Ada dua macam penjual iga. Penjual pertama jualan iga di pasar, harganya Rp 95.000 per kilogram. Penjual kedua jualan iga di butchery, harganya Rp 160.000 per kilogram.
Iga yang dijual di butchery, lemaknya dikiiit banget. Penjualnya nggak mau jualan iga yang banyak lemaknya. Soalnya konsumen dia itu, orangnya yang sadar kesehatan. Nggak mau iga yang ada lemaknya, karena takut jadi sakit jantung.
Iga yang dijual di pasar, dijualnya jauh lebih murah. Penjualnya nggak mau jual tinggi-tinggi, karena dia lihat konsumennya kebanyakan cari iga yang murah. Bagi konsumennya, banyak lemaknya nggak apa-apa, pokoknya murah.
Demikian juga agensi marketing. Ada agensi yang jualan blog partnership pakai DA/PA. Partnership yang DA-nya tinggi, dihargain mahal. Partnership yang DA-nya rendah, dihargain murah.
Karena, konsumennya percaya, DA makin tinggi, bakalan kasih backlink makin bagus untuk usaha dia. Pikir konsumennya, kalo banyak dapet backlink dari partnership yang DA-nya tinggi, maka usaha dia bakalan banyak dapet customer.
Sengaja saya tebalkan kata percaya. Sebab memang konsumennya baru percaya, tetapi belum membuktikan kepercayaannya itu.
Ada agensi lain yang jualan blog partnership pakai sistem keyword organik. Partnership yang keyword organiknya banyak, dihargain mahal. Partnership yang keyword organiknya dikit, dihargain murah. Karena, konsumen mereka percaya, makin banyak traffic organik yang didapatkan si partnership, maka usaha dia bakalan banyak dapet customer yang organik juga.
Yang unik: blog partnership yang keyword organiknya banyak, belum tentu DA-nya tinggi. Bisa jadi DA-nya kecil, keciil banget. Tapi karena keyword organiknya banyak, maka traffic-nya banyak juga, jadi tetep aja blognya dihargain mahal.
Sementara itu, para blogger yang baru 5-10 tahun belajar ngeblog, nggak tahu apa itu keyword organik. Mereka tahunya, yang penting DA harus tinggi aja, supaya mereka dihargain tinggi juga oleh agensi yang jualan partnership pakai DA. Alhasil, blogger-blogger anyar ini cari 100 jurus supaya DA yang semula cuma DA 1, bisa melonjak jadi DA 50. Perkara traffic organik dikit, aah nggak ngerti aah.
Jadi begitulah agensi. Ada agensi yang paham tentang pentingnya traffic organik untuk membantu usaha orang. Ada juga agensi yang tahunya “yang penting dapet cuan”, maka yang dikejar hanyalah angka-angka semu bernama DA (dan PA).
Ada konsumen (brand) anyaran yang paham tentang pentingnya dapat customer baru dari traffic yang genuine. Tapi ada juga brand anyaran yang baru pahamnya soal DA, PA, dan inisial-inisial semu lainnya.
Sama kayak tukang daging. Ada penjual iga yang paham tentang pentingnya daging yang minim lemak. Ada juga penjual iga yang tahunya “yang penting hari ini ada yang beli”, maka yang dikejar hanyalah balik modal.
Blogger juga gitu. Ada blogger yang paham tentang senangnya berbagi pengetahuan yang bisa memperbaiki hidup banyak orang. Tapi ada juga blogger yang tahunya “yang penting dapet duit”, maka yang dikejar hanyalah.. yaa gitu deh.
Semua itu karena ada yang banyak dapet edukasi, dan karena ada yang jarang banget dapet edukasi.
P.S:
Traffic organik adalah view yang didapat murni dari search engine, bukan dari hasil taruh link di grup WA, di Instagram, atau di sosmed lainnya.
Keyword organik adalah keyword dalam suatu blog yang sudah terbukti mendatangkan traffic organik.
Vicky Laurentina adalah food blogger, sekaligus dokter dan ibu dari seorang anak. Buka halaman ini, “Tentang Vicky Laurentina” untuk tahu latar belakang Vicky, atau follow Instagram dan Twitter untuk tahu keseharian Vicky.
Masya Allah .. di awal udah disuguhi bab perdagingan yang ternyata artikelnya emang daging isinya.
Satu hal yang kemudian aku sadari terkait dunia ngeblog yang baru 2,5 tahun berjalan sejak awal aku pasang domain. Bahwa ngeblog bukan sekadae nulis, ada banyak persaingan teknis yang itu melelahkan.
Akan tetapi ada hal yang membahagiakan ketika ada kunjungan itu berasal dari kolom pencarian si mbah gugel, yang artinya artikelku ditemukan karena bisa jadi ada kata kunci yang memmbuat orang itu jadi membaca tulisanku.
Dan makin bahagia ketika mereka kontak aku menyampaikan terima kasih atau sekedar sharing isi dari tulisan itu. Hal ini terjadi padaku, aku terharu.
Meski hingga di titik ini, aku gak bisa memungkiri bahwa akupun masih ngejar cuan lewat tulisan di blog.
Yups, lagi2 tampaknya sang pemilik takdir memahami kejenuhanku akhir2 ini. Sehingga menggerakkanku buat mampir ke tulisan ini agar aku sadar.
“Apa sih Mim yang kamu cari dari ngeblogmu selama ini?”
Eehm….
Iya, nerima balesan atas tulisan kita itu yang jadi bagian menyenangkan dari blogging.
Beberapa hari lalu shock karena DA blog turun 2 poin Kak, tapi lebih baik naikin PV dulu ya. Berjuang berjuaaang.
BTW daku sempat ditawari jasa ‘suntik’ DA dan murah sih tapi no thanks….
Iya, gakpapa kalo mau naikin PV dulu.