Pengalaman Beli Popok Pampers Online

Oke, parents, ngaku aja, siapa yang kalau ke supermarket sibuk update harga popok bayi? Popok itu memang identik dengan bayi ya, sebagai item yang wajib ada di rumah, biarpun sehari-hari bayi kita sudah pakai clodi. Saya ini termasuk medit dalam urusan beli popok, saya cukup punya satu boks saja di rumah, itu pun habisnya lama. Anak saya, Fidel, delapan bulan, biasa pakai clodi setiap hari, sedangkan popok sekali pakai itu hanya dia pakai kalau sedang piknik atau menginap di tempat lain. Alhasil popok saya irit.

Curhat: Saya memang lebih milih pakai clodi karena popok sekali pakai itu lebih mahal. Saya rada cerewet dan gonta-ganti popok anak saya bisa sampai 2-3 jam sekali karena saya empet sama ruam popok. Kotoran kencing atau pup yang kelamaan di popok yang sedang dipakai bayi bisa bikin bayi risih. Kalau sudah risih, dia bakalan nangis. Nangis itu memakan tenaga banyak lho, padahal gizi yang sudah kita berikan kepadanya via makanan/ASI itu kan ditujukan untuk dia pakai buat tumbuh dan berkembang, bukan buat nangis cuman gegara popoknya kebasahan.

Popok sekali pakai itu sendiri ada dua macam, yaitu popok dengan perekat dan popok celana.
Popok dengan perekat biasanya dilabeli taped di bungkus kemasannya, dipakaikan kepada bayi dengan cara direkat a la Velcro dan perekat ini bisa dicopot-pasang berulang kali. Popok begini menyenangkan buat para orang tua yang baru belajar punya bayi, karena gampang dicopot-pasang untuk memeriksa apakah bayi pup (bayi yang masih dapat ASI full kan pup empat jam sekali). Anak saya Fidel memakai popok jenis ini, tetapi akhir-akhir ini agak sulit memakaikannya lantaran ia senang berguling-guling bahkan ketika sedang dipakaikan popok. Saya belum selesai merekatkan popoknya, dia sudah keburu membolak-balik badannya. Haish!

Popok celana beda lagi, dipakaikan kepada bayi seperti memakaikan celana biasa. Sebetulnya lebih ringkas karena memakaikannya lebih mudah, jadi lebih cocok untuk anak yang senang bolak-balik tidak sabaran ketika sedang dipakaikan baju. Tapi menurut saya sih kurang sip untuk bayi yang sedikit-sedikit masih tukang pup tiap jam, karena jadi ribet kalau mau membukanya. (Mungkin Anda yang punya anak lebih tua daripada anak saya bisa memberikan pengalaman yang lebih baik.)

Kemaren saya dibisikin bahwa ProSehat sekarang jualan popok juga. Nggak cuma itu, ProSehat sekarang juga sediakan vitamin untuk anak-anak dan susu balita.

Saya terheran-heran. Hah? ProSehat jualan popok? Nggak cukup ya jadi apotik online sampai-sampai bisnis keperluan bayi pun mereka kerjakan juga?

Tapi lantaran penasaran, akhirnya saya coba juga etalase ProSehat yang baru itu. Saya pun pilih satu kantong Pampers ukuran S isi 46 yang pakai perekat seharga sekitar Rp 70k-an. Pencet-pencet di Aplikasi Android ProSehat checkout, done!

Dan kira-kira tiga hari kemudian, datanglah popoknya yang langsung diterima Fidel.

Beli popok Pampers online
Fidel terima Pampers dari ProSehat

Fidel senang pakai Pampers, mamanya Fidel lebih senang lagi karena kalau beli Pampers nggak usah belok ke supermarket, hahahaha..

Eh ya, kalau Anda kepingin beli popok atau susu balita secara online seperti saya, cara-caranya saya tuliskan di sini ya..

Badge_Komunitas_(Peduli_Kesehatan_Keluarga)

6 comments

  1. Aaaah aku udah lepas dari popok jenis apapun.
    Memang agak susah lepas dari popok sekali pakai atau clodi, karena untuk lepas dari semua itu harus bersusah2 ajarin anak pipis di kamar mandi saban 2 jam sekali. Ini komentarnya bener2 ga nyambung….
    But anyway, aku yang doyan banget belanja online, dan udah donlod pro sehat.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Oh, toilet training itu ternyata perlu effort khusus ya? Coba kulihat nanti kalau Fidel sudah waktunya toilet training.

      Gimana rasanya pakai aplikasi ProSehat? Enak?

Tinggalkan komentar