Orang-orang tua lain pada komplen anaknya demam setelah imunisasi MR. Tapi anak saya malah lain sendiri.
Dapat Imunisasi MR
Begitu Pemerintah ngumumin bahwa semua anak di Jawa harus dapat imunisasi MR, saya langsung nunggu-nunggu kapan anak saya bisa ikutan. Anak saya, Fidel, sudah berumur dua tahun. Jadi dapat jatah untuk vaksin MR itu. Kami sekeluarga sangat tergila-gila kepada vaksin. Jadi mumpung vaksin MR ini gratis, kami mau sikat.
Pengertian Imunisasi MR
Imunisasi MR adalah pemberian kekebalan terhadap tubuh, untuk melindungi tubuh dari kuman virus Measles (campak) dan virus Rubella. Pemberian kekebalan ini berupa vaksin MR.
Saya dan suami saya bawa Fidel ke Puskesmas Klampis Ngasem. Jaraknya nggak terlalu jauh dari rumah mertua saya. Dengan berseri-seri, kami datang di siang bolong. Puskesmas sudah sepi jam segitu, kami nggak perlu ngantre lama. Hanya ada pasien lain, umumrnya mungkin 2 tahun lebih tua dari Fidel. Saya lupa wajah anaknya, yang jelas mamanya pakai foundation shade putih ngemplak..
Bidannya memanggil nama Fidel dan kami masuk ke Ruang Poli. Ruangan itu kira-kira segede kamar tipe deluxe di hotel bintang lima. Ada area buat main anak-anak. Lengkap dengan poster pengukur tinggi badan bergambar jerapah.
Sambil ngajak Fidel nebak-nebak nama semua gambar binatang di dinding-dindingnya, saya mendekat ke tempat tidur. Sambil bisik-bisik ke bidan, bahwa saya dan Fidel mau selfie waktu disuntik.
Fidel mulai meronta waktu dia lihat bidannya masukin jarum suntik ke vaksin MR di tangannya. Saya peluk Fidel sambil menghadap saya, lalu saya pegang lengannya dengan mantap. Saya mulai baca mantra, “Fidel sehat! Fidel sehat! Fidel sehat!”
Lalu sang bidan pun menyuntik Fidel. Cuss.
Cara Pemberian Imunisasi MR
Vaksin MR disuntikkan pada lengan atas. Dipilih pada area ini, karena sifat alamiah protein dalam vaksin MR yang manjur bekerja di jaringan lemak. Dan daerah lengan atas adalah area yang banyak lemaknya.
Fidel menjerit, lalu saya pukpuk dia ketika bidan menarik jarum suntiknya.
“Anak pinter,” kata saya sambil memeluk Fidel. “Aaanak pinteerr..”
Suami saya tersenyum kepada Fidel, “Naah..nggak sakit kan, Nak?”
Bidannya mengolesi jari Fidel dengan tinta ungu yang mirip tinta Pemilu. Ternyata, semua anak yang sudah divaksin MR akan ditandai dengan tinta ungu ini di jarinya.
Bidannya tanya, apakah kami punya obat penurun panas di rumah. Setelah saya bilang punya, bidannya menyilakan kami pulang.
Kami sempat selfie dulu di luar Puskesmas sebelum pulang. Iya, saya norak, karena saya jarang banget pergi ke Puskesmas. Saya ini lebih sering ke bandara ketimbang ke Puskesmas, hihihi..
Puskesmasnya ternyata tetanggaan sama warung soto. Saya langsung inget bahwa saya belum masak buat akan siang. Baiklah, kami ngandok dulu beli soto.
Begitu kami duduk di bangku depot soto, Fidel langsung minta tasnya dibukakan. Soalnya, dia mau keluarin mobil-mobilannya yang dia bawa di dalam tasnya.
Jadi, inilah yang terjadi pada anak saya setelah ia diimunisasi MR.
Menunggu Efek Samping Imunisasi MR
Saya nungguin sampai malam ini, apakah badannya mau panas atau enggak. Ini sudah jam sembilan malam, tapi dia belum demam juga.
Parahnya, sepanjang sore tadi dia sibuk main mobil-mobilannya sembari mengoceh. Dia bilang, mobil Ford Mustang-nya naik ke atas truk. Terus, mobil Chrysler-nya juga naik ke atas truk. Truk ini membawa muatan lebih banyak dari mestinya, sepertinya anak saya tidak tahu bahwa truk beginian bisa dapat masalah di Dinas Perhubungan.
Malam ini, saya nyuapin soto lagi ke dia. Suer deh, sore ini dia bisa bicara sebanyak lima kata per kalimatnya. Padahal minggu lalu, dia baru bisa ngucapin kalimat sepanjang dua kata doang.
Sepertinya saya harus menyelidiki Puskesmas yang tadi menyuntik Fidel. Saya kan mintanya anak saya dikasih imunisasi MR. Bukan imunisasi yang bikin anak jadi cerewet, kayak burung betet.
Kalau menurut penelitian, efek samping imunisasi MR tersering ini adalah demam dan pegal-pegal. Demamnya paling berlangsung sekitar 2 hari, tapi setelah itu tidak ada lagi.
Permasalahan Imunisasi MR
Saya harus ngakuin bahwa event imunisasi MR ini jauh di bawah ekspektasi saya. Sewaktu kampanye tentang imunisasi MR beredar di mana-mana, saya ngebayangin bahwa saya tinggal dateng ke Puskesmas mana pun, bilang bahwa saya mau vaksin MR, dan staf Puskesmas akan menyambut dengan suka cita, gitu. Selama masa kampanye masih berlaku. Kampanye ini kan jalannya dari bulan Agustus sampai September.
Tapi ternyata, kenyataan di lapangan nggak semudah itu.
Pertama, saya telepon Puskesmas deket rumah waktu awal Agustus. Ada 3 Puskesmas di deket rumah saya. Kata staf Puskesmas-nya, vaksin untuk balita baru diturunkan ke Puskesmas pada bulan September.
Saya jadi harus nunggu lagi.
Sambil nunggu waktunya imunisasi MR itu, saya ke dokter anak untuk kasih Fidel vaksin Hib. Setelah vaksinasi Hib itu, saya ceritain ke SpA-nya bahwa saya mau ikutkan Fidel untuk vaksin MR yang digalang sama Pemerintah itu. Eeh..SpA-nya bilang, “Tunggu 3-4 minggu dulu ya? Supaya nggak terjadi reaksi silang antar vaksin.”
Terpaksa saya nunggu sampai pertengahan September.
Pas udah pertengahan September, saya geregetan dan takut kehabisan vaksin itu. Pokoknya, Fidel kudu divaksin minggu ini, titik. Tahu-tahu, dari sebuah grup WhatsApp yang saya ikutin, beredar kabar. Kalau mau dapat vaksin MR itu nggak bisa asal langsung dateng. Puskesmasnya nunggu kuota delapan anak dulu, baru mau buka vaksin.
Apaaa? Mosok saya kudu ngumpulin 8 mahmud se-Surabaya Timur dulu buat dapet vaksin MR bareng?
Saya mencoba nelfon ke sebuah puskesmas di kawasan Sutorejo, tapi nggak diangkat. Saya nelfon puskesmas lainnya di kawasan Dharmahusada, ternyata nggak diangkat-angkat juga. Holy God, pegawainya ada berapa sih? Kenapa mereka nggak pekerjakan sukarelawan anak kuliahan buat sekedar ngangkat telfon?
Baru pas saya telfon Puskesmas Klampis Ngasem, stafnya nyambung. Katanya gini, “Datang hari ini juga ya, Bu. Kalau nggak datang, harus nunggu 7 hari lagi.”
Jadwal Imunisasi MR di Surabaya
Ternyata, di semua Puskesmas, vaksinasi MR itu diprogramkan cuman saban hari Rabu. Soalnya botol vaksin MR itu harus sekali buka. Jadi, mereka nggak mau buka tutup botol vaksin secara mubazir.
Lhaaa..saya kirain vaksin MR itu diadain setiap hari..
Kandungan vaksin MR adalah 1.000 cell culture infected dose-50 virus measles dan cell culture infected dose 50 virus Rubella. Alias kuman virus yang sudah dilemahkan. Ketika virus-virus lemah ini disuntikkan ke tubuh anak, system kekebalan tubuh akan membaca kuman tersebut sebagai senjata. Sehingga jika lain kali bertemu virus Measles dan virus Rubella yang mas
Harus Dapat Sekarang, karena Harga Vaksin MMR Sulit Dikejar
Saya seneng banget Pemerintah mau menyebarkan vaksin MR gratis ini ke seluruh Jawa, biarpun mungkin datangnya cuman dua bulan. Tanpa program gratis ini, mungkin saya bakalan kesulitan mendapatkan kekebalan akan Rubella buat Fidel.
Lha habis gimana ya, di kalangan praktek dokter anak, vaksin MMR itu jarang diminati. Hampir samalah kira-kira peminatnya kayak vaksin PCV, cuman dikit. Dokter anak juga nggak berani nyetok vaksin MMR banyak-banyak, karena takut rusak kalau nggak dipakai.
Saking dikitnya peminat vaksin MMR, harga vaksin MMR jadi mahal banget, mungkin sekitar Rp 400k-500k per suntik. Sekarang mungkin sudah jarang ditemukan yang namanya vaksin MMR (Measles Mumps Rubella), soalnya penyakit mumps sekarang udah jarang banget. Makanya adanya di pasaran sekarang cuman vaksin MR, itu pun pasien yang inisiatif mencarinya juga dikiiit.
Mudah-mudahan, nggak sekarang aja imunisasi MR itu gratis. Saya juga berharap vaksin-vaksin lainnya juga gratis, misalnya vaksin PCV, atau vaksin HPV. Manfaat vaksin MR itu mungkin nggak terasa sekarang. Tapi ketika sudah 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 50 tahun lagi anak kita masih nggak kena rubella, kita pasti bersyukur karena ternyata kita pernah menghadiahinya vaksin MR.
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Si kecil saya imunisisasi MR di sekolahnya mbak, biasanya dia enggak pernah takut sama vaksin gini. Kemarin karena teman-teman dia sempat nangis. Eh banyak yang bilang bakalan demam tapi si kecil aktif aja dan enggak terjadi apa2.
Mb Vicky aku termasuk duta Puskesmas nih. Sekarang di Jogja puskesmas bgaus2. Pelayanannya juga memadai banget.
Wew.. Mbak Irul, aku bahkan baru tahu ada duta Puskesmas!
Kemungkinan demam itu hanya pada 5% dari anak-anak yang divaksin MR. Kebetulan anak Kak Arda termasuk 95% anak sisanya 🙂
Anakku imunisasi MR di posyandu. Kalau ketinggalan vaksin juga suka nyusul ke Puskesmas, emang begitu sih mba kalau di Puskesmas jadwalnya hanya sebulan sekali di tanggal/hari tertentu. Kalau efek kayak demam/bengkak gitu sih kayaknya anakku enggak ngalamin pas imuniasi MR.
Oo gitu ya, Mbak. Saya baru paham nih. Memang saya nggak pernah kerja di Puskesmas sih, jadi saya nggak tahu bahwa jadwal vaksinasi itu cuma seminggu sekali. Terima kasih ya 🙂
alhamdulillah kemarin jg habis imunisasi MR anak saya mak, di suntik juss nangis bentar keluar ruangan langsung diam…
Waktu anak saya MR setelahnya tangan sedikit bengkak, tapi gak masalah dikompres air hangat langsung berkurang bengkak ya. Yang terpenting anak saya terlindungi sudah vaksin MR 🙂
Memang reaksi bengkak pada bekas suntikan itu wajar, namanya juga reaksi imunitas terhadap benda asing. Tapi biasanya bengkak begini nggak lama.
Wah, sama nih kayak anak saya 🙂
Vaksin MR ini yang suka ada didapatkan di Sekolah gitu bukan ya. Aku lupa. Anaknya udah vaksin ini apa belom. Padahal penting ya mba.
Ini wajib, Mbak, 2 tahun lalu di sekolah-sekolah 🙂
Di tempatku ada posyandu, mbak, jadi vaksin MR mudah didapatkan barengan pas posyandu. Ternyata kalau datang ke puskesmas kudu di hari-hari tertentu ya, ga bisa setiap hari. Syukurlah udah beres urusan imunisasi satu ini. Saya lagi menunggu kapan vaksin untuk cegah pneumonia digratiskan juga.
Di dekat rumah juga ada Posyandu sih, tapi aku nggak pernah bawa anakku ke sana. Soalnya males dengan stigma ibu-ibu penyuluh yang terdengar kurang baik bagiku. Kalau ke dokter anakku enak, dokternya nggak nyinyiran dan nggak suka komen basa-basi nggak penting. 🙂
Bagus banget program Pemerintah mau menyebarkan vaksin MR gratis ini ke masyarakat ya.
Memang terkadang pasokan vaksin nya bisa habis atau kosong. Jadi teringata bulan 4 kemarin melihat kakak aku sedang memberikan vaksin MR ini ke warganya. Kebetulan seorang bidan.
Semoga kakakmu sehat selalu supaya bisa membantu menjaga kesehatan bangsa 🙂
Iya saya pernah membaca, setelah anak di vaksi MR yang timbul kemudian adalag demam bahkan hingga bengkak ringan tapi itu tergolong reaksi normal. Penggunaan vaksin sendiri akan dirasakan manfaatnya bagi si anak di beberapa tahun mendatang
Betul, Mbak Siti. 🙂
Di puskes tempat mamaku bertugas malah bingung nyari pasien yang mau imunisasi MR nih. Sudah imunisasi dasar lengkap saja, sudah syukur katanya.
Serius, Cha? Segitu rendahnya cakupan imunisasinya ya.. prihatin aku. Puskesmas kecamatan mana sih, Cha?
Fidel pintaaaar
Habis imunisasi malah asik sama mobil-mobilannya. Itu semua mau naik truk ya? Fidel dan mama gak sekalian ikut naik truk?
Di sini juga gitu mbak
Imunisasi MR gak bisa tiap hari, tapi dijadwalin seminggu sekali. Katanya karena kemasan vaksinnya yang sekali buka sebaiknya langsung habis. Jadi ya nunggu minimal 7 anak baru bisa vaksin
Kecuali yang pas program pemerintah dulu itu. Waktu itu, Prema dapatnya di sekolah
Ya nih, aku baru tau. Kusangka tiap Puskesmas itu punya kulkas berisi vaksin yang available tiap hari. Ternyata enggak juga. Terima kasih ya.
Sehat terus ya, Fidel… Aamin.
Amin, terima kasih
Baca ini jadi dapat pengetahuan tentang vaksin MR. Jadi vaksin ini baru bisa diberikan setelah anak umur 2 tahun ya. Anak saya baru setahun sih umurnya dan baru dapat vaksin imunisasi dasar saja. So noted nih, kalau udah 2 tahun bakal saya bawa juga buat vaksin MR.
Mbak Siska, sebetulnya vaksin MR ini boleh diberikan mulai umur 9 bulan. Jadi tidak mesti menunggu sampai umur 2 tahun.
Saking aja dalam kasus anak saya, saya baru berkesempatan memberikan vaksinnya setelah umur anak saya itu 2 tahun, karena gratis dari program event pemerintah. Kalau mau cari sendiri, sulit sebab tak semua dokter menjual vaksin ini di tempat prakteknya.
Anakku juga setelah vaksin MR itu so far gak demam mba, tetep aja pentalitan 😀
Aku suka niih…tulisan kak Vicky kali ini banyak becandanya, tapi ilmunya juga dappeett banget.
Kebayang-bayang ama wajah kak Vick aja gituu..
Sepertinya anakku uda dapet.
Dan sekarang ini, Hana (kelas 1 SD) sedang dapat imunisasi campak dari sekolahnya.
Alhamdulillah,
karena Pemerintah piunya program ini.
Semoga sosialisasinya makin baik ke depannya, karena kayanya banyak yang gak paham.
Sebetulnya bisa paham kalau para orang tua sudah belajar tentang vaksin ini sebelum anak pertamanya lahir. Makanya kalau mau menikah, harus belajar tentang kesehatan anak dulu. Fase sebelum menikah ini yang merupakan saat strategis untuk memahami pentingnya imunisasi.
Wah ternyata ada banyak jenis vaksin yah kak, duh sebagai calon ibu aq harus banyak baca nih apalagi soal imunisasi pada anak
Oh, Ainhy belum punya anak ya? Mumpung belum hamil, sekarang saat yang tepat untuk belajar tentang macam-macam vaksin. Soalnya nanti begitu anaknya udah lahir, kita langsung lupa harus mengimunisasi apa aja dan butuh bantuan kalender HP untuk menjadwalkan imunisasi.
Anakku imunisasi MR di puskesmas krn memng wktu itu grtisan dari pemerintah. Untuk imunisasi di luar wajib yang mahal2 itu aku biasa di rumah vaksin mbak. Aku paling anti bawa anak atau dtng ke rmh sakit kl tidak sakit, itulah sebabnya kl hanya mau imunisasi aku ke rumah vaksin yang memang isinya orang mau imunisasi aja, jd ngak rentan kena ketularan.
Cerdas banget, Kak Muthia. Sama tuh kayak aku. Dokter anak langgananku cuma mengijinkan pasien yang mau imunisasi itu datang pada hari tertentu aja. Katanya, itu hari khusus imunisasi. Alasannya sama, supaya pasien yang mau datang untuk imunisasi tidak sampai ketularan anak-anak lain yang datang karena sakit.
Sehat selalu ya jagoan…
Waktu ada vaksin MR massal pas Fahmi putra saya demam. Jadi batal ikut. Alhamdulillah setelah ngejar sana sini, dapat juga di lain kecamatan hehehe.
Saya dan suami berjuang demi anak bisa mendapatkan vaksin itu. Karena itu memang hak anak Indonesia
Ya ampun, segitu gedenya usahanya ngejar vaksin ya. Itu jenis orang tua yang dedikatif sekali, Ceu 🙂
Hahaha.. mba lucu ih foundation putih ngemplak
Kemaren pun klo ga salah adek aku dapet vaksin MR tp dia kena demam sih cmn ttp krn anaknya super aktif dia masih ttp aja aktif walau depam. Hahah
Hahaha.. Berarti adekmu termasuk golongan 5% itu. Semoga adekmu sehat selalu yaa..
Semoga anak-anak Indonesia bisa mendapatkan imunisasi MR agar mereka bebas Rubella. Tapi pasti ada yang menolak yaitu kaum antivaksin.
Semoga anakku nggak sampai satu sekolah dengan anak-anak kaum antivaksin ini. Lindungi anakku dari mereka, ya Allah..
Jadi vaksin MR yang dari pemerintah tu dalam bentuk kering lalu di oplos kalo ga salah ya kak. Jadi harus rame-rame dan di jadwal tidak setiap hari. Tapi alhamdulillah ya semua bisa suntik MR gratis. Aku juga ikutan vaksin gratis ini dari bidan kader posyandu terdekat.
Senangnya. Bidannya pasti rajin ngingetin ke mana-mana 🙂
Wah asik makan soto hangat habis suntik MR. Untungnya gratis demi masa depan anak bangsa di masa depan
Iya nih, dia lahap banget makan setelah suntik itu 🙂
Ngemplak itu apaaa? wkwkwk paling bisaaa ya.
Btw fyi, halah…pemkot Sby pny program imunisasi gratis HPV loh, tp unt anak SD wkwk…kereeen kan
Ngemplak itu putih kayak habis ketumpahan cat sekaleng..
Aku baca dari awal sampe akhir dan ikut senang juga ternyata efeknya gak ngeri kayak yang kesebar di grup-grup WA. Tanggung jawab kita juga sih ya untuk mencegah penyakit itu terutama untuk anak. Gara-gara mbak grace melia juga aku berusaha untuk lebih peduli sama rubella. 😀
Grup WA adalah saluran paling kreatif untuk menyebar teror-teror yang menakutkan. 🙂
Anaknya mbak saya kemarin sempet kabur pas ada imunisasi ini di sekolah..
lari-lari menghindari ustadzahnya..dan sayangnya si ustadz & ustadzahnya nggak ada usaha untuk merayu atau memaksa si bocah kelas 2 SD ini..
Emaknya yang kebetulan dokter jelas mencak-mencak tau anaknya belum divaksin dan gurunya cuma bilang “kan nggak boleh dipaksa bu”, akhirnya dia kasih kuliah panjang lebar guru-gurunya di grup WA >_<
Saya nggak ngerti isinya pelajaran sekolah jaman sekarang.
Ketika saya dulu masih SD, di pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan itu ada bab tentang imunisasi lho. Diajari bahwa imunisasi itu wajib untuk menjaga ketahanan tubuh seseorang. Bahkan kami sebagai murid harus sudah tahu imunisasi itu ada vaksin apa aja untuk anak.
Kalau sekarang saya lihat guru nggak mau bekerja sama untuk menyehatkan murid-muridnya, saya jadi bertanya-tanya apakah mereka punya komitmen untuk mendidik anak. Dan saya juga nggak percaya bahwa mengimunisasi murid itu harus selalu dengan paksaan. Imunisasi itu wajib kok, dan tugas dokter plus gurunya untuk membuat anak itu tidak merasa dipaksa.
Alhamdulillah, semoga selalu sehat yaaa ini anak solehnya papa <3
Alhamdulillah ya mbak, imun ini sudah di gratiskan
Klo dulu caca dpt saat di sekolah, ada bidan yg dtg ke sekolah
Klo aluna dapatnya di posyandu
Harapannya makin banyak vaksin imunisasi yg di gratiskan pemerintah, agar makin banyak anak yg dilindungi oleh vaksin
Wah, enak dong kalau bidannya mau jemput “bola” ke sekolah. Jadi Caca nggak perlu keluarin biaya transportasi untuk pergi ke Puskesmas 🙂
Duh aduuh..tulisanku dikomentarin papanya Fidel.. :))
wah syukurlah sdh divaksin ya, alhamdulilah sehat selalu
Terima kasih 🙂
Ada yang bilang kalo sudah seminggu Mbak baru muncul efeknya. Untuk mencegah efek anaknya dikasih banyak minum air putih… tapi Alhamdulillah anak saya dua-duanya gak sampe muncul efeknya dan Sama seperti anak Mbak… abis suntik langsung main lagi
Pinter banget ya si adek Fadel, Kira-kira untuk vaksin MR ini mulai berapa tahun mba boleh divaksin ? ternyata manfaatnya luar biasa ya dari vaksin ini untuk masa depan anak
Sebetulnya namanya Fidel, hihihi..
Vaksin MR ini boleh diberikan pada anak-anak yang berusia minimal 9 bulan.
Efeknya suntik MR itu cuma anaknya jadi gak ketularan rubella kalo ketemu sama orang lain yang ngidap rubella.
Harapan agar berbagai vaksin itu gratis semoga bisa terwujud ya, karena banyak manfaatnya dari vaksinasi dan masyarakat juga sudah mulai terbuka untuk membawa anak-anaknya diimunisasi
Betul, Fenni.