Kelas blogger yang saya ikutin kali ini khusus bahas SEO aja, jadi lebih cocok untuk bloggers yang sudah bisa nulis konten tapi susah bikin blogpost-nya terekspos di halaman pertama search engine.
Banyak temen saya yang buka kelas blogger. Kebanyakan isinya seputar mendaftar ke platform blog, bikin konten, sampai share link-nya ke sosial media.
Tapi saya kurang cocok sama kursusnya itu, soalnya kebanyakan isinya ya cuman di permukaan doang, kurang dalem. Paling ya kayak superfisial aja kayak sekilas tentang SEO di forum Road Blog Surabaya dulu. Selera saya memang yang dalem-dalem sih, misalnya ya kursus digital marketing gitu lah.
Saya sendiri juga beberapa kali buka kelas online untuk blog lho. Tentu saja isinya bukan cara mendaftar ke platform blog, tapi saya ngajar yang lebih dalem, yaitu soal riset kata kunci.
Ketika tersiar kabar bahwa kolega saya, Punto Wicaksono, mau membuka kelas blogger lagi di komunitas BRT Network, saya langsung mendaftar ikut.
Soalnya gini lho, kebetulan kan saya ikut suatu forum blogger yang penduduknya kebanyakan adalah om-om pecandu SEO dan Adsense. Nah, Mas Punto cukup populer sering kasih input di sana. Sehingga kalau sampai dos-q bikin kursus gini, saya duga bahwa kursusnya bakalan berat sama materi SEO.
Akhirnya jadilah, saya masuk Kelas BRT batch Desember.
Terakhir kali BRT Network buka kursus pendek adalah 6 bulan yang lalu.
Kelas Blogger di BRT
Kelas blog ini isinya 90-100 orang blogger. (Saya lupa jumlah persisnya.) Diadain dalam sebuah grup WhatsApp.
Pengajar-pengajarnya sebetulnya masih kawan-kawan saya sendiri yang sesama blogger. Selain Mas Punto, juga ada Mbak Monica Anggen, Marita Ningtyas, Priyo Harjiyono, Gilang Maulani, dan Zen.
Waktu saya masuk ke grupnya, ternyata cuman 25% bloggernya yang saya kenal. Sisanya, saya baru denger namanya di situ.
Katanya sih, kursus ini mau berjalan sebulan (hari ini baru berjalan seminggu). Tiap materi akan dibagikan di grup WhatsApp. Setiap 3-4 hari sekali, semua peserta akan dikasih PR dan dievaluasi. Kalau PR-nya salah dikerjain, orangnya akan dikeluarkan dari forum dan nggak boleh ikut materi selanjutnya.
Niat saya masuk ke forum ini adalah buat pengayaan aja, kali-kali aja ada ilmu pengetahuan baru yang belum saya denger sebelumnya.
Apa Isi Kelas Blogger BRT Ini?
Sampai saya ngetik artikel ini, sejauh ini saya udah dapet materi:
- Cara memeriksa apakah struktur blog kita sudah memenuhi indikator SEO atau belum, dan bagaimana mengatasinya kalau ternyata belum,
- Paramater SEO On Page pada artikel,
- Cara memeriksa performa blog kita pada Google Analytics dan Google Search Console.
Masih ada materi lain yang menunggu, dan saat ini saya masih nungguin jadwal materi berikutnya.
Kata Bu Fuatuttaqwiyah El-Adiba, temen saya yang juga ikut forum ini, “Kelas BRT membuat saya belajar banyak. Selama ini, saya ngeblog, sekedar ngeblog. Ternyata banyak printilannya. Walau (pun biaya) kelas gratis, dibutuhkan effort yang luar biasa agar tidak kedepak dari grup.”
Sodara-sodara, kamu baru akan ngerti maksud Ibu Fu ini setelah baca cerita saya berikut.
Ketika Materi Kelas Blog Mulai Berjalan
Alkisah terjadilah Mas Priyo memberikan materi pertama, yaitu tentang cara menginspeksi indikator SEO pada website. Menggunakan tool yang dia pakai, yaitu suatu extension pada Google Chrome.
Saya coba praktekin ke blog saya ini. Waktu itu kedapatan punya indikator yang salah di bagian heading karena heading-nya loncat-loncat. Saya cuek aja, lha wong itu heading-nya loncat-loncat karena dari desain template (theme)-nya memang udah loncat-loncat kok.
Tapi ternyata, PR buat pesertanya adalah membenahi indikator SEO pada blog masing-masing memakai extension-nya Priyo tadi.
Saya garuk-garuk kepala. Gimana coba caranya mbenahin? Kan indikator SEO-nya salah itu lantaran salah template-nya.
Tapi ternyata justru itu maksud PR-nya. Kami para peserta tuh memang akhirnya disuruh ngoprek theme!
Kami seisi ruangan online itu langsung blingsatan. Wong kita semua sama sekali nggak tahu caranya ngurusin template yang udah kita dapet dalam keadaan udah jadi itu. Lagian kalau theme-nya salah ngoprek, apa nggak lantas buyar tuh blog?
Temen-temen sekelas saya yang pakai Blogspot, diberi jalan dengan cara ngedit HTML.
Namanya juga pemula, banyak yang ketakutan ngoprek template. Perlu memelototin laptop dengan konsen penuh. Di sinilah saya mulai ngerti, kenapa banyak yang bilang bahwa kelasnya Mas Punto itu susah banget.
Temen saya, Lintang Gemilang, sampai berkata, “Menurut saya, sebelum mengikuti kelas BRT, harus bisa mengukur kapasitas diri lebih dulu. Kira-kira sanggup ngga? Karena kelas BRT tidak mengenal istilah mom friendly, jadi memang harus siap dengan segala konsekuensinya bagaimana kita memilih prioritas.”
Kalau warga Blogspot disuruh ngoprek theme dengan ngedit kode HTML, beda lagi dengan saya yang warga WordPress. Saya baru ngeh bahwa cara ngoprek template WordPress itu cuman dua macem: Edit file CSS, atau edit file template di Control Panel.
WordPress melarang keras blogger-nya buat edit file CSS. Maka jadilah saya masuk ke teritori yang saya takutkan: Masuk ke Control Panel dan mengedit file yang berekstensi PHP itu.
Tentu saja saya nggak tahu caranya ngedit file PHP. Saya kan dokter, bukan informatician! Tapi Mas Priyo selaku mentor terus mensugesti saya untuk masuk website Control Panel, masuk folder File Manager, mengetik wp-content di dalam kolom Search, menemukan folder Inc, lalu masuk ke folder Widget, dan akhirnya ketemu file widget.php.
Lalu saya kudu mengeditnya. Meneliti baris demi baris, mencari tahu mana baris yang seharusnya ditulisi kode h2 tetapi malah tersubstitusi menjadi h3. Ketemu! Lalu tekan Save.
Kemudian balik ke dashboard blog lagi. Ngecek menu theme editor. Bener, tag h3-nya udah ganti jadi h2. Lalu ngecek di extension inspektor SEO lagi. Dan.. eng ing eng.. heading-nya masih loncat-loncat kayak bajing!
Setelah saya nangis di depan laptop, dengan dua lembar koyo tertancap di punggung dan beberapa oles salep analgesik di pundak, saya akhirnya nerima kenyataan dan lapor pakai sejumlah screenshot berisi kode CSS ke forum. Template blog saya ternyata nggak mau dioprek, dan emang nggak SEO friendly!
Pengorbanan di Kelas Blogger
Ganti Template
Persoalannya adalah, syarat supaya bisa lanjut ke pelajaran berikutnya, saya harus mastiin bahwa struktur headings di homepage blog saya itu nggak loncat-loncat.
Demi menuruti syarat itu, akhirnya saya ngalah, dan coba ganti template. Tapi mau template mana, lha nyari template yang beneran SEO friendly, bukan cuman ngaku-ngaku doang, ternyata kayak nyari jarum di antara jerami.
Seharian saya nyoba-nyoba theme lain sambil ngecek extension inspektor SEO, tapi nggak ada yang pas. Templates yang dipromoin WordPress itu loncat-loncat semua headings-nya!
Mas Punto bahkan ngasih template berlisensi juga. Sayangnya setelah coba saya upload ke WordPress saya, nggak bisa saya pakai karena file-nya nggak compatible.
Akhirnya, template terakhir yang saya coba bukan ala saya banget. Plain, model journal, membosankan. Lalu saya coba pasang. Dan saya tertegun.
Extension inspeksi SEO menunjukkan bahwa indikator SEO yang nampak salah pada templates sebelumnya, kini nampak benar. Headings blog saya nggak loncat-loncat lagi. Ternyata template yang baru ini SEO-friendly! (Dan itu pertanda saya berhasil ngerjain PR di kelas ini.)
Saya pikir, ah, mosok cuman gegara ganti template doang, lantas blognya jadi SEO friendly sih? Kayaknya nggak segitunya deh template membuat artikel-artikel saya jadi gampang naik ranking di search engine. Saya diemin dulu, karena saya muak ngerjain PR njelimet ini.
12 jam setelah ganti template itu, saya lihat Google Search Console. Dan, saya tertegun lagi.
Kemaren-kemaren, blog saya tuh paling-paling cuman berhasil menaruh artikel-artikelnya di rerata urutan ke-22 halaman Search Result, alias di halaman 3. Tapi hari ini, setelah ganti template, Search Console nunjukin bahwa artikel-artikel saya masuk ke urutan rerata ke-18, alias di halaman 2.
Jadi, ternyata setelah ngerjain PR di kursusnya BRT ini, saya berhasil naikin ranking artikel-artikel saya di search engine Google! Jangan-jangan, sebelumnya ini artikel-artikel saya udah SEO friendly, tapi struktur website blog saya belum SEO friendly karena disabotase oleh desain template yang saya pakai..
Abis gimana ya? Saya pakai template itu udah lima tahun. Dulu saya pilih template itu karena seneng aja lihat modelnya. Dan dengan template itu, blog saya mendulang banyak pageviews selama bertahun-tahun. Yah, itulah namanya terjebak dalam zona nyaman ngeblog.
Tapi, keberhasilan itu bukan tanpa pengorbanan. Karena gegara harus ganti template ini, saya jadi terpaksa berduka lantaran beberapa script penting yang tertanam dahulu itu jadi ilang. Scripts yang ilang ini antara lain script buat masang feature Related Posts. Padahal script ini penting buat bikin internal link secara otomatis dari masing-masing artikel.
Pasang Plugin Baru, Gegara PR Kelas Blogger
Alhasil terpaksa lah saya nyari plugin Related Posts baru. Nyari plugin ini nggak gampang juga, sebab ternyata nggak semua plugin itu cocok sama versi WordPress saya.
Akhirnya ketemu sih plugin buat masangin Related Posts yang cocok sama saya tuh. Ada thumbnail-nya, jadi lumayanlah buat dijadiin teaser. Cuman, artikel dalam Related Posts-nya kudu dipasangin satu per satu, karena robotnya masih sering salah mengenali artikel yang mirip-mirip. Ya ampun, PR banget ini..
Menelan Analgesik
Bahkan membaca chats murid-murid di kelas itu membuat saya bolak-balik pingin nenggak parasetamol. Lha gimana, tiap orang punya kasus template sendiri-sendiri, eman juga kalau solusinya nggak dicatet.
Mungkin lantaran kelas ini digelarnya di WhatsApp Group. Jadi memang beda suasana komunikasinya dari kelas-kelas online yang biasa saya datengin, kayak kursus bahasa Inggris di Google Meet dulu atau ketika saya ambil kursus professional skills di Zoom. Kalau kelas di WhatsApp gini chatting-nya tuh.. serabutan.
Lintang aja sampai bilang, “Sebelumnya pernah mengikuti kelas BRT dan memang seru banget karena memacu adrenalin dengan berbagai tantangan yang diberikan. Kalau sudah memutuskan ikut, yah harus siap dengan badai chat di grup. Sesama teman harus saling berbagi ilmu.“
Tapi yang jelas, sungguh makasih buat Mas Priyo, mentor yang mau ikutan repot ngejajal template saya, dan akhirnya memvalidasi kecurigaan saya bahwa template lama saya yang model magazine itu nggak bener semua struktur website-nya. Ini kalo Mas Priyo nggak ikutan bersemangat ngejajal template saya yang bandel nggak mau dioprek itu, kayaknya saya udah kehilangan motivasi deh di kursus ini.
Jadi inget kata Lintang, “Coach-nya aja bener-bener totalitas kalau memberi materi dan mengajari. Kita akan dikawal terus sampai mana progress-nya.”
Bu Fu pun sependapat. “Para coach (dengan) sabar mengajari peserta. Salut dengan kesabaran mereka.”
Saya masih berencana mau ganti template lagi. Pingin balik ke gaya magazine dulu, tapi lain kali saya kudu cari template model magazine yang indikator SEO-nya bener semua.
Kursusnya BRT ini belum selesai lho. Sekarang ini saya nyiapin rumah sampai tiga minggu ke depan supaya saya bisa konsen ngerjain PR-PR berikutnya yang nanti diberikan. Sebab ngerjain PR macam ngoprek template itu bener-bener nguras tenaga, emosi, dan.. persediaan koyo!
Makna Kelas Blog BRT buat Saya
Memang banyak banget pengetahuan baru yang saya dapetin di kelas BRT ini, meskipun memang kudu saya bayar dengan nangis lantaran kecapekan merombak template. Alhamdulillah, saya diterima di sini, dan alhamdulillah saya masih bisa lanjut kursusnya.
Saya sibuk mengelus-ngelus diri sendiri. Saya udah ngeblog 16 tahun lho (sudah saya ceritain kan dulu waktu di perayaan Hari Blogger), tapi saya masih merasa kurang banget. Saya inget kemaren-kemaren hampir mau nyerah karena dikerjain template, dan saya langsung merasa tua karena kewalahan.
Tapi, ketika saya ngeliat muka saya di depan cermin, saya melihat bayangan saya berkata, “Ayolah, Vic, orang jompo cepet meninggal karena tidak mau belajar olahraga, mosok kamu juga nggak mau lanjut belajar ngeblognya sih? Bukankah belajar terus membuatmu tetap muda?”
Dan kalimat terakhir itulah yang bikin saya tetap bertahan membaca diskusi-diskusi di kelas BRT yang njelimet itu.
Saya bakalan bagi-bagi selentingan pengetahuan yang saya dapat di kelas blogger ini ya, di Instastory saya @vickylaurentina. Kalau kamu adalah blogger dan kebetulan punya problem tentang SEO juga, coba tulisin deh problemnya di kolom komentar bawah, kali-kali saya bisa bantu 🙂
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Pake contextual related post bagus mbak nek gawe related post, tp y gitu nek ada post baru harus resave setting plugin nya
Cuma related post model ginian cuma kebaca manusia bukan google bot, nek buat bangun internal link ono plugine sik apik
Plugin Contextual Related Post ini nggak compatible sama versi PHP-ku. Aku masih bingung, apakah versi PHP-ku ini harus kuedit sendiri atau harus tunggu hosting-ku yang bertindak.
Wah, aku baru tahu plugin Related Post yang di atas ini nggak terayapi oleh Google Bot. Enaknya pakai plugin Related Post yang mana lagi ya, Mas?
Cakep banget tulisannya kak. Ikut ngakak, ikut pegel2 juga.. Btw, aku juga pernah pada masanya kudu stok koyo dan panadol demi bisa bertahan di kelasnya Coach Punto.
Sampai nggak semangat makan dan nggak bisa tidur, kalau ketemu masalah dan belum ketemu jalan keluarnya.
Semoga selamat sampai akhir kak Vicky… I adore you banget deh.. meski udah pro, masih terus belajar… love bangeeet.
Dulu udah ada yang bilang sama aku, “Ati-ati, kalo ikut kelasnya Mas Punto, pasti harus sedia koyo dan Panadol.”
Ah, aku pikir lebay aja itu. Ternyata beneran! Waktu habis ngedit template dan belum selesai itu, sampai dipaksa tidur pun tetep aja nggak nyenyak.
Tapi begitu templatenya diganti, sinyal Analytics dan sinyal Adsense nggak dirusak oleh template barunya, baru deh aku bisa tidur pulassss..
Terima kasih, Mbak Marita, mau ngajarin teman-teman di situ. Aku tetep nyimak biarpun nggak ngerti. Ini pertama kalinya punya WAG chatting dan nggak berani ngehapus isi chatting-nya selama belum ngerti, hahahaahah…
Ya allah mbakkk vicky duh aku baca ini merinding uey, aku merasakan hal yg sama. Umek dan nyaris gak bisa tidur.
Alhamdulillah, yang bantu back up suami. Sebelum masuk kelas ini aku ijin suami dulu, karena aku bayangin deh betapa bakalan menyita pikiranku.
Pas kemarin ternyata ada merah di MSI, aku “petani” tuh bagian mana yang bikin merah.
Bahkan sampai sekarang malah muncul masalah baru di blogku
.og image oh og image
Baguslah suamimu backing up. Suamiku juga backing up: Bikinin kopi, ngajak main anakku, nyuruh anakku mandi dan tidur. Kalau nggak ada dia, bisa-bisa anakku diambil Dinas Sosial.. :))
Platform-mu Blogspot ya, mungkin itu sebabnya ada problem di Open Graph Image. Aku nggak ngerti deh kalo udah ngurusin Blogspot, kapan-kapan aku belajar sama dirimu yaaa…
Kayak aku dulu, sebelum ganti template, aku direkomendasikan template yang ramah SEO. Semangat belajar Mbak Vicky bisa jadi panutan nih, haus ilmu dan belajar terus. Entah kenapa ku masih setia di blogspot ya. Ada yg bilang wp lebih mumpuni untuk SEO.
Aku rasa Blogspot juga mumpuni untuk SEO, hanya saja WP itu lebih gampang diutak-atik karena bisa diberi plugin ini itu untuk mempermudah optimasinya.
Pengalaman yang sangat penting ya mbak Vicky. Setelah buat artikel emng ngoprek template itu membutuhkan waktu yang lama. Ngodingnya itu lho bikin ruwet heheh.
Ah yaaa.. ngoding itu yang bikin mumet, hahahahaha
keren bu, menginspirasi para bloger pemula seperti saya, mari tetap berkarya
Tidak semua ibu rumah tangga berjiwa seperti sampean bu …. perlu ketekunan yang tinggi.
Ya, Pak
Sedap²ngeri sama mekanisme punishment kelasnya ya, Mbak. Aku beberapa kali ganti template lebih ke template dan penah eror juga. Tapi soal headingnya ga kepikiran ngulik.
Salut sama semangatnya. Terus jadi inget sama usia yang udah ga unyu lagi. Ga mau menua dalam situasi lekas menyerah ah hahaha…
Sebetulnya punishment-nya memang diperlukan, karena ternyata banyak peserta yang nggak ngerjain tugas. Memang kelihatan banget, kalau nggak ngerjain tugas, nggak akan paham biarpun udah mendaftar masuk kelas. 🙂
Makasih sharingnya mbak. Bermanfaat. Dan aku suka kalimat
Bukankah belajar terus membuatmu tetap muda?
Jadi motivasi juga buat aku yang udah barumur tapi maunya tetap mudah terus haha
Hahahahahha.. beneran lho..
Aku kalo belajar terus itu jadi merasa tetep muda 🙂
Kerasa banget spot jantungnya, kegaduhannya sampai juga di grup blogspedia. Semangat mbak vicky, semoga lulus sampai finish ya ..
Hahaha… kegaduhannya menular! (ngakak guling-guling)
Grup Blogspedia kegiatannya ngapain, Mbak? Boleh nggak aku ikutan?
Ya ampun, Mbak Vicky, baca ini aku bingung harus bersyukur atau menyesal ya nggak ikut kelas SEO BRT ini. Bersyukur karena belum tentu kuat ngikutin materi dan ngerjain PRnya tapi juga menyesal kalau liat keberhasilan Mbak Vicky bisa menempatkan blog di halaman muda google. Semoga tahun depan kalau BRT bikin kelas lagi bisa memantapkan hati untuk ikutan.
Hihihi.. aku ikut ini dalam situasi “nothing to loose”. Bisa lulus ya alhamdulillah, tidak lulus ya berarti belum rejeki. Tapi selama ada kesempatan untuk belajar dengan guru-guru yang tegasnya minta ampun kayak Mas Punto dan Mbak Monica, maka kesempatan itu kuanggap rezeki yang akan kumanfaatkan sebaik-baiknya.
Wah bener-bener tugas dari mas suhu priyo ini jadi pr banget sampe bikin nangis-nangis. Tapi, selamat ya kak vicky, berhasil ngerjain tugasnya…
Hihihi.. terima kasih ya, Nisya..
Wahh keren banget kelas bloggernya, ilmunya beneran daging dong. Spartan ngerjain PRnya, deg-an kalau aku ikutan bisa ngejar gak ya? Mudah2an kalau kelasnya dibuka, bisa ikutan hehe
Hayu, Ratna, coba ikutan yuk.. Kalau telaten nyimak materinya, harusnya bisa sih ngerjainnya..
Bacanya seru-seru menegangkan Kak Vicky, beberapa temen ada yang ikutan juga dan dia juga perasaan antara pengen terus ngulik template sama depressednya 11 12. Tapi perjuangannya terbayar ya, lumayan ranking di Google naik.
Semangat buat di materi selanjutnya, ditulis lagi juga nggak apa-apa banget buat nyemangatin yang nggak ikutan kelas biar terus belajar ngulik blog.
Iya nih, ada materi-materi berikutnya, kayak paramater SEO dan bikin loading page lebih cepet. Kapan-kapan deh aku tuliskan..
Wah dilihat dari ritme kelasnya, materi sama tugas2nya, kelas BRT Network ini cukup spent banyak waktu ya mbak.. lumayan puer otak bgt. Tapi worth it untuk diikuti sepertinya 🙂 next time kalau ada info bukaan kelasnya mau ah join biar makin ngelotok SEO, template makin cakep, yg pasti jd makin pro 😉 sukses trs mba vicky
Iyaaa.. daftar aja lain kali yaa.. 🙂
Teh, aku sering banget baca dan dengar tentang kelas ini. Sejujurnya aku pengin ikut.. Teh Vicky keren banget sampai ganti template blog. Aku selalu suka tulisan Teh Vicky dan sayang banget kalau nggak SEO Friendly templatenya. Harus banyak yang baca. Syukurlah sekarang udah ganti ya 🙂
Aku nggak tahu apakah blogku SEO Friendly atau enggak. Hiks.
Makasih, Evi, sudah baca tulisanku selama ini.
Dari kelas ini, aku belajar bahwa salah satu cara untuk membuat blog kita SEO friendly ialah menggunakan template yang struktur heading-nya bisa dibaca search engine. Salah satu langkah yang dikerjakan adalah membuat header blog kita berupa teks. Kalau memang kita ingin header blog kita berupa gambar, sebaiknya gambar itu diberi alternative text juga. Mungkin itu salah satu langkah yang bisa Evi kerjakan untuk membuat blog Evi menjadi SEO friendly.
Saya juga pernah mengikuti kelas blogger ini mbak, memang isinya daging semua. keren pokonya kalau lulus dari kelas ini. Sayangnya saya cuma bisa ikutan sampai hari ke-2 atau ke-3 gitu. karena saya telat ngumpulin tugas. beneran gak ngerti haha. padahal tugas lainnya udah selesai. yo weis lah, emang belum rezeki. nanti aku intip ajalah dari mbak vicky apa saja isi kelas itu berikutnya. biar bisa naikin DA lagi 🙂
Waduh, sayang banget terhenti cuman karena telat ngumpulin tugas, Mbak. Moga-moga lain kali bisa manajemen waktu ya, Mbak.
Saya juga banyak mengalami ketidakmengertian selama di kelas ini. Terus saya nanya aja kayak orang bego. Eh, beneran diajarin sampai paham.
Ya udah, kapan-kapan ikutan lagi ya, Mbak..
Kak Vick selalu bisa membangkitkan emosi-emosi pembaca.
Aku ikutan mules pas baca artikel kak Vick.
Kebayang kak Vick yang cerdas aja sampe mau nelen analgesik. Lhaa….gimana aku?
huhuu…semangat kak Vick.
Aku suka sama templatenya yang sekarang. Clean dan ringan.
Tapi timbol sharenya belum adakah?
Jadi ceritanya kemaren-kemaren itu sudah ada tombol Share-nya, menggunakan suatu plugin.
Lalu gara-gara kelas blogger itu, aku memeriksa performa blogku. Hasilnya adalah blog ini loading-nya lelet. Banyak sebab kenapa loading-nya lelet, tapi salah satu penyebabnya adalah plugin untuk memasang tombol Share itu >..< Tombol Share itu penjahat!!Aku sedang berusaha lulus kelas ini. Setelah aku lulus kelas ini, aku akan cari plugin baru yang bisa memberi tombol Share tanpa harus memperlambat loading blog.
Kok sama sih, problemku juga di struktur blog yg headingnya loncat-loncat. Pernah dibilangi Priyo juga tentang hal ini di suatu kelas zoom. Tapi aku ga setabah dirimu kayaknya untuk ngoprek template hehehe…
Ya ampuuunn kebayang ya perjuangan untuk melanjutkan ke kelas berikutnya. Semangat yaa…belajar tentang daleman blog memang ga ada habisnya. Bagus banget nih kelas-kelas yang dibikin oleh BRT Network.
Iya, sepertinya problem headings loncat-loncat ini karena kita kurang teliti waktu pilih template-nya. 🙂
Templateku padahal asli punya blogspot, hanya ditambahi widget2 standar lhooo :))
Google memang lucu. Dia mengakuisisi Blogspot, tapi tidak mengajari Blogspot untuk membuat template yang menampilkan struktur heading yang mudah dibaca Google :))
Wah.. dulu saat saya masih.ngeblog (sekarang blognya pingsan), aktivitas ganti template.emang paling menguras otak tenaga dan waktu
Tapi kalau tau selanya pasti bakal jadi menyenangkan ya apalagi nemu hal baru kayak Vicky
Iya, makanya di kelas ini diajarin selanya template itu di mana, biar nggak sembarangan milih template 🙂
Akhirnya pecah telor ya oprek template yang SEO friendly. Aku pun juga ganti template, beli malahan sama teh Langit. Extension chrome itu bisa buat blogspot juga kan ya? Jadi mau tahu juga “daleman” blog ku.
Maksudnya extension Chrome untuk mengecek paramater SEO itu ya? Bisa kok untuk segala macam platform website 🙂
Salut banget sama mbak Vicky yang antusias dan semangat super duper untuk belajar di kelas BRT ini. Apalagi kalau gurunya idealis dan mengajarkan materi sampai ke akar2nya hehehe 🙂 AKu mah ga sanggup, mbak. Bisa jungkir balik, mewek berhari2 karena takut atau ngeri gagal duluan, kaboooooooorrrrr ah wkwkwkwkwk 😀 12 Jam itu wow banget. Pake koyo juga cakep sih mbak 😀 Hasilnya ok nih artikel di mesin pencarian makin jozz!
Sebetulnya kelasnya menyenangkan kalau kita mau menyimak materi dengan seksama, bukan baca materi sambil tiduran. Toh sebagian materi juga diajarkannya via WhatsApp, dan kita bisa membacanya dengan baik.
Soal koyo itu dipasang di punggung aja biar cakep, jangan dipasang di kepala, hahahahaah
Wah mbak Vicky, aku baca ini tuh ikutan naik turun juga emosinya hahaha emang kalau lagi ikut kelas tu tantangannya re-learn dan ngerjain tugasnya ya mbak. Aku jadi pengen ngotak atik blog lagi
Keren. Semangat mbak vicky!
Hayuk, kembali ngeblog lagi yuk, Ta!
Udah lama ngeblog, tapi Pas Baca banyak banget Yang Aku gak tau ternyata. Menarik NIH kalau Ada lagi Aku mau ikutan
Iya, Nindy, makanya aku ikutan ini karena untuk belajar hal-hal yang nggak kuketahui sebelumnya. 🙂
Belajar memahami SEO ini mungkin saya baru sedikit sekali tapi saya untuk penerapan keyword dan H1 H2 udah mulai beberapa bulan yang lalu wkwkkk ini ilmu yang bermanfaat ya mbak, mantul
Gakpapa, yang penting optimasinya sekarang lebih baik daripada optimasi taun lalu yaa..
Wow keren banget kelas BRT . Sedalam itu ya ilmu yang dibagikan.. Aku baru tau template berpengaruh besar di SEO.. Masuk wishlist dulu, sambil upgrade skill biar gak kaget saat nanti ikutan kelas BRT. Terima kasih sharingnya bu dokter yang cantik dan pintar .
Sama-sama, yuk tetep belajar yuuuk…
Aku pernah sekelas (eh emang sekolah) sama mbak Vicky di pelatihan SEO. Dan pematerinya bilang blognya mbak Vicky kuereeen poll. Ya nggak heran, sebab dibangun dengan totalitas tanpa batas. Kayak yang diceritakan di artikel ini wkwkwk. Selamat berjuang dan tetap semangat berkarya mbak. You’re rock.
Sebentar, aku pernah sekelas sama Mbak Dwi di pelatihan yang mana ya? Kok aku lupa, hahahahaha.. Makasih, Mbak Dwi, tapi I am not rock, I am just a woman, wwkkwkwkw..
Aku pengen banget ikut kelasnya mas PeWe dari dulu. Mungkin aku harus sabar nunggu sampai dua bayi ini agak gedean dikit ya
Aku setuju banget. Mending bayi jadi prioritas utama dulu. Sebab ngerjain PR di kelas ini harus dengan penuh ketenangan tanpa diusik oleh keperluan yang lain..
Baca tulisan ini jadi bikin aku semangat untuk kursus BRT. Nambah ilmu banget buat nggak sekedar hanya tahu permukaan saja. Satu sisi aku liat pengajarnya telaten banget dan bisa mengajarkan secara detail. Karna agak teknis tapi happy pastinya kalau hasilnya sesuai yang diinginkan. Btw emang deh milih template seo friendly emang nggak mudah. Semangat selalu untuk belajar bu dan berbagi ilmu
Bener, pengajarnya detail sekali. Ini kelasnya sudah jalan pelajaran ketiga, dan beberapa peserta terpaksa dikeluarkan sebelum pelajaran kedua karena beberapa detail PR-nya masih salah (padahal sekilas kerjaannya sudah bener).
Wah ini seru lho,aku juga pengen belajar kaya gini biar tulisannya lbh bagus SEO nya, banyak yg kurang deh dari blog aku trussuka bingung nanya siapa wah makasih infonya ya siapa tahu bisa ikut
Moga-moga suatu hari nanti BRT bikin kelas lagi dan Teh Wenda bisa ikut yaa
Aq pernah juga ikut kelas gratis di BRT sebelum pandemi mbak, beneran deh kelasnya udah kayak militer dan kitanya harus siapin waktu dan juga obat2an karena lebih sering begadang dan sakit kepala karena banyak kejutan di tiap sesi nya.
Tapi terlepas itu semua seneng banget sih bisa lulus tepat waktu plus dapat ilmu yang sebelumnya aq bener2 gak paham.
Oke, sekarang aku jadi semangat buat nyeduh kopi dan nenggak parasetamol lagi :))
Seru ya mbak, kelasnya. Banyak ilmunya. Saya dulu untuk materi mbenerin struktur h1 dst juga milih ganti template. Meskipun belakangan saya ganti lagi karena beberapa waktu kemudian SS saya besar. Mungkin karena templatenya bajakan..hihi… Selamat melanjutkan materi ya mbak… Semoga lancar sampai akhir…
Wah, sayang banget template bajakannya malah bikin spam score bengkak ya.. Terus, oleh Mbak Sapti backlinks yang nyepam itu di-disavow, nggak?
ya ampun, mbakkk.. seru banget ini ada kursus SEO, dll Apa lagi Blog ku juga udah gak karuan, template nya aja BIASA BANGET! wkwkwk.. mau mulai ngoprek lagi huhuhu..
Template-ku juga sekarang biasa aja kok. Nanti kalau kelasnya udah selesai, mau kuganti dengan desain layout yang lebih sesuai seleraku 🙂
Memang benar, ngoprek template theme blog itu bisa sangat memakan waktu lama dan butuh konsentrasi karena jika salah di beberapa bagian bisa merusak secara keseluruhan.
Saya juga punya pengalaman ngoprek template via html, dan hasilnya malah amburadul, berantakan, alhasil jadi membongkar semuanya, sekarang sudah tidak lagi ada keinginan utk oprek2 lagi.
Khawatir amburadul lagi
Itu sebabnya sekarang saya jadi respek sama produsen template. Sebab kalau saya bikin template sendiri juga nggak bisa :))
Habis baca postingan blog mba Vicky ini saya jadi cek struktur blog dan ternyata beranda blog saya nggak ada H1.
Ini ditambahin dimana ya mba atau haruskah ganti template blog? Huhu. Saya baru ganti template dan gak ngeh kalau template yang baru nggak ada H1 nya.
Saya salut lho sama mba Vicky, blogger langganan juara lomba tapi masih mau terus belajar
Berhubung blognya Monika ini berplatform WordPress, maka perlu ganti template, saya rasa sih.
Makanya kalau mau menggunakan template itu, harus dicek dulu apakah templatenya punya H1 atau tidak..
Wahhh aku juga baru sadar di template yang sering kupake ternyata penggunaan headingnya salah, apalagi daftar isi yang ada didalam artikel kok jadi kebolak-balik.. Ternyata tag yang dipake salah, hha.. Akhirnya edit dan benerin, pengaruh banget di serp.
Nah, bener kaan.. Susah jadi nomer satu kalau template-nya amburadul..
Aku sempat nangis pas ngedit bahasa blogku, Kak. Pas save template bener sih bisa disave. Nggak eror atau apa. Tapi pas buka blognya ternyata nggak bisa dibuka. Blank tampilannya. Mana udah hampir tengah malam. Mata rasanya aduhai mengantuk. Tapi nggak bisa tidur karena blognya blank. Nano-nano banget waktu itu.
Beruntung udah back up template nya. Jadi bisa dibalikin semula.
Hehehe
Makanya itu ternyata gunanya tahu aplikasi buat back up kode HTML ya..
Jadi inget, sebelum ini aku nggak pernah buka-buka Notepad sama sekali :))
Masalah template ini memang lumayan bikin puyeng ya, mbak. Kadang sudah ketemu template yang oke eh ternyata dia nggak seo friendly akhirnya harus cari lagi template yang lebih ramah seo. Kelas BRT ini memang bagus sih ya cuma saya nggak berani ikut karena katanya berat banget. Heu
Hahahaa.. yah, kalau mau ikut kelas ini, memang mental harus siap banget..
Usaha biar blognya cakep dan rame itu memang gak instan, ya Kak. Butuh belajar terus biar semangat dan dapat ilmu baru, plus semangat baru.
Untuk SEO saya baru paham sebatas search kw dan pengulangannya tetapi yang lain belum diuprek lagi.
Makasih banyak buat ilmunya.
Ya, nggak pa-pa kalau baru tahu KW doang. Hal-hal lainnya bisa dipelajari pelan-pelan..
ilmu yang dibahas deep banget mbaa, aku suka yang begini! aku malah baru tau kalo h2 h3 loncat-loncat ngefek ke performa seo kita >.< btw saluuuttt sama effortnya mba Vicky dari ganti template sampe benerin printilannya satu-satu!
Sebab search engine itu membaca struktur headings dulu, baru membaca keyword. Kalau struktur headings-nya tidak urut, maka halaman yang sedang dibaca akan diprioritaskan belakangan, alias dicuekin..
Pantes pas buka blog ini, serasa ada yg aneh. Aku pikir sinyal WiFi ku lagi jelek, makanya ga ter-upload sempurna blogmu. Ternyata memang template nya ganti .
Baca ini, aku jadi ga mau sembarangan ikut dulu, takut ga bisa kasih 100% fokus ke tugas2nya, yg ada malah dikick. Kalo pengen ikut, rasanya harus saat aku cuti, jadi bisa bener2 konsentrasi belajarnya. Ga main2 coach nya yaaa . Tapi yg begini iniii yg bagus. Jadi peserta dipaksa utk serius belajar.
Iya, coach-nya serius dan minta komitmen dari pesertanya. Pagi ini sudah lebih banyak peserta yang dikeluarin karena nggak serius ngerjain PR.
Wah… kalo udah Mbak Vicky yang rekomendasi pasti kursus ini memang benar-benar qualified. Seiring perubahan algoritma google yang terus menerus artinya kita sebagai blogger juga wajib terus menerus upgrade ilmu SEO ini. Kerennn BRT Network nih buat yang mau benerin blog sesuai keinginan mbah gugel saat ini.
Iya, biar semua blogger gampang bikin artikelnya terindeks 🙂
Aduduuu…apa kabar diriku yg Control Panel blogku saja ku tak tahuu?? hiiks.. Betasa banget begitu buanyaaaak PR ku di blogging ini.
Mba Vicky..aku kok deg2an ya baca pengalaman ikut kelas BRT ini? hihi..
Aku rasa, semua blogger yang memakai platform WordPress dan beli hosting sendiri perlu tahu cara membuka control panel masing-masing, Mbak..
Saya penggemar tulisannya mba vicky. Ringan dan enak di baca. Walau panjang tapi ga ngebosenin. Nice sharing mba. Selalu mengakasara ya mba ku.
Waduuh.. Makasih ya, Mas.. Jadi terharu 🙂
Ngebayanginnya aja udah serem duluan kayanya kelas BRT ini. Kalau yang sudah berkeluarga tampaknya harus ada salah satu yang nge-back up biar operasional RT tetep mulus, or else.
Satu hal yang bikin saya penasaran mbak, apa sih yang bikin mbak Vicky keukeh untuk mengupgrade diri di dunia blogging ini? Mind to share?
Simple aja. Blog ini “perusahaan” saya. Kalau saya selaku pengusaha nggak upgrade, maka usaha saya bisa mati. Gitu aja.
Dan memang kalau berkeluarga itu harus saling back up. 🙂 Ini saya juga di-back up suami supaya anak tetap terkendali 🙂
Saya udah pernah nih begadang utak Atik struktur template berbekalkan Googling.
Dan sakit kepala beneran dah
Makanya belom berani ikut kelas-kelasan, tau diri kapasitas seorang mal-mal beranak dua, yang semuanya diurus sendiri, nggak bisa dipaksa menyesuaikan waktu kelas-kelasan.
Dan memang sih Mba, bete banget saya dengan yang jual template dan klaim templatenya paling SEO friendly, saya udah beli dong template yang kata orang bagus itu, tapi pas di cek, ampun belom termasuk yang strukturnya bagus.
Namun, setelah Googling sana sini, saya menyimpulkan, karena memang si google ini suka banget Gonta ganti parameternya.
Jadi, para suhu SEO itu, selalu punya kesimpulan yang beda-beda.
Lama-lama saya mikir, stressss juga ikut kemauan si google Mulu, mamak-mamak seperti saya akhirnya cukup sesekali uprek, abis itu berubah Yo wes, daripada akoh stres dan melempem ngeblognya
Hihihi.. pelajaran penting, jangan termakan omongan sales template kalau belum tau cara validasi omongannya ya, Mbak 🙂
Yeyy.. akhirnya mba Vicky berhasil ganti template baruu, setelah sekian lama bertahan ke template yang lama.
Templateku pernah diaudit sama mba Langit, masalahnya di struktur Heading.
Template berbayar juga ngga jamin struktur Headingnya bagus ya mba? Harus dicekin satu-satu? Byuuhh
Coba lah nanti ku lihatnya dulu di menu extention.
Itu masuk ke menu extentionnya gimana sih?
Betul banget! Percuma beli template kalau struktur heading-nya juga masih acakadut. Memang terpaksa kalau punya template itu kudu dicobain satu per satu, makanya itu yang bikin punggung jadi pegel karena kelamaan nyoba-nyobain template.
Extention yang kupakai sekarang namanya SEO Meta Inspector.
Cara mengecek website kita menggunakan extention ini:
1) Buka halaman depan blog kita dulu,
2) Nyalakan extension SEO Meta Inspector-nya,
3) Cari menu Header,
4) Kalau ada indikator merah pada salah satu headings di menu Header itu, berarti struktur heading kita dudul..
Gilaaaaa..semangat bu dokter di kelas BRT Network patut diacungi jempol. Di tengah kesibukannya, masih mau belajar ampe lama loh. Kita dibikin malu loh. Beliau aja yg udah 16 tahun di dunia perblogeran masih mau belajar ngeblog lagi dari awal. Ayo semangat semuanya ya. ✌
Saya sudah tambah umur. Kalau saya nggak belajar, saya nggak akan update pengetahuan. Kalau saya nggak update, saya bisa tergerus zaman.
Aku kepikiran pengin ganti template lagi, tapi itu tadi persoalannya melelahkan. Cari waktu dulu ah
Aku setuju, ganti template itu melelahkan karena butuh berhari-hari buat milih template yang sreg. 🙁