Kuncir Kuda Macam Bedinde

Punya rambut panjang memang kadang-kadang bikin repot. Selain keramasnya agak lama, natanya juga rada-rada susah. Mau digerai kadang-kadang panas. Mau dikuncir kok kesannya kayak anak kuliahan. Mau dicepol kok tampangnya jadi kayak embok-embok.

Sekitar beberapa hari lalu, adek gw nanya gini, “Ky, memangnya kalo rambut dikuncir ke belakang, tampang kita jadi kayak pembantu ya?”

Gw bengong. Bingung juga jawabnya. Bandung memang lagi panas sekarang kayak mau ngajak sauna, tapi nyuruh semua cewek yang kepanasan buat potong rambut juga bukan saran bijaksana. Tapi ada satu hal yang lebih mendesak pikiran gw, “Lha memangnya kenapa kalo tampang kayak pembantu?”

Perempuan, merasa nggak sih kalau dari dulu kita selalu didoktrin macem-macem tentang cara nata rambut? Katanya, kalau kita nguncir rambut a la ekor kuda tuh, tampang jadi mirip bedinde. Well, memang sih kalau lihat asisten-asisten yang pernah kerja buat nyokap gw, semuanya pada dikuncir a la ekor kuda. Yaa..gimana, kan memang itu kunciran paling praktis sedunia? Lha sekarang kalau rambut nggak dikuncir ekor kuda, apakah tampangmu jadi lebih keren ketimbang asisten?

Temen gw waktu SMA pernah pergi ke sekolah dengan rambut dikepang dua. Gw bilang lucu tuh, unik. Tapi sobat gw malah bilang, “Si Demi jadi kayak gadis desa..”

Dulu jaman gw kuiah di Jatinangor, hawa panas jadi sumber penyiksaan. Kadang-kadang buat nge-boost mood, gw sengaja dandan dulu sebelum kuliah. Rambut memang dikuncir kuda, tapi poninya gw kepang tempel, jadi biar keliatan rada “niat” gitu dandannya. (Nggak usah tanya-tanya apa hubungannya menata rambut dengan menaikkan mood kuliah. Pokoknya ada!)

Lalu semenjak gw kerja kantoran, gw nggak bisa lagi pergi keluar rumah dengan rambut dikepang. Soalnya gaya boho sudah nggak in, Sodara-sodara!

Kadang-kadang gw berharap gw bukan dokter, coz gw lebih suka jadi seniman. Dokter nggak bisa cari penghasilan kalau rambutnya “nyeni”..

Lagi, gw tetap penasaran kenapa cewek dengan rambut diekor kuda dibilang mirip bedinde. Kemaren, di tivi gw lihat delegasi remaja dari berbagai negara ngoceh tentang pemanasan global. Seorang cewek kulit putih asal Amrik Latin presentasi tentang pengaruh pengggunaan kosmetika terhadap kontribusi kenaikan CO2. Rambutnya diekor kuda. Tapi dia kelihatan terpelajar. Tidak nampak mirip bedinde.

Akhirnya kesimpulan gw, mau rambut kita diekor kuda atau enggak, tapi kalau gerak-gerik, sikap, dan cara bicara mirip bedinde, ya sampai kapanpun tetap aja dikira bedinde. Tapi kalau bahasa tubuh kita mirip professor, pasti kita nggak akan dikira bedinde biarpun rambut awut-awutan sekalipun. Lagian, jangan salah, tanpa harus semlohay mirip Inem sekalipun, banyak bedinde sekarang yang cantik mirip Aura Kasih lho..

Oke, ini udah gw contekin model-model kuncir kuda yang nggak modis dan nggak nampak mirip buruh:

1. Model spike. Cocok buat yang rambutnya lurus kayak baru digiles setrikaan. Kuncinya, bikin supaya semua rambut mengarah ke arah yang sama, jangan ada yang keluar-keluar. Gambar diambil dari sini

2. Kalau males nyetrika rambut dan kepingin rambut nampak acak, bikin acakan yang bagus sekalian. Angkat ekor kuda tinggi-tinggi, dan pastikan rambut di pucuk kepala dalam keadaan licin. Gambar diambil dari sini

3. Model ini cocok buat yang untuk keperluan sehari-hari, bukan buat pesta-pestaan. Bikin seolah-olah alami, dengan melilitkan sedikit rambut buat nutupin karetnya. Lebih bagus kalau rambutnya lurus. Soalnya kalau yang berombak nggak karuan, hasilnya malah kayak yang nggak pernah disisir. Gambar diambil dari sini

Tips:
1. Karena kekuatan dari kuncir kuda adalah pamer leher, maka leher mesti bersih dan menawan. Jangan ada bintik-bintik gelap yang nggak diperlukan. (Memangnya ada yak bintik-bintik gelap yang diperlukan?)
2. Lebih bagus pasang anting-anting yang keren, supaya perhatian orang teralih kepada asesorisnya.
3. Meskipun tujuan pakai ekor kuda adalah supaya nggak banyak-banyak nyisir, tapi justru ekor itu sendiri yang kudu sering disisir.
4. Senyum! Karena senyum itu pertanda nggak stres, sedangkan bedinde identik dengan stres.

25 comments

  1. La, tega ya lu, mosok jepit bebek dibilang jepit jemuran, wkwkwkwk..

    Justru gw paling sering lihat dokter spesialis dikuncir gituan kalo lagi simposium. Nggak mirip bedinde sih, apa karena jepitnya keren (pake aksen kembang) atau lantaran gw lebih terpikat sama antingnya yang segede-gede gaban?

  2. luvly7 says:

    yg gue tau, kuncir uwel2 alias setengah dikonde dengan jepitan jemuran, itu yang bakalan diprotes 'mirip bedinde' sama temen2 gue :p

    Kalo dari contoh2 gambar yang elu posting siy, pastinya gag ada yang mirip bedinde yaa Dok ;P

  3. Wiwied says:

    :::: sayang sudah tak ada lagi rambut panjangku ^_^v… dan foto2nya bikin ngiler coba-coba

    ;;;; Amazing article….

    :::: suka mode pasti ya?? *menebak sajah

    :::: salam kenal dengan kado perkenalan

    :::: boleh follow? follow me back just if you like it.. ^_^

  4. AdeLheid says:

    aku jg suka kuncir kuda^^
    Pilihan paling ok kalo lagi bad hair day. Trus emang lebih bagus juga kalo panjangnya nanggung.
    Tapi aku belum pernah nyoba nanya ke orang laen "kira2x tampangku kaya bedinde ngga ya?" hahaha.

  5. Sebenarnya kurasa keren itu bawaan individu. Kalo aura dari sononya udah keren, rambutnya mau diapain juga tetep keren. Bahkan pembokat yang aselinya keren pun tidak akan mirip pembokat, kan?

  6. yg pasti aku alergi rambut panjang,. krn gak tahan panas dan jenis rambutku ikal. kalo panjang malah gak keruan. hi hihi…tapi emang bener ya, byk yg bilang gitu, kalo dikuncir jadi kyk pembokat. padahal gak selalu lho. kalo emang dah keren, mah keren aja.

  7. Pamer tengkuk memang seksi, asalkan tengkuknya nggak panuan, hahaha..

    Bedinde itu istilahnya orang jaman dulu yang suka sok ke-Belanda-an, artinya sebenarnya ya pembantu rumah tangga..

  8. hmmm….
    Kalau yang dikuncir dua kayanya memang mirip "gadis desa"… tapi saya baru denger kalau kuncir ekor kuda mirip Asisten 😀

    btw, saya nda' tau apa arti bedinde…apa artinya mba?

  9. Iya, saya tahu pegawai-pegawainya department store-nya Pak Joko pada diharnet semua.

    Kemaren saya ke bank, lihat pegawainya nggak diharnet, tapi dicepol. Cuman cepolnya licin sih, jadi nampak berwibawa. Ada satu yang rambutnya diurai juga sepunggung. Tetep bagus sih, licin, mengkilat dan lurus, nggak jrendel-jrendel. Penasaran, dia pake apa sih? Kalo pake conditioner tiap hari, apa ndak rusak rambutnya?

  10. Jokostt says:

    Sehari-hari melihat wanita pakai harnet dan sircam di tempat kerja, saya jadi seperti tersihir, sepertinya inilah dandanan rambut termodis, feminin, rapi untuk seorang wanita pekerja di mata saya. He…He…. Karena kalau rambut dibiarkan panjang tergerai kalau si wanitanya kurang bersihan akan meninggalkan kesan jorok. Apalagi rambutnya jindel dan rada acak-acakan.

    Hem, kalau lihat wanita rambutnya kepangan dua, benar kesan pertama saya akan berkata: "Gadis Desa Banget." He….He….

  11. Itik Bali says:

    Aku sebagai perempuan Bali musti berambut panjang tanpa tahu apa dan kenapa sebabnya..
    setahuku jaman SMP semua murid di wilayah Bali gak cuma seragamnya aja yang harus sama, tapi rambutnya harus sama di kepang 2
    kalo rambutnya pendek, jadi jueeelllekkk banget.
    Itulah kenapa harus panjang rambutnya..

    btw, mbak Vicky kalo mau jadi fotomodel juga cocok
    Dokter yang mengkaryakan rambutnya..

  12. Arman says:

    kalo kepanasan, gimana kalo dibotakin aja? kayak gua gini.. hahaha…
    yah kayak sinead o connor tuh… gua jamin gak akan dibilang kayak bedinde… 😛

Tinggalkan komentar