Dato Sri Tahir Membuka Hotel Fairfield

Sempat diwarnai ricuh demo pada pagi harinya, akhirnya grand opening untuk hotel Fairfield pun berjalan lancar sore harinya. Pemilik propertinya sendiri, Dato Sri Tahir, yang meresmikan pembukaan hotel itu.

Fairfield, atau nama resminya adalah Fairfield by Marriott, menambah deretan panjang daftar hotel bintang 4 di Surabaya. Berada di kawasan bisnis jalan protokol Surabaya Barat, hotel ini mengincar segmen business traveller yang akhir-akhir ini semakin masif datang ke Surabaya.

Saya berada di hotel itu sore ini (seperti yang bisa Anda lihat pada video syutingan saya di atas), menghadiri grand opening-nya. Sebetulnya pesan yang datang kepada saya adalah hotel itu mengadakan soft opening, tapi sepertinya acara ini terlalu meriah untuk sekedar soft opening. Bagaimana pun telinga saya masih rada kopok gara-gara juru terompetnya ternyata mengambil tempat untuk meniup sasangkalanya di sebelah saya.

Fairfield by Marriott

Biar saya ceritakan dulu tentang Fairfield ini. Fairfield, atau nama lengkapnya adalah Fairfield Inn and Suites, adalah brand hotel asal Amerika Serikat yang punya 775 hotel tersebar di Amerika dan Asia.

Fairfield Inn and Suites meliputi brand Fairfield Inn dan brand Fairfield by Marriott. Fairfield by Marriott merupakan properti hotel Fairfield yang dikelola oleh jaringan manajemen hotel grup Marriott International.

Erny Kusmastuti, General Manager dari Fairfield by Marriott, dalam obrolannya dengan saya sore ini, bilang bahwa hotel Fairfield di Surabaya ini merupakan cabang Fairfield yang pertama di Indonesia. Fairfield akan membuka cabangnya yang kedua di Bali pada awal tahun depan.

Fairfield by Marriott di Surabaya ini dikhususkan untuk segmen bisnis. Berbeda dengan Fairfield di Bali kelak yang akan disasar untuk segmen tamu-tamu yang sedang liburan.

Fairfield by Marriott punya kamar sebanyak 270 buah. Dengan tiga macam tipe, antara lain tipe deluxe, tipe family suite, dan tipe suite Fairfield (sebetulnya saya mau tanya apa bedanya, tapi Mrs Kusumastuti mendadak harus meladeni tamu lain).

Kamar-kamar itu sudah bisa diinapi tamu per malam ini, dengan rate paling rendah pada tipe deluxe yaitu sekitar Rp 560k ++.


Fairfield Milik Grup Mayapada

Hotel  ini merupakan bagian dari kompleks Gedung Mayapada di Jalan Mayjend Soengkono, Surabaya. Sebetulnya dahulu gedung ini terdiri atas Bank Mayapada dan sebuah kompleks kondotel, namun kemudian pemilik properti gedungnya menjual bangunan ini kepada grup perusahaan Mayapada. Mayapada menjadikan kondotel ini sebagai hotel dan menyerahkan proses pengelolaannya kepada grup hotel Marriott, yang kemudian menamai hotel ini sebagai Fairfield by Marriott.

Boss dari Mayapada Group, Dato Sri Tahir, membuka sendiri acara peresmian hotel Fairfield sore ini, sambil bercerita sedikit tentang masa mudanya di Surabaya sebelum kemudian berbisnis di luar kota (Tahir memulai bisnisnya sendiri ketika sedang mengambil kuliah di Singapura, dan kini menjadi salah satu dari 10 pengusaha terbesar di Indonesia).

Tahir membuka Fairfield dengan melakukan pengguntingan pita di depan pintu depan hotel. Saya yang sedang mengincar angle untuk menyuting acara gunting pita itu, sudah celingak-celinguk sejak awal cari posisi enak. Saya lihat Yuniari Nukti sudah berdiri di dekat pita, siap mengacungkan kameranya. Saya pun beringsut mendekati Mbak Yuniari, mufakat dengan posisinya yang menurut saya strategis, ditinjau dari arah cahaya dan jarak obyek (baca: Tahir dan guntingnya) yang mau dipotret.

Ketika pembawa acara mengomando Tahir untuk menggunting pita, mendadak terdengar suara terompet serasa tahun baru. Bikin saya terlonjak dan terpana, mendadak ribuan confetti warna pink beterbangan di hadapan saya (dan di hadapan Tahir). Semua orang tepuk tangan, saya bingung lantaran kuping saya mendadak budeg (tapi nggak berani ngusap telinga karena saya lagi nyuting Tahir). Dan tiba-tiba si panitia juru sasangkala meniup terompetnya lagi dan confetti batch kedua pun beterbangan.

Hadeuh.akibat berdiri di sebelah Mbak Yuniari..

Peluang Fairfield di Surabaya

Saya jelas lebih tertarik mendiskusikan kesempatan Fairfield by Marriott ini di kancah persaingan hotel di Surabaya. Sudah banyak sekali hotel bintang 4 di Surabaya sebelum Fairfield berdiri. Kompetitor terdekat adalah favorit saya, yakni Java Paragon, yang berada cuma sekitar 300 meter dari Fairfield dan sama-sama bintang empat pula.

Erny dengan percaya diri mengungkapkan bahwa Fairfield bangga mengusung nama Marriott sebagai pengelolanya, dan dengan cara itu mereka yakin akan mampu bersaing. Memang kita tahu sendiri bagaimana bekennya nama Marriott di Indonesia, meskipun Marriott cuma punya tiga saja hotel di negeri ini.

Saya sendiri melihat Marriott telah memilih klien dengam bangunan yang strategis. Fairfield berada di kawasan Jalan Mayjend Soengkono, dalam radius 3 kilometer dari Gerbang Tol Banyu Urip. Tol ini yang menghubungkan Surabaya dengan jalur Pantura dan jalur menuju bandara Juanda.

Fairfield juga mendekati kawasan perkantoran premium di Surabaya Barat. Sekitar 2 km dari Fairfield berada ialah Ciputra World, mall milik Ciputra Property yang kini menjadi mall paling mahal di Surabaya.

Feature

Fairfield Inn and Suites
Lobby Fairfield by Marriott di Surabaya. Hotel ini merupakan hotel pertama jaringan Fairfield Inn and Suites di Indonesia.

Fairfield by Marriott sendiri memang nampak berupaya membuat pengunjungnya merasa nyaman. Ketika saya masuk ke lobby, saya merasakan tampilan profesional khas business hotel premium di tatanan interiornya. Staf hotel, mulai dari resepsionis hingga para butler pun nampak cekatan, atentif, dan sophisticated.

Hotel ini sendiri dilengkapi meeting room seluas 1.000 m2. Ada minimarket kecil berada di lobby untuk melayani kebutuhan tamu akan cemilan. Sementara saya lebih senang merongrong pantry berisi kue-kue dessert dan juice buah, dan pantry ini berada persis di balik meja resepsionis di tengah-tengah ruangan.

Ada dua restoran yang melengkapi hotel ini. Salah satunya berkonsep fine dining yang menyajikan makanan Barat, sedangkan satu lagi berkonsep lounge. Saya akan menceritakan tentang kedua restoran ini kapan-kapan.

Tapi bagian yang saya tidak sukai adalah konstruksi bangunannya. Hotel ini anti sinyal GPS!

Ketika saya hendak pulang dari acara ini dan ingin memesan Uber, GPS di smartphone saya mendadak tewas. Saya mencoba meminta resepsionis meneleponkan taksi, tetapi taksi tidak kunjung datang dalam 15 menit.

Melalui jendela bangunan yang murni merupakan dinding kaca, saya melihat alangkah macetnya Jalan Mayjend Soengkono pada jam 6 sore dan saya melihat taksi-taksi bergerak galau seolah mencari penumpang. Saya pun pamit kepada resepsionis dan membatalkan taksi yang tidak datang-datang dalam 15 menit itu, lalu saya turun dari lobby hendak langsung turun ke jalan.

Ketika saya tiba di luar gedung, sontak GPS di smartphone saya hidup kembali. Dan ada 6-7 mobil Uber wara-wiri di sekitar Fairfield. Ya ampun.

Lokasi Fairfield by Marriott:

Jalan Mayjend Soengkono 178, Surabaya

Link ini untuk memesan tiket pesawat menuju Surabaya.

8 comments

Tinggalkan komentar