Sudah banyak terjadi, tamu-tamu tanpa pengalaman cukup yang tidak kebagian main water sport di Tanjung Benoa lantaran tempat itu sudah kepenuhan. Teman-teman saya, Dini dan Esthy, penggemar jet ski yang saya cerita di postingan ini sama-sama prefer untuk booking tempat dulu demi menghindari antrean yang panjang. (Iya, water sport itu ngantre!)
Cerita Travel Blogger Indonesia
Travel blogger Indonesia, Vicky Laurentina, bercerita tentang pandangannya mengenai perjalanan-perjalanan yang pernah dilakukannya.
Baca kesan Vicky tentang tempat-tempat unik yang pernah didatanginya, misalnya Rammang Rammang yang jadi primadona karst di Asia atau rest area di tol Salatiga yang mirip mall.
Baca juga cerita Vicky tentang mode transportasi yang unik di setiap daerah, misalnya bus andalan antara Makassar dan Toraja.
Vicky juga bercerita tentang detail geliat industri pariwisata, seperti misalnya balkondes di sekitar Borobudur.
Kecanduan Jet Ski di Tanjung Benoa
Stop sebut diri adrenalin junkie kalau belum pernah main olahraga yang satu ini. Semacam naik sepeda motor cuman naiknya di atas air, bonus ngebut sembari menghajar ombak. Dan banyak turis dari luar nekat jauh-jauh ke Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, cuman demi mengejar permainan ini. Yupz, it’s jet ski.
Buat pecinta olahraga ekstrem, Tanjung Benoa selalu bikin rindu. (Apa bahasa anak muda jaman sekarang? Oh ya, ngangenin.) Desa pelabuhan di pinggir pantai Nusa Dua yang dihuni sekitar 10 perusahaan water sport ini, nyaris selalu dipadati turis-turis yang datang kemari untuk mencoba macam-macam permainan ekstrim, terutama jet ski. Lebih-lebih musim tanggal merah begini, tempat itu ramai bukan main.
Hotel di Kuta Bali Bintang 3 Ini Dekat Airport
Kalau mau cari boutique hotel di Bali itu gampang banget. Hampir semua penduduk Bali sadar wisata, sehingga mereka ramai-ramai menyewakan properti mereka buat dijadikan hotel. Tanpa takut kehilangan identitas Bali-nya, tentu saja, sehingga hampir semua hotel didekor dengan nuansa Bali yang kental. Alhasil, di tiap jengkal tanah Bali pasti mudah menemukan boutique hotel khas Bali, tinggal cari saja lokasi yang kita suka.
Bicara soal lokasi, daerah Kuta Bali menjadi lokasi yang super padat saat ini. Daerah di sebelah selatan Bali ini hampir selalu M-A-C-E-T. Ketika saya dapet kesempatan bulan lalu untuk mencoba sebuah boutique hotel di Bali, saya tidak berharap banyak ketika undangan yang saya terima mengajak saya menginap persis di Jalan Raya Kuta. Sebagai pelancong yang rutin ke Bali saban liburan, saya sudah hafal sepanjang jalan yang satu itu selalu menampilkan warna merah di jalur Google Maps. Saya mbatin, untung nginepnya cuman semalem, jadi cukuplah ogut ngincip tidur di sini. Kalau kelamaan nginepnya, bisa-bisa saya mati gaya tiduran di hotel melulu lantaran terperangkap macet.
Tetapi ternyata..saya salah.

Perasaan hotel-trapped bahkan sudah hilang ketika pertama kali saya turun dari mobil dan tiba di lobby hotel bintang tiga ini. Hotelnya berupa gedung berlantai lima dengan lobby yang interiornya ditata dengan nuansa Bali yang ciamik. Pelayan-pelayannya menyambut saya dengan ramah, tanpa style nangkupin tangan di dada seperti yang biasa saya lihat di hotel-hotel rantai itu, seolah-olah seperti saya baru pergi dari situ kemaren sore. Saya cuman dimintain pinjem KTP untuk mereka cocokin dengan database booking mereka, lalu tiba-tiba koper saya sudah dijinjing ke lift yang menuju kamar saya. Lhoo..padahal saya masih keasyikan ngeliatin kolam renang yang langsung nampak dari lobby.