Dulu tuh, saban kali saya mau ke luar kota bareng suami, suami saya hampir selalu cemberut. Soalnya kan kami packing barang dalam koper yang sama, dan dia nyaris nggak kebagian space.
Kami selalu travelling bertiga, bareng anak kami. Namanya juga balita, pasti barang anak kami paling banyak dong. Tapi menurut suami saya, barang saya juga kebanyakan, apalagi tempat make up yang saya bawa.
Laki-laki tuh memang nggak akan pernah bisa paham, kenapa cewek kalau mau pergi mesti bawa body lotion sebotol, foam rambut sebotol, dan dompet isi krim muka satu set yang besarnya ngalah-ngalahin kotak P3K di rumah, hahahaha..
Bagaimana kalau Anda masih belum menggunakan produk tabir surya untuk sehari-hari? Tenang, di Indonesia ini ada ratusan juta orang yang seperti Anda. Sama-sama miseducated. :-p
Ketika banyak marketplace online ramai-ramai ngumumin bahwa mereka sedang discount besar-besaran untuk produk kosmetik, saya pun iseng riset di Google Trend tentang kosmetik apa yang sedang beken. Ternyata yang keluar skornya paling banyak adalah bahan make-up. Saya mengerutkan kening, kenapa bukan bahan skin care.
Nampak pada screenshot Google Trends berikut bahwa di wilayah Indonesia, dalam 12 bulan terakhir, orang jauh sering mengetik kata “bedak” dan kata “pemutih wajah” pada Google Search ketimbang mengetik kata “body lotion”, “sunblock”, apalagi “sunscreen”.
Trend Minat Konsumen terhadap Belanja Bahan Kecantikan
Sewaktu saya lagi menjalankan tugas saya mengontrol service quality pada beberapa counter dari sebuah toko kosmetik premium (kebetulan saya adalah mystery shopper langganan untuk bidang beauty), SPG-nya selalu menggiring saya ke rak make-up. Saya sempat curiga bahwa seolah-olah mereka bakalan dapat komisi dari rak itu. Sebagai ilustrasi ya, sebuah foundation selalu dihargain lebih mahal daripada sebotol body lotion. Padahal foundation itu habisnya lama, ketimbang body lotion. Kan mending jualan lotion, cepat habis supaya pelanggannya beli lagi?
Lalu saya pun iseng mendatangi beberapa counter kosmetik yang beda-beda, belagak pura-pura mau beli bedak. Tahu sendirilah, tiap merk kosmetik pun bisa punya banyak varian bedak. Tiap counter saya tanyain, mana varian bedak yang paling laku? Lalu SPG-nya selalu jawab, “Ini, Mbak, yang ini bikin kulit nampak lebih putih..”
Saya mengangkat alis keheranan.
Masa-masa ketika saya ingin kulit lebih putih sudah lama berlalu, karena sekarang saya punya prioritas lain dalam urusan berdandan. Tapi saya tetap terusik dengan apa yang sedang ngetrend di kalangan konsumen kecantikan, atau dalam posisi saya, kalangan tenaga kesehatan.
Jadi saya pun tanya kepada para kawan saya yang menjadi dokter kulit. Berapa banyak dari para pasien dokter kulit yang ingin kulitnya lebih putih? Jawaban mereka ternyata hampir sejalan dengan apa yang saya temukan di Google Trend dan di counter-counter kosmetik. Sekitar 60% orang Indonesia ingin kulitnya lebih putih.