Padahal Apple sudah merilis iPhone 7. Tapi para fanboy Indonesia masih mengejar iPhone 6s.
Apple Harus Bikin Pabrik di Indonesia
Kalau menurut saya sih, pemerintahan negeri kita yang sekarang sudah rada galak kepada pabrik luar negeri. Apple adalah salah satu korban kegalakannya.
Menteri Informatika yang sekarang, Rudiantara, ngeyel bahwa setiap pabrik handphone asal luar negeri harus patuh pada aturan yang mereka sebut sebagai aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN. Dengan regulasi ini, perusahaan yang kepingin jualan smartphone 4G LTE harus bikin investasi di Indonesia. Investasi yang dicari bisa berupa investasi software atau bikin pabrik manufaktur sekalian.
Apple memang belum memenuhi aturan TKDN bikinan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini. Bikin pabrik di Indonesia pun belum, bikin unit research and development juga belum. Makanya iPhone 6s dan apalagi iPhone 7 pun belum bisa dapat sertifikat dari Kemkominfo. Implikasinya, dua versi iPhone ini belum bisa dijual bebas di Indonesia.
Sebagai informasi, kalau Apple masih kepingin menjual iPhone 6s dan iPhone 7 secara resmi, Apple harus bikin permohonan kepada Kemkominfo dulu untuk mendapatkan surat perintah pengujian pada produknya. Salah satu syarat untuk mendapatkan surat ini, ialah Apple harus bikin investasi di Indonesia.
Dan ini nggak cuman berlaku bagi Apple doang sebetulnya. Smartphone lainnya juga kena aturan ini, termasuk BlackBerry. Kalau Samsung dan Lenovo sih enggak, karena mereka memang sudah punya pabrik di Indonesia.
Dan investasinya juga diatur oleh Pak Menteri. Per 2017 nanti, smartphone cap Apple, Blackberry, dan yang mengandung merk luar negeri lainnya itu, harus sudah mengandung konten lokal Indonesia sebanyak minimal 30 persen. Ini akan memaksa perusahaan luar untuk mempekerjakan developer-developer lokal, alih-alih memaksa orang Indonesia mengonsumsi konten smartphone buatan developer asing.
Apple sepertinya mengerti bahwa jumlah fanboy di Indonesia adalah pangsa konsumen yang tidak boleh dilewatkan. Makanya mereka manut dengan aturan Pak Menteri.
Saya dengar sih akhirnya Apple mau bangun unit development untuk softwarenya Apple di Indonesia. Kalau unit research and development ini sudah jadi, diharapkan Kemkominfo mau mufakat bahwa Apple serius bikin investasi di Indonesia. Dan akhirnya mereka akan mengeluarkan sertifikat bahwa Apple boleh jual iPhone 7 dan iPhone 6s secara bebas.
Mengapa Mengejar iPhone 6s dan iPhone 7
Tapi, biarpun iPhone 6s dan iPhone 7 sekarang sudah dijual bebas di China dan India, para konsumen di Indonesia juga mestinya nggak kecewa-kecewa amat, apalagi kalau bukan sefanatik fanboy.
iPhone 7 sebetulnya nggak menawarkan hal-hal yang baru daripada iPhone 6s, kecuali persoalan bahwa insinyurnya Apple sudah melenyapkan jack audio pada versi iPhone 7 yang baru. Plus tambahan warna pada iPhone 7 berupa warna jet black selain warna black (lha warna jet black dan warna black ini pun saya juga nggak tahu bedanya, toh sama-sama hitam juga. Apakah yang satu hitam muda dan yang satu lagi itu hitam bulak?)

Harga iPhone 6s tidak sampai mencapai 12 jutaan.
Gambar diambil dari sini.
Malah sebetulnya kalau Anda sudah punya iPhone 6, baiknya bersyukur juga. Kamera pada iPhone 6 masih setajam 8 megapixel, sedangkan kamera pada iPhone 6s sudah mencapai 12 megapixel (dan resolusi ini belum berubah pada iPhone 7). iPhone 6 dibuat dari aluminium seri 6000 yang masih bisa dibengkokkan, sedangkan iPhone 6s dibikin dari alumunium seri 7000 yang lebih kokoh anti bengkok. Oops..kok iPhone 6s jadi lebih keren ya?
Kalau mau lihat review Iphone 6s, bisa lihat video dari Droidlime ini ya:
Dan dengan rilisnya iPhone 6s, harga smartphone besutan Apple ini jelas jauh lebih mahal ketimbang harga iPhone 6 terbaru yang cuma Rp 6,6 jutaan (untuk kapasitas penyimpanan 128 GB). Meskipun harga iPhone 6s tidak sampai Rp 12 jutaan juga, hampir mirip dengan harga iPhone 7. Persoalan kamera itu memang tidak main-main, dan Apple meletakkan value terbesarnya pada feature yang satu itu.
Jokowi Memang Tegas
Saya sendiri lebih appreciate kepada Rudiantara yang mau patuh pada Presiden Joko Widodo. Jokowi sudah dari awal memaksa bahwa para importir dari luar negeri harus mau menurut pada kebutuhan konsumen Indonesia. Maka dari itu ia minta supaya produk dari luar itu bisa memudahkan rakyat. Dan Rudiantara menjawab dengan mengeluarkan peraturan kewajiban bikin investasi itu.
Memang sebetulnya Indonesia punya banyak orang cerdas yang bisa bikin smartphone maupun konten untuk di dalam smartphone ini. Namun karena persaingan smartphone di Indonesia masih dikuasai merk luar, developer Indonesia pun ramai-ramai bekerja untuk merk luar. Aturan investasi ini akan bikin raksasa-raksasa smartphone merangkul tenaga Indonesia, dan akhirnya membuat konten lokal Indonesia bisa jadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Jadi dari speknya, Iphone 6S sama Iphone 7 gak beda jauh ya mba?
Eh tapi aku juga baru tau kalau iphone ini belum dijual bebas di Indonesia lhoo..
Ya, memang nggak beda jauh kok.
iPhone 6s masih mengandung jack audio, iPhone 7 sudah enggak.
iPhone 6s masih bisa bengkok, iPhone 7 sudah enggak.
Konon iPhone 6s mati kalau tenggelam di air, iPhone 7 sudah tahan air.
Tapi siapa yang mau nyeburin handphonenya ke air? 😀
Memang dua versi terakhir iPhone ini belum dijual resmi di Indonesia. Versi teranyar yang dijual resmi di Indonesia baru iPhone 6, setahu saya sih terbit sebelum aturannya Pak Menteri tentang TKDN itu. Tentu saja sudah ada pedagang yang menjual iPhone 6s dan iPhone 7, tapi belum berada dalam regulasi Pemerintah mengenai perlindungan konsumen.
Suamiku pakai iPhone 5, kualitas juga udah oke banget tuh mba 🙂
Kalau Alida pakai iPhone versi berapa?
saya kyknya masih lebih tertarik dengan desain 6S, soal hape ga terlalu suka yg terlalu lebar juga. Jadinya skarang masih nyaman dgn 5S ada ini hehe
btw kalo pabriknya sdh ada disini, mudahan harganya bisa lebih murah, harusnya sih gitu ya
Ya, Mas Warm, saya juga berharap pembangunan pabriknya Apple di sini akan mengurangi ongkos kirim. Sehingga akhirnya mengurangi harga beli yang harus dikeluarkan konsumen 🙂