Diet itu macem-macem. Ada diet yang berat di seratnya. Ada diet yang berat di proteinnya. Ada juga diet yang pakai metode gizi seimbang. Ternyata, diet yang seimbang lebih direkomendasikan oleh para ahli nutrisi. Bahkan, di negara kita, Pedoman Gizi Seimbang dijadikan peraturan kementerian.
Tapi, banyak yang merasa, bahwa melakukan diet yang proporsional itu susahnya minta ampun.
Ada temen saya yang mencoba diet dengan menghindari nasi. Dia makan daging banyak-banyak. Tapi dia jadi nggak bisa menikmati makannya, karena menunya terlalu gurih.
Saya sendiri juga pernah salah diet. Saya berusaha mengurangi karbohidrat dengan nggak makan nasi. Tapi terus saya jadi cepet laper. Parahnya, kalo laper, saya jadi pemarah.
Itu semua, gegara kita jarang banget paham soal pedoman gizi seimbang. Padahal, kalau sudah ngerti pedoman diet seimbang itu kayak gimana, gampang banget kalau kita ingin menjalani diet sehat.
Apakah Semua Diet Sehat?
Sedunia ini ada macem-macem diet. Kebanyakan orang melakoni diet karena kepingin menurunkan berat badan. (Meskipun memang ada juga tujuan lainnya, misalnya justru kepingin badan jadi gemuk, memperbesar otot, dan lain-lain.)
Tapi, nggak semua diet itu cocok buat setiap orang. Ada orang yang cocoknya diet dengan tinggi protein, misalnya orang kurus. Ada orang yang cocoknya diet dengan tinggi karbohidrat, misalnya supir taksi. Ada orang yang lebih cocok untuk diet rendah lemak, kayak saya ini, hihihi..
Saya kalau diberi diet tinggi karbohidrat, bisa ngantuk. Lha saya ini kerjaannya duduk-duduk aja, bukan banyak keringat macam supir taksi. Remaja kalau diberi diet rendah lemak bisa jadi lemot, karena otaknya nggak dapat asupan DHA.
Jadi, diet itu tidak bisa sembarangan. Sebaik-baiknya diet itu ialah diet sehat, artinya diet berdasarkan pedoman gizi seimbang.
Dan lembaga WHO sendiri sudah wanti-wanti soal diet sehat ini. Menurut website mereka, penyebab utama dari banyak penyakit tidak menular di dunia ini adalah diet yang tidak sehat. Tahu kan penyakit tidak menular itu kayak apa? Yang paling banyak sih penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Untuk menanggulangi penyakit tidak menular ini, WHO concern banget buat semua negara supaya membina warganya untuk melakukan diet sehat. Spesifiknya, diet sehat ini adalah diet yang seimbang antara asupan karbohidrat, serat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah sejak dulu rajin mendidik rakyatnya untuk diet. Tentu saja istilahnya bukan diet, melainkan pedoman gizi seimbang. Bukan, bukan untuk menurunkan berat badan. Tapi lantaran dengan pedoman gizi seimbang ini, kita memperoleh manusia yang sehat dan produktif. Lha, sama dengan tujuan diet dong?
Memahami Pedoman Gizi Seimbang
Meskipun kedengerannya seperti buku pelajaran buat kader Posyandu, tapi sebetulnya Pedoman Gizi Seimbang udah diatur lho dalam peraturannya Menteri Kesehatan.
Pedoman yang terakhir itu melalui Permenkes nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Dengan kata lain, Negara kepingin rakyatnya diet.
Kalian bisa download isi Pedoman Gizi Seimbang kalau sempat, tapi sebetulnya intisari pesan dari pedoman gizi seimbang itu begini aja..
Pesan Gizi Seimbang
- Syukuri setiap makanan yang disajikan.
- Banyak makan sayur dan cukup buah-buahan.
- Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok.
- Biasakan mengkonsumsi lauk-pauk yang berprotein tinggi.
- Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup.
- Biasakan sarapan pagi.
- Biasakan untuk mengkonsumsi air putih yang cukup dan aman.
- Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
- Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Jalan Sulit menuju Gizi Seimbang
Meskipun kedengerannya ke-10 pesan di atas itu gampang diucapkan, tapi ternyata banyak dari kita yang ngos-ngosan menjalankannya. Contoh simpel aja, dengan menyajikan nasi, mie, dan telur tempe balado di meja, lalu mengucapkan alhamdulillah dan hap makan, kita sudah termasuk mensyukuri makanan, mengkonsumsi makanan pokok, dan lauk-pauk yang berprotein tinggi.
Tapi ternyata mie dan telurnya terlalu enak, sehingga kita nambah lagi mie dan telur itu. Ketika sudah kekenyangan, pisang yang sudah duduk manis di meja pun kita cuekin, alias kita jadi batal makan buah-buahan.
Cerita lain. Salah satu teman saya, ingin diet untuk menurunkan berat badan, dan dia merasa sarapan rawon akan membuatnya gemuk. Tapi karena dia merasa lapar, dia selalu memulai pagi hari kerjanya dengan makan bala-bala. Dan bala-bala yang dia beli itu banyak sekali dalam sekali transaksi.
Apa ya kalo di Surabaya istilahnya bala-bala itu? Oh ya, ote-ote.
Dan dengan memilih menu sarapan jadi-jadian seperti ini, saya tidak cuman gagal memahami menu itu sebagai sarapan. Tapi saya penasaran, haruskah saya memberi tahu bahwa dalam sekantong bala-bala itu terdapat banyak sekali garam, gula tepung, dan minyak?
Namun yang paling susah dalam konteks rakyat negeri +62 itu, menurut saya, tentu saja adalah minta orang mau peduli pada label di kemasan makanan. Pun kalau labelnya sudah dibaca, belum tentu juga ngerti. Dan karena tidak ngerti, orang yang harusnya membatasi makanan manis pun, tetap saja dengan santai memborong kopi 2-in-1 sachetan.
Maka, kalau kita sering mengeluh berat badan tidak mau turun-turun setelah mencoba macam-macam diet yang konon sukses pada banyak kawan itu, sebaiknya kita bertanya kepada diri sendiri dulu. Apakah kita sudah mempraktekkan pesan-pesan dalam pedoman gizi seimbang?
Cara Diet Sehat berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang
Laurentina, 2020
Sebetulnya Pedoman Gizi Seimbang itu lebih gampang dipraktekin, kalau kita bisa mengukur keseimbangan gizi yang tepat buat kita sendiri.
Kampanye Pedoman Gizi Seimbang itu menganjurkan supaya kita berdiet dengan aneka kelompok bahan makanan yang lengkap. Yaitu, makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan, dan air putih.
Tapi kita perlu paham, seberapa banyak batas kelompok bahan makanan tersebut agar tidak sampai kebablasan mengonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein. Kebablasan mengonsumsi ketiga macam nutrisi itu bisa bikin kita lupa mengonsumsi vitamin, mineral, dan serat. Padahal, bagaimana anjuran WHO mengenai diet sehat tadi?
Yap, diet sehat itu adalah diet yang seimbang antara nutrisi karbohidrat (termasuk serat), protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Lagian, nggak semua orang butuh porsi karbohidrat, lemak, dan protein yang sama besar. Karena orang itu sendiri, ada yang: 1) aktivitasnya santai-santai saja (biasa disebut sedentary lifestyle), 2) ada gerak-gerak sedikit (aktivitas ringan), 3) agak banyak bergerak (aktivitas sedang), dan 4) banyak sekali bergerak (aktivitas berat).
Masing-masing tingkat aktivitas itu butuh porsi energi yang beda-beda. Alhasil, kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein masing-masing orang, juga beda-beda.
Begini sih cara diet sehat yang saya kerjakan untuk menurunkan berat badan, sambil tetap sejalan dengan Pedoman Gizi Seimbang:
Mengetahui Kebutuhan Kalori Per Hari
Kebutuhan kalori per hari tiap orang itu sangat bervariasi. Faktor-faktor penentu kebutuhannya adalah jenis kelamin, usia, tinggi badan, dan tingkat aktivitasnya.
Tapi rata-rata, orang-orang dewasa butuh kalori per hari sebanyak antara 2000-2500 kalori.
Mengukur Kebutuhan Karbohidrat
Kebutuhan kalori karbohidrat orang dewasa yang normal umumnya adalah sebesar 45-65% dari kebutuhan kalori totalnya. Setiap 1 gram karbohidrat, dapat menghasilkan 4 kalori.
Saya sendiri, dengan kebutuhan kalori per hari sebesar 1200 kalori tadi, memerlukan karbohidrat sebanyak 135-195 gram setiap harinya.
Mengukur Kebutuhan Lemak
Orang dewasa yang tidak obesitas, umumnya memerlukan kalori dari lemak sebesar 10-30% dari kebutuhan kalori per hari totalnya. Sama seperti karbohidrat, 1 gram lemak juga menghasilkan 4 kalori.
Dengan demikian, saya memerlukan lemak sebanyak 14-40 gram setiap harinya.
Mengukur Kebutuhan Protein
Orang dewasa yang sehat, umumnya memerlukan protein minimal 0,8 gram per kg berat badan per harinya.
Saya sendiri, saat ini, sedang butuh minimal 44 gram protein tiap harinya.
Mengukur Kebutuhan Serat, Vitamin, dan Mineral
Nah, kebutuhan nutrisi ini hampir sama untuk tiap orang dewasa. Menurut WHO, orang dewasa yang sehat perlu serat antara 25-30 gram per harinya. Kebutuhan vitamin A mereka antara 700-900 microgram per hari. Sedangkan kebutuhan vitamin C mereka berkisar antara 75-2000 microgram per hari.
Adapun kalsium dibutuhkan sebanyak antara 500-1000 miligram per hari. Sedangkan kebutuhan zat besi para orang dewasa, rerata 17-20 miligram per harinya.
Membuat Menu Diet Sehat
Membuat menu diet sehat ini adalah langkah yang cukup tricky tapi justru paling menyenangkan dalam merencanakan diet sehat ini.
Sebetulnya, Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan supaya menu di piring kita dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral yang telah kita hitung tadi. Dan tentu saja diet kita akan lebih sehat jika angka-angka kebutuhan yang kita hitung tadi bisa terpenuhi.
Contoh paling klasik, dalam sepiring kita, ada nasi (sebagai karbohidrat), tempe (sebagai protein nabati), daging ayam (sebagai protein hewani) yang digoreng (sebagai lemak), sop kacang (sebagai serat), terong dan mangga (sebagai sumber vitamin dan mineral).
Tapi saya sendiri sudah berulang kali mengutak-atik menu selama bertahun-tahun, dan mendapatkan bahwa sulit sekali memperoleh isi piring yang ideal seperti itu. Kadang-kadang untuk memaksakan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan termasuk target jumlah kalorinya, saya harus memakan makanan sampai 500 gram dalam sekali makan, padahal saya tidak se-nggragas itu.
Jadi, di sinilah perlunya belajar memasak dan berguru pada banyak aplikasi resep masakan. Saya sendiri banyak membuat menu kontemporer yang sekali piringnya bisa muat banyak nutrisi sekaligus. Dan tantangannya, menu yang saya bikin juga kudu didoyani oleh suami dan anak saya yang rada picky eater itu.
Ada beberapa menu diet saya yang akhirnya berhasil mempraktekkan pesan-pesan pedoman gizi seimbang, antara lain:
- Sop krim dengan topping jamur dan brokoli, dicampur dengan oat, dan disajikan dengan minuman sari strawberry
- Tahu saus telur asin pedas, dimakan bersama nasi merah dan sayur brokoli kukus, dan disajikan bersama buah alpukat
- Ayam saus bawang, dicampur dengan tumisan kentang dan nasi merah. Sebagai pelengkap gizi harian, saya memakan cemilan dengan menggado edamame.
Masing-masing menu di atas itu saya sajikan tiga kali sehari untuk diri saya dan keluarga. Saya nggak bikin lebih dari satu macam menu dalam sehari, supaya masaknya tetap efisien.
Tanpa cemilan buah atau edamame, kira-kira tiap porsi menu yang saya bikin itu bisa menghasilkan 350-an kalori. Cemilannya sendiri menghasilkan sekitar 100 kalori per porsi. Sehingga, total sajiannya pas untuk kebutuhan kalori per hari saya yang hanya 1200 kalori.
Menentukan Metode Makan
Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan supaya kita makan tiga kali sehari. Yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam.
Tapi seperti yang saya sebut tadi, sulit membayangkan bahwa dengan tiga kali makan itu saya bisa memenuhi kebutuhan sebanyak 1200 kalori.
Saya sendiri merasa lebih rasional kalau makannya lima kali sehari aja. Metode ini terdiri dari tiga kali makan berat, dan dua kali cemilan.
Makan berat dilakukan pada waktu sarapan, makan siang, dan makan malam. Seberat apa porsi masing-masing makannya? Yah, kira-kira masing-masing porsi dapat memenuhi antara 20-40% kebutuhan kalori total harian deh.
Sementara itu, cemilannya kan dua kali tuh. Cemilan pertama dikudap antara sarapan dan makan siang. Sedangkan cemilan kedua dikonsumsi antara makan siang dan makan malam. Namanya aja cemilan, maka porsi masing-masing cemilannya ditargetkan bisa memenuhi 10% kebutuhan energi total harian saja. Nggak usah banyak-banyak.
Memantau Berat Badan
Diet sehat itu sebetulnya tidak perlu menurunkan bobot sampai drastis banget.
Cukup menurunkan berat badan sampai 0,5-1 kg per minggu saja, itu sudah cukup aman.
Karena, penurunan cuman segini tidak akan bikin badan sampai dehidrasi, gangguan pencernaan, atau bahkan gangguan ginjal atau jantung.
Dan, dengan konsisten memakan menu berdasarkan kebutuhan kalori yang saya hitung di atas, ternyata saya sudah berhasil turun 2 kg dalam 2 minggu. Asyik yaa.. 🙂
Jadi, Diet Sehat Itu Mudah, Kan?
Saya yakin kaleyan ketawa baca subjudul ini :)) Membaca Pedoman Gizi Seimbang setebal 96 halaman saja sudah ruwet. Belum lagi menghitung kebutuhan kalori tubuh kita sendiri, yang jelas-jelas nggak sama dengan kebutuhan kalori tubuh tetangga.
Belum lagi ngitung masing-masing kalori dari karbo, protein, lemak, dan mengonversinya ke massa sayuran/buah yang kudu dibeli di tukang sayur online. Hey, sudah adakah dari kaleyan yang membayangkan berapa gram brokoli yang harus dibeli di tukang sayur, kalau kita kepingin memenuhi kebutuhan kalori per hari sebesar 2000 kalori?
Nah, di situlah gunanya sebuah program diet. Program diet itu punya tujuan mendampingi kita yang kepingin diet sehat lho. Dalam program ini, kebutuhan kalori per hari kita akan dihitungkan. Lalu, kita akan diberi tahu menu-menu apa aja yang bisa kita makan untuk memenuhi kebutuhan kalori tersebut. Suatu program bisa berjalan selama beberapa minggu, sampai kita memperoleh berat badan yang kita inginkan.
Dan, salah satu program diet yang saat ini bisa kita temukan, adalah program Diet Gampang Gizi Seimbang (Diet GGS).
Diet Gampang Gizi Seimbang (Diet GGS)
Program Diet Gampang Gizi Seimbang ini adalah layanan pendampingan diet yang sifatnya privat. Dengan program ini, kita akan diberi tahu:
- Berapa banyak kalori yang kita perlukan sehari-harinya,
- Berapa kebutuhan kalori yang mesti kita penuhi dari karbohidrat, protein, dan lemak, setiap harinya,
- Rencana makan kita untuk memenuhi kebutuhan kalori per hari tersebut,
- Evaluasi laporan makan kita, dan
- Bimbingan untuk memperbaiki diet yang sudah kita lakukan
Asiknya program Diet Gampang Gizi Seimbang ini, programnya dibimbing oleh nutrisionis sungguhan (saya pernah bicara dengan nutrisionisnya, dan bicaranya sangat ramah). Untuk bisa ikutan program ini juga nggak perlu ke klinik diet segala, tapi cukup bicara secara online aja melalui WhatsApp.
Hayoo.. Jadi penasaran kan? Coba follow deh account Instagram @dietbareng_nutritionist yang menjadi homebase program Diet Gampang Gizi Seimbang ini. Di sana, baca Highlight Testimoni peserta programnya yang berhasil nurunin berat badan. Ada yang berhasil turun 3 kg, bahkan ada juga yang berhasil turun sampai 13 kg. Wow!
Jadi gimana, masih nyalahin mie yang bikin diet kita jadi berantakan? Ah, kalau ikutan Diet GGS, kayaknya dengan makan mie pun, kita masih bisa menjalankan Pedoman Gizi Seimbang ya. Gimana nih kesulitanmu dalam melakukan diet sehat? Share pendapatmu di kolom komentar bawah ini yaa..
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Autoboomark nih artikelnya, kebetulan emang sedang berencana diet lg. Kl badan berasa berat aku pasti diet. Btw turun BB 0,5 sd 1 kg itu lbh sehat ya ketimbang lgsg banyak. Menarik nih ada Diet GGS. Tfs ya Mbasay
Iya, Mbak. Kalau diet sendirian pasti berat. Makanya Diet GGS ini buat bantu ngitungin diet kita supaya dapet nutrisi yang bener 🙂
Doohh baca ini jadi tertohok. Dulu aku gak pake diet, tapi olahragaku sangat warbyasak (masih belom encok).
Semenjak anaknya banyak, belom mulai olahraga udah capek. Ga bisa kemana2 yg ada nimbun lemak aja. Trus sok2an diet cepet yg hasilnya yoyo. Kalo pengen nurunin lebih parah, hasilnya salah dan jadi makin melar. Oke tulisan tentang mie di atas bener, hahaha…
Aku jujur tertarik sama akun diet bareng nutrisionist itu. Tp pengen tahu dulu biayanya berapa, kalo mahal pas pandemi gini duh jd tergelitik kan dompetku, hahaha…
Bisikin dong mbaa
Kalo follow akunnya sih gratis ya. Tapi kalau mau ikut programnya, untuk dapat bimbingan diet selama 2 minggu itu mulai dari Rp 250k.
Tulisan tentang dietnya bergaya ringan tp kudu dipahami bener2. Tak coba diet ala GGS ahh, kudu hitung-hitung ya mba berapa kalori yg diburuhkan, protein brp dll…
Aduhh…baca lagi ahhh…biar lulus diet nya. Makasih mba infonya keren. Tak praktekno ya…
Bismillah diet sehat yes…
Iya, memang kudu diitung dulu kebutuhan kalorinya. Nanti komposisi dietnya menyesuaikan. Biar badan tetap sehat, dan nggak gampang laper 🙂
Saya setuju banget nih kalau diet itu sebenarnya nggak perlu sampai nggak makan nasi, hihihi.
Dan kadang aneh aja, melihat diet yang nggak konsumsi karbo sama sekali.
Karena secara logika, karbo kan ada fungsinya juga, cuman memang yang jadi masalah adalah, seringnya kebanyakan dan nggak seimbang.
Btw, jadi kepo dengan IGnya @dietbareng_nutritrionist deh, boleh juga nih belajar diet dengan menghitung kalori yang saya butuhkan.
Meski sebenarnya yang harus saya benahi itu adalah, mindset rasa sayang liat sisa makanan anak yang kebuang hahahaha
Ooh dulu saya juga sering sayang lihat sisa makanan anak, Mbak Rey. Terus saya akalin. Saya kasih aja anak saya menu diet saya juga. Jadi kalau dia nggak mau ngabisin, ya saya yang ngabisin. Buat saya sih no problem, soalnya itu menunya kan isi tinggi serat juga, hihihi..
mbak vicky
terima kasih ya sudah di mention dan di kasih tahu artikel ini
emang lagi cari diet yang sehat
bagus ini metode dietnya, mau nelajar serius dan praktikin ah, follow akun ig nya dulu
doakan dietku sukses ya mbak
Amien, semoga dirimu sehat selalu!
kok sama sih… aku kalo laper bawaannya juga jadi pemarah hahaha.
pengen bisa diet dengan baik dan bener. so far sih udah ngurangin nasi, tapi kok larinya ke mie 😀
tadi malem lucu, sengaja ga makan daging. ditanya, ibu kok ga makan daging? kubilang gppa abisin aja. eh ga taunya mereka kasian kali ya. ini bu, dagingnya disisain… makan daging deh eike hihihi
Waduh, baca ini jadi inget dosa-dosa dalam isi piring yang tiap hari aku makan. Aku orangnya segala digabres. Kalo lagi enak makanan itu, bisa banyak. Lain hari beda lagi. Gak ada itung-itungannya. Huhu makanya badan gak karu-karuan. Padahal usia udah berapa. Huhu kudu mulai dihitung deh ya. Dengan berpedoman pada Gizi Seimbang.
Iya, Teh, memang kita nggak boleh makan sembarangan 🙂 Jadi ya harus diperhitungkan hitung-hitungannya. Selama kita masih punya tenaga untuk menghitung ya, Teh 🙂
Bener kok vic.. kamu aja kebingungan untuk mendapatkan 1200 kcal/day. Lha aku biar bisa maintain bb kudu 1800kcal/day. Kalau itu makan ngawur sih, bisa terpenuhi. Tapi kalau memperhatikan pugs yaaaaa, emput2an. Apalagi aku gak suka nasi. 1800kcal/day (minimum) itu termasuk gede buatku yang tidak seberapa suka nasi.
Jadi makanku walo buwannyak gitu, tapi biasanya max 1600 kcal. Jadi boosting ampe 1800 kcal itu beneran susah.
Hahaha..bener kan yaa? Repot juga njagain kalori sampai 1200 kalori itu. Makan 300 kalori dengan ngawur aja kekenyangan. Akhirnya aku berusaha kreatif sama oats dan kacang-kacangan.
Terus kamu ganti nasi pakai apa, Tut? Kalo aku sih sekarang emang udah jarang makan nasi putih..banyakan main kentang, roti whole wheat dan oats..
Nasi merah mix putih.
Ubi jalar, singkong, jagung, kentang, labu (waluh).
Kalo oat biasa ku buat overnight oat. Buahnya pepaya, pisang. Ngemilnya roti2an (tapi bikin dewe).
Kamu kalo mau, bikin pudding ato brokus pake oat deh.. mayan itu low calorie. Gulanya dimainkan dari pisang kematengan.
saya ingin diet, dan terutama olahraga tetapi keadaan membuat olahrga hanya di dalam rumah itupun tak maximal, pengin punya teman yang satu tujuan hehehe biar asik dietnya
Sebetulnya kalau mau ikut program Diet GGS, kita akan dimasukkan ke dalam suatu grup WhatsApp yang isinya orang-orang berdiet semua. Jadi di situ akan dapat teman untuk saling mendukung 🙂
paling sulit dari menjalani diet adalah, disiplinnya..
Oo ya, memang butuh mental yang kuat untuk menjalani diet itu 😀
Tulisan yang … susah mau bilang apa.
Aku mendadak mensyukuri diriku yang sering dibilang ngeyelan sama teman-temanku, apalagi kalau udah pada nyeletuk berat badan ideal. Ada yang larang makan nasi. Ada yang sepanjang hari menunya sayur buah semua, sementara protein cuma boleh dari kedelai.
Perutku yang gampang lapar kalau lagi banyak pe er kerjaan ini rasanya mau nangis.
Ternyata, ujung ujungnya gizi seimbang. Apalagi kebutuhan tiap orang berbeda-beda.
Thanks untuk saran memperhatikan informasi gizi di produknya ya Mba. Seringnya terlewat begitu aja selama ini.
Sebetulnya nasi itu boleh dimakan, tapi nasi putih membuat lebih cepat lapar, sehingga kita jadi ingin makan lagi, padahal badan kita tidak butuh nasi sebanyak itu.
Nasi merah lebih lama kenyangnya daripada nasi putih.
Sayur buah itu bikin kita tidak kenyang lebih lama, tapi sedikit sekali sayur buah yang mengandung banyak protein.
Padahal protein perlu untuk membuat kita bertenaga meskipun kegiatan kita hanya rebahan sekalipun.
Betul protein kedelai itu mengandung tenaga yang cukup banyak, tapi kita perlu terampil mengolah masakan kedelai supaya nggak gampang bosan.
Membuat gizi seimbang seharusnya jadi prioritas. Jangan sampai berat badan sudah ideal, tapi badan lemes kayak mau mati 😀
Produk-produk pabrikan sebetulnya banyak bermanfaat, kalau kita mau menggunakan informasi gizi di kemasannya dengan baik. Beberapa produk pabrikan yang sering kupakai untuk diet itu antara lain mie telur, pasta, dan susu 🙂
Banyak juga orang-orang di sekeliling saya yang pagi ogah sarapan takut gemuk tapi makan gorengan, yaelah, sama aja, hihihi. AKu pernah khilaf gitu juga sih tapi sekarang udah mulai jaga pola makan mbak, bukan demi langsing tapi pengen lebih sehat aja. Saya gak mau kayak ibu yang umur 50 kena asam urat dan kolesterol
Motivasi yang bagus banget. Sebetulnya kalau kita mau ngatur pola makan sehat selama masih berusia muda, kita nggak akan kesulitan mengatur perubahan metabolisme kolesterol pada waktu tua nanti 🙂
Hihihi aku pisan tah, kalo lapar suka marah
Mangkaning saya ngga bisa pantang, maunya puasa sekalian
Iya, puasa kadang-kadang bisa juga buat nurunin berat badan ya, Teh 😀
wah, keren banget nih tips dietnya. memang harus diperhatikan banget ya berapa kebutuhan karbo, protein juga lemak bagi tubuh kita.
Iya, betul, Mbak Mia 🙂
Wuah diet yang seimbang ya kan. Biasanya yang berat badannya berlebih karena kebanyakan ngemil.
Tapi saya malah anehnya ngerasa gemukan sendiri di antara saudara saya. Jadinya kalau makan hanya tiga kali sehari. Makan malam diganti jadi sore hari. Terus enggak ada ngemil apa pun.
Kadang keselnya gini sih. Kayaknya saya musti ketemu sama yang gemukan saja supaya enggak dibilang gemuk.
Sebetulnya makan 3x sehari tanpa cemilan itu wajar saja. Tapi untuk mencegah gemuk, perlu diperhatikan jumlah lemak yang masuk agar tidak sampai berlebihan. Sebab kelebihan lemak itulah yang memicu kegemukan 🙂