Si Renyah Manis Berlumuran Karamel

Apa sih croffle? Croffle itu singkatnya adalah croissant yang dimasak dalam cetakan waffle.

Orang-orang Indonesia biasa menjadikan croffle ini sebagai dessert. Padahal di negara asalnya, orang-orang merancang croffle ini buat jadi menu sarapan.

Croffle menjadi dessert karena croffle ini baru ngetop di Indonesia gegara cafe-cafe Korea. Karena croffle memang paling banyak laris di coffee shop Korea. Jadi, banyak yang menyangka bahwa croffle itu jajanan khas negeri hangul itu.

Padahal, yang dulu-dulunya bikin croffle ini adalah para chef Perancis. Chef-nya merancang croffle sebagai varian dari croissant. Ide ini nongol karena mau memberdayakan alat cetakan waffle di dapur.

Semula, orang makan croffle dengan ngolesin pakai seselaian. Tapi cafecafe Korea ini memodifikasi croissant waffle dengan macam-macam mode. 

Ada yang tetep pakai selai, tapi disiramin ke croissant-nya. Ada yang mencocolin croffle-nya ke saus. 

Sebagian orang naburin topping bubuk ke croffle-nya. Malah ada juga yang memasang topping padat ke croffle-nya, misalnya berupa daging.

Croffle mentai dekat rumah saya. Dijual oleh Tokyo Gorilla.

Asal Croffle

Lagi, saya mau bilang bahwa croffle sebetulnya bukan dari Korea. Croffle sendiri awalnya nongol di Irlandia. 

Yang bikinnya itu seorang chef, namanya Louise Lennox. Mbak Louise ini menjualnya di toko roti milik orang Perancis. Cocok lah ya..

Chef yang bikin croffle pertama ini kerjanya sederhana aja. Chef-nya bikin croffle dari croissant, lalu mem-pressure-nya pakai cetakan wafel.

Setelah mateng, mulailah chef-nya kasih topping macem-macem. Misalnya keju, tomat, atau kadang-kadang saus yang ada bumbunya.

Suatu hari, ada selebriti Korea yang masak croffle di rumahnya. Video si seleb Korea masak ini menyebar. Namanya juga K-wave, maka ditiru di seluruh dunia.

Termasuk juga di Indonesia. Tapi di Indonesia, mahzab bikin croffle itu beda-beda, tergantung modal yang bikinnya..

Resep

Bahan pembuat croffle di Indonesia itu tergantung chef yang bikinnya.

Ada kaum yang niat banget nirunya persis kayak croffle di Eropa sana. Croffle dibikin dari adonan tepung, garam, mentega, dan ragi. Adonan ini akan dibentuk menjadi croissant

Setelah bentuknya menjadi croissant, lalu bentukannya ini ditaburin gula. Terus croissant ini di-pressure di dalam cetakan waffle di suhu 170 derajat Celsius. 

Gula yang ditaburin di luar croissant akan meleleh menjadi lapisan karamel. Sehingga aromanya jadi manis binti harum.

Berapa lama waktu memasak croffle? Butuhnya kira-kira 2 menit atau 3 menit untuk tiap sisi. 

Kalo sudah matang, ya dibalik di sisi berikutnya. Lalu dimasak lagi dengan waktu yang sama.

croffle viral
Penjual croffle Surabaya yang cukup terkemuka adalah Kopi Soe. Croffle rasa kayu manis ini diberi topping chiki.

Kaum kedua nirunya pakai tepung adonan puff pastry. Ini pasti nggak ada raginya sama sekali. Ditaburin sama gula juga, dan ujung-ujungnya dicetak pakai cetakan waffle

Yang pakai puff pastry ini, nggak bikin bentuk croissant sama sekali.

Kenapa alesannya milih pakai puff pastry aja? Biasanya untuk mengirit waktu pembuatan. Apalagi kalau chef-nya mau menjualnya ke orang banyak. Soalnya, untuk bikin kue croissant itu perlu waktu. 

Kalau pakai adonan croissant sungguhan, harus ada adegan pengistirahatan. Chef perlu mengistirahatkan kue croissant yang masih mentah itu di kulkas. Nanti kalau waktunya mau dimakan, baru di-pressure di cetakan waffle.

Bikin croissant gini maksa chef-nya nyetok-nyetok dulu. Dan menuh-menuhin kulkas. Kenapa nggak langsung di-pressure aja sih?

Yeaaay.. nanti raginya rusak. Padahal ragi ini perlu lho. Buat bikin croffle nampak mengembang ketika udah mateng. 

Kaum puff pastry nggak mikirin urusan ragi-ragian, apalagi mentega. Sebab, kalau nanti puff pastry-nya udah berbentuk croffle, tinggal diberi topping

Jadi. bagi kaum puff pastry ini, enak nggak enaknya croffle-nya tergantung topping-nya. Bukan tergantung adonannya.

Padahal, ciri khas adonan croissant sebagai asalnya croffle itu, tergantung menteganya. Mentega itu bikin rasa creamy yang lembut dengan sedikit manis. Dan ini baru kerasa kalau croffle-nya dimakan polosan, tanpa topping.

Rasa Croffle

Jadi, ngerti kan bikin croissant yang nggenah itu agak susah? Makanya di Indonesia, nggak banyak juga pedagang kuliner yang berani jualan croffle.

Saya ngelihatin para pedagang croffle kalo di cafe-cafe Surabaya. Croffle itu kebanyakan dijual polosan, soalnya lapisan luarnya udah berlumuran karamel. 

Untuk plating croffle yang original ini, mereka tinggal menaburin croissant-nya pakai bubuk kayu manis. 

Lalu, dipertajam lagi pakai saus karamel. Jadinya makin manis deh. 

Dear Butter Surabaya
Croffle Dear Butter, dicelupkan ke dalam saus salted caramel.

Banyak pebisnis ini memakan croffle sebagai cemilan buat nemenin kopi. Lama-lama, kesannya jadi identik sebagai makanan cafe

Cafe-cafe ini nggak cuman nawarin saus karamel doang, untuk dicelup-celupin ke croffle. Tapi juga banyak saus lain. Misalnya saus cream buah (kayak stroberi, blueberry, yang jelas bukan blackberry). 

Ada juga saus-saus lain yang lebih gurih, misalnya saus keju. 

Terus, karena kedai kopi buat pesepeda makin banyak, maka para kafe merancang croffle-nya sebagai model kue yang gampang dimakan sambil jalan. Maka tersingkirlah saus-saus yang bikin lengket itu. 

Biar tetep enak, kompensasi terjadi pada adonan croissant-nya. Misalnya diberi isian coklat, atau bahkan pandan.

Warung-warung croffle modelan takeaway yang nggak jualan kopi, punya cara lain. Mereka mulailah bikin topping yang gurih, misalnya perdagingan kayak abon, daging asap, sosis, atau daging ikan. 

Beberapa menambahkan keju dan saus sambal sebagai topping-nya.

croffle makanan
Makanan croffle yang dijual di Tokyo Gorilla, yang ditaburi nori ini adalah pilihan anak saya.

Tapi yang juga paling penting bikin croffle enak, adalah teknik pressuring croissant-nya ketika memasak croffle.

Beberapa penjual homemade yang masih coba-coba dalam urusan perkrofelan ini, mulai dengan alat simpel bernama cetakan waffle. Dengan cetakan waffle di rumah, mereka bisa jualan waffle dan croffle sekaligus.

Mau coba bikin croffle sendiri di rumah? Coba pakai alat ini, yang bisa dipakai buat bikin croffle dan waffle sekaligus -> Cetakan Waffle

Tapi calon konsumen yang nggak paham, kadang nggak tau perbedaannya.

Emang apa bedanya waffle dan croffle

Waffle itu dari adonan cair yang dibikin dengan singkat. Sedangkan croffle itu dari adonan ragi yang dibentuk seperti croissant, dan didiamkan dulu dengan lama.

Selain itu, bagian atas waffle itu lembut dan empuk. Sedangkan pada croffle, tekstur bagian atasnya itu harus garing dan crispy karena lapisan gula karamelnya.

Harga

Harga Croffle Berapa?

Croffle rerata dijual dengan harga Rp 10.000,- sampai Rp 12.000,- per buahnya. Dengan harga ini, sudah diberi saus untuk celup-celupan.
Tokyo Gorilla Galaxy Mall

Beberapa penjual kadangkala banting harga, tapi nggak pakai saus. Beberapa penjual kadang juga naikin harga, tapi mereka juga kasih croffle-nya topping sebagai pemikat.

Apakah ada temenmu yang belum tahu bedanya croffle dengan waffle? Yuk, sebarin artikel ini ke temenmu, biar temenmu bisa menikmatin croffle ketika lagi makan bareng di cafe kesukaan kalian 🙂

38 comments

  1. Dulu pas Croffle heboh, Saya mau nyobain tapi kok antriannya bikin males. Tapi tetep Kepo sih walau akhirnya kebagian juga karena dikirimin teman. Enak banget karena gratis. Tapi sejujurnya kurang favorit kalau terlalu manis. Penasaran sama yg rasanya asin asin kayak yang disebutkan di atas

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Memang, croffles yang gurih-gurih itu lebih menggoda.

      Saya pernah pesan satu dus isi 6 croffles yang toppingnya beda-beda, tapi gurih semua. Menarik buat petualangan ☺️

  2. Aku udah nyoba Croffle, tapi nggak begitu suka sih hehehe… Padahal kalau croissant aku suka banget, sering beli di bakery-nya hypermart hehehe. Belum nyoba sih Croffle nya Kopi Soe, kapan2 nyoba ah kalau lewat

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Enak ya croissant-nya Hypermart? Aku masih berjuang untuk bisa menikmati croissant mereka, hahaha.. Kurasa kalau nggak diolesin ke mentega tambahan, rasanya ada yang kurang.

  3. Omnduut says:

    Aku fokus ke topingnya. Dari chiki hingga nori 😀
    Aku baru tahu dan dengar istilah “croffle” dari tulisan Mbak Vicky ini. Kalau liat foto tanpa baca, aku ngiranya ya itu waffle. Serupa tapi tak sama. Yang menarik, kirain dari Korea ternyata dari Irlandia (eh jangan-jangan waffle pun asalnya bukan dari Austria *abis ini googling).

    Kalau makan croffle, minuman yang cocok apa ya mbak?

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Secara tradisional, croffle yang klasik (punya cita rasa manis) biasanya dinikmatin dengan kopi atau teh, Yan.

      Tapi kalau di Indonesia ya, croffle yang tipe asin gurih (misalnya dikasih topping nori, abon, atau bahkan sambal itu), maka minuman yang cocoknya bisa lebih luas. Selain kopi atau teh, bisa juga pakai minuman buah, minuman yang ada santannya, atau bahkan minuman soda.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Ini sepertinya restorannya masih bingung nau nembak segmen konsumen yang mana, hahaha..

      Segmen konsumen pemula biasanya minta croffle yang polosan, tapi segmen konsumen petualang biasanya minta croffle yang pake topping ini-itu plus saus cecelupan..

  4. Raja Lubis says:

    Inovasi dari Kopi Soe, boleh juga. Dikasih toping chiki (kayak chiki ball), apa memang untuk menarik minat anak-anak ya?

    Tapi memang betul sih, saya sering nemu makanan beginian sebagai pendamping kopi di cafe-cafe, walau saya jarang juga membelinya. Karena kalau ke cafe sebetulnya butuh ngadem + wifi + colokan, jadi beli kopinya saja sebagai syarat. Hehe.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Sebenarnya menurut saya, croffle dengan Chiki ini hanya untuk menarik perhatian anak-anak. Jika target market-nya croffle Chiki ini orang dewasa, saya rasa konsumennya akan cepet bosen.

      Saya melihat para orang dewasa ini balik lagi seleranya ke selera klasik, yaitu polosan, atau maksimal pakai topping berupa bubuk (misalnya gula atau kayu manis)..

  5. Saya dulu mikirnya croffle itu dibikin dari puff pastry juga, mbak. Trus pas lihat salah satu jebolan masterchef bikin videonya baru tahu ternyata harus bikin rotinya dulu. Duh langsung berasa ribet hihi. Mending beli aja kalau gitu

  6. Croffle masih jadi camilan namba #1 buatkuuh..
    Paling suka kalau pesen makanan online, anak-anak suka waffle, aku croffle. Sensasi rasa pecah-pecah (kriukks) saat digigit ini yang aku suka. Serasa di yurop menikmati lagu klasik di tengah cuaca cerah.
    **addeeuuhh~ dramatic banget~ hihii~

  7. Awalnya aku agak janggal gitu kak waffle kan cenderung fluffy gtu ya teksturnya jelas bedq sama croisant. Jadi kaya ga nyambung aja gtu tqpi ternyata bisa juga ya meskipun pada akhirnya aku tetep milih croisant atau waffle aja tapi sesekali nyobain croffle oke juga. Di semarang udh bqnhak cafe2 yg jual croffle dengan aneka topping aku sih seleranya jadul tetep suka yg butter hehehe

  8. Katerina says:

    Aku tim yang gak anggap croffle sebagai jajanan Korea 😀

    Seperti halnya waffle, croffle adalah bagian dari pastry, dan biasanya dihidangkan dalam menu sarapan. Kalau sedang sarapan di hotel bintang 4 dan 5, croffle ini mudah aku temui di area pastry. Kalau hotel bintang 3 kuanggap ajaib kalau menyediakan croffle di menu sarapan 😀 Kalau si coffee shop pernah nemuin juga, tapi ga semua coffeeshop sedia.

    Dulu pernah ngira waffle dan croffle nih sesama jenis dari bakery, yang asal mulanya justru dari Mesir, baru kemudian Eropa dan Inggris. Tapi dia masuk jenis pastry, yang memang berasal dari kata pattiseri, yang artinya kue dalam bahasa Perancis.

  9. Kalo disuruh milih kayaknya saya bakal pilih waffle daripada croffle. Makan waffle pake es krim hmm enak banget ituh. Dan kalo untuk croffle saya pertama kali coba yang rasa original dan rasa keju. Menurut saya rasanya B aja. Mungkin saya harus coba rasa yang lain. Tokyo Gorilla di Bandung ada cabangnya ga ya? saya penasaran sama yang rasa nori.

  10. auqri says:

    Wahh aku jadi bisa bayangin rasa croffle ini walaupun belum pernah nyicipin hhi, sering banget liat bentuknya di tv-tv luar negeri.. Apalagi sering juga muncul dalam adegan film luar negeri, emang jarang sih ditemukan di Indonesia.. Sampai detik ini baru tau kalau tersedia di Surabaya, noted deh.

  11. ivonie says:

    kalau boleh jujur aku lebih suka waffle sih, udah pernah nyobain croffle yang terkenal itu dear butter dan menurutku biasa aja karena dasarnya memang kurang suka croisant

  12. Bunga says:

    Iya banyak yang salah kaprah soal asal croffle ini. Efek K wave sama homecafe ini kenceng memang yaaaa. Terima kasih sudah meluruskan kak hehe. Duh jadi kangen bikin croffle. Besok sarapan savoury croffle aaaah

  13. Croffle ini udah ada sejak lama tapi booming saat pandemi ya mbak.
    Entah kenapa aku kalau makan ini tuh lebih suka dipadankan sama makanan lain yang gurih asin, bahkan ayam goreng pun cucok rasanya
    Tp kalau anak2 suka ma yg manis.
    Ooo ternyata dari Irlandia, kirain asli Perancis.

  14. Sapti nurul hidayati says:

    Kalau di Jogja kebanyakan toppingnya manis mbak.. Belum ada yang topping nori gini.. Tapi sepertinya enak juga sih pakai nori. Jadi rasanya gurih gitu ya…

  15. Saya doyan banget loh croissant, walau itu kopong. Tinggal dicocol pake saus sambal atau mayo pedas aja. Kalau croffle, karena tipis jadi lebih suka dicocol atau siram saus manis aja. Saya belum pernah bikin croffle, karena gak punya waffle maker-nya, haha…

  16. Dedew says:

    Aku belum pernah makan croffle, hanya kebayang croissant penyet gitu jadi croffle terus ditambahkan saus topping ya.. hihi..sudah capek-capek bikin croissant eh dipenyetin ya…sepupuku ada nih yang bisnis ini ramai pisan.. berkah..

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Hahahaa.. iya, kadangkala berasa kurang logis juga sih, udah bikn croissant sampai ngembang, tapi ujung-ujungnya dipenyetin.

      Cuman gini ya.. sejauh ini dari pengalamanku makan croissant, aku jarang nemu croissant polos yang terasa menteganya.
      Aku baru ngerasain manis creamy-nya mentega kalau croissant-nya itu diolesin ke mentega, tapi rasa itu bukan dari croissant-nya.
      Apakah aku makan croissant dari restoran yang salah? Ngga ngerti..

      Tapi, sangat berbeda ketika aku makan croffle yang polosan. Beneran itu ada rasa menteganya di croffle-nya. Jadi sebenarnya croffle itu udah enak aja meskipun nggak dipakein topping.

      Sepupu Mbak Dewi buka warung croffle di mana? Aku kepo..

  17. Jadi inget pas ini muncul di awal2 dulu . Dear butter yg duluan mulai di Jakarta dan belinya antri Ampe 3 hari . Antri di wa, masuk giliran di hari ke3 . Tapi dulu aku sih masih suka yaaaa, mungkin Krn baru pertama nyobain. Kalo skr ya udah biasa aja makannya.

    Penasaran yg pake topping Chiki Vic. Cuma biar gimana, croffle yg klasik pake taburan cinnamon dan gula halus, udh cukup banget buatku.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Ya ampun, sampai ngantre di WhatsApp. Padahal sekarang banyak me-too-nya Dear Butter..

      Coba cari croffle chiki itu di Kopi Soe deh. Lumayan, untuk petualangan..

  18. Kayaknya cuma aku yang kudet belom coba croffle wkwkwkwkwkwk 😀 Oh begituuu, awalnya muncul di Irlandia. Sebenarnya makanan tuh enaknya yang ori asli dari sananya. Tetapi orang2 tuh saking kreatifnya semakin memodifikasinya. Topping macam2 daging lah, keju dan sebagainya. Harganya termasuk terjangkau ya. Kapan2 aku mesti icip deh di mall hihihi 😀 Siapa tau malah bisa bikin sendiri di rumah.

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Icip aja, Teh, di mall. Tapi belinya yang polosan yah, biar tau enak atau enggaknya.

      Kalo belinya langsung yang pakai topping, malah nggak kerasa itu croffle sungguhan apa enggak..

  19. ainun says:

    aku suka dua-duanya, waffle dan croffle
    susahnya adalah di Jember susah nemuin cafe yang jualin waffle apalagi croffle. Kemarin waktu nongkrong di cafe langganan, dibikin surprise adanya etalase croffle, sayang nggak dibeli hahaha, next kudu cobain
    untuk waffle, toping caramel yang paling aku suka

    1. Vicky Laurentina ( User Karma: 0 ) says:

      Wah, semoga suatu saat nanti ada warung pancake buka cabang ya di Jember. Karena yang jual pancake itu biasanya jualan waffle juga. Bahannya toh sama, cuman beda wajannya doang.

      Kalau croffle sih wajar jarang yang jual. Karena pembuatan croissant untuk croffle itu butuh kulkas yang stabil. Jika ada masalah listrik nggak stabil di cafenya, maka croissant-nya jadi rusak.

Tinggalkan komentar