Saya gemas kalau stok susu di rumah habis. Alamat nih sepanjang hari saya bakalan jadi lemas. Padahal kerjaan saya banyak: ngawasin Fidel bikin gedung apartemen dari legonya, ngedit-ngedit video buat klien, belum lagi masak buat Pak Suami.
Makanya susu itu penting buat energi saya. Kalau badan saya kehabisan energi lantaran nggak minum susu, bisa-bisa kerjaan saya berantakan semua, ya kan?
Saya ini punya kiat simple dalam menjalani eksistensi diri setiap hari: Badan dan otak harus kudu “on” terus, jadi nggak boleh lemas. Supaya nggak lemas, makanya kalorinya harus selalu ada. Dan berhubung saya nggak suka masak banyak-banyak di rumah (makanya kalo di rumah itu saya makannya sedikit), saya mengkompensasi kalori itu dengan minum susu. Di situlah terasa manfaat susu sapi murni bagi saya.
Sudah sering saya ceritain kan ya, bahwa saya rajin banget minum susu semenjak kecil. Saya minum susu saban kali sarapan, makanya otak saya jarang lemot. Ketika saya mau tidur malem-malem, saya senang minum susu dulu supaya tidur saya pulas. Malah ketika saya hamil Fidel dulu, saya lebih rajin lagi minum susu. Karena sebetulnya dalam urusan memberi gizi bagi ibu hamil dan janin, minum susu itu lebih murah ketimbang minum suplemen kehamilan yang sejembreng itu.
Fresh Milk
Dalam urusan milih susu, sebetulnya saya paling seneng fresh milk dalam bentuk raw milk, hahaha.. Alesan saya ya, baunya raw milk itu paling harum, paling manis, pokoknya paling enak banget. Kebetulan saya dibesarkan di Bandung, rumah saya dulu di Bandung sebelah utara, dan orangtua saya sering kali ngajak saya jalan-jalan ke Lembang, tempat banyak sekali koperasi unit desa yang jualan raw milk dari peternakan-peternakan sapi lokal.
Tapi ya nggak mungkin minum raw milk tiap hari. Karena kami nggak main ke Lembang saban hari, meskipun sebetulnya tinggal ngesot doang. Lagian raw milk itu cuman tahan 1-2 hari, habis itu ya busuk. Maka pilihan yang lebih masuk akal ya beli fresh milk dalam bentuk olahan macam pasteurization milk atau susu UHT, atau bahkan dalam bentuk susu bubuk sekalian.
Kebetulan dulu waktu kuliah, saya sempat belajar dikit-dikit tentang proses produksi susu dan bagaimana produksi susu itu mempengaruhi nutrisi dalam susu tersebut. Hasil belajar ini yang kemudian jadi mempengaruhi gaya hidup saya untuk memilih susu.
Jadi ceritanya begini, susu itu umumnya diproduksi oleh sapi. (Beberapa hewan lain macam kambing misalnya, juga memproduksi susu segar, tapi saya nggak pernah menemukan produk yang sejarah sanitasi maupun harganya memuaskan, jadi saya skip). Peternakan sapi akan menyuplai susu ini ke pabrik susu, lalu pabrik susu akan mengolah fresh milk ini untuk jadi produk yang layak jual.

Ada risiko yang kudu ditanggung dalam sesi transfer dari peternakan sapi ke pabrik susu ini, yaitu risiko susu tercemar oleh bakteri selama ditampung dalam alat transfernya. Itu sebabnya susu segar yang diterima dari peternakan sapi kudu dipanaskan sedemikian rupa oleh pabrik susu, supaya bakteri-bakteri yang masih mencemari susu itu mati.
Proses pemanasannya bisa melalui proses pasteurisasi, yang umumnya akan bikin bakteri-bakteri pembikin penyakit jadi pada keok tidak bisa berkutik, dan hasilnya adalah fresh milk dalam bentuk susu pasteurisasi.
Proses pemanasan yang suhunya lebih tinggi lagi adalah sterilisasi dalam proses ultra heat treatment (alias UHT) yang tujuannya adalah bikin bakterinya sampai mati sama sekali, dan hasilnya adalah fresh milk dalam bentuk susu UHT.
Ada bentuk lain sih dari fresh milk yang bisa kita pilih, yaitu susu bubuk. Susu bubuk ini dibikin dari susu cair hasil sterilisasi yang dikeringkan hingga akhirnya menjadi bubuk-bubuk. Tetapi ada risiko yang kudu ditanggung peminumnya, yaitu rusaknya protein-protein berharga dalam susu ini akibat proses pengeringan susu cair ini. Makanya meskipun susu bubuk ini dijual lebih murah ketimbang susu cair, tapi peminumnya juga kehilangan nutrisi berharga sampai 30% ketimbang minum susu cair.
Isu Protein Susu dari Sapi A2 untuk Mencegah Sakit Perut Pasca Minum Susu
Kalian tentu juga sudah baca bagaimana salah milih susu sapi bisa bikin sakit perut. Bukan ya, sakit perutnya bukan lantaran intoleransi laktosa yang dibaca orang-orang yang kebanyakan baca internet itu. Memang kudu lihai pilih susu dari sapi A2 alias susu yang mengandung protein kasein sapi A2, jadi keluhan mual sampai mencret-mencret itu nggak sampai terjadi.
Makanya saya pilih Kin Fresh Milk untuk konsumsi susu sehari-hari saya. Soalnya selain Kin Fresh Milk ini merupakan susu cair yang gizinya masih terjaga, juga lantaran Kin adalah produk susu satu-satunya di Indonesia yang sejauh ini masih merupakan susu dari sapi A2 yang hanya mengandung protein A2 (tanpa protein A1), sehingga lebih mudah dicerna dan nyaman di perut.
Brand Kin Fresh MIlk ini terbuat dari 100% susu segar alami, tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi pada kandungannya.
Pada peternakan sapi milik produsennya Kin Fresh Milk, pengelolaan sapi-sapinya dijaga ketat supaya bibit genetiknya tidak sampai tercampur dengan genetic sapi yang mengandung protein A1. Karena tujuan akhir dari produsen susunya memang ingin supaya gizi konsumen tetap terjaga dari minum susu tanpa mesti takut perut murus-murus. Kan tidak lucu kalau habis minum susu lalu jadi bersilaturahmi sama toilet, ya kan?
Kata Tiffany Pratiwi Suwandi, Brand Manager Kin, “Kin Fresh Milk merupakan produk susu segar pertama di Indonesia yang berasal dari sapi A2 dan hadir sebagai pilihan yang lebih baik bagi konsumen, karena tidak menimbulkan rasa eneg atau kembung akibat minum susu. Susu dari sapi A2 ini adalah 100% susu segar, tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi pada kandungannya. KIN Fresh Milk hanya mengandung protein A2 yang lebih bersahabat untuk perut, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap dalam tubuh.”
Susu Kin Fresh Milk
Senengnya lagi, Kin Fresh Milk ini tersedia dalam bentuk susu botolan berkapasitas 200 ml yang kemasannya lebih handy.

Varian rasanya juga enak nih, selain varian full cream, juga ada rasa coklat dan rasa kopi. Rasa original berlabel warna dasar merah, sedangkan rasa coklat berlabel warna dasar cokelat, sementara rasa kopi berlabel warna dasar khaki. Di bagian atas labelnya adalah gambar susu yang putih seolah mengalir ke bawah, dengan logo Kin berwarna biru di leher botol. Kalau kalian jalan-jalan ke supermarket buat belanja groceries bulanan, coba cari deh produk susu dari sapi A2 kayak yang saya pegang ini.

Pada leher botol tertera tulisan “Kin Fresh Milk comes from our own dairy farm that is processed using aseptic technology to guarantee quality”. Jadi karena perusahaan susu ini punya peternakan sapi sendiri, maka mereka memastikan sendiri bahwa sapi-sapi mereka adalah sapi A2, bukan tercampur dengan sapi impor yang merupakan sapi A1. Sedangkan teknologi aseptik yang dimaksud di sini adalah teknik yang digunakan dalam proses sterilisasi pada susu dan proses sterilisasi pada kemasan pengepaknya. Teknik ini yang menyebabkan keseluruhan produk ini sangat higienis dari kemungkinan terkontaminasi bakteri.

Saya kasih juga informasi nilai gizinya Kin Fresh Milk di gambar ini. Meskipun satu sajiannya sama-sama 200 mili liter, tetapi ada perbedaan yang tak terlalu signifikan dalam komponen karbohidrat, lemak, dan beberapa vitamin pada masing-masing varian rasa.

Dari kiri ke kanan: varian full cream, varian rasa cokelat, varian rasa kopi
Untuk segi informasi nilai gizi produk susu dari sapi A2 ini, saya bandingkan nilai gizinya dengan produk susu UHT sejenis dari merk lainnya. Kesimpulan saya sih, minum produk susu UHT-nya Kin Fresh Milk ini terasa lebih berkalori dan lebih manis, karena kadar gulanya lebih banyak.
Kalau mau tahu lebih banyak, kalian tinggal baca websitenya Kin Dairy Fresh Milk di www.kindairy.com atau Instagram @kindairyid.
Saya Minum Susu Kin Fresh Milk, Kamu Juga Kan?
Selain itu, produk susu Kin Fresh Milk ini juga gampang ditemuin di minimarket atau supermarket dekat rumah kita. Di Superindo tempat saya biasa belanja dekat rumah, produk susu dari sapi A2 ini dijual sampai berkerat-kerat.
Nggak hanya kalau lagi jalan-jalan lho. Dalam kesempatan casual sehari-hari, kalau saya lagi main keluar rumah bareng anak saya, saya menyelipkan sebotol Kin Fresh Milk di tas saya. Lihat deh video saya bermain sama Fidel sambil minum Kin di bawah ini..
Kin Fresh Milk – Susu Berkelas dari Sapi Teratas
Di mana kamu biasa membeli susu dari sapi A2 ini? Varian rasa apa dari Kin Fresh Milk yang kamu suka?

Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
setelah suka banget sama kin yogurt.. kin fresh milk ini jadi favorit apalagi yang coffe. Bisa untuk keluarga juga susunya karena di atas 2 tahun boleh minum 🙂
Anakmu dikasih Kin yang rasa kopi juga nggak? Dia suka?
sama seperti kejadiannya di adik aku yang alergi sama susu sapi mba vicky, ini ditandai sama dia yang sering ngeluh perih perutnya setelah minum susu sapi, tapi kalo KIN fresh milk ini engga, jadi aman.
Wah, enak ya bisa nemu susu yang cocok buat adiknya 🙂
Eehh sumpah aku baru tau loh ada sapi A2 dan A1. Ternyata sampai segitunya perbedaan sapi A2 dan A1. Thanks banget buat artikelnya mba. Bener bener ilmu baru buat aku.
Sama-sama, Kak. Senang kalo bisa kasih info yang berkesan. 🙂
Bener juga ya mbak.. emang fresh milk lebih banyak manfaatnya.
aku juga suka fresh milk, apalagi buat kopi susu. bisa di steam buat latte gk ya. hehehe
Wah, aku belum terlalu paham, soalnya belum bisa bikin latte, hihihihihi..
Sekarang ada inovasi baru persusuan ya mbak 🙂 Kalau sarapan susu biasanya untuk sebagian orang merasa eneg gitu. Tapi KIN Fresh Milk ini beda. Aku juga cocok, ga kembung peut. Minum 1 botol udah kenyang deh aku tambahain roti sih sedikit. Bisa dibawa2 di tas juga praktis kemasannya ya. Aku udah coba semua rasa tapi paling suka rasa coffee.
Susu sapi organik. Belum pernah mencoba biasanya minum susu biasa saja seperti ultra
Baik. Silakan dicoba 🙂
Jadi sapi A2 itu sapi lokal ya?
Bukan. Seperti yang aku muat pada infografis di session Isu Protein Susu dari Sapi A2 untuk Mencegah Sakit Perut Pasca Minum Susu di atas, sapi A2 adalah sapi spesial yang diseleksi khusus hanya menghasilkan susu yang mengandung protein A2 tanpa protein A1.
Wah ternyata Bunda Vicky dibesarkan di Bandung ya. Sama kayak aku. Kalau gitu mau aku panggil teteh? . Ngomongin soal susu ini pas banget teh, pas kemarin aku pengajian dibeliin susu ini ama temen. Tapi rasa coklat. Rasanya bener-bener susu dan kental ya. Biasanya susu yang lain lebih cair ini agak kental dan lebih ngenyangin juga. Rasanya enak nggak bikin giung juga
Iya, aku minum susu ini buat sarapan. Lumayan juga lho nggak berasa laper sampai beberapa jam berikutnya, padahal kan nggak ada protein wheynya yaa..
Aku lg bujukin anak lanangku beralih ke susu cair krn umurnya udh lbh 2 thn. Kmrn2 aku diem2 ganti susu nya ama susu cair merk lain, dan dia sukses ga suka, lalu dilepeh :p. Lgs tau susu dlm botolnya diganti.
Besok weekend aku mau coba ama susu KIN ini :D. Semoga dia jd suka dan bisa beralih k ini :D.
Bismillah, semoga sukses transisi susunya ya, Fan. Aku juga pernah ngganti susunya anakku ke merk yang lain. Dia malah nggak lahap minumnya
hai mbak dokter!
Artinya Kin Milk ini dari sapi organik?
Hai Cenny, maaf saya nggak bisa jawab.
Saya sendiri tidak tahu bedanya sapi organik dan sapi non organik.
Yang jelas, saya tahu bahwa sapi yang menyuplai susunya ke pabrik susu ini adalah sapi yang makan rumput 🙂