Menyimak Pembaca Blog Kita (dan Menyikapinya)

Suatu malam dalam suatu obrolan di Instagram Live, Anasta Rahmat pernah nanya sama saya bagaimana saya bisa mempertahankan pengunjung blog sampai bertahun-tahun. Terus saya jawab, “..itulah gunanya kolom komentar. Saya berteman sama orang-orang yang komen di blog saya.”

Sebetulnya kalau ada yang komen di blog saya itu, sama saya dicatet: 1) Nih orang namanya siapa, 2) komen di artikel yang mana, 3) tinggalnya di mana, 4) kira-kira umurnya berapa. Yang nomer 3) dan 4) itu bisa dilacak pake sosmednya lah. Karena umumnya mereka ninggalin alamat URL pribadi juga.

Dari data-data ini, saya cross check ke Google Data Studio, untuk memeriksa beberapa hal lain: 5) dia dateng ke blog saya pakai HP merk apa, seri apa, 6) nih orang baca artikel saya yang mana lagi selain artikel yang dia komenin.

Kalau keenam data ini sudah saya dapatkan, baru saya bisa memperkirakan kayak apa karakter orang yang tertarik dengan artikel saya ini. Dilihat dari artikel-artikel yang dia intip dan berapa lama dia membacanya, saya bisa menyimpulkan masalah apa yang sedang dia hadapi. Dari sini, saya bisa memperkirakan, kalau saya ingin menarik perhatian dia lagi buat berkunjung ke blog saya, saya tinggal bikin artikel yang sesuai masalah dia aja.

Cara Melacak Pembaca

Berikut ini adalah rekaman cara saya bikin ngelacak pembaca yang betul-betul tertarik sama artikel saya. Basic-nya mah tetep aja pakai Google Data Studio yang narik data dari Google Analytics 4, hanya saja setting-nya begini:

  1. Chart-nya berupa table.
  2. Dimension-nya berupa Session source, City, Mobile model, Operating system with version, dan Full page URL.
  3. Metric-nya berupa User engagement.
  4. Filter-nya berupa scroll. (Saya pakai scroll 50).

P.S: Kalau kamu belum ngerti tentang Google Data Studio, boleh cek artikel saya yang ini:

Untuk keempat langkah di atas itu, session source ini penting buat melacak apakah orang ini dateng dari search engine atau dari sosmed. Kalau dateng dari sosmed, biasanya sih itu orangnya follower saya dan saya kenal. Tapi kalau dateng dari search engine, biasanya saya nggak kenal, jadi lebih susah dilacak.

Mobile model ini penting, soalnya tipe orang yang pakai HP new entry sama orang yang pakai HP flagship itu ternyata karakternya beda. Nanti ngefeknya pada apa yang harus lakukan selanjutnya dengan pembaca kayak begini.

User engagement ini saya pilih karena untuk nandain berapa lama dia baca artikel saya. Saya biasanya menanggapi sangat serius orang-orang yang baca artikel saya lebih dari 5 menit.

Filter scroll itu penting karena untuk menyaring apakah orang ini sungguhan baca, atau dia sebenarnya buka halaman saya, terus HPnya ditinggal buat nggoreng tempe..

Mendalami Minat Pembaca

Biasanya saya nggak berhenti di Google Data Studio gini doang, tapi saya cross check lagi sama Google Analytics 4. Di GA4, saya masuk ke kolom Explore, terus saya cari tahu, orang ini abis baca artikel saya, terus baca artikel yang mana lagi.

Ini di Tab Settings saya pasang begini:

  1. Breakdown diisi Mobile model.
  2. Filters diisi City. Tapi diberi keterangan exactly matched, lalu diisi dengan kota orang yang saya incar.
  3. Di lapangan kosong itu, Step+1 diisi Page_view, Step+2 diisi Event name, Step+3 diisi Page title and screen class.

Nanti seperti biasa, terbentuk cabang-cabang dan ranting-ranting. Di cabang Step +2, cari cabang scroll. Lalu dari cabang scroll ini, akan nongol artikel-artikel yang sudah di-scroll orang-orang.

Biasanya dengan setting begini aja, udah ketahuan, contoh datanya nih:

Pada tanggal 22 September 2022, terjadi kunjungan dari kota Sidoarjo, pakai HP apel kroak, orangnya nge-scroll artikel berjudul X, setelah itu dia baca artikel berjudul Y, kemudian dia pindah ke artikel berjudul Z.

Biasanya insight yang saya ambil adalah:

Kalo dia tertarik sama artikel X, Y, dan Z, berarti dia tertarik sama topik Anu. Nah, kenapa habis baca artikel Z, kok dia nggak pindah ke artikel lainnya lagi?

Insight kayak gini yang saya renungin dalem-dalem, dan biasanya langkah saya cuman salah satu dari kedua ini:

  1. Ini mungkin artikel Z-nya jelek, sehingga pembacanya bosen dan berhenti baca blog saya, atau..
  2. Saya perlu bikin lanjutan dari artikel Z, supaya orang nggak kabur lagi dari blog saya.

Jadi sebenarnya, Google Analytics 4 itu memang bukan sekedar buat nyari jumlah view berapa. Tapi ya perlu dijadiin alat untuk bikin keputusan tentang blog kita mau diapain lagi selanjutnya, supaya pembacanya nggak kabur. Nah, kalau kamu, gimana cara mempertahankan pembaca yang udah baca blog kamu?

Tinggalkan komentar