Pernah bayangkan apa yang terjadi ketika kopi dan teh hijau berkolaborasi menjadi masker? Ternyata hasilnya adalah produk perawatan kesehatan kulit yang mantap.
Produk Roro Mendut
Sering bolak-balik baca halaman Medical Buffs di blog saya ini? Pasti Anda sudah ngeh kalau belakangan ini saya cerita tentang spa organik. Spa ini untuk perawatan wajah alami, bisa bikin kulit jadi lembab dan lebih cerah. (Saya nggak suka kata bikin kulit jadi putih).
Well, kalau nge-spa mungkin butuh sedikitnya dua jam ya. Padahal nggak semua cewek cukup punya waktu buat nyalon selama itu.
Lalu saya mikir gimana caranya bisa nyepa di rumah. Sambil ngawasin si kecil main kereta-kereta apiannya. Tanpa kuatir diburu jam kerja salon yang akhirnya harus tutup.
Kemudian saya mencoba produk whitening Roro Mendut ini. Yang satu berupa lulur pemutih badan, dan satu lagi berupa masker rempah hitam.
Eh ya, Anda mungkin sudah beberapa kali dengar merk skincare Roro Mendut ini ya. Apalagi kalau Anda ngaku-ngaku traveller yang sering jalan-jalan ke Jogja. Coba deh jalan-jalan ke Mirota yang jadi toko sejuta umat pelancong itu. Pasti Anda nemu lulur Roro Mendut di barisan produk skincare terbaik Indonesia di sana.
Bahan lulur pemutih badan maupun bahan masker Roro Mendut itu dasarnya sama. Sama-sama menggunakan beras ketan hitam.
Cuman ada bahan-bahan tambahan lainnya, antara lain kopi dan teh hijau. Dan, yang menarik, mereka juga menggunakan kojic acid.
Sekilas saya berasumsi bahwa Roro Mendut adalah jamu yang mencampur semua tumbuh-tumbuhan jadi satu. Tetapi saya jadi tertegun kalau mereka tambahkan kojic acid juga. Berarti produsennya memang niat menjadikan produk ini untuk lulur memutihkan kulit. Dan metode lulurnya ditujukan untuk eksfoliasi kulit mati.
Anda pasti sudah khatam dengan khotbah saya tentang pentingnya mengelupas sel-sel kulit mati. Karena itulah rahasianya supaya kulit kita kelihatan flawless. Kalau sel kulit mati sudah terkelupas, sinar alami akan terpancar keluar dari kulit. Akibatnya badan pun akan nampak menjadi bersinar alias “putih”.
Oke, untungnya produk yang saya pegang ini berupa sachetan.
Pasalnya, saya ini rada skeptisan terhadap jamu tradisional dan takut alergi. Tapi penasaran kepingin nyobain cara perawatan wajah alami sekaligus body spa juga. Kalau beli kemasan gede, kok rasanya buang-buang duit ya? Untung deh sachetan, jadi saya bisa nyoba barang ini tanpa takut boros.
Review Lulur Roro Mendut
Pertama-tama saya nyobain lulurnya dulu. Produknya berupa bubuk, yang mesti dicampurkan ke sedikit air, baru diaduk jadi kental. Airnya seberapa? Dikit aja, kira-kira sesendok makan. Saya malah nggak ambil sendok, tapi saya cipratin aja dengan air dari bak mandi.
Setelah jadi adonan, maka saya balurkan ke tangan dan kaki saya. Rasanya dingin sejuk.
Kemudian saya cobain balur ke wajah saya. Eh..ternyata satu sachet ini bisa untuk pemakaian seluruh tubuh termasuk wajah.
Habis itu saya diamkan dulu selama sekitar 5-10 menit sembari foto-fotoan. Sempat saya menjengukkan kepala keluar dari kamar mandi ngeliatin anak saya yang lagi main mobil-mobilan. Dia ngeliat muka saya yang berlumuran pasir hitam dan bengong. Mom, what da heck are you doing? Saya ketawa aja.
Setelah 5-10 menitan itu, saya bilas dong lulurnya pakai air, sambil saya gosok-gosok kulitnya. Pada kulit tangan dan kaki sih saya nggak menemukan perbedaan kentara yang signifikan karena kulit saya memang sudah terang dari sononya. Tapi ya terasa lebih lembab aja gitu.
Yang mengejutkan saya adalah ketika saya melihat wajah saya di kaca. Muka saya kelihatan lebih mulus, bekas luka berupa titik-titik bekas ngegaruk gigitan serangga sudah nggak ada.
Saya lihatin lagi sachet produknya, saya baca barisan ingredients di cover belakang. Ya ampun, ini asam kojic sungguhan. Kalau mereka pakai asam kojic dari jamur, berarti ini memang lulur pemutih alami.
Begini inilah cara mencerahkan kulit wajah yang nggak kebanyakan bahan sintetis yang disukai banyak orang.
Review Masker Roro Mendut
Setelah puas dengan lulurnya, saya pun nyobain maskernya. Tekstur bubuk masker hitam ini sebetulnya nggak beda jauh dengan tekstur bubuk lulurnya. Jadi cara membuat masker ini nggak ribet, saya pun nyampurin airnya jauh lebih sedikiiiit ketimbang waktu saya meracik lulur.
Saya handukan dulu, baru kemudian saya bubuhin maskernya ke badan saya. Nggak pakai kuas (terakhir kali saya beli kuas, bulu kuasnya rontok-rontok sehingga saya malah gatel. Gara-gara itu suami saya suruh saya beli kuas merk Pentel atau Faber Castell, gimana sih?)
Sewaktu masker yang sama saya oleskan ke wajah, rasanya dingin sejuk juga pakai masker wajah untuk memutihkan kulit ini. Teksturnya nggak rontok-rontok meskipun saya nggak cukup rapi memulasnya.
Saya pakai masker pemutih wajah ini selama 20 menit di seluruh tubuh sambil ngedit blog di smartphone sembari duduk di kloset kamar mandi.
Setelah saya seka maskernya dengan air, saya lihat kulit wajah dan sekujur badan saya lebih bersih. Rasanya lebih lembab dan kulit saya nampak lebih bergizi 🙂
Rempah-rempah Hitam yang Bermanfaat buat Kulit
Hal yang paling saya suka dari lulur dan masker Roro Mendut ini ialah saya nggak hanya menemukan biji kopi robusta sebagai bahannya, tetapi juga teh hijau (Camellia sinensis) dan kojic acid.
Kenapa kopi robusta, bukan kopi arabica? Saya sendiri menebak bahwa pabriknya Roro Mendut lebih suka robusta lantaran robusta ini mengandung lebih banyak kafein. Kafein ini bekerja di kulit dengan menghancurkan sel-sel kulit yang rusak oleh sinar matahari. Dengan tersingkirnya sel-sel kulit yang rusak ini, sel rusak tidak akan mengganggu pertumbuhan sel-sel yang masih sehat untuk menjadi kanker. Jadi kopi di sini memang ditujukan untuk menjaga kulit dari kanker.
Teh hijau sendiri punya senyawa berupa polifenol yang ternyata bisa memperbaiki DNA sel yang gampang kena kanker non-melanoma pada kulit. Kanker ini terjadi lantaran kulit sering kena panas sinar matahari.
Ini nih saya jembrengin komposisi lulur rempah hitam whitening Roro Mendut:
Beras ketan hitam, ramuan herbal hitam yang sudah diberi trademark sendiri oleh produsennya, biji kopi robusta, teh hijau, asam kojat (dari jamur Aspergillus oryzae), alfa arbutin (dari sari bearberry), biji coklat, minyak bunga melati, rumput laut Glacilaria.
Kentara kan kalau Roro Mendut ini merupakan merk lulur yang bagus? Manfaat masker Roro Mendut ini jadi bejibun banget; meskipun labelnya adalah whitening, tetapi bisa jagain kulit dari karsinoma juga.
Bahan masker Roro Mendut sih sama aja dengan lulur, tetapi ditambahi white clay.
Dapat di Mana?
Anda bisa order lulur dan masker Roro Mendut ini di Instagram-nya. Banyak pembeli yang mengakui bahwa Roro Mendut merupakan merk lulur dan merk masker wajah yang bagus. Paling asyik sebetulnya adalah beli produknya langsung di Toko Mirota Jogja, soalnya di sana nggak cuma jual lulur dan masker. Kita bisa ketemu produk-produk Roro Mendut lainnya, seperti ratus vagina, bedak, atau lulur mangir. Lagi-lagi, semuanya dari bahan organik.
Apa? Nggak tahu lokasi toko Mirota? Sudah deh, lihat peta di bawah ini aja..
Apakah Anda juga sudah coba luluran atau maskeran dengan produk Roro Mendut? Bagi dong, gimana kesan-kesannya? 🙂
Roro Mendut – Budaya Cantik Indonesia
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
hahahahah, bun. kok tambah kinclong ya. apa efek kamera gitu 😀 (kidding bund )
Memang efek kamera kok itu
Waaah, lulur asli Jogja inih! Makenya jadi berasa putri keraton gitu ngga, mbak, hihi. Tapi hasil after-nya kinclong yaa ^^
Nggak ngerti ya. Setahu saya sh kalau putri keraton kan dilulurin orang lain. Kalo saya sih ngelulur sendiri di kamar mandi..
Mba details banget infonya.. Thank you sharingnya ya…. Salam kenal mba
Sama-sama. Salam kenal balik 🙂