yo wis, pake itu aja mulai dari facial wash, ampe serum, eyecream, moist, FTE, sleeping mask, sheet mask dan bedaknya. di aku lbh bagus begitu hasilnya :D.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Itu ide yang cukup baik, Fanny. Persoalan akan muncul apabila kita bergantung kepada suatu merk dan ternyata brandnya nggak memproduksi produk itu lagi, maka kita perlu pengetahuan lain untuk mengantisipasi hal itu 🙂

  3. Duluuu aku pernah pakai beberapa bulan sabun Sebamed. Iya sih harganya lumayan mahal hahaha… trus jadinya aku balik lagi ke sabun bayi. Garnier dan Himalaya aku smaa sekali belum pernah coba. Mukaku lagi berjerawat nih dan memang sensitif sekali. AKu selalu kebingungan mencari jodoh kosmetik yg sesuai untuk kulit wajahku. Paling banter ke dokter kulit apalagi jika eksim muncul lagi….wkwkwkwk…

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Kulit yang sensitif memang perlu diperbaiki dulu skin barrier-nya. Baru aman untuk dipakaikan skin care yang reguler. Kalau nggak ngerti cara perbaikan skin barrier, memang butuh dibimbing dulu oleh dokter kulit, Teh 🙂

  4. Reyne Raea says:

    Mbak, beli bando lucu itu di mana sih? pengen punya ih, meski pakenya di rumah saja hahaha.

    Btw baca ini saya jadi merasa bersalah ama kulit wajah dulu saya pernah jerawatan gitu, gara-gara pakai cream yang dijual temen kalau ga salah namanya cream walet deh, entah itu ada BPOM nya atau enggak, saya masih terlalu polos ama yang namanya cream wajah dulu.

    LAngsung deh timbul jerawat yang tanpa henti.

    Kalau sekarang jerawat cuman satu dua sih, , masalahnya sering saya pencet dan saya suka ganti2 krim wajah, jadi bekasnya sulit hilang hahaa.

    Dulu masih pakai skinker 1 set, saya paksa diri rajin make, meski nggak banyak perubahan tapi bekas jerawat cepat memudar banget.

    Sekarang mau beli lagi kok ya mihil mikir2 juga, lagian, skinker di luar lucu2 menggoda buat dicobain, dasar mamak labil hahahahaa

    btw, saya baru tahu kalau acid-acid itu bagus ya, tapi mungkin enggak buat kulit saya ya mba? soalnya kulit saya sekarang normal cenderung kering.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Saya kalo beli bahan buat dipakaikan ke badan, selalu minta yang mencantumkan nomor BPOM, Mbak. Jadi kalau sampai terjadi apa-apa pada kulit badan saya, gampang mempidanakan perusahaannya, gitu.

      Sebetulnya acid-acid ini bagusnya untuk menolong kulit yang gampang kotor (termasuk yang berjerawat). Cuma untuk kulit yang kering, penggunaan senyawa-senyawa acid tertentu dalam dosis tinggi (misalnya salicylic acid atau lactic acid) perlu dalam pengawasan dokter kulit karena gampang menggerus skin barrier. Makanya bahan-bahan ini hanya dijual di pasaran dalam dosis rendah, dan biasanya bukan ditujukan untuk peeling.

      Tapi khusus untuk kulit kering, nggak cuman penggunaan acid doang yang tidak boleh dalam dosis tinggi. Hal yang sangat harus diperhatikan adalah semua bahan skin care yang digunakan sebisa mungkin pro terhadap kelembaban kulit (misalnya mengandung glycerin), dan jangan sampai mengandung bahan yang menggerus skin barrier juga (misalnya SLS, alkohol denat, atau ethanol).

      Sebetulnya nggak apa-apa sih gonta-ganti krim wajah juga, tapi ya jangan sampai melanggar prinsip yang saya sebut di paragraf barusan. Kesalahan orang umumnya adalah membeli barang hanya semata-mata karena menyukai image produknya (misalnya kemasannya lucu, atau dipakai oleh idolanya), bukan karena mengetahui manfaat (dan mudharat) dari bahan-bahan skincare yang dipakai.

      Mbak, kalo mau pencet-pencet jerawat, ya kudu pake sarung tangan yang steril, hahaha.. Padahal daripada dipencet, mending jerawatnya diolesin salicylic acid, Mbak. Nanti juga jerawatnya cepat matang dan kering sendiri, nggak akan berbekas deh.

      Oh iya, ini bando sebetulnya dikasih sama adek saya, nggak tahu dia beli di mana. Cuman yang begini-begini biasanya dijual di toko asesoris mall-mall, misalnya Stroberi atau Chibiland 🙂

  5. Yeni Sovia says:

    Teteh aku mu tanya. Selama ini, mukaku itu bukan muka tipe yang berjerawat. Tapi sejak usia 30 tahun, mukaku kok jadi berjerawat ya. Jadi aku itu sampai bngung cari skin care yang cocok lagi. Biasanya itu penyebabnya karena kelembaban kulitku berkurang karena faktor U atau karena hormon ya Teh?

    Oh ya Aku juga sejak jerawat pake masker dari himalaya juga. Enakeun. Serasa kencang dan putih kulit jadinya

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Kalau jerawatnya nongol juga selain pada hari-hari menstruasi, umumnya sebabnya memang karena skincare-nya belum beradaptasi dengan umurnya, Yen.
      Sebab setelah usia 30 tahun, ceramide di dalam kulit kita memang cenderung berkurang, sehingga kelembaban kulit kita menjadi berkurang juga.
      Akibatnya ya jadi dehidrasi yang kemudian memicu jerawat.

      Sebetulnya bisa dikompensasi sih, dengan memakai sabun muka, toner, masker, serum, dan krim yang mengandung pelembab juga. Dengan begini, kulit tidak akan dehidrasi, dan jerawat pun dicegah.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Cobain aja, Mbak Desy. Aku pakai toner-nya ini kalau lagi jerawatan, dan baru pindah ke merk lain yang lebih murah kalau jerawatnya hilang. Scrub dan maskernya juga menyenangkan, aku enjoy pakainya. Dulu sempat pakai sabun mukanya Himalaya juga, cuman aku nggak repurchase lagi karena Garnier lebih murah dengan khasiat yang kurasa sama.

  6. Kebetulan aku tipe kulit wajah yang kering mba, jadi hampir nggak pernah jerawata. Malah keponakanku nih yang jerawatan melulu, kayaknya tipe wajahnya memang potensial jerawatan. Mana sering nyoba2in kosmetik gitu. Ntar aku bilangin untuk pake cara2 ini untuk melawan breakout jerawat.

  7. Jerawat memang bikin kesyeelll ya, kak..
    Asal tau caranya, jadi mudah teratasi.

    Aku kalo jerawatan, emm….cenderung hanya bersihin wajah dan stop segala pemakaian skincare.
    Nuhun kak Vicky, solusinya.
    Aku jadi tau kalau pemakaian bentonit gak disarankan dalam waktu lama.
    Ehhee…tapi yakin banget kalau bentonit bisa angkat kotoran, soalnya dulu jadi bahan penelitian aku pas skripsi.

    Eaaa~

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Bentonite itu memang bisa angkat kotoran, tapi jangan dipakai lama-lama. Maksimal ya 30 menit aja jika dalam bentuk masker. Sebab kalau lebih lama lagi, nggak cuman kotoran yang bisa diangkat, tetapi skin barrier kita juga ikut terangkat, dan itu jadi bencana 🙂

  8. Grandys says:

    mba Vicky, artikelnya pas banget sih sama keadaan kulitku yang habis jerawatannya tuh keluar darah sampe 2 tisu hiks 🙁 dan semua produknya yang paling bikin aku penasaran ini adalah Himalaya. Entah kenapa aku terhenti terus pas mau beli clay mask nya itu lho.

  9. Wuih lengkap nih perawatan untuk kulit berjerawatnya. Bikin keingetan anak gadisku. Bisa gak ya produk-produk ini dipake abege 17 tahun? Kulit berminyaknya gampang bangeeet jerawatan.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Sebamed itu memang mahal jika kita hanya sekedar mencari pelembab. Tapi kalau kita mencari pelembab yang sekaligus bisa melawan peradangan jerawat, maka sebetulnya Sebamed itu bisa memenuhi tujuan itu. Kecuali, kalau kita mau menggantikannya dengan pelembab yang lebih murah, maka kita bisa menemukan pelembab biasa yang harganya 9x lebih murah daripada Sebamed, tapi ya perlu tetap didampingi dengan cleanser+foam+toner yang bisa melawan jerawat.

  10. aku juga pake maskernya mbak, yg himalaya khusus kalau mau PMS, dan yang garnier aku pake seminggu sekali biar komedo dan pori sedikit lebih bersih heehehee kalau dipake sering2 kulitku jadi kering banget soalnya jadi cukup seminggu sekali 🙁

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Lebih tepatnya sih, Melia azadirachta di dalam masker Himalaya ini memang berfungsi meredakan peradangan akibat bakteri pada jerawat. 🙂

      Semoga radang jerawatnya segera berakhir ya, puk puk 🙂

  11. Devina Anggraeni says:

    Setuju mba vicky lagi musim kemarau gini penting banget ngerawat wajah biar tetep lembab, aku juga yang tipe kulit berminyak kadang ngerasa kulit ku kering, biasanya jrg pake pelembab krn ngerasa makin oily ini muka tp skrg butuh bgt pelembab

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Semua kulit pasti butuh pelembab, bahkan termasuk kulit berminyak juga. Sebab pasalnya begini, ketika kulit orang cenderung berminyak, dia cenderung pakai sabun muka yang bisa menghapus minyaknya kan? Sayangnya surfaktan dalam sabun mukanya punya efek samping yang bisa membuat kulit jadi kering. Untuk mengimbangi efek surfaktan dalam sabun muka inilah, makanya perlu pelembab.

  12. Paling sebel emang kalau sudah mulai breakout gitu ya mbak, aku soalnya belum lama ngalamin efek ganti salah satu pelembab gitu. Biasalah efek lihat beberapa teman pada pakai, jadilah aku iseng nyobain juga dong. Gak taunya di aku gak cocok, langsung deh ku balik lagi ke pelembab sebelumnya.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Mungkin kita perlu belajar, kalau mau pakai pelembab, jangan pilih pelembab yang mengandung zat-zat yang merangsang dehidrasi. Sebab kalau dehidrasi, maka akan berlanjut jadi episode jerawat 🙂

      1. Pernah dulu breakout mba, karena berhenti pake produk dokter…thank God skrg udah lbh ngerti sama kondisi kulit…ada 2 produk yang ku pake dari yg disebutkan di postingan mba Vicky ini

  13. Ainun says:

    Pantesan nih kok tiba2 diatas bibir muncul bintik merah ehh besoknya nongol jerawatnya. Ga nyadar juga sih kalo musik kemarau kayak gini bisa bikin kulit rentan bakteri,kuman trus jerawatan. Dan memang aku jarang minum juga sih. Ehmmm

    Baiklah harus rajin rajin dikasih asupan vitamin nih kulit

  14. Musim kemarau gini justru efeknya kalau diriku di kulit badan di kaki dan tangan.. Jadi kering bersisik gitu. Kalau di muka malah jadi bagusan, karena nggak seoily biasanya.

Tinggalkan komentar