In Memoriam, Kuliner Surabaya Nasi Goreng Jancuk

Nasi goreng jancuk, kuliner Surabaya yang unik itu sudah tidak dijual lagi di Surabaya Plaza Hotel. Saya baru tahu hal ini setelah kawan saya Budiono menuliskannya malam ini dalam sebuah postingan di halaman Facebok Group Surabaya Kuliner.

Nasi goreng jancuk adalah nasi goreng unik yang sangat legendaris dalam sejarah kuliner Surabaya. Disebut jancuk lantaran saking pedesnya nasi goreng ini bikin pemakannya jadi menyumpah-nyumpah. Menjadi trademark karya Chef Eko Purwanto dari Kartini Restaurant di Surabaya Plaza Hotel (Jalan Pemuda 31), makanan khas Surabaya ini disajikan dalam semangkok besar dengan porsi yang cukup untuk diganyang banyak orang. (Iya, yang mengganyang memang orangnya harus banyak. Ya nggak pa-pa sih kalau situ mau cuman duaan doang makannya, tapi emangnya sanggup..?)

Nasi goreng jancuk Surabaya Plaza Hotel Eddy Fahmi
Gambar nasi goreng jancuk, menu khas kuliner Surabaya, di Surabaya Plaza Hotel.
Foto oleh Eddy Fahmi

Saking butuh banyak bala tentara untuk ngabisin porsi nasi goreng jancuk ini, saya baru bisa tiga kali makan nasi goreng sepanjang saya tinggal di Surabaya enam tahun terakhir ini. (Silakan baca review saya tentang Nasi Goreng Jancuk, 2012, ketika harga makanan khas Surabaya ini masih Rp 75k/porsi.) Dan setelah saya menulis itu, saya mencatat Kartini sebagai tempat nongkrong di Surabaya yang saya pakai kalau mau menemani tamu kulineran, terutama bagi mereka yang menghendaki wisata kuliner Surabaya. Terakhir kali saya ke sana tahun 2013, harga nasi goreng jancuk sudah melonjak jadi sekitar Rp 100k.

Saking pedesnya, beragam restoran di Surabaya pun rame-rame bikin resep nasi goreng jancuk KW dengan harga yang dibanting untuk menyaingi nasi goreng jancuk sebagai nasi goreng enak di Surabaya. Nama nasi goreng unik ini pun dikembarin dengan nama sebangsanya, macam nasi goreng neraka, nasi goreng setan, dan entah apa lagi. Lama-lama nongol beraneka kuliner Surabaya lainnya dengan modus serupa, macam mie akhirat, ceker setan, dan sebagainya, yang intinya sama, makanannya digoreng di atas lombok sewajan penuh lengkap dengan biji-bijiannya.

Video tentang nasi goreng jancuk bisa dilihat di sini:

Tahun ini rupanya jadi sejarah buat nasi goreng jancuk karena hotelnya ganti manajemen. Surabaya Plaza Hotel semula dimiliki grup Prime Plaza Hotel and Resort, tetapi semenjak dioper ke grup lain maka namanya menjadi Surabaya Suites Hotel. Praktis Kartini Restaurant ikutan ditutup, sehingga nasi goreng jancuk tidak dijual lagi. Sebagai gantinya, dalam Surabaya Suites Hotel terdapat Cafe Taman, yang tetap jualan nasi goreng unik dan pedas, tetapi menurut Budiono, sekarang harganya adalah Rp 350k/wajan.

(Oke, strategi pemasaran apa pula ini, Suites? Ada ya orang rame-rame datang ke restoran bintang empat hanya untuk makan nasi goreng wajan seharga Rp 350k?)

Oh ya, kalau Anda ingin mengincipi nasi gorengnya, sekalian aja pesan kamarnya .

Seperti yang pernah saya tulis, kuliner Surabaya yang sebetulnya hanya nasi goreng ini legendaris banget. Kata saya, kalau mau ngetes apakah sohib kita jujur atau enggak, ajak aja dos-q makan nasi goreng jancuk. Niscaya kalau dos-q nggak jaim, dos-q nggak akan malu-malu buat nangis kepedesan.

Banyak sekali kenangan yang saya alami bersama beliau, sang nasi goreng jancuk nista yang bikin nagih ini, terutama tangis dan tawa. Serius! Nangis karena kepedesan. Ketawa karena nasi gorengnya nggak abis-abis..

Kini makanan khas Surabaya ini telah tiada. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun. Semoga para penggemar wisata kuliner Surabaya yang ditinggalkan dikaruniai ketabahan.

#AlFatihah

Update 15 April 2016:

Budiono mengoreksi saya di kolom komentar bawah:

Kartini Restaurant tetap hadir dalam Surabaya Suites Hotel. Menu nasi goreng pedas tetap dijual di hotel ini di Kartini Restaurant dengan harga Rp 350k/wajan. Silakan baca selengkapnya di komentar Budiono.

29 comments

  1. Brillie says:

    PARAH PARAH PARAH!

    Makanan apaan tuh, cuma nasi goreng harganya 350 ribu. Sini gue masakin nasi goreng KAMPRET. 350 ribu bisa untuk ngasi makan kaum dhuafa sebanyak 100 orang.

  2. budiono says:

    sek, kartini restaurant tetap ada, cafe taman juga tetap ada.

    yang ndak ada hanya menu nasgor JANCUK itu yang dulu 150 ribuan wes dapat 1 porsi wajan gede + esteh 1 pitcher, sekarang adanya nasgor JK seharga 350rb.

    sekarang kalo mau makan model porsi wajan itu, dipersilakan ke kartini restaurant. sedangkan kalo mau makan versi buffet makan sepuasnya nasgor JK dan mie jemblung dipersilakan ke cafe taman, harganya 75rb per orang.

    rasa nasgornya beda sih. dan gregetnya juga beda karena namanya tidak lagi nasgorcuk 🙂

  3. ninda says:

    sedih banget saya mbak, saya juga penggemar nasgor ini. nasgor ini pertama beli patungan rame-rame teman kos, makan bertiga karena paket teko esnya cuma cukup buat bertiga, sisanya dibawa pulang dan diangetin lagi sampek habis dan nggak bersisa. pas tinggal di jakarta, setiap pulang dan sempet selalu penginnya makan nasgor ini, nggak sekedar pedes tapi juga enak. bumbunya banyak.
    350rebu? duh lah mending beli steak aja. apalagi kalo rasanya gak seenak yang dulu

  4. dona says:

    skrg nasi goreng jancuk dijual per porsi di bawah 30 ribu kok.. tapi per piring. Konon katanya si chef penciptanya bikin outlet Nasi goreng Jancuk. Di food court Tunjungan Plaza 1 Lt 5, coba aja kesana. Rasa so far enak, ga oily, ga mengecewakan, cm saya ga tau emang ini yg otentik apa bukan, krn ga pernah nyoba yg di Surabaya Plaza.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Halo Eline, nyasar ke blog ini pakai keyword apa? 😀

      Senang deh, ternyata ada gunanya juga saya nulis artikel ini, usianya panjang sampai berbulan-bulan kemudian.. 😀

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Akhir-akhir ini fenomena begitu sudah nggak lazim lagi. Karena sudah banyak vendor lain yang jual menu dengan nama aneh. Sehingga dianggap pengekor dan malah nggak laku-laku.

  5. Ria says:

    harganya nabok bener yah…. harga yg bikin mahal itu oks service sm pajak sementara makanannya…mungkin biasa pake banget…

Tinggalkan komentar