Mau ikutan trend bisnis di bulan Ramadhan dengan jualan menu takjil untuk buka puasa, tapi bingung mesti mulai dari mana? Nih saya kasih tahu tips bisnis untuk jualan menu buka puasa enak yang laris dan nggak bikin capek.
Cari Lokasi yang Ramai
Kalau mau ketemu pembeli, baiknya kita buka lapak di tempat yang sudah pasti dilewatin orang. Pelajari titik-titik yang bisa kelihatan oleh banyak orang, misalnya di tikungan. Hindari tempat yang bikin lapak kita tertutup oleh lapak orang lain.
Pilih Menu Buka Puasa yang Praktis
Semua menu takjil berupa minuman selalu menarik pada jam buka puasa, karena itu jamnya orang kehausan. Tapi ada satu faktor penyebab kegagalan usaha takjil yang sering dilupakan para penjual ini: orang malas datang ke lapak kita kalau servisnya lama. Penyebab bottle neck servis lama biasanya karena menunya mesti diracik dulu, contoh: minuman buka puasa berupa frappucino yang kudu di-blender dulu plus dibubuhin whipped cream dulu. Aah..lama!
Tips bisnis: Mending jualan menu buka puasa yang udah disiapin dari rumah dan pembeli yang datang tinggal bayar dan langsung take away. Misalnya minuman sachetan yang sudah jadi, contohnya Milo atau Nestea. Blend dulu minumannya di rumah, langsung masukkan ke gelas plastik dan tempelkan sedotan warna-warni di gelasnya.
Kalau minuman buka puasa sachetan siap pakai itu terdengar berat di modal, kita bisa ganti menu takjil pilhan dengan minuman dari bubuk aneka rasa. Bubuknya dicampur dengan susu kental manis, lalu segel dalam gelas. Varian bubuknya bisa mcam-macam, mulai dari rasa hazelnut, rasa taro, rasa green tea, rasa red velvet, dan sebagainya. Tambahkan filler berupa cincau atau bubble, dan hiasi dengan topping dari meses.
Pasang di lapak. Dari kejauhan, lapak kita akan kelihatan berwarna-warni oleh aneka minuman buka puasa kita dan pembeli akan tertarik. Mereka tinggal pilih mau rasa apa, bayar, dan pergi. GPL, gak pakai lama.
Penataan Barang Dagangan yang Efisien di Meja Jualan
Membangun lapak mesti cepat, kalau bisa dalam lima menit harus sudah jadi. Kalau menu buka puasa yang kita jual berupa minuman, selalu pastikan stok produk dalam keadaan dingin. Jadi modal pertama adalah bawa kulkas mini alias cooler box. Sebuah cooler box berkapasitas 5,5 liter bisa memuat bergelas-gelas minuman menu takjil untuk beberapa jam berjualan. Jangan lupa sediakan ice pack supaya minuman buka puasa ini tetap sejuk.
Selain urusan storage, bagian penting juga dari sebuah lapak adalah penataan barang dagangan ketika disajikan. Modal meja mesti cukup untuk memajang produk-produk menu buka puasa yang mau dijual. Saya kasih tahu ya, lebih baik jumlah produk yang dipajang itu sedikit asalkan penampilannya menarik dari kejauhan. Ini lebih bagus daripada banyak-banyak majang produk di atas meja tapi nggak kelihatan dari jauh. Makanya inilah gunanya storage berupa cooler box tadi.
Sisa space di meja bisa dipakai untuk processing produk. Misalnya meracik minuman, atau mengepak produk buat pembeli, atau bahkan untuk menghitung duit.
Kalau Anda nggak punya modal banyak, bolehlah bergaya a la mahasiswa yang pinjam menyeret meja dari kampusnya. Syukur-syukur punya meja sendiri di rumah, tinggal masukin ke mobil boks Anda.
Yang repot kalau nggak punya mobil, kebayang ribetnya ngegotong meja jualan. Maka di sinilah gunanya punya meja bazar yang nggak akan makan tempat di mobil Go-box sewaan Anda, atau bahkan bisa Anda gendong kalau lagi nyewa Grabcar. Mungkin meja lipat sedikit lebih mahal, tetapi jauh lebih efisien untuk dibawa-bawa jualan.
Penjual Harus Nyaman
Tidak ada yang suka berbelanja takjil di tempat penjual yang jutek. Sudah pembelinya lagi kelaparan, penjualnya irit senyum, galak pula kalau ditawar.
Tentu saja kita ngerti bahwa penjual bisa bete karena setelah capek-capek ngegotong meja lipat, terpaksa berdiri sesorean lantaran nggak punya kursi lipat, plus mesti menggoreng ayam bakar untuk nasi bungkus (suruh siapa jualan menu buka puasa yang nggak praktis?), dan muka kepanasan karena panas matahari sore yang terik.
Well, mengatur sinar matahari dan temperatur udara adalah hal prerogatif Tuhan Yang Mahaesa, tapi mengatur kenyamanan sendiri adalah hak Anda. Itu sebabnya banyak meja jualan berupa meja lipat dibikin dengan bolongan di tengahnya, karena fungsinya adalah untuk menancapkan payung.
Jangan pelit-pelit membeli payung jualan; pilihlah payung tenda yang bahkan bisa muat sampai empat orang sekaligus. Space boleh sempit, tetapi kalau urusan bikin atap-atapan untuk perlindungan, jangan malu-malu bikin atap tudung yang lebar.
Bahkan kalaupun hujan turun, konsumen nggak akan sungkan untuk berteduh di bawah payung tenda Anda. Lalu dia akan terpaksa beli menu takjil Anda, karena kalau nggak beli kan sungkan lantaran sudah numpang ngiyup. See, siapa yang diuntungkan di sini, cuma gara-gara Anda sedia payung selebar pohon beringin?
Gimana? Anda punya tips-tips jualan minuman menu buka puasa yang lain untuk bisnis di bulan Ramadhan ini? Share di kolom komentar dong 🙂
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
WIh, makasih infonya mbak 😀
Sama-sama
wah atkjil memangs anagt dibutuhkan pas bulan ramadhan ya, yang segar untuk daerah panas, yang hangat untuk yang daerah dingin
Ya betul
Beberapa kali buka di foodcourt takjilnya selalu pake gelas plastik. Harganya juga sama dengan yang pake gelas beling…
Mungkin penyedia takjilnya menganggap gelas plastik lebih praktis buat take away. Penyedia takjilnya nggak usah pusing mikir kalau gelasnya nggak balik..
Yg agak beda thn ini bulan ramadhan pas musim ujan nih. Kayanya kudu ada yg lbh aman drpd payung tenda ya. Mgkn yg lbh besar tendanya
Iya, betul. Payung tenda sebaiknya menyesuaikan dengan luas lapak. Kalau lapaknya meliputi meja sampai tiga biji aja, mungkin bukan butuh payung tenda lagi, tapi butuh terop sekalian.
wah, memang menjanjikan ya bisnis jual minuman takjil nih 🙂
Iya, betul 🙂
bener banget tipsnya mbak Vicky,
saya juga kalau beli takjil gak suka kalo lama nunggu minumannya dituang dulu HAHAHA
pengen langsung kayak drivethrue order gitu hihihk
Saya juga gitu, Mbak Qiah. Sebel ngantrenya. Sebel nungguin penjualnya menghias-hias minumannya. Padahal ujung-ujungnya topping warna-warni itu juga bakalan penyok kalau gelas plastiknya udah ditutup 😀