Saya dan my hunk tahu-tahu dipusingkan gegara pelanggan minta beli beras basmati kami. Mestinya kami seneng karena berarti barang dagangan kami laku. Tapi buah simalakamanya, kami ini lagi kehabisan stok.
Kami nggak ngira penjualan beras kami bakalan melonjak segini tinggi. Baru bulan lalu my hunk masih menatap waswas ke stok beras kami yang masih ada di storage, lantaran sudah lama belinya kok belom laris juga. Tahu-tahu minggu ini, demand buat stok beras yang ini melonjak. Yang request pun bukan end user, alias pembelinya bukan beli ini untuk dimakan sendiri. Melainkan yang mau beli ini adalah pengusaha muda bidang kuliner, yang memakai beras ini buat dijual dalam bentuk nasi biryani atau nasi kebuli. Karena mau dijual lagi itulah, makanya mereka minta belinya banyak.
Tantangan nih. Persoalannya, saya dan my hunk takut kalau kami nggak bisa memenuhi permintaan pelanggan, mereka akan milih cari toko lain. Kehilangan kepercayaan pelanggan itu lebih mahal ketimbang jumlah biaya yang mesti kami keluarin untuk beli modal barang, menurut saya sih.
