Mengidap HIV-nya sendiri sudah cukup merepotkan. Tetapi serentetan masalah lainnya sudah menanti untuk menggelayuti para penderita HIV. Tidak cuma berhadapan dengan stigma jelek dari masarakat; karena akibat signifikan HIV adalah mereka menjadi jatuh miskin, sakit-sakitan, dan parahnya meninggal dalam putus asa. Bonus menularkan virus kepada orang lain, jika mereka tidak dirangkul.
ODHA
Penularan HIV/AIDS dan Publik yang Stigmatik
Meskipun kampanye tentang bahaya penularan HIV/AIDS sudah merebak di semua kalangan masyarakat, tetap makin banyak saja orang yang kena HIV dan bahkan naik pangkat menjadi penyakit AIDS.
Kesulitan memberantas penyakit AIDS ini tidak cuma dirasakan sendiri oleh (keluarga) penderitanya. Tapi sudah sampai ke level menguras uang negara lantaran penggunaan anggaran kesehatan yang nggak efisien. Penyakit ini tidak cuma bikin hidup penderitanya jadi rusak, tapi juga sudah membuang pajak yang dibayar orang banyak.
Saya belum melupakan malam ketika saya mesti menyelamatkan seorang ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) sembilan tahun yang lalu. Tetapi yang tidak pernah saya lupakan adalah kesulitan yang saya alami pada hari-hari berikutnya akibat saya berusaha memperpanjang hidup pasien itu. Rumah sakit seringkali terlalu birokratis, karena manajemennya ngeri akan penularan HIV ini, sehingga dokter yang sudah merelakan hatinya untuk menolong penderita HIV/AIDS pun bisa terhambat langkahnya.