Hore, ada yang bilang haram lagi. Eh, kenapa yang sering ngomong haram-haram gini kebanyakan orang Jawa Timur ya? Kenapa bukan para ulama dari propinsi lain gitu? Misalnya ulama dari Sulawesi Utara, ulama dari Papua, atau ulama dari Nusa Tenggara Timur? Kenapa mereka jarang ngeluarin fatwa haram juga? *wink*
Sekarang Jawa Timur ngeluarin pernyataan bahwa foto pre-wedding juga haram, soalnya laki-laki dan perempuan yang berada di dalam foto itu bercampur seperti suami-istri padahal mereka belum kawin.
Padahal gw sendiri lebih menghargai foto pre-wedding itu sebagai sarana seni. Gw perhatiin bahwa orang-orang kalau bikin foto pre-wedding itu bukan sekedar mamerin dua orang berpelukan aja, tapi ada banyak unsur seni yang ada di situ. Pencahayaan fotonya, pengarahan gaya pose orang-orangnya, nyari-nyari fokus buat spot fotonya, ngatur latar belakang yang artistik, sampai pemilihan kostum dan make-up. Tidak heran buat bikin foto pre-wedding ini bisa sampai kerja keras yang hectic-nya mengalahkan produksi sinetron kejar tayang. Menurut gw pribadi, foto pre-wedding yang bagus adalah foto yang bisa menimbulkan minimal satu dari tiga macam kemungkinan sekaligus:
1. Bikin orang jadi kebelet kepingin kawin.
2. Bikin orang jadi sirik sama yang difoto.
3. Bikin orang jadi sirik sama yang moto.
Maka gw pun bertanya-tanya, apakah foto pre-wedding itu harus selalu menampakkan tampang orang-orang berpelukan? Apakah suatu foto pre-wedding harus selalu ditafsirkan sebagai foto suami-istri? Jadi gw browse cari-cari foto pre-wedding, yang kira-kira tidak berpotensi ditilang MUI:
Foto 1. Diambil dari http://rickycophotography.com. Gw lebih terpesona sama latar belakangnya. Gimana caranya bisa turun ke daerah berbatu-batu karang begitu tanpa takut kaki tergores-gores?
Foto 2. Karya Randolph Quan, diunduh dari http://randolphquan.com. Kesulitannya adalah memotret dua orang yang meloncat pada saat yang bersamaan. Oh ya, foto ini bisa ditiru di tempat versi kita sendiri, misalnya di Jembatan Surapati – Bandung atau Jembatan Suramadu – Selat Madura. Dengan syarat nggak dipentungin hansip lantaran ngehalangin jalan. Oh ya, foto ini tidak cocok dilakukan di daerah Indonesia yang PLN-nya sering ngadain pemadaman bergilir.
Foto 3. Dijepret oleh Robert Hooper, gw ngambilnya di http://roberthooper.co.uk. Gw suka banget foto ini, coz si neng-nya tetap nampak bahagia bahkan ketika harus berpisah. Waktu gw ngomongin foto ini sama teman cowok tadi pagi, teman gw protes soalnya muka mas-nya cuman sekelebat doang, nggak keliatan. Susah memang kalau cowoknya narsis.
Foto 4. Diculik paksa dari http://baliwww.com. Lupakan latar belakang tembok pilarnya yang udah bulukan dimakan usia. Ini lebih mirip dua orang yang lagi main petak umpet ketimbang foto suami-istri. Hayo, fotonya mau haram di sebelah mananya?
Foto 5. Gw dapet karya Prayasa ini di http://prayasa.com. Cocok buat para pasangan yang kerja nyambi jadi tukang perahu di Sungai Musi atau Sungai Kapuas. Gw nggak ngerti kenapa orang senang foto di atas perahu, apa nggak takut kecebur? Kan kalau kecebur, sayang gaunnya lho. Dan fotonya nggak cocok buat tipe penganten cewek yang pecicilan.
Foto 6. Dipotret oleh Kosmas, dimuat di http://deviantart.com. Cocok buat para penganten gotik. Ini maksudnya apa sih? Persatuan antara pendekar persilatan dari Dunia Yin dan Dunia Yang?
Foto 7. Download dari http://dinomarket.com. Dua orang ini tidak nampak mesra coz saling memalingkan muka ke arah yang berbeda. Gw nggak melihat tanda-tanda mereka akan menikah, justru gw mengira mereka lagi sakit lantaran bibirnya mirip pasien syok hipovolemik. Oh ya, gw nggak sepakat sama ornament rumput-rumput itu. Gatel!
Foto 8. Bikinan Budiman Wira di http://warnasari.com. Ini kan tidak berpelukan? Cuman yang perempuan lagi mbetulin baju yang laki-laki. Ini pohon di mana sih? Kok akar-akarnya gede-gede gini..
Foto 9. Hasil karyanya Bernardo Halim, gw unduh dari http://citizenimages.kompas.com. Foto macam gini mengingatkan gw pada motto gw, “only me, my baby, and God”. Kalau orang-orang itu masih mengharamkan foto ini juga, gw angkat tangan deh..
Foto 10. Favorit gw dari http://aditiniranjan.com. Yang laki-laki jagoan motret, sedangkan yang perempuan jagoan pose manis. Mengingatkan gw pada sesuatu yang sangat familiar buat gw akhir-akhir ini. 🙂
Satu hal lagi, dalam setiap foto pre-wedding mana pun, mau muka ceweknya yang sehari-hari mecucu kayak jeruk purut, atau cowoknya biasanya kayak pentol korek, kalau udah difoto pre-wedding pasti kelihatan kayak yang cantik dan ganteng. Makanya foto pre-wedding itu butuh fotografer yang bener-bener jago!
Oh ya, tema pre-wedding favorit gw adalah penganten kesasar. Kayak foto-foto ini. Ini yang laki ada di mana sih, kok mbaknya ditinggal sendirian?
Foto 11. Penganten kesasar di kota. Karya Jim Liaw, diambil dari http://jimliaw.com. Ganti gambar-gambar posternya pakai gambar gw, it’s absolutely perfect!
Foto 12. Penganten kesasar di sungai. Karya Jim Liaw juga. Ini background-nya palsu kan? Sayang gaunnya kalau sampai kecelup beneran.
Foto 13. Penganten kesasar di tangga spiral. Diunduh dari http://portraitg.easycgi.com. Pasti pegel naikin tangga yang anaknya banyak pakai high-heels itu. I’m dying for this pose for my own!
Jadi, seharusnya foto pre-wedding bisa kreatif dan artistik, tanpa mesti melawan sabda-sabda kaum religius. Yang kita butuhkan cuman cita rasa seni yang tinggi dan pikiran yang nggak melulu mesum.
Anda sudah melakukan foto pre-wedding? Atau mau melakukannya lagi? 🙂
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Yang mana, Jem?
*bingung*
kalau yang ini:
dan ini:
haram juga ga???
Hwaa..nggak maksud, Mbak. Hahahahah!
Satu hal lagi, dalam setiap foto pre-wedding mana pun, mau muka ceweknya yang sehari-hari mecucu kayak jeruk purut, atau cowoknya biasanya kayak pentol korek, kalau udah difoto pre-wedding pasti kelihatan kayak yang cantik dan ganteng.
vick, mbokyao jangan nyindir saya gitu dong! hahahah!!!
Hai, Mbak Ami. Foto gotik itu mungkin cocok buat Mbak Ami, tapi aku kayaknya nggak pantes deh foto kayak gitu. Soalnya kulit mukaku gelap. Kalau difoto kayak gitu, nanti tampangku makin keling, hehehe.
ga tau kenapa, kok aku paling suka yang gothic itu yaaaa…
betewe, salam kenal ^_^
lha itu di atas kan foto2nya gk pada peluk2an, tapi tetep kueren kan…
Jadi fotonya mau ngapain dong? Joget poco-poco?
foto2nya keruen…
indahnya seni fotografi itu. hmm…masalah halal haram…ah…ndak berani komen banyak2..
Yang jelas foto pre wedku nanti gk peluk2kan, cium2an, horor2an, kaya'nya gk dianggap haram. Ups! Ini pendapat pribadi lho.
Banyak yang bilang rawa dan tebing terjal itu asyik buat tempat foto, tapi gw pikir gw lebih cinta make-up dan kostumnya. Bisakah kita pakai background ajah? 😛
Sutra lah, urusan perdebatan moral itu nggak usah diambil hati. Nanti yang berkoar-koar haramnya juga capek sendiri..
Kereeennn!!!!
hmm, i like this posting, not just say : am not agree, but complete with the reason, why 🙂
Tetep aja dok, ogut bukan typical calon pengantin yang rela berkeringat2 dengan gaun pengantin dan full make up ditengah rawa or tebing terjal!! Keringetaaan!! hehehehhe
yah.. orang kayak begitu yang berlagak jadi tuhan. bilang ini haram itu haram, ini boleh itu nggak boleh. pengennya sih bilang: urus sendiri moralmu, bung, moral itu milik pribadi!
Paling repot kalau orang yang ngelihat fotonya nggak bisa bedain mana penganten, mana kuda nil.. 😛
Haha… gw punya usulan agar tidak haram, gimana kalau melibatkan pihak ketiga, keempat, kelima dan seterusnya dalam foto pre-wed? Misalnya ke Ragunan, foto sama gajah, onta, kuda nil, dsb, kan bareng-bareng, rame-rame, jadi tidak cuma berduaan doang ^^
Duut..jangan kabur!!
ini sepertinya ada yg ngidam pre wed hahaha~ *ngibrit*
Soalnya belum ada laporan pengusulan untuk mengusulkan pengharaman sinetron, Mbak. Tapi sudah ada yang mengusulkan untuk mengharamkan foto pre-wed. Mbak mau mengusulkan duluan buat mengharamkan sinetron? *wink*
Wah Haram – Halal kan urusan Allah yang maha kuasa, aku suka foto2nya ngga ada yang menjurus kepada hal yang diharamkan ya?…aku juga ngga pernah lihat poto prewed orang muslim yang menjurus haram, kalo foto non muslim memang kadang2 aku lihat di undangan….trus MUI nya kenapa repot? kalo gitu sinetron haram?….
Tema udah kebayang sih. Yang jadi masalah, kalau fotonya sudah jadi hasilnya, aku takut nanti orangtuaku ngamuk ngeliatnya, hahahaha!
Nanti kalo aku mau nikah, aku minta petunjuk Mbak Reni.. Terima kasih..
Mbak Vicky udah ketemu tema foto pre-wed yg cocok belum..? Udah dapat photografernya ? Lokasi yg diincar dah ada belum ? Kalau belum.. ntar aku kasih masukan deh 😀
Hehehe, pertanyaannya kayak mbak Vicky mau merried besok aja… hehehe
Gw sih dengerin, Man. Buat bahan ilham blog gw, hahaha..
Hahhaa emang ada2 aja ya… Gw juga baru dikasih tau temen gw kemaren..
Yah biarin lah ada yg suka ngeluar2in fatwa haram, tp suka2 kita juga kan untuk gak ngedengerin/nurutin… Ya gak. Hehehe.
Ini fatwa haramnya ngetrend juga di Palembang dan Jogja nggak ya?
Saya sih bukan lagi kena sindrom kebelet nikah. Saya cuman lagi kebelet kepingin difoto pre-wed.. Hahaha!
Lha ini mba Dokter bikin artikel penuh dengan foto Pre-Wed, apakah juga akibat terkena sindrom kebelet nikah? 😀
Masalah haram atau nggaknya sih, kayaknya klasik deh. Wong orang yang pacaran aja dicap haram. Yg penting menurut saya ndak melampaui batas, alias masih terjaga sopan santunnya.
*BTW saya pingin motret Pre-Wed :p
Fatwa haram-haraman lagi…!? Dia yang Maha Segalanya maha luas. Manusia saja yang sibuk meributkan hal-hal yang sebetulnya bukan wewenangnya. Cape deh vick.
Waduh, repot kalau sabunan dibilang haram juga. Ntie gw mandi pakai apa?
Foto #10 itu juga favorit gw, El.. 🙂
pre-wedding haram, suster keramas dilarang karena keramas identik dengan setubuh. bentar lagi sabunan juga dilarang kayaknya karena sabunan identik dengan… ah sudahlah :p
foto 10 idenya keren tuh!
Mungkin yang bilang haram-haram itu nggak pernah foto pre-wed, hahaha..
wow…poto nya keren2 deh mbak
haduuuh .. itu mah kerjaan orang yg ga penting kli yaaa,, masa "ini" haram .. "itu" haram kok yo ga ngurusin yg lain nya aj kali yaaa… :p
Rata-rata foto pre-wed di sini gampang sih nyarinya, coz tiap foto yang aku dapet di Google memang ciamik bener. Kayaknya fotografernya juga udah ngerjainnya sampai keringetan deh, hahaha.. Gimana nggak stres fotografernya, pengantennya pasti perfeksionis coz mereka kan cuman sudi pre-wed satu kali. Lha yang namanya pernikahan kan juga niatnya cuman satu kali..?
Aku dulu fotonya pasca akad nikah sblm resepsi dan memang tidak masuk prioritas.
Btw, foto prewed yg kamu tampilin keren2 😀 kalo kayak gitu sih harusnya gak diharamkan. Ya yang penting tau batas2nya sih gak masalah. Mending ngurusin gimana caranya makanan yg tersedia di Indonesia halal, sehat dan bergizi
padahal poto prewed itu tantangannya luar biasa lho, soalnya yg disoto kan manusia, trus apalagi klo yg di foto perfeksionis, buihhh, serasa adrenalin makin berpacu utk menghasilkan foto yg bagus…
*kok jd ngebahas ini sih saya… heheheh
Sebenarnya peluk-cium itu ekspresi yang sangat individual. Ada pasangan yang seneng foto sambil peluk-cium, ada juga yang enggak suka. Tapi itu tidak bisa serta-merta jadi alasan buat mengharamkan foto pre-wed.
Henny enak udah nikah, jadi nggak perlu mikirin foto pre-wed. Lha aku masih cari-cari lokasi foto pre-wed, udah keburu dilarang-larang, hihihi..
Semoga para pelarang itu segera terketuk hatinya dan kembali ke tugasnya yaitu mengeluarkan larangan-larangan lain yang jauh lebih bermanfaat..:-P
Foto #2 cuman bisa dilakukan oleh anaknya kepala kepolisian se-Surabaya dan Bangkalan, coz cuman mereka yang bisa ngeluarin perintah menutup jembatan Suramadu, hahaha..
Foto #7 itu bukan berpelukan, Mi. Itu berangkulan. Berangkulan bukan termasuk hal yang diberitakan haram.. *belagak pilon*
Tapi itu memang nggak cocok buat laki-laki yang rentan masuk angin, hahaha..
Foto #11 mungkin cocok buat calon penganten yang nggak punya modal banyak buat cari studio mahal. Memang cuman butuh skill Photoshop yang tinggi, hehehe..
Mari kita cari bangunan artistik bertangga spiral!
eh, yg nomer 2 tuh bisa di suramadu. tapi sayang kalo malem lampunya nggak nyala (ato sengaja nggak dinyalain?). dan lagi, kalo berhenti di tengah jembatan bisa kena tilang (kalo ketangkep patroli).
foto nomer 3 bukan favoritku, lebih bagus foto dg background tembok ijo di seri foto tsb (walopun foto cowoknya tetep sekelebat aja).
foto nomer 7 nggak banget deh. dan itu kan berpelukan. buka2an pula. bisa kena semprit 😛
foto nomer 11 kayak garapan dari photofunia.com, hehe 😀
foto nomer 13 ayo kita cari lokasi 😉
sewaktu dengar kabar foto prewed dibilang haram, bisa menghela nafas aja sambil bilang "cobaan hidup nih!" soalnya suami henny fotografer yg suka fotoin buat prewed juga :p
setuju sama mbak vic. nggak semua foto prewed cuma menunjukkan kemesraan kok! baru-baru ini henny ngeliat di owlsome project.com foto prewednya lucu-lucu, minus pelukan dan ciuman sama sekali.
paling-paling nasib fatwa MUI sama kayak waktu bilang "facebook itu haram"..dicuekin aja, ntar juga lupa sendiri
Hohohoho…keren-keren. Iya ya, kalau fotonya seperti itu apa masih dibilang haram. Padahal masih banyak foto yang menunjukkan romantisme tanpa harus ber-pelukcium.