Bunga-bunga bermekaran di atas tebing Farm House Lembang. Saya berkeliaran di sekitaran tebing, sementara Fidel berlari-lari riang di sebelah saya. Sebentar-sebentar saya berhenti, minta difoto oleh suami saya di dekat kembang. Suami saya mengangguk pasrah, kapan lagi bisa meladeni saya yang berhalusinasi mengira diri saya noni Belanda.
Tempat Wisata Lembang (Bandung) ala Eropa
Sudah lama saya penasaran dengan Farm House Lembang ini. Saking aja saya nunggu waktu yang tepat. Farm House sebetulnya sudah berdiri 2 tahun yang lalu, tetapi saya sendiri baru sempat kemari sekarang, karena baru sekarang anak saya mulai bisa menikmati diajak jalan-jalan.
Tonton dulu yuk video saya di bawah ini yang berkisah waktu kami jalan-jalan ke Farm House Lembang.
Saya dan suami saya sempat menyangka tempatnya jauh gitu, nyelempit-nyelempit di antara perbukitan Lembang yang jalannya naik-turun. Kami sampai-sampai siap siaga pegang Google Maps. Nyatanya, ternyata plang nama Farm House Lembang berdiri megah di pinggir jalan raya Bandung-Lembang.
Dan ketika mobil kami melangkah masuk, ternyata lapangan parkir sudah penuh dengan bis-bis..
What da heck, ini hari Selasa, tapi masih rame aja pengunjungnya? Padahal ini baru jam 9.30 pagi.
Kami membeli tiket, lalu masuk. Agak sulit foto-fotoan karena di dalam sudah penuh pengunjung. Mana pengunjungnya nggak ada yang jalan pula, semuanya berhenti, berdiri mojok buat foto-fotoan. Ya Lord, ini orang-orang nggak bisa foto-foto sekali aja di tiap spot tah?
Kami masuk ke suatu barisan terowongan semak-semak yang cukup panjang. Terowongan itu ternyata berakhir di deretan gubuk-gubuk ynag cukup imut. Imut tinggi gubuknya, imut juga pintunya. Ini saung kok pendek amat, niat nggak sih buat dimasukin? Tapi setelah melihatnya lebih teliti, baru saya nyadar. Ternyata, ini adalah.. rumah Hobbit.
Rumah Hobbit di Lembang
Rumahnya ada 5-7 biji, seingat saya. Pintunya cuman bisa dibuka celah dikit, tapi memang nggak bisa dimasukin. Bener-bener seukuran Hobbit di film Lord of the Rings itu deh (aih, kayak sudah pernah ketemu Hobbit sungguhan aja..)
Di depan rumah Hobbit itu, terhampar taman penuh bunga-bungaan. Bnganya warna-warni, cantik-cantik, merekah di sana-sini. Ada tulisannya juga, dilarang menginjak rumput.
Saya mau minta dipotretin suami saya lagi berdiri di depan rumah Hobbit itu, tapi saya kemudian terhenyak. Beberapa meter dari tempat kami berdiri, adalah suatu gang dengan berderet-deret bangunan mirip bangunan desa di Belanda.
Rombongan Kostum Noni Belanda
Inti dari Farm House Lembang sebetulnya bukanlah rumah Hobbit tadi, tetapi ya deretan folk houses a la Belanda ini. Pemilik Farm House Lembang ternyata telah membeli lahan berhektar-hektar ini untuk menjadikannya kios-kios yang berjualan souvenir a la Bandung. Cuman supaya tidak biasa, kios-kiosnya didesain unik, berada di bangunan-bangunan kecil yang arsitekturnya mirip toko-toko kecil di desa Belanda.
Ada beberapa bangunan besar juga, yang mana saya kenalin itu salah satunya diisi oleh toko pakaian seperti factory outlet, dan restoran yang cukup besar. Bangunan besarnya ya kira-kira mirip mansion Belanda juga. Pokoknya Farm House Lembang ini semuanya serba ke-Belanda-Belandaan.
Dan, seolah-olah melengkapi halusinasi saya, nongol serombongan turis memakai kostum noni Belanda. Ya know lah, rok panjang megar warna merah kembang-kembang, blus putih berenda-renda, dan bahkan topi. Tampang-tampang mereka langsung mengingatkan saya pada gadis-gadis pemerah susu di peternakan sapi yang sering saya lihat di iklan susu.
Semula saya mbatin, ini orang-orang pada beli baju Belanda-nya di mana sih, kok modelnya hampir sama semua gitu? Tapi kemudian, di sudut gang saya lihat plang, βSewa costume Hollandβ.Langsung saya tancap gas!
Tiap orang yang mau nyewa kostum noni Belanda di situ, dicatetin nama dan nomer teleponnya. Jatah memakai kostumnya per orang itu 1 jam. Harus bayar sewa kostumnya itu di muka. Bahkan mereka sedia mesin gesek segala buat pembayarannya. Pas saya ke sana, ada serombongan isi 20 orang mau sewa kostum noni Belanda semua. Tebak deh nilai transaksinya berapa..
Kita nggak pakai gaunnya sendiri lho, tapi banyak petugas yang bakalan bantuin kita. Kita nggak usah lepas baju kita sendiri. Set gaunnya sendiri sudah berupa blus putih yang dirangkapkan ke baju kita, kemudian kita dipakaikan outer yang mirip celemek yang ditali di punggung.
Dan rok yang kayak kurungan kandang ayam itu tinggal direkatkan pakai velcro doang di pinggang kita. Oh iya, roknya boleh milih, mau milih yang gambar bunganya besar atau kecil. Saya sendiri pilih rok yang gambar bunganya buesar-buesar. Baru belakangan saya nyadar, kalau rok itu akan membawa masalah buat saya..
Tak berapa lama kemudian, saya sudah keluar dari salah satu kios itu, sambil pakai kostum noni Belandaβ¦
Berdiri di Taman Bunga Farm House Lembang
Maka mulailah saya jalan-jalan tawaf keliling Farm House Lembang itu sembari pakai kostum pemerah susu itu. Mula-mula saya balik ke rumah Hobbit tadi, sambil minta difotoin sama suami saya seolah-olah lagi jadi penghuni desa yang lagi main tamu-tamuan ke rumah Frodo Baggins.
Terus saya jalan ke arah kebon bunga, yang ternyata berada persis di pinggir kompleks Farm House dan menghadap lembah hijau antara Lembang dan Ciumbuleuit. Hawanya sejuk sekali membelai pipi, dan matching sama kostum noni Belanda saya, sehingga auranya makin mirip-mirip kayak lagi di Alpen (ini ngomong apa sih, kayak yang udah pernah ke Alpen aja..)
Di taman bunga ini, kembangnya macam-macam dan penuh warna-warni. Orang-orang pada berkeliaran di sana buat foto-fotoan selfie. Ada yang sama pakai sewa kostum noni Belanda kayak saya juga, tapi ada juga yang nggak mau pakai kostum. Semuanya kelihatan happy, nggak kalah cantiknya dengan kembang-kembangnya.
Sambil jalan di taman bunga, kadang-kadang saya keluar masuk kios-kios kecil itu. Souvenir yang dijual rerata macam-macam sih, terutama kue-kue, snack bikinan UMKM sekitaran Lembang, dan juga kerajinan tangan. Jadi ya cocok buat turis yang kepingin beli oleh-oleh khas Bandung, bisa dapet banyak di sini.
Yang menyenangkan adalah pas saya belok ke gang berikutnya, tahu-tahu saya mendengar suara-suara hewan dan mencium bau-bau binatang. Whoaa.. di sini ada kebon binatang mini!
Petting Zoo
Alasan Kenapa Farm House Lembang Menyenangkan buat Anak-anak
Fidel pernah ke kebon binatang sebelumnya, dan biasanya dia takut-takut gitu lihat khewan. Tapi saya tidak gentar dan menggandengnya melihat kandang-kandang burung sambil memperkenalkan unggas-unggas itu dengan gembira. Fidel mulai penasaran, lama-lama kagum, sehingga dia jadi seneng lihatnya.
Saya nggak berlama-lama di sana karena ngejar waktu (curiga kalau saya belum tamat mengelilingi Farm House itu), lalu saya pun pindah ke kandang berikutnya. Ada satu blok yang isinya kendang reptile, seperti iguana dan sebangsanya. Yang ini saya lewatin, soalnya saya nggak terlalu senang liat reptile. Ketika saya jalan ke blok berikutnya, ternyata itu adalah.. kandang sapi!
Yap, bener, ternyata di situ ada kandang sapi, sapinya belang-belang item dan besar-besar. Saya bilang pada Fidel bahwa ini namanya sapi, dan Fidel nampak antusias karena ternyata sapinya mirip dengan sapi yang biasa dia lihat di buku-buku. Terus di sana ternyata bisa kasih minum susu pada anak sapinya juga lhoo..
Saya pun nggak melewatkan kesempatan
ini dan langsung beli sebotol susu. Botolnya ya berupa botol dot gitu, persis
botol dot susu bayi manusia. Lalu saya melambai-lambaikan dotnya ke anak-anak
sapi itu, “Siapa mau susu?” (berharap sapinya ngacungin tangan kaki, sambil bilang,
“Sayaaaaa!”)
Salah satu anak sapi malah ngeliatin saya, lalu menunduk dan menjulurkan kepalanya keluar pager. Terus moncongnya menjangkau..rok kembang-kembang saya! Ya ampuun..kenapa tadi saya pilih nyewa rok yang gambar bunga-bunga besar? Sekarang si sapi mengira itu kembang sungguhan, dan dia mau makan rok saya!
Saya meloncat mundur sembari ketawa-tawa, lalu melambai-lambaikan botol dot saya. Si anak sapi pun manut dan segera menyambar dot itu dengan mulutnya, lalu minum.
Kami pun pindah ke kandang berikutnya, dan ternyata kandang berikutnya itu adalah kandang domba. Catet ya, domba lho, bukan kambing! Dombanya besar-besar, tapi jinak-jinak. Saya pun memperkenalkan domba itu kepada Fidel, dan Fidel langsung antusias ngobrol sama domba. Seneng banget saya lihatnya, ternyata Fidel sudah nggak takut lagi sama binatang.
Kami masih ada agenda ke kandang berikutnya, jadi saya suruh Fidel dadah-dadah sama domba. Tapi ternyata kami nggak bisa langsung keluar, jalannya macet karena pintu masuknya dihalangin domba. Dombanya banyak banget, gilaaa..!
Pemberhentian berikutnya betul-betul kesenangannya Fidel, karena ternyata berikutnya adalah kandang kelinci. Begitu kita masuk ke kandang kelinci, Fidel langsung teriak-teriak panggil, βInci! Inci!β Beberapa kelincinya ngeliatin Fidel, lalu melompat ingin mengendus sepatu bot Fidel. Fidel lari, berusaha menghindar, tapi tetap ketawa-tawa sambil berlindung di balik kostum noni Belanda saya yang kayak kurungan ayam.
Sesekali Fidel keluar, berusaha mendekat ke kelincinya. Fidel kepingin megang, tapi agak takut. Sebagai gantinya, dia kepingin menyentuh si kelinci dengan kakinya. Saya malah ngeri kelincinya nanti keinjek sama kakinya Fidel. Jadilah saya dan suami ketawa-tawa, sembari nyuting Fidel yang kayak koboi itu, lagi kejar-kejaran sama kelinci..
Lokasi Farm House Lembang
Farm House Lembang berada nggak jauh dari pusat kota Lembang. Letaknya persis di pinggir jalan raya, sehingga kita bisa mencapainya dengan gampang menggunakan kendaraan umum.
Jika kita mendarat dengan kereta api di stasiun kota Bandung, kamu bisa mencapai Farm House Lembang ini dengan gampang banget. Cukup naik angkot jurusan Lembang warna krem dari depan stasiun kota, dan minta diturunkan di depan Farm House. Kita nggak akan kesasar, karena plangnya nampak besar sekali di pinggir jalan.
Tiket Masuk Farm House Lembang
Tiket masuk Farm House Lembang ini murah sekali, per orangnya cuman Rp 25k. (Fidel masih balita, jadi dapet gratis.) Kebetulan tiket ini sudah termasuk jatah minum susu dan sekaligus voucher untuk beli makan di sini lho. Asyik kaan..!
Sebetulnya ke Farm House ini nggak nyapek-nyapekin. Jalan keliling kompleks kira-kira cuman dua jam pun sudah puas, termasuk acara guyonnya dengan para domba-domba itu. Ditambah makan di restorannya sekitar sejam, cukup lah buat jalan-jalan ke Lembang dan pulang pergi ke Jakarta dalam sehari. Kalau nggak mau pusing, bisa ikut trip keliling Lembang yang include Farm House Lembang ini melalui paket tour tempat wisata sehari.
Saya sendiri, selepas dari Farm House Lembang sini, masih sempat mampir dulu ke The Lodge Maribaya.
Cuman kalau mau backpacking kemari, jangan berat-berat bawaannya, soalnya nggak ada layanan penitipan barang.
Hotel Dekat Farm House Lembang
Kalau kepingin jalan-jalan ke Farm House Lembang sini, dan ogah pulang dari hawa Lembang yang sejuk, bisa lho cari-cari hotel sekitaran sini. Kebetulan Lembang ini punya banyak banget hotel yang enak, dan bisa kamu cobain, antara lain:
- Imah Seniman Resort, resort bintang 3 pada sekitaran 3 km dari Farm House Lembang, berupa pondok besar dengan kamar-kamar yang menghadap ke kolam renang.
- Sandalwood Boutique Hotel, hotel bintang 4 sekitaran 4 km dari Farm House Lembang, dengan kamar-kamar yang besar menghadap kebun. Cek blog teman saya Matius Nugroho untuk lihat review tentang Sandalwood.
- Grand Mercure Setiabudi Hotel, hotel bintang 5 pada sekitaran 4 km dari Farm House Lembang, dengan kamar-kamar berbalkon yang juga menghadap kebun.
Atau bisa juga kita browsing hotel sekitaran Farm House di aplikasi booking hotel murah yang ada di smartphone kita.
Apakah kamu sudah nonton video 4 menitan saya ketika ngetrip ke Farm House Lembang di atas? Ceritain dong, kamu paling seneng spot yang mananya?
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Wah, Farm House. Salah satu tempat wisata di Lembang yang kudu didatengin deh. Walopun macetnya lumayan kalo wiken. Jadi ingat terakhir ke sana deh. 2 tahun lalu bareng temen-temen blogger. Paling berkesan sih dengan rumah Belandanya. Terutama yang rumah makannya itu. Hiasan-hiasanya memukau. Lampunya kereeen. Wagyunya pun enaaak π
Teh Nia makan Wagyu di Backyard Kitchen? Wah, aku belum ngincipin. Oke, kapan-kapan kuulangi lagi deh ke sana π
Aku pernah nginep di hotel deket Farmhouse biar bisa ke sana pagi2 (karena rumahku sendiri di ujung lain Bandung). Tapi ya namanya bawa pasukan. Tetep aja jam 9 baru masuk dan….udah rame aja.
Ya, kan bukanya juga jam 9 pagi. Sebelum itu, mereka masih nyapu-nyapu kembangnya, Teh π
Aku udh lamaaa mau kesana.. Tp pas ke bandung dulu, ngeliat antrian dan crowdednya farmhouse, pak suami lgs mutung :p. Akhirnya kita malah ke de ranch lembang.. Masih rame juga ya berarti itu farmhouse :D. Pgnnya kesana krn si kaka pgn ksh sapi minum susu katanya π
Memang antrian kendaraannya bikin orang jadi ngambek :)) Tapi percaya deh, worth banget kemari demi foto-fotoan kasih minum susu ke sapi.
Kalo jadi ke sini, ntar foto di IGnya di-mention ke aku ya, Fan π
Wah ceritanya menarik anak2 ku pernah ke sini ps saya ga bs ikut katanya dimana mana penuh huhu.. ternyata emang penuh terus ya..
Oooh Farm House memang selalu penuh, Mbak. Baru terasa lengang itu jika sudah sore menjelang malam, hihihihi…
Waaah kak Vicky aku kemaren Bandung tp gk sempet mampir ke sini. Seru deh bisa sewa baju gitu. Like di Holland deh. Aku yg tomboy kalau sewa kostum itu seketika bakal viral dan jadi bahan bullyan : akhirnya Putri jd cewek satu jam. wkwkwwk
Hahahaha..aku juga nggak nyangka kostum Holland-nya Farm House bisa seunik itu. Tapi sungguhan lah tampang kita jadi beda begitu pakai kostumnya, asli kayak noni Belanda banget, wkwkkw
makanya itu kak…gk kebanyang kalau aku yg pake. bisa jadi sasaran empuk bullyan temen selama sebulan. hahaha
Ini nih yang gak bisa blas ngelepasin kota Bandung, selalu ada cerita di setiap perjalanannya. Duh apalagibwisata alamnyabya kan. Lembaaaaang oh lembaaang. Semoga bisa menginjakkan kaki secara langsung segeraaa
Amien.
Dan akupun menyesal pas ke lembang g mampir kesini..
Saking banyaknya tempat wisata disana, sampai bingung milihnya…
Smg next oas ngebandung lagi bisa mampir sini..
Makasih mbak. Sukses buat aku muoeng kesana
Ya berarti patut diulang itu kunjungan ke Lembang-nya :))
Untuk saya yang terobsesi sama sepatu perempuan belanda yang dari kayu itu, bisa terobati ga ya kalau ke sini? Kalau makai bajunya Sepertinya kebesaran buat saya yang kecil ini..hihi..
Hai, Mbak Sapti.. Sebetulnya kostum yang dipinjamkan di sini hanya baju doang. Klompen sih harus bawa sendiri, hahaha.. Saya sendiri nggak masalah dengan tetap menggunakan sepatu kets saya sendiri, toh nggak kelihatan ini lantaran saya tengggelam dalam bajunya.
Lalu, di sini tersedia penyewaan kostum untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak. Jadi, kalau badan Mbak Sapti rada-rada “petite” sih sebenarnya masih ada kostum. Dicoba ke sini yaa π
uda femes banget ini farmhouse lembang tapi ku hanya bisa memandanginya saja dari blogpost ama postingan IG orang-orang
Lhoo..Mbak Untari coba ke sini doong
tempat wisata yang cocok, bukan hanya untuk anak-anak. tapi juga untuk momi-mominya π
Betul, Mbak Iyu. Semua ibuk seneng banget di sini :))
Kalo ke tempat wisata kayak gini, biasanya aku suka hampir semua venue atau spot nya kak…jadi ya…Bisa berlama-lama di situ deh …Taman Bunga dan Rumah Hobbit apalagi..sukak banget…
Hahaha.. Iya.. Aku ngerti, kayak gini biasanya jadi seleranya Mbak Dian π
Cantiknya nambah saat pakai custom itu, mana putranya juga kelihatan semangat plus ceria. Wes bahagianya lengkap. Btw murah ya mba tikenya hanya 25ribu saja.
Iya, alhamdulillah sih untuk biaya pemeliharaan lokasi, Rp 25k ini termasuk murah. Dan waktu itu masih ditambah voucher makan pula. π
Seru banget deh sepertinya. Saya suka main ke Lembang tapi belum pernah ke sini. Kenapa? Karena gak ada yang ngajakin. Padahal mupeng. 25K untuk seharian saya rasa cukup murah juga
Ooh sebetulnya kemari nggak perlu nunggu diajak, Mbak. Di Farm House sini, saya banyak ketemu pengunjung yang datang sendirian. Mereka moto-moto sendiri, selfie-selfie sendiri. Dan sepertinya nggak ada yang pedulikan tuh π
terima kasih mbak atas reviewnya,,.,.. wah yang hotel itu penting nih hehe, masuk ke list ditinjau” dulu…. bermanfaat nih, oke salam kenal mbak vicky…
Kalau sudah ke hotelnya sini, nanti cerita-cerita ya Angki π
Domba nya unyu bgt…ah jd pengen kesana liat domba nya #ehh……..
Saya juga paling senang di peternakam domba itu. Sampai sekarang kalau saya buka video ini, adegan kesukaan saya ya di tempat domba itu π
pemandangannya mantap
moga aja dapat kesempatan kesana
hehe
Amien..semoga dirimu bisa sampai kemari juga, Rezky.
Waktu kemarin kesini vouchernya cuma bisa di reedem sama susu atau sosis aja mbak, sekarang enak ya bisa buat voucher makan juga. Tapi senilai berapa ya mbak? #penasaran
Jadi si voucher itu boleh diredeem pake susu. Kalau nggak doyan susu, boleh diredeem di restoran Backyard Kitchen. Nilai redeem-nya ya Rp 25k lah.
Tapi gini..kalau punya 2 voucher, nggak boleh di-redeem semua di Backyard Kitchen, cuma boleh 1 voucher aja.
harga makanannya aduhai ya, hihi. Aku pengen ih ke sana, nunggu anak pada gede lah
Suasana restorannya memang cukup nyaman, jadi ya harga makanannya begitu deh π
wah… aku udah dua kali ke bandung tapi peernah sempet main ke Lembang, kata orang belum afdol ke Bandung kalo belum mampir ke Lembang.. tahun ini semoga bisa ke Lembang deh… hihi
Amien.. Semoga bisa mampir ya..
lihat foto-fotonya serasa bukan di Indonesia ya. belum pernah ke farm house nih, mentok-mentok lihat kandang sapi tetangga
Memang ini berasa di luar negeri banget, makanya saya suka π
Mbak ceritamu seruuuuu
Jadi pengin akuuu
Harus bujukin swami dulu, bair mau diajak macet-macetan di sana. Nggak apa-apa lah..terbayar dengan tempat keren begitu..
Buat infonya:tengkyu..:)
Iya, Dian, seru banget ke sini. Dirimu di Jakarta ya? Aku rasa nggak perlu nyetir sendiri lah. Pakai kereta api subuh aja ke Bandung, mendarat langsung oper ke angkot. Angkotnya turun di depan Farm House-nya, kalian tinggal masuk kompleksnya. Pulangnya naik angkot ke stasiun lagi, langsung naik kereta, nggak usah nginep, nggak usah mikirin macet π
memang di sana banyak spot cantik buat foto ya
Banyak banget, tinggal milih. Feeling pengen foto di segala penjuru..
Tarif sewa bajunya berapa Mba?
Jadi mupeng, pengen ke sana. Seumur umur belum pernah pergi ke Bandung.
Tarif sewa bajunya Rp 75k per jam π
Wah asik ya. Belum pernah ke sini hikz jarak Bengkulu – Bandung lumayan jauh jdi blm ada kesempatan untuk ke sini. Semoga one day bisa ke sini juga hehe
Amien…. Di-bookmark aja dulu halaman ini supaya inget..
Wow ini kok keren banget ya pemandangannya . Harga tiket masuk berapa mbak ?
Jadi pengen kesini heheh
Ketika saya kemari, tiket per orangnya Rp 25k.
Saya belum pernah ke sini. Nunggu sepi dulu, deh. Tapi kapan sepinya, ya? π
Sepinya setelah jam 6 sore, Mbak.. :))
Itu gak panas pake baju begituan? hahaha
(((BEGITUAN)))
Dut, di dalem bajunya ada kipas anginnyaaa..
none none belanda sedang berjinjit dan berlenggak lenggok.
tempatnya istagaramable.
kalau di semarang 10/12 sama santosa stable
Kok aku nggak pernah lihat foto-foto orang berkostum Belanda di Santosa Stable yaa..