Semua orang kepingin rumahnya bergaya mimalis. Persis kayak yang di majalah-majalah interior rumah itu. Saya juga. Dan orang-orang sekitar saya pun demikian. Tapi apa daya, keinginan tinggal keinginan. Yang semula sudah niat mau menata rumahnya dengan gaya desain interior rumah minimalis, lama-lama pun berubah jadi gaya maksimalis.
Semula berawal dari hobi keluarga saya yang tukang piknik. Keluar-masuk dari hotel satu ke hotel lainnya, saya dan adik saya pun jadi kamar mandi fetish. Kalau masuk ke kamar sebuah hotel, yang pertama kami nilai adalah desain interior kamar mandinya dulu (salah satu hotel favorit kami di sini punya gaya interior yang kami sukai). Gara-gara itu, kami berdua jadi demen model kamar mandi hotel-hotel yang rerata memang merupakan kamar mandi minimalis. Maka kami pun bercita-cita kepingin menata kamar mandi rumah kami jadi bergaya minimalis.
Adik saya jadi sibuk browsing majalah interior rumah A dan majalah desain interior B, demi cari inspirasi untuk mencontek gaya desain kamar mandi minimalis. Lalu dia cobakan ke model kamar mandi kami. Hasilnya sih lumayan, cukup minimalis biarpun nggak mirip-mirip amat dengan gambar kamar mandi hotel.
Tapi itu nggak lama. Karena ternyata kami juga punya hobi lain, yaitu koleksi shower cream/gel dari berbagai merk (biasanya kami beli karena botolnya lucu. Sumpah nggak penting banget alasannya.) Barang-barang toiletries itu kami taruh di kamar mandi dong. Akibatnya, ketika jumlahnya lama-lama makin banyak, kamar mandinya jadi terkesan penuh dan nggak jadi kamar mandi minimalis lagi.
Apakah Anda seperti kami juga? Saya nggak terkejut. Orang senang desain interior rumah minimalis karena memang nampak nyaman dilihat. Yang namanya minimalis selalu nampak sederhana. Kesannya pun modern. Dan mutakhir. Kalau bahasa anak muda sekarang, kekinian.
Banyak orang berusaha mengaplikasikan gaya minimalis untuk desain interior rumah mereka, entah itu ruang tidur, living room, atau taman. Bahkan banyak kantor pun ikutan ditata bergaya minimalis. Tapi pada akhirnya desain interior rumah minimalis sering gagal bertahan lama. Mungkin lantaran ruangan itu selalu dinamis, sebab ruangan itu kan dipakai. Semakin banyak aktivitas, maka jumlah barang yang dibutuhkan pun semakin banyak. Sehingga ruangan pun jadi semakin sibuk. Buyarlah konsep minimalis yang semula sudah dicanangkan sungguh-sungguh itu.
Padahal, sebetulnya kesalahan yang diperbuat oleh kita para pecinta gaya minimalis itu nggak perlu terjadi, kalau saja kita ngerti hakekatnya gaya minimalis itu. Gaya desain interior rumah minimalis sebetulnya lahir dari gaya desain interior rumah Jepang, yang punya filosofi less is more. Intinya memanfaatkan ruang terbuka semaksimal mungkin, dan mengurangi pemakaian item-item yang nggak diperlukan, atau bahkan item-item yang nggak relevan.
Sayangnya banyak orang sering salah paham menyangka desain interior rumah minimalis harus minim perabot, sehingga mereka mengirit perabot untuk ditaruh di ruangan. Gara-gara salah paham itu, ketika pemakai ruangannya berkembang dan aktivitasnya pun makin banyak, barang-barang baru pun tidak disimpan semestinya, sehingga ruangan jadi terkesan penuh dan tidak minimalis lagi.
Padahal item yang nggak relevan itu bisa macam-macam. Selain perabotan tentu saja, elemen-elemen dekorasi yang sebetulnya nggak penting bisa bikin ruangan jadi nggak minimalis lagi.
Kalau kita kepingin menata ruangan dengan gaya minimalis, ada beberapa poin yang mesti digarisbawahi:
- Barang yang diijinkan berada di ruangan adalah barang yang memang diperlukan.
- Menata ruangan dengan satu warna utama saja.
- Ruangan harus didekorasi supaya tetap artistik, tapi dekor artistik itu sebaiknya merupakan feature yang diperlukan untuk ruangan itu juga.
- Mainkan pencahayaan untuk menciptakan suasana hangat, bukan sekedar memasang lampu.
- Elemen utama dari gaya minimalis adalah garis, jadi manfaatkan garis ini sebagai aksen.
Merombak desain interior rumah menjadi desain interior rumah minimalis bisa dimulai pelan-pelan, paling dimulai ya dimulai dari desain kamar mandi. Karena kalau salah menata kamar mandi pun, risikonya lebih kecil daripada menata ruangan lain. Kita kan nggak berlama-lama nongkrong di kamar mandi, maka mustahil juga kalau kita mau menaruh terlalu banyak barang di sana. Persis filosofi gaya minimalis yang membatasi penggunanya supaya nggak menaruh terlalu banyak atribut.
Masih banyak trik-trik lain yang saya punya untuk merancang desain kamar mandi minimalis.Tapi nanti deh, tunggu aja di blog ini yaa..
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Mandi bisa betah banget nih, apalagi kalo pake bathtub…hmmm
Bikin dong di rumah 🙂