Stop sebut diri adrenalin junkie kalau belum pernah main olahraga yang satu ini. Semacam naik sepeda motor cuman naiknya di atas air, bonus ngebut sembari menghajar ombak. Dan banyak turis dari luar nekat jauh-jauh ke Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, cuman demi mengejar permainan ini. Yupz, it’s jet ski.
Buat pecinta olahraga ekstrem, Tanjung Benoa selalu bikin rindu. (Apa bahasa anak muda jaman sekarang? Oh ya, ngangenin.) Desa pelabuhan di pinggir pantai Nusa Dua yang dihuni sekitar 10 perusahaan water sport ini, nyaris selalu dipadati turis-turis yang datang kemari untuk mencoba macam-macam permainan ekstrim, terutama jet ski. Lebih-lebih musim tanggal merah begini, tempat itu ramai bukan main.
Jet ski, seperti hampir semua permainan di sana, merupakan olahraga yang relatif gampang dilakukan. Sekali pesan sebuah sesi main jet ski, kita diajakin oleh instrukturnya naik motor jet ke laut sembari ngebut. Kita akan diberikan briefing singkat oleh instrukturnya sambil ditunjukkan bagaimana caranya. Begitu kita sudah mengerti caranya, kita boleh mencoba menyetir sendiri. Sekali main, jatahnya kira-kira 15-20 menit. Instruktur akan tetap mendampingi selama naik jet ski, karena alasan sederhana: jangan sampai tamunya nyetir jet ski kebablasan dan mengganggu arena perusahaan lain yang juga sama-sama melayani tamu-tamu yang kepingin water sport seperti kita. Maklum arenanya di lautan, yang meskipun luas tapi tetap mesti dibagi-bagi tanpa jelas sebelah mana batas wilayahnya.
Dini, 33, kolega saya, senang jet ski gara-gara terinspirasi dari nonton Baywatch. Main jet ski di Tanjung Benoa sangat menyenangkan, karena arenanya luas lantaran di laut. Dia sendiri juga sudah mencoba main jet ski di Danau Beratan, Bedugul, yang hawanya pasti lebih adem. Dini menepis prasangka orang awam bahwa untuk naik jet ski harus bisa naik sepeda motor. Dia sendiri juga nggak bisa naik motor, tapi dia aman-aman saja main jet ski lantaran prosedur wajib main water sport adalah memakai pelampung.
Esthy, 34, kolega saya lainnya, juga keranjingan jet ski. Biasanya dia pesan jet ski untuk dinaikin bareng suaminya, Wisnumurthy. “I’m a real adrenalin junkie,” katanya bangga waktu menceritakan kesukaannya terhadap water sport itu kepada saya.
Bolak-balik ke pantai Nusa Dua, Esthy dan Wisnu cinta setengah mati sama Tanjung Benoa lantaran mengejar-ngejar water sport-nya. Meskipun Tanjung Benoa ini bukan satu-satunya tempat di Bali yang menyediakan water sport, tapi desa ini menyediakan bermacam-macam water sport paling lengkap, dan juga paling gampang dijangkau dari kota.
Sekali booking water sport, Esthy memesan macam-macam paket untuk keluarganya. Yang dimaksud paketan itu, satu orang akan bermain minimal tiga paket permainan. “Kalau ambil paketan, malah tarifnya lebih murah. Isi paketan beda tiap anggota keluarga, tergantung adrenalin,” jawabnya nyengir. “Yang wajib buat semua (anggota keluarga) adalah banana boat, jet ski, ama parasailing. Aku sendiri biasanya nambah flying fish, rolling donut, dan sempat dua kali nyobain flyboarding. Tapi Mas Wisnu (suaminya) sekarang lebih suka snorkeling, diving..”
Saking kecanduannya terhadap water sport, bahkan anak bungsunya sudah dibawanya main parasailing ketika bocah itu baru berumur empat tahun. “Benoa itu lebih longgar buat batasan umur,” katanya mengomentari kenapa dia lebih pilih main di sana ketimbang di daerah-daerah lain di Indonesia yang juga jualan water sport. “Walau longgar tapi di Benoa masih sangat memperhatikan keamanan kok. Kalau menurut mereka angin lagi nggak bersahabat, ya mau nangis kayak gimana, gak bakal boleh main.”
Bagaimana cara booking jet ski di Tanjung Benoa? Pantengin terus blog ini, tunggu artikel berikutnya..
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
perlu latihan ya agar bisa menikmati naik jet ski ini
Nggak perlu latihan sih. Ditunjukin caranya aja, lalu langsung bisa kok..
belom pernah nih maen2 ginian…
Coba dong, Pak..