Percuma Dikasih Penari


Satu hal yang bikin saya rada empet nonton kontes-kontes nyanyi di tivi, entah itu Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, Mamma Mia, atau entah apa lagi, adalah penarinya. Yang kadang-kadang menurut saya, penarinya itu justru merusak penampilan penyanyinya. Bukan mau bilang penarinya jelek ya, menurut saya sih tariannya itu bagus, penarinya juga cantik, tapi kadang-kadang saya cuman lihat penarinya tuh sebagai tempelan. Alhasil kontestan yang nyanyi, dengan para penari tuh suka nggak nyambung, gitu lho.

Nggak semua penyanyi kontes itu dikasih penari. Biasanya alasan dikasih penari itu untuk mempermanis pertunjukan, bikin gereget suasana, bikin makna lagu menjadi eksis, dan sebagainya. Tujuan awalnya sih itu.

Tapi pada pelaksanaannya, kadang-kadang penyanyi dan penari itu jadi nggak nyambung pas di pentas. Kelihatanlah dari gestur penyanyinya; saat penari berlenggak-lenggok lincah, penyanyi nampak hanya bergoyang a la kadarnya di antara para penari, atau lebih parah lagi, penyanyi pura-pura berjalan menghampiri penonton sehingga meninggalkan penari yang menari di tengah panggung. Ini cukup sering terjadi pada kontes-kontesan, di mana biasanya seorang kontestan cuman dikasih waktu seminggu untuk mempelajari suatu lagu yang akan dinyanyikan. Artinya hanya seminggu buat ngapalin lagu, latihan suara, dan latihan koreografi. Artinya juga cuman seminggu untuk latihan bersama penari-penari yang biasanya sudah diadakan oleh panitia (kan nggak mungkin toh pesertanya bawa penari sendiri dari rumah). Padahal agak sulit kan membangun chemistry dengan penari yang sebelumnya tidak pernah kita kenal, apalagi hanya dalam seminggu?

Saya respek dengan Agnes Monica, Shanty, Dewi Sandra, dan penyanyi-penyanyi lain yang biasa bawa penari sendiri kalau manggung. Nyata dalam tiap performa mereka, mereka sudah nyiapin pertunjukan itu dengan berlatih jauh-jauh hari sebelumnya. Latihan itu juga termasuk bikin gerakan yang serasi antara penyanyi dan para penarinya, sehingga antara penyanyi dan para penari itu terjadi suatu kesatuan. Bukan sekedar menjadikan para penari latar sebagai pelengkap, bukan juga membuat para penyanyi yang aselinya suaranya fals jadi rada “mewah” karena dikasih penari.

Pada kontes-kontes memang sulit mengharapkan kontestan penyanyi rada nyambung sama penari, coz seperti yang saya bilang tadi, susah membangun chemistry antara penyanyi dan para penari hanya dalam tempo seminggu. Makanya saya pikir mendingan kalau kontes-kontes gitu, nggak usah dikasih penari latar aja sekalian. Karena penari bisa jadi senjata pemanis, sebaliknya bisa pula jadi bumerang. Kesiyan kan, penyanyi-penyanyi kontes yang sudah capek-capek nyanyi dengan suara merdu, bisa kurang SMS-nya gara-gara disuruh menari dengan penari yang nggak nyambung dengannya.

25 comments

  1. Theressa, terima kasih sudah mau berbagi. Theressa kok tau banyak ya, apakah Theressa penari juga? Saya kaget dengar penari dan penyanyi baru disuruh ketemu pada hari H. Bagaimana mau tampil dengan baik kalau kayak gitu caranya?

  2. theressa says:

    Jaman sekarang itu semua serba instan begitu pun dunia entertain…boro2 sminggu buat nyiapin semua ny,yg sering malah pas hari H dancer sama penyanyi baru ktemu,terkadang juga untuk siapin semua koreografi cuma dalam hitungan jam…jadi yg namanya chemistry ya sulit lah didapet…

    Dan ini jelas beda dengan penyanyi yg bawa penari sendiri…dancer2 itu pastinya di audisi dulu dan kadang2 malah dikontrak untuk tim inti ny…latihan berbulan-bulan dan tiap kali tampil pasti dengan koreo yg sama,cuma dipoles sentuhan sana sini… Kl uda begitu kan koreo ny uda apal mati dan pasti terbentuk chemistry…yang pastinya artis pun membayar lebih krn latihan ny pun melebihi para dancer freelance…

  3. Ditter says:

    Iya, sih.. memang jadi bias… Mungkin pihak panitia nggak memperhatikan itu… Yg penting panggungnya biar kelihatan wah aja kali. Plus biar banyak yg nonton 🙂

  4. BabyBeluga says:

    Jarang nonton acara2 semacem American Idol, boor2 lagi yg Indonesian version. Mungkin bedanya penari disini ama disana, yg disini pada sekolah koreografi dan disiplin latihan. One of my niece, dia khusus sekolah tari dan peraturannya strict banget, mulai dari disiplin sekolah sampai ke makanan yg boleh dia konsumsi. And dia aktif ikut segala macem kompetisi, finally pas ke Lake Tahoe dia berhasil menarik perhatian photographernya salahsatu majalah teens yg cukup populer disini.

  5. Nah, ini yang kucemaskan. Akibatnya penonton lebih terpesona sama penarinya ketimbang sama penyanyinya. Akibatnya SMS membanjir ke peserta tertentu cuman karena penonton seneng penarinya, bukan penyanyinya. Kan bias itu?

  6. Ditter says:

    mmm…. Jujur bin terus terang ni yaaaa….

    Kadang aku malah cuma merhatiin penari latarnya aja, haha….

    biasanya penari latar yg cewek cakep-cakep sih… 🙂

    Btw, aku juga pilih Citra!

  7. Rawins says:

    emang kayaknya sengaja dikasih tuh. biar kekurangan aktor utamanya jadi ga keliatan. trus buat nambah lowongan kerja juga biar pengangguran berkurang. plus ga perlu ada yang kehilangan rumah. hahaha…

  8. Hahaha..saya seneng penari yang kayak gitu, Pak. Yang ngajak nari, bikin penontonnya tergoda antara ikutan nari atau menolak dengan sopan. Bapak sih enak, Bapak kan bisa milih buat ikutan nari bareng penari cewek. Saya kalo diajak nari sama penari cowok, bisa-bisa saya nanti nggak enak sama pacar saya.. 😀

  9. Jokostt says:

    Kalau Agnes, Shanty dan Dewi Sandra memang sudah tak diragukan lagi aksi panggungnya. Cara nyanyinya dan penari latarnya sangat bagus. Untuk Shanty dan Dewi Sandra kebetulan saya pernah merasakan pertunjukan mereka secara live dalam suatu acara gala dinner di Jakarta. Dan betul, penarinya sangat atraktif dan menawan. Bikin gemes saya saja waktu penarinya turun panggung dan mengelilingi audiance, mendekat ke arah table saya. He…. He….

  10. Eka, gw seneng banget denger Agmon n Dewi ngegaji penari latarnya gede. Nggak percuma sih, memang koreografinya keren-keren..

    Wijna, komentarmu ngingetin saya tentang proyek-proyek basahnya pegawai negeri sipil, hihihi.. Yah, mau kontrak apa enggak dengan agen penari, tapi kalau nggak sinkron sama penyanyinya, ya jadinya malah bikin sakit mata..

    Fenty, yang pasti bukan keseluruhan Asia. Negara Asia yang melarang penari wanita nari di pentas nyanyinya pria adalah Arab..
    Boleh-boleh aja sih masang penari dalam event-event spesial, tapi haruskah semua penyanyi dipasangin penari latar?

    Mbak Zizy, cocoklah itu kalo latihannya kejam demi dapet chemistry. Mbok panitia ya mikir dong, gimana mau bikin chemistry antara penari dan penyanyinya kalo latihan cuman sebentar..

    Depp, as I always have said each week, gw pilih Citra dong.. 😀

    Pitshu, ya itulah yang gw maksud. Kok kayaknya jadi tariannya yang overeksis ketimbang lagunya, hahaha..

  11. zee says:

    Itulah Vick, tidak semua penyanyi itu cocok dikasih penari. Panitia memang suka salah kaprah.

    Kebetulan iparku juga dancer. Dan sering dipakai u/ mendampingi AgMon, KD & artis2 lain. Dari jauh2 hari tuh mereka udah latihan, dan latihannya ketat dan 'kejam' karena artisnya tentu mau performance semuanya sempurna. Ya itu, biar chemistrynya dapat.

    Like u said, jadi timpang kl penarinya kliatan lbh "nampil"…

  12. Fenty says:

    Sebenernya Indonesia ini juga terpengaruh budaya India ya? Pernah sempet liat award2 India yang pernah ditayangin di Indonesia ternyata emang modelnya begitu. Eh, tapi apa ini juga budaya keseluruhan Asia ya? Hampir semua acara orang-orang Tiong-hoa pasti menggunakan penari dalam setiap pestanya, bahkan untuk acara pernikahan sekalipun, ada yang nampilin balet sampai kabaret, hmm … eh komennya gak nyambung sama postingannya :p

  13. mawi wijna says:

    Panitia sepertinya punya proyek 'wajib' pengadaan penari. Mungkin ada semacam kontrak dengan agen penari. Yah, siapapun ingin terkena basahnya proyek bukan?

  14. Ceritaeka says:

    Um… kalo gak sinkron emang kadang penari malah ngerusak penampilan 😛
    Boow mensinkronisasi gerakan kan gak gambang.. chemistry.nya mesti dpt 😛

    Eh bu dokter, denger2 si Agmon, Dewi Sandra and penyanyi2 yg punya penyanyi latar itu.. mereka menggaji penarinya diatas rata2 penari latar lainnya lho…

  15. Iya, jadi rada timpang gitu kalo penyanyinya biasa aja sedangkan penarinya lincah banget. Kalo menurut saya sih, kesiyan penarinya, udah bagus-bagus narinya, sayang cuman dijadiin latar buat penyanyi kemaren sore..

  16. Itik Bali says:

    Aku ya ngga suka
    panggungnya serasa makin riweuh aja
    padahal penyanyinya biasa2 aja
    jadi risih bener ngliatnya

    Kalo Mpok Agnes, Dewi Sandra sama Shanty kan emang udah professional mbak.
    Kalo penyanyi yang baru ikutan Ajang pencarian bakat gak mungkinlah bawa penari sendiri dan mungkin juga ngga boleh sama panitianya.

Tinggalkan komentar