Menu Gizi Seimbang yang Menarik dan Bikin Sehat

Hai, Kawan-kawan.. Kali ini saya pingin pamer-pamer masakan saya di rumah. Sebetulnya kata suami saya, saya ini rada ribet kalau mengarang menu sehari-hari, soalnya mikirnya lama.

Abisnya gimana ya, kan saya Gemini, hahahaha.. Enggak ah, becanda. Saya tuh kepinginnya menu makanan sehari-hari di rumah itu merupakan menu makanan sehat yang bergizi, gitu. Gizinya bukan sekedar ada karbo-protein-lemak, tapi ya yang kadarnya seimbang. Final goal-nya ya biar nggak penyakitan, jadi duit yang sudah diirit-irit setengah mati itu bukan untuk beli obat, tapi dipakai buat jalan-jalan, hahahaha..

Makanya saya kalau bikin menu sehari-hari buat dimakan di rumah itu ya dipikir betul-betul tentang kadar gizinya. Lauknya apa, sayurnya apa, buahnya apa. Kalau bisa ya sekali makan langsung dapet semua gizinya gitu, nggak cuman kebanyakan karbo doang, atau kebanyakan vitamin tapi nggak ada proteinnya. Memang cara mikir begini nggak kayak suami saya dulu sebelum menikah, kalau nggak dimasakin ibunya, ya dia buka mie instan sendiri. Ya mana sehat kalau begitu? Hahaha..

Apa yang Dimaksud Gizi Seimbang?

Jadi, jadi, gimana sih menu makanan sehat yang dengan gizi seimbang itu? Gini ya, prinsipnya tuh dalam menu makanan itu mesti:
1) ada zat gizi untuk menjaga kesehatan dari penyakit (ini biasanya dikerjakan oleh vitamin dan mineral),
2) ‎ada zat gizi untuk kalori aktivitas sehari-hari (terutama dari karbohidrat),
3) ‎ada zat gizi untuk yang cukup bagi kebutuhan tubuh kita kalau-kalau kita sedang tidak mengonsumsi makanan yang nggak mengandung zat gizi yang diperlukan (nah, ini biasanya sumbernya dari protein).

Bahkan untuk keluarga yang ada anak-anak (kayak saya dengan Fidel misalnya), protein itu perlu banget karena untuk pertumbuhan anak itu. Kita bisa lihat lah di beberapa propinsi miskin di Indonesia (macam Nusa Tenggara Timur atau Papua misalnya), anak-anaknya banyak yang stunting karena memang menu harian keluarga di sana kan terlalu banyak sumber karbohidratnya dan rada miskin sumber protein.

Pernah baca nggak kampanyenya dari Kementerian? Bahwa sebisa mungkin menu makanan kita itu kayak gini lho:

Porsi karbohidrat dibikin paling banyak, sekitar 35% total porsi menu harian keluarga, karena karbohidrat ini sebagai sumber energi. Nggak cuman untuk aktivitas sehari-hari (nyapu, lari, joget-joget, main laptop), tapi bahkan untuk aktivitas otak ketika kita lagi bobok.

Porsi yang juga diharapkan cukup banyak (meskipun nggak perlu sebanyak karbohidrat) adalah vitamin dan mineral dari sayuran (35%) dan buah-buahan (15%). Apa pasal? Soalnya vitamin dan mineral ini punya fungsi membuat semua sel di tubuh kita bisa mengolah karbohidrat yang dimakan tadi. Artinya, kalau kebanyakan karbo tapi nggak ada sayur/buahnya, ya wassalam, karbonya nggak akan jadi sumber energi (dan malah numpuk doang di tubuh, jadinya diabetes).

Terus, elemen berikut yang sudah pasti ada dan nggak boleh absen itu adalah protein. Soalnya gini lho, tiap hari sel di tubuh kita ini kan ganti terus (Bahasa kerennya, regenerasi). Nah, protein itu fungsinya untuk membangun sel baru itu. Plus lagian, protein itu adalah sumber cadangan energi kedua tatkala karbohidrat di tubuh kita sudah habis karena dipakai nyapu/lari/joget-joget/leptopan setiap hari. Protein ini nggak usah banyak-banyak juga, tapi harus ada sekitar 15% porsi. Dan sumber strategisnya dari lauk-pauk, makanya itu sebabnya menu makanan kita yang cuman instan-instan doang itu tetap harus ada lauknya.

Yang mesti digarisbawahin, menu makan kita harus ada airnya. Soalnya air itu yang akan melarutkan karbohidrat, protein, mineral, dan beberapa vitamin, yang sudah kita makan tadi, supaya bisa diserap tubuh.

Dan sebisa mungkin, minimaisir tambahan gula atau garam dalam menu makanan. Soalnya karbohidrat tadi kan sudah merupakan gula. Kalau diberi gula bubuk ekstra, kuatirnya jadi terlalu banyak, nggak terpakai oleh tubuh dan malah jadi sumber diabetes.

Garam juga begitu. Lauk-pauk atau sayur dan buah sebetulnya sudah mengandung mineral yang kita perlukan. Sedangkan garam paling-paling isinya natrium dan yodium doang, yang mana kalau berlebihan masuk ke tubuh kita malah berpotensi jadi hipertensi (darah tinggi) atau hipertiroid (penyakit gondok).

Fidel Fahmi
Fidel lari-lari sementara saya lagi setting kamera di belakangnya.
Anak ini punya energi yang nggak habis-habis.

Dan menu gizi seimbang ini baru berhasil juga kalau pemakannya sehari-hari juga melakukan pola hidup sehat dengan aktivitas yang teratur. Makanya saya selalu dorong suami saya buat banyak-banyak piknik nemenin saya yang berjalan kaki, supaya badan kami biasa bergerak dan sel-sel tubuhnya jadi terlatih. Anak saya, Fidel, 2 tahun, saban pekan selalu saya bawa ke playground supaya dia jadi senang olahraga. Saya sih percaya, dengan gaya hidup sehat kami yang senang bergerak ini, kami nggak akan jadi gampang sakit-sakitan dan bakalan awet muda, hihihi..

Makanan Sehat Bikinan Saya

Oke, kayak gimana sih contoh menu makanan sehat dengan gizi seimbang ini? Saya biasanya mulai menyusun menu sehari-hari dengan belanja buah-buahan. Terutama ya, saya pilih buah yang paling banyak kadar karbohidrat dan airnya. Dengan cara begini, saya bisa dapet sumber energi dan sumber penjaga kesehatan sekaligus, jadi sekali caplok langsung dapet dua fungsi. Biar nggak bosen, saya biasanya beli macam-macam buah, lalu saya campurin jadi salad. Hmmm..wuenak..

Buat nasi, saya biasanya secukupnya aja, yang penting kenyang. Soalnya sumber karbohidratnya sudah banyak disuplai dari buah tadi.

Nah, untuk proteinnya, saya senang ambil lauk-pauk macam apa aja. Ya ikan, ya daging sapi, ya ayam, kadang-kadang tahu atau tempe. Memasak lauk ini yang sebetulnya paling sering menyita waktu, karena lauk ini yang bikin menu makanan kita sehari-hari jadi beraneka ragam sehingga kita mesti berkreasi dengan macam-macam bumbu untuk gaya makanan. Karena saya orangnya sibuk dan kebanyakan kerjaan, biasanya saya ngandalin lauk siap masak untuk menu harian keluarga. Lauk begini ini praktis, tinggal digoreng bentar, dan siap saji.

Makanan sehat
Contoh menu makanan sehat untuk anak berupa lauk yang siap masak, buat memenuhi kebutuhan protein sebesar 15% porsi

Ini nih saya mau kasih salah satu contoh menu sehari-hari yang saya masak di rumah. Video cara bikinnya ada di bawah ya. Menu ini pada dasarnya terdiri atas salad buah, nasi paprika, dan nugget ayam.

Salad buahnya terdiri dari potongan melon, pisang, buah naga, dan kiwi. Saya pilih melon, soalnya selain banyak karbohidrat pun banyak airnya. Buah pisang, buah naga, dan kiwi, itu adalah sebagian buah-buahan dari 10 buah yang paling banyak karbohidratnya.

Setelah buah-buahan potong ini siap, tinggal ditata dalam mangkok. (Saya pilih mangkoknya dari kulit melon yang udah dikerok sekalian, biar nggak usah nyuci mangkok lagi dapet airnya) Lalu disaosin pakai mayonnaise. Sebelumnya mayonaisenya saya oplos dulu pakai minyak sayur. Makin sedap!

Nasinya ini saya bikin berupa nasi kuning, dimasak pakai santan, daun salam, dan daun jeruk. Sambil nungguin nasi kuningnya tanak, saya ambil paprika, terus saya potong bagian atasnya yang ada batangnya itu. Lalu pada bagian dalam paprika itu kan ada biji dan dagingnya, nah itu saya buang karena rasanya kan pahit. Maka sebagai gantinya saya mendapatkan paprika kosongan yang mirip kotak yang ada tutupnya. Setelah nasinya matang, saya masukin nasinya ke dalam paprika kosongan itu, lalu saya taburin peterseli. Surprise surprise, hahahaah..

Tentu saja memasak nugget ayamnya adalah bagian yang paling mudah. Tinggal ambil doang nuggetnya dari bungkusannya, lalu saya goreng sebentar di wajan. Kemudian sajikan.

Voila!

Menu piring gizi seimbang

Fidel seneng banget kalau lihat saya menghias-hias makanan kayak gini. (dan kadang-kadang dia kepingin ikutan juga). Menurutnya nasi paprika itu seperti surprise box yang lucu, dan rasanya enak juga. Saya sendiri biasanya mengajak makan nasinya sampai habis dulu bareng nuggetnya, lalu paprikanya saya gado pakai mayonnaise oplosan saya tadi.

Kunci dari menu gizi seimbang ini adalah buahnya saya makan sebelum makan nasi. Umumnya kami sudah hampir kenyang duluan dengan makan salad yang buahnya bejibun begini, karena karbohidratnya udah banyak banget kan. Dan setelah itu, makan nasinya juga jarang nambah. Nggak diabetesan deh..

Saya rasa, kalau saya menghidangkan makanan sehat dengan cara yang menarik, suami saya dan Fidel pun jadi lebih bergairah untuk makan. Suasana yang lebih hangat di rumah oleh penyajian makanan yang menarik, bikin keluarga kami lebih gembira.

Makanan sehat untuk anak
Nugget ayam ini contoh makanan sehat untuk anak.
Kaya akan protein, dan kalau disajikan bareng sayuran selada yang penuh vitamin dan mineral, bisa kasih gizi seimbang untuk anak.
Menurut Saya Sih Ya..

Sebetulnya kampanye tentang gizi seimbang sudah jalan di Indonesia hamper 20 tahun. Tetapi masih banyak orang se-Indonesia yang kesulitan mempraktekkan menu gizi seimbang ini pada menu masakan sehari-hari untuk keluarga mereka. Selain karena komunikasi yang belum engaged antara penyuluhnya tenaga kesehatan dengan rakyat, juga karena menyediakan bahan pangan yang kualitas proteinnya bagus itu masih lumayan sulit di beberapa daerah.

Banyak keluarga yang masih mengira bahwa tujuan makan itu yang penting kenyang doang, perkara bergizi apa enggak itu prioritas belakangan. Memang pola pikir begini yang masih kudu diperbaikin, salah satu caranya ya dengan bagi-bagi contoh menu makanan sehat dengan gizi seimbang kayak yang saya lakukan di video 3 menit ini.

Teman-teman, kalau kalian punya menu piring gizi seimbang juga, kasih tahu saya ya. Biar saya bisa tiru-tiru di rumah. Ciao!

20 comments

  1. farida says:

    mulia sekali cita2nya. menyajikan menu sehat agar ga pake sakit sehingga bisa buat biaya jalan2 yes…. hihihi..
    keren ih nasi kuning tabur peterseli, jangan pingin nyoba sensasinya.
    untung ada so good ya, jadi paling tidak kebutuhan protein yang penting buat tubuh itu tidak sampai terlewat untuk dipenuhi 🙂

  2. Rotun DF says:

    Memang yaaa perkara ngasih makan ke anak harus kreatifff. Anakku aja paling suka kalau makanannya dibentuk atau dihias2. Tingkat kelahapannya bisa naik 2x lipat, wkwkwk.

  3. Sebagai sesama gemini, aku ngerti gimana galaunya kalo sedang persiapin makanan ato apapun yg berkaitan dengan planning :D. Aku seringnya kebanyakan mau, yg bikin milihnya jd lama :p

    Isssh, liat paprika nya di kerok dan jd tempat nasi kok seneng yaaa.. Ini mah anakku yg bungsu yg bakal seneng.. Kalo si kaka ama papinya, ngeliat yg aneh ato ga biasa gitu, bukannya tertarik malah makin ga mau makan -_-

    Beda ama aku yg dikit2 excited sama sesuatu yg lucu, kreatif, menarik ato aneh :p. Kapan2 bisalah aku coba utk variasi makanan di rumah mba

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Hihihi..terima kasih. Sebetulnya aku dapet ide ngerok paprika jadi tempat nasi itu setelah aku browsing-browsing Instagram.

      Aku ngerok paprika itu di depan anakku. Anakku menganggap itu pertunjukan yang lucu, jadi yah..dia seneng aja makannya 🙂

  4. Ini nuggetnya lucu bngt loh, anak2 yg susah makan pasti akan lebih tertarik. Selain itu orangtua bisa mengajarkan cara mengenal huruf kan sambil makan. Menarik.. dicoba boleh nih

  5. Mega Pramana says:

    Bukannya makanan kemasan instant aplg yg digoreng itu ga sehat ya, kan pasti mengandung pengawet.. kenapa ga bikin nugget sendiri aja?? lebih jelas bahannya kan kalo ngolah sendiri.. Trus juga tepung roti itu (biasa dipake disemua nugget) tinggi akan gluten yg bikin tubuh cepet gemuk.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Semua makanan yang mengandung turunannya karbohidrat tentu berpotensi menimbulkan gemuk, apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik alias olahraga.
      Turunan karbohidrat tetap diperlukan dalam porsi secukupnya untuk menjaga metabolisme tubuh, dan tugas manusianya adalah membakarnya dengan berolahraga.
      Itu sebabnya kenapa tidak semua pengonsumsi tepung roti itu cepat gemuk.

      Membuat nugget sendiri dalam jumlah banyak, tentu memerlukan waktu yang cukup banyak. Jumlah yang sama dapat diperoleh dengan mengonsumsi nugget instan, dan proses memasaknya membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit, sehingga memasaknya pun lebih efisien. Selisih waktu yang sangat besar ini bisa digunakan untuk aktivitas lain yang lebih produktif, misalnya untuk belajar dan bekerja (bukan hanya memasak).

      Bahan-bahan pembuat nugget instan dapat dibaca di kolom Ingredients pada kemasan produk. Semua bahan tertulis dengan jelas. Pengawet sangat diperlukan agar makanan yang diproduksi tidak cepat kadaluwarsa. Berbeda dengan makanan buatan rumah yang tanpa pengawet, tentu cepat kadaluwarsa, dan akan sangat merepotkan keluarga yang sebagian besar waktunya digunakan untuk keperluan produktif.

  6. Ranny says:

    Merancang menu sehari-hari itu aku juga suka mikir lama huhuhu apalagi untuk makan anak, kalo nggak divariasikan takutnya mereka nggak makan 🙁
    Betul bangeet mbak, agak susah nih bikin menu gizi seimbang, kadang kalo udah capek masak seadanya karbo+protein eh sayurnya nggak ada hiks …

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Terus aku akalin.. Aku cari-cari sayur yang juga mengandung karbo dan protein. Dapatlah paprika yang banyak karbonya juga.
      Kalo sayur yang mengandung protein misalnya jamur. Makanya aku suka masak jamur juga, tapi kok ya kurang lahap gitu suamiku kalo makan jamur..

  7. Wah, mama Vicky bikin So Good alphabet ya buat si kecil 🙂 Lebih baik So Good. Memang sudah ga diragukan lagi ya halal dari MUI pula, sudah bersih tinggal cemplung2 aja. Aku suka ayam potong berbumbu kuning. Praktis banget udah enak gitu. Pokoknya So Good paham mama2 kayak kita. Sarapan, makan siang maupun malam jadi mudah dan enak deh 😀

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Nah, So Good ayam potong bumbu kuning itu yang belum dijual di dekat rumahku, Mbak. Adanya ayam potong premiunm. Kalau mau masak, mesti diungkepin ke bumbu kuning dulu. Kan jadi kerja dua kali..

  8. Keven says:

    Udah lama ga mampir ke sini, tau-tau Vicky udah jadi seorang mama lagi hehehe. Sebagai seseorang yang hobi masak juga, kalo suatu hari aku punya anak, kayaknya aku juga bakal serempong kamu kalau menyiapkan makanan untuk dia, hahaa.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Hai Kev! Sebetulnya memasak itu nggak rempong kecuali kalau kita ini foodporn, hahaha..
      Tapi kalau kita adalah seorang parent yang tiap harinya gelisah melihat pertumbuhan anak, atau senewen kalau spouse kita dikit-dikit ngeluh pusing kepala, pasti kita bakalan bertanya-tanya apakah kita sudah masak di rumah dengan benar 🙂

Tinggalkan komentar